SUNAN AD-DARIMI KITAB MUKADDIMAH No: 390 Penghinaan untuk siapa yang mencari ilmu bukan karena Allah

Posted by Unknown on Sabtu, 15 Juni 2013


أَخْبَرَنَا الْقَاسِمُ بْنُ كَثِيرٍ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ شُرَيْحٍ يُحَدِّثُ عَنْ عَمِيرَةَ أَنَّهُ سَمِعَهُ يَقُولُ إِنَّ رَجُلًا قَالَ لِابْنِهِ اذْهَبْ فَاطْلُبْ الْعِلْمَ فَخَرَجَ فَغَابَ عَنْهُ مَا غَابَ ثُمَّ جَاءَهُ فَحَدَّثَهُ بِأَحَادِيثَ فَقَالَ لَهُ أَبُوهُ يَا بُنَيَّ اذْهَبْ فَاطْلُبْ الْعِلْمَ فَغَابَ عَنْهُ أَيْضًا زَمَانًا ثُمَّ جَاءَهُ بِقَرَاطِيسَ فِيهَا كُتُبٌ فَقَرَأَهَا عَلَيْهِ فَقَالَ لَهُ هَذَا سَوَادٌ فِي بَيَاضٍ فَاذْهَبْ اطْلُبْ الْعِلْمَ فَخَرَجَ فَغَابَ عَنْهُ مَا غَابَ ثُمَّ جَاءَهُ فَقَالَ لِأَبِيهِ سَلْنِي عَمَّا بَدَا لَكَ فَقَالَ لَهُ أَبُوهُ أَرَأَيْتَ لَوْ أَنَّكَ مَرَرْتَ بِرَجُلٍ يَمْدَحُكَ وَمَرَرْتَ بِآخَرَ يَعِيبُكَ قَالَ إِذًا لَمْ أَلُمْ الَّذِي يَعِيبُنِي وَلَمْ أَحْمَدْ الَّذِي يَمْدَحُنِي قَالَ أَرَأَيْتَ لَوْ مَرَرْتَ بِصَفِيحَةٍ قَالَ أَبُو شُرَيْحٍ لَا أَدْرِي أَمِنْ ذَهَبٍ أَوْ وَرِقٍ فَقَالَ إِذًا لَمْ أُهَيِّجْهَا وَلَمْ أَقْرَبْهَا فَقَالَ اذْهَبْ فَقَدْ عَلِمْتَ

Telah mengabarkan kepada kami Al Qasim bin Katsir ia berkata: "Aku pernah mendengar Abdur Rahman bin Syuraih menceritakan dari 'Amirah: Abdurrahman mendengar Amirah berkata: 'Ada seorang laki-laki berkata kepada anaknya: 'Tolong Pergilah dan carilah ilmu'. Maka dia keluar (mencari ilmu) beberapa waktu, kemudian ia datang dan menceritakan kepada ayahnya beberapa hadits. Namun sang ayah tetap berujar demikian: 'Pergilah kamu dan tuntutlah ilmu., Maka ia pergi untuk beberapa waktu, lalu ia datang dengan membawa beberapa kitab dan kitab tersebut ia baca di depan ayahnya. Sang ayah berkata lagi: 'Ini hanyalah tulisan hitam di atas putih, pergi dan tuntutlah ilmu'. Kemudian ia pergi lagi untuk beberapa waktu, kemudian ia datang kepada ayahnya dan sang anak berkata: 'Silahkan bertanya kepadaku apa yang tampak bagimu', maka ayahnya berkata kepadanya: 'Sekarang bagaimana sikapmu jika kamu bertemu dengan orang-orang yang memujimu dan melewati orang-orang yang mencacimu? ', sang anak menjawab: 'Aku tidak akan merasa sakit hati terhadap orang yang mencaciku dan tidak akan berterima kasih terhadap orang yang memujiku', kemudian ayahnya bertanya lagi: 'Bagaimana sikapmu, jika kamu melewati lembaran-lembaran emas atau perak? (Abu Syuraih berkata: 'Aku tidak tahu, apakah ia terbuat dari emas atau perak), sang anak menjawab: 'Aku tidak akan bergerak atau bangkit mendekatinya', saat itu sang ayah berkata: 'Pergilah sekarang kamu telah paham' ".