Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 159: Mengenai Bawang Putih, Bawang Merah, dan Bawang Perai yang Mentah

Posted by Unknown on Rabu, 17 April 2013


Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, "Barangsiapa makan bawang putih atau bawang merah karena lapar atau lainnya, maka janganlah mendekati masjid kami."[77]
460. Ibnu Umar mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم pada waktu Perang Khaibar bersabda, "Barangsiapa yang makan dari pohon ini, yakni bawang putih, maka janganlah sekali-kali mendekati masjid kami."

461. Jabir bin Abdullah berkata, "Nabi bersabda, 'Barangsiapa yang makan bawang putih atau bawang merah, maka hendaklah ia menjauhi kami.' Atau, beliau bersabda, 'Hendaklah ia menjauhi kami dan duduk di rumah saja.'" (Dan dalam satu riwayat: "Maka janganlah ia mendatangi kami di masjid-masjid kami." Saya [perawi] bertanya, "Apakah yang beliau maksudkan?" Jabir menjawab, "Saya kira tidak ada yang beliau maksudkan kecuali karena bawang itu mentah." Dan dalam satu riwayat: "Karena baunya.")

462. Dibawakan kepada Nabi صلی الله عليه وسلم kendil (periuk) yang penuh dengan sayur-mayur. Beliau mencium baunya lalu bertanya. Kemudian beliau diberitahukan tentang sayur-mayur yang ada di dalamnya. Beliau bersabda, "Dekatkanlah!" (Lalu mereka mendekatkan 8/159) kepada sebagian sahabat yang bersama beliau. Ketika melihatnya, beliau tidak senang untuk memakannya. Beliau bersabda, "Makanlah karena saya akan bercakap-cakap dengan orang yang tidak mau kamu ajak bicara."

463. Abdul Aziz berkata, "Salah seorang laki-laki bertanya kepada Anas, 'Apakah yang telah engkau dengar dari Nabi tentang bawang putih?' Dia menjawab, "Nabi bersabda, 'Barangsiapa makan dari pohon ini, maka janganlah ia mendekati kami (dalam satu riwayat: Jangan sekali-kali mendekati masjid kami 6/213) atau shalat dengan kami.'"

[77] Di-maushul-kan oleh penyusun dari sejumlah sahabat sebagaimana disebutkan di dalam bab ini, tetapi tanpa menyebutkan karena lapar. Al-Hafizh berkata, "Saya tidak melihat qayid dengan lapar ini secara jelas. Tetapi, ia diambil dari perkataan sahabat pada sebagian jalan periwayatan hadits Jabir dan lainnya." Kemudian al-Hafizh menjelaskan hal itu, silakan baca kalau Anda mau.