Nomor: 191
Ahmad menambahkan pada akhir hadits tentang kisah ucapan Bilal dalam adzan Shubuh: "Shalat itu lebih baik daripada tidur."
Nomor: 192
Menurut riwayat Ibnu Khuzaimah dari Anas رضي الله عنه, ia berkata: Termasuk sunnah adalah bila muadzin pada waktu fajar telah membaca hayya 'alash sholaah, ia mengucapkan assholaatu khairum minan naum.
Nomor: 193
Dari Abu Mahdzurah رضي الله عنه bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم mengajarinya adzan lalu beliau menyebut tarji' (mengulangi dua kali).
Dikeluarkan oleh Muslim namun ia hanya menyebutkan takbir dua kali pada permulaan adzan. Riwayat Imam Lima dengan menyebut takbir empat kali.
Nomor: 194
Anas رضي الله عنه berkata: Bilal diperintahkan untuk menggenapkan kalimat adzan dan mengganjilkan kalimat qomat kecuali kalimat iqomat, yakni qod qoomatish sholaah.
Muttafaq Alaihi, tetapi Muslim tidak menyebut pengecualian.
Nomor: 195
Menurut riwayat Nasa'i: Nabi صلی الله عليه وسلم memerintahkan Bilal (untuk menggenapkan adzan dan mengganjilkan qomat).
Nomor: 196
Abu Juhaifah رضي الله عنه berkata: Aku pernah melihat Bilal adzan, dan aku perhatikan mulutnya kesana kemari (komat kamit dan dua jari-jarinya menutup kedua telinganya. Riwayat Ahmad dan Tirmidzi. Hadits shahih menurut Tirmidzi.
Nomor: 197
Menurut Ibnu Majah: Dia menjadikan dua jari-jarinya menutup kedua telinganya.
Nomor: 198
Menurut Riwayat Abu Dawud: Dia menggerakkan lehernya ke kanan dan ke kiri ketika sampai pada ucapan "hayya 'alash sholaah", dan dia tidak memutar tubuhnya. Asal hadits tersebut dari Bukhari-Muslim.
Nomor: 199
Dari Abu Mahdzurah رضي الله عنه bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم kagum dengan suaranya, kemudian beliau mengajarinya adzan.
Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah.
Nomor: 200
Jabir Ibnu Samurah berkata: Aku shalat dua I'ed (Fitri dan Adha) bukan sekali dua kali bersama Nabi صلی الله عليه وسلم, tanpa adzan dan qomat.
Riwayat Muslim.