Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 308. Mengantuk Dalam Shalat

Posted by Unknown on Selasa, 07 Mei 2013




عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا نَعَسَ أَحَدُكُمْ فِي الصَّلَاةِ فَلْيَرْقُدْ حَتَّى يَذْهَبَ عَنْهُ النَّوْمُ فَإِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا صَلَّى وَهُوَ نَاعِسٌ لَعَلَّهُ يَذْهَبُ يَسْتَغْفِرُ فَيَسُبَّ نَفْسَهُ

1310. Dari Aisyah RA, istri Nabi SAW, bahwasanya Nabi SAW bersabda, 'Apabila salah seorang dari kamu mengantuk dalam shalat, maka hendaklah dia tidur sehingga rasa ngantuknya hilang. Karena sesungguhnya apabila seseorang shalat dalam keadaan ngantuk, kemungkinan maksudnya hendak mengucapkan istighfar, tapi sebaliknya yang terjadi dia malah mencaci maki dirinya sendiri." (Shahih: Muttafaq Alaih)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ مِنْ اللَّيْلِ فَاسْتَعْجَمَ الْقُرْآنُ عَلَى لِسَانِهِ فَلَمْ يَدْرِ مَا يَقُولُ فَلْيَضْطَجِعْ

1311. Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, "Rasulullah SAW besabda, Apabila seseorang bangun malam, kemudian terasa berat membaca Al Qur'an (karena mengantuk), sehingga tidak disadarinya apa yang dibacanya itu, maka sebaiknya dia tidur lagi.'" (Shahih: Muslim)

عَنْ أَنَسٍ قَالَ دَخَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَسْجِدَ وَحَبْلٌ مَمْدُودٌ بَيْنَ سَارِيَتَيْنِ فَقَالَ مَا هَذَا الْحَبْلُ فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذِهِ حَمْنَةُ بِنْتُ جَحْشٍ تُصَلِّي فَإِذَا أَعْيَتْ تَعَلَّقَتْ بِهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِتُصَلِّ مَا أَطَاقَتْ فَإِذَا أَعْيَتْ فَلْتَجْلِسْ قَالَ زِيَادٌ فَقَالَ مَا هَذَا فَقَالُوا لِزَيْنَبَ تُصَلِّي فَإِذَا كَسِلَتْ أَوْ فَتَرَتْ أَمْسَكَتْ بِهِ فَقَالَ حُلُّوهُ فَقَالَ لِيُصَلِّ أَحَدُكُمْ نَشَاطَهُ فَإِذَا كَسِلَ أَوْ فَتَرَ فَلْيَقْعُدْ

1312. Dari Anas RA, dia berkata, "Rasulullah SAW pernah masuk ke dalam masjid, lalu ada tali yang terbentang antara dua tiang. Beliau bertanya, 'Tali apakah ini?' Maka dijawab, 'Wahai Rasulullah, ini Hamnah bind Jahsy sedang mengerjakan shalat, apabila dia merasa lelah, dia bergantung di tali ini.' Maka Rasulullah SAW bersabda, 'Hendaklah dia mengerjakan shalat sesuai kemampuannya. Apabila dia merasa lelah, maka duduklah.'"

Kata Ziyad, Beliau bertanya, "Apakah ini? " Maka mereka menjawab, "Itu kepunyaan Zainab untuk shalat, jikalau dia lelah atau mengantuk maka dia berpegang di situ." Nabi SAW pun lalu bersabda, "Lepaskanlah tali itu! Seseorang itu hendaklah shalat selagi dia segar, dan jikalau telah lelah atau mengantuk, maka sebaiknya dia tidur." (Shahih: Muttafaq Alaih)

More about Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 308. Mengantuk Dalam Shalat

Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 309. Orang yang Tertidur dari Wiridnya

Posted by Unknown




عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ نَامَ عَنْ حِزْبِهِ أَوْ عَنْ شَيْءٍ مِنْهُ فَقَرَأَهُ مَا بَيْنَ صَلَاةِ الْفَجْرِ وَصَلَاةِ الظُّهْرِ كُتِبَ لَهُ كَأَنَّمَا قَرَأَهُ مِنْ اللَّيْلِ

1313. Dari Umar bin Khaththab RA, dia berkata, 'Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa yang tertidur dari wiridnya atau sesuatu yang dibiasakannya di waktu malam, lalu dibacanya antara shalat Fajar dengan shalat Dzuhur, maka dicatatlah baginya (pahala) bagaikan membacanya di malam hari. " (Shahih: Muslim)

More about Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 309. Orang yang Tertidur dari Wiridnya

Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 307. Qiyamullail

Posted by Unknown




عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلَاثَ عُقَدٍ يَضْرِبُ مَكَانَ كُلِّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ فَإِنْ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ وَإِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلَانَ

1306. Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabada, "Syetan itu membuat tiga simpul ikatan di tengkuk kepala seseorang dari kamu apabila dia tidur. Sewaktu membuat simpul ikatan syetan berkata, 'Malam masih panjang, tidurlah dengan nyenyak.' Apabila dia bangun lalu mengingat Allah, terlepaslah satu sampul ikatan. Jika dia langsung berwudhu, terlepaslah satu ikatan lagi. Jika dia terus shalat, maka terlepas satu sampul ikatan lagi. Maka dia menjadi bersemangat dan jiwanya bersih. Kalau tidak, jiwanya menjadi kotor lagi malas. " (Shahih: Muttafaq Alaih)

عَبْدَ اللَّهِ بْنَ أَبِي قَيْسٍ يَقُولُ قَالَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا لَا تَدَعْ قِيَامَ اللَّيْلِ فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لَا يَدَعُهُ وَكَانَ إِذَا مَرِضَ أَوْ كَسِلَ صَلَّى قَاعِدًا

1307. Dari Abdullah bin Abi Qais, dia berkata, "Aisyah RA berkata, 'Janganlah kamu meninggalkan qiyamullail, karena Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkannya. Apabila beliau sakit atau lagi payah, maka beliau kerjakan secara duduk.'" (Shahih)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَحِمَ اللَّهُ رَجُلًا قَامَ مِنْ اللَّيْلِ فَصَلَّى وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَإِنْ أَبَتْ نَضَحَ فِي وَجْهِهَا الْمَاءَ رَحِمَ اللَّهُ امْرَأَةً قَامَتْ مِنْ اللَّيْلِ فَصَلَّتْ وَأَيْقَظَتْ زَوْجَهَا فَإِنْ أَبَى نَضَحَتْ فِي وَجْهِهِ الْمَاءَ

1308. Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, 'Rasulullah SAW bersabda, 'Semoga Allah memberi rahmat kepada seseorang yang bangun malam untuk shalat, lalu membangunkan istrinya. Apabila istrinya itu menolak, dia memerciki air pada wajahnya. Semoga Allah juga memberi rahmat-Nya kepada seorang wanita yang bangun di malam hari untuk shalat, lalu membangunkan suaminya. Jika suaminya tidak mau, dia memerciki air pada mukanya. "(Hasan Shahih)

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ وَأَبِي هُرَيْرَةَ قَالَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَيْقَظَ الرَّجُلُ أَهْلَهُ مِنْ اللَّيْلِ فَصَلَّيَا أَوْ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ جَمِيعًا كُتِبَا فِي الذَّاكِرِينَ وَالذَّاكِرَاتِ

1309. Dari Abu Said dan Abu Hurairah RA, keduanya berkata, "Rasulullah SAW bersabda, Apabila seseorang membangunkan istrinya di malam hari, lalu keduanya mengerjakan shalat dua rakaat, maka tercatatlah mereka dalam golongan orang-orang yang selalu berdzikir. (Shahih)

More about Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 307. Qiyamullail

Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 306. Dihapuskannya Kewajiban Qiyamullail, Serta Kemudahan yang Terdapat di Dalamnya

Posted by Unknown




عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ فِي الْمُزَّمِّلِ { قُمْ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا نِصْفَهُ } نَسَخَتْهَا الْآيَةُ الَّتِي فِيهَا { عَلِمَ أَنْ لَنْ تُحْصُوهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنْ الْقُرْآنِ } وَنَاشِئَةُ اللَّيْلِ أَوَّلُهُ وَكَانَتْ صَلَاتُهُمْ لِأَوَّلِ اللَّيْلِ يَقُولُ هُوَ أَجْدَرُ أَنْ تُحْصُوا مَا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ مِنْ قِيَامِ اللَّيْلِ وَذَلِكَ أَنَّ الْإِنْسَانَ إِذَا نَامَ لَمْ يَدْرِ مَتَى يَسْتَيْقِظُ وَقَوْلُهُ أَقْوَمُ قِيلًا هُوَ أَجْدَرُ أَنْ يَفْقَهَ فِي الْقُرْآنِ وَقَوْلُهُ { إِنَّ لَكَ فِي النَّهَارِ سَبْحًا طَوِيلًا } يَقُولُ فَرَاغًا طَوِيلًا

1304. Dari Ibnu Abbas RA, dia berkata tentang surah Al Muzzammil, yaitu, "Bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit dari (padanya), (yaitu) separuhnya. " (Qs. Al Muzzammil (73): 2-3) Ayat tersebut di hapus oleh ayat yang ada dalam surah ini, yaitu 'Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur'an. "(Qs. Al Muzzammil (73): 20) Maksud dari "Nasyiatul lail"adalah "Awal malam". Shalat tahajjud mereka (para sahabat) adalah di awal malam (sebelum dimansukh) Kata Ibnu Abbas, "Tahajjud di awal malam, lebih sesuai untuk kamu tentukan batas waktu bangun malam yang telah diwajibkan Allah atas kamu. Hal itu, karena manusia apabila telah tidur, tidak dapat mengetahui kapan dia bangun. " Maksud firman, "Aqwamu qiilaa" ialah "Lebih sesuai untuk memahami isi Al Qur'an (ketika dibaca di malam hari itu) "Maksud ayat "Inna laka finnahaarisabhan thawiilaa", yaitu: "Kesempatan yang panjang ". (Hasan)

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ أَوَّلُ الْمُزَّمِّلِ كَانُوا يَقُومُونَ نَحْوًا مِنْ قِيَامِهِمْ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ حَتَّى نَزَلَ آخِرُهَا وَكَانَ بَيْنَ أَوَّلِهَا وَآخِرِهَا سَنَةٌ

1305. Dari Ibnu Abbas RA, dia berkata, "Ketika turun awal surah Al Muzammil, mereka bangun seperti bangunnya di bulan Ramadhan, sampai turun akhir surah Al Muzammil. Rentang waktu turunnya antara awal surah Al Muzammil dengan akhirnya itu selama satu tahun." (Shahih)

More about Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 306. Dihapuskannya Kewajiban Qiyamullail, Serta Kemudahan yang Terdapat di Dalamnya

Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 304. Di manakah Mengerjakan Shalat Sunah Maghrib?

Posted by Unknown




عَنْ سَعْدِ بْنِ إِسْحَقَ بْنِ كَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَى مَسْجِدَ بَنِي عَبْدِ الْأَشْهَلِ فَصَلَّى فِيهِ الْمَغْرِبَ فَلَمَّا قَضَوْا صَلَاتَهُمْ رَآهُمْ يُسَبِّحُونَ بَعْدَهَا فَقَالَ هَذِهِ صَلَاةُ الْبُيُوتِ

1300. Dari Ka'ab bin Ujrah, bahwasanya Nabi SAW pernah datang berkunjung ke masjid Bani Asyhal. Beliau mengerjakan shalat Maghrib di dalamnya. Setelah mereka selesai shalat, beliau melihat mereka sedang mengerjakan shalat sunah sesudah Maghrib, lalu beliau bersabda, "Shalat ini adalah shalat untuk dikerjakan di rumah-rumah. " (Hasan)

More about Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 304. Di manakah Mengerjakan Shalat Sunah Maghrib?

Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 302. Shalat Siang Hari

Posted by Unknown




عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صَلَاةُ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ مَثْنَى مَثْنَى

1295. Dari Ibnu Umar RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, 'Shalat (sunnah) malam atau pun siang ialah, dua rakaat-dua rakaat. " (Shahih)

More about Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 302. Shalat Siang Hari

Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 303. Shalat Tasbih

Posted by Unknown




عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِلْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ يَا عَبَّاسُ يَا عَمَّاهُ أَلَا أُعْطِيكَ أَلَا أَمْنَحُكَ أَلَا أَحْبُوكَ أَلَا أَفْعَلُ بِكَ عَشْرَ خِصَالٍ إِذَا أَنْتَ فَعَلْتَ ذَلِكَ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ ذَنْبَكَ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ قَدِيمَهُ وَحَدِيثَهُ خَطَأَهُ وَعَمْدَهُ صَغِيرَهُ وَكَبِيرَهُ سِرَّهُ وَعَلَانِيَتَهُ عَشْرَ خِصَالٍ أَنْ تُصَلِّيَ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ تَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَسُورَةً فَإِذَا فَرَغْتَ مِنْ الْقِرَاءَةِ فِي أَوَّلِ رَكْعَةٍ وَأَنْتَ قَائِمٌ قُلْتَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ خَمْسَ عَشْرَةَ مَرَّةً ثُمَّ تَرْكَعُ فَتَقُولُهَا وَأَنْتَ رَاكِعٌ عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنْ الرُّكُوعِ فَتَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَهْوِي سَاجِدًا فَتَقُولُهَا وَأَنْتَ سَاجِدٌ عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنْ السُّجُودِ فَتَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَسْجُدُ فَتَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ فَتَقُولُهَا عَشْرًا فَذَلِكَ خَمْسٌ وَسَبْعُونَ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ تَفْعَلُ ذَلِكَ فِي أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ إِنْ اسْتَطَعْتَ أَنْ تُصَلِّيَهَا فِي كُلِّ يَوْمٍ مَرَّةً فَافْعَلْ فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّةً فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ شَهْرٍ مَرَّةً فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ سَنَةٍ مَرَّةً فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي عُمُرِكَ مَرَّةً

1297. Dari Ibnu Abbas RA, bahwasanya Rasulullah bersabda kepada Abbas bin Abdul Muththalib, "Wahai Abbas, pamanku, sukakah paman aku beri, aku karuniai, aku beri hadiah istimewa, aku ajari sepuluh macam perbuatan yang dapat menghapus sepuluh macam dosa? Jika paman mengerjakan itu, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa paman, baik yang pertama dan yang akhir, yang lama dan yang baru, yang tanpa disengaja dan yang disengaja, yang kecil dan yang besar, yang tersembunyi dan yang terang-terangan. Sepuluh macam perbuatan itu ialah: Shalat empat rakaat, tiap rakaat membaca Al Fatihah dan surah, selesai membaca itu dalam rakaat pertama, lalu bacalah ketika masih berdiri, "Subhaanalla wal hamdu lillaahi, wa laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar (Maha Suci Allah, segala puji hanya bagi Allah, tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar) " sebanyak lima belas kali. Kemudian ruku', dan dalam ruku ini membaca seperti bacaan di atas sebanyak sepuluh kali, i'tidal dari ruku' membaca lagi sepuluh, setelah itu turun untuk sujud membacanya lagi sepuluh kali, mengangkat kepala dari sujud membaca lagi sepuluh kali, terus sujud dan membacanya sepuluh kali lagi. Kemudian mengangkat kepala dari sujud (sebelum berdiri) dan di waktu duduk membaca pula sepuluh kali. Jadi jumlahnya ada tujuh puluh lima kali dalam setiap rakaat. Kamu dapat melakukannya dalam empat rakaat. Jika kamu sanggup mengerjakannya sekali dalam sehari, kerjakanlah. Jika tidak dapat, bolehlah setiap Jum'at, kalau kamu tidak dapat pula, maka setahun sekali, dan kalau masih tidak bisa juga, maka sekali dalam seumur hidup. " (Shahih)

عَنْ أَبِي الْجَوْزَاءِ قَالَ حَدَّثَنِي رَجُلٌ كَانَتْ لَهُ صُحْبَةٌ يَرَوْنَ أَنَّهُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرٍو قَالَ قَالَ لِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ائْتِنِي غَدًا أَحْبُوكَ وَأُثِيبُكَ وَأُعْطِيكَ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ يُعْطِينِي عَطِيَّةً قَالَ إِذَا زَالَ النَّهَارُ فَقُمْ فَصَلِّ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ فَذَكَرَ نَحْوَهُ قَالَ ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ يَعْنِي مِنْ السَّجْدَةِ الثَّانِيَةِ فَاسْتَوِ جَالِسًا وَلَا تَقُمْ حَتَّى تُسَبِّحَ عَشْرًا وَتَحْمَدَ عَشْرًا وَتُكَبِّرَ عَشْرًا وَتُهَلِّلَ عَشْرًا ثُمَّ تَصْنَعَ ذَلِكَ فِي الْأَرْبَعِ الرَّكَعَاتِ قَالَ فَإِنَّكَ لَوْ كُنْتَ أَعْظَمَ أَهْلِ الْأَرْضِ ذَنْبًا غُفِرَ لَكَ بِذَلِكَ قُلْتُ فَإِنْ لَمْ أَسْتَطِعْ أَنْ أُصَلِّيَهَا تِلْكَ السَّاعَةَ قَالَ صَلِّهَا مِنْ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ

1298. Dari Abu Jauza, dia berkata, "Ada seorang laki-laki bersama sahabatnya, yang menurut mereka dia adalah Abdulllah bin Amr, pernah memberitahukan aku, katanya, 'Nabi SAW pernah berkata kepadaku, "Datanglah kepadaku besok, aku akan memberimu sebuah pemberian!" Aku mengira bahwa beliau itu akan memberiku suatu pemberian (berupa materi). " Beliau bersabda, 'Apabila siang telah tergelincir, maka berdirilah mengerjakan shalat empat rakaat..." selanjutnya dia menyebutkan Hadits seperti di atas. Selanjutnya beliau bersabda, "Kemudian kamu mengangkat kepala dari sujud kedua, duduklah dengan lurus, janganlah berdiri sehingga membaca tasbih sepuluh kali, membaca tahmid sepuluh kali, bertakbir sepuluh kali, dan membaca tahlil sepuluh kali. Setelah itu kamu melakukannya dalam empat rakaat. " Sabda beliau, "Seandainya kamu orang yang paling besar dosanya di antara penduduk bumi, maka dosamu itu akan diampuni dengan perbuatan itu. " Saya (Abdullah) bertanya, "Jika saya tidak mampu mengerjakan shalat tasbih itu pada waktu itu?" Beliau bersabda, "Kerjakanlah di malam hari atau di siang hari. " {Hasan Shahih)

عَنْ عُرْوَةَ بْنِ رُوَيْمٍ حَدَّثَنِي الْأَنْصَارِيُّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِجَعْفَرٍ بِهَذَا الْحَدِيثِ فَذَكَرَ نَحْوَهُمْ قَالَ فِي السَّجْدَةِ الثَّانِيَةِ مِنْ الرَّكْعَةِ الْأُولَى كَمَا قَالَ فِي حَدِيثِ مَهْدِيِّ بْنِ مَيْمُونٍ

1299. Dari Urwah bin Ruwaim, dia berkata, "Seorang Anshar menyampaikan kepadaku, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda kepada Ja'far, katanya, "...dalam sujud kedua pada rakaat pertama, " sebagaimana yang dikatakan dalam Hadits terdahulu. Maksudnya Hadits Abu Jauza, dari Abdullah bin Amr RA. (Shahih)

More about Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 303. Shalat Tasbih

Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 301. Shalat Dhuha

Posted by Unknown



More about Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 301. Shalat Dhuha

Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 300. Shalat Sebelum Maghrib

Posted by Unknown




عَنْ عَبْدِ اللَّهِ الْمُزَنِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلُّوا قَبْلَ الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ قَالَ صَلُّوا قَبْلَ الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ لِمَنْ شَاءَ خَشْيَةَ أَنْ يَتَّخِذَهَا النَّاسُ سُنَّةً

1281. Dari Abdullah bin Al Muzanni RA, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Shalatlah dua rakaat sebelum Maghrib,' Lalu bersabda, 'Shalatlah dua rakaat sebelum Maghrib bagi yang menyukainya, beliau khawatir orang-orang akan menjadikannya sebagai sunah.'" (Shahih: Bukhari)

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ صَلَّيْتُ الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْمَغْرِبِ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قُلْتُ لِأَنَسٍ أَرَآكُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ نَعَمْ رَآنَا فَلَمْ يَأْمُرْنَا وَلَمْ يَنْهَنَا

1282. Dari Anas bin Malik RA, dia berkata, 'Saya pernah mengerjakan shalat dua rakaat sebelum Maghrib pada masa Rasulullah SAW. "Kata Mukhtar, "Aku berkata kepada Anas, Apakah Rasulullah SAW melihat engkau?' Jawabnya, 'Ya, beliau melihat kami, namun beliau tidak menyuruh kami dan tidak pula melarang kami.'" (Shahih: Muslim dan Bukhari)

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُغَفَّلٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلَاةٌ بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلَاةٌ لِمَنْ شَاءَ

1283. Dari Abdullah bin Mughaffal, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Antara setiap dua adzan (Adzan dan Iqamah) ada shalat. Antara Setiap dua adzan (Adzan dan Iqamah) ada shalat, bagi orang yang ingin (mengerjakannya).'" {Shahih: Muttafaq Alaih)

More about Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 300. Shalat Sebelum Maghrib

Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 301. Shalat Dhuha

Posted by Unknown




عَنْ أَبِي ذَرٍّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ ابْنِ آدَمَ صَدَقَةٌ تَسْلِيمُهُ عَلَى مَنْ لَقِيَ صَدَقَةٌ وَأَمْرُهُ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيُهُ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَإِمَاطَتُهُ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ صَدَقَةٌ وَبُضْعَةُ أَهْلِهِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ كُلِّهِ رَكْعَتَانِ مِنْ الضُّحَى قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَحَدُنَا يَقْضِي شَهْوَتَهُ وَتَكُونُ لَهُ صَدَقَةٌ قَالَ أَرَأَيْتَ لَوْ وَضَعَهَا فِي غَيْرِ حِلِّهَا أَلَمْ يَكُنْ يَأْثَمُ

1285. Dari Abu DzarRA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Hendaklah masing-masing kamu setiap pagi bersedekah untuk setiap ruas tulangnya. Salamnya kepada siapa yang dijumpainya adalah sedekah, amar ma'rufnya adalah sedekah. Larangannya terhadap yang mungkar adalah sedekah. Menyingkirkan duri di jalan adalah sedekah dan mengumpuli istrinya juga sedekah. Sebagai ganti dari semuanya itu, cukuplah dengan mengerjakan dua rakaat shalat dhuha. " Tambahan lain,... mereka berkata, "Wahai Rasulullah! Seseorang dari kami memenuhi tuntutan syahwatnya dapat menjadi sedekah?" Beliau bersabda, "Bagaimana pendapatmu, kalau dia meletakkan syahwatnya itu bukan pada tempatnya, apakah dia tidak berdosa?" {Shahih: Muslim)

عَنْ أَبِي الْأَسْوَدِ الدُّؤَلِيِّ قَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ أَبِي ذَرٍّ قَالَ يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ فِي كُلِّ يَوْمٍ صَدَقَةٌ فَلَهُ بِكُلِّ صَلَاةٍ صَدَقَةٌ وَصِيَامٍ صَدَقَةٌ وَحَجٍّ صَدَقَةٌ وَتَسْبِيحٍ صَدَقَةٌ وَتَكْبِيرٍ صَدَقَةٌ وَتَحْمِيدٍ صَدَقَةٌ فَعَدَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ هَذِهِ الْأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ ثُمَّ قَالَ يُجْزِئُ أَحَدَكُمْ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَا الضُّحَى

1286. Dari Abul Aswad Ad-Duali, dia berkata, "Ketika kami berada di samping Abu Dzar, dia berkata, 'Hendaklah masing-masing kamu setiap pagi bersedekah untuk setiap ruas tulangnya. Setiap shalat menjadi sedekah baginya, puasa sedekah baginya, haji sedekah baginya, tasbih sedekah baginya, takbir sedekah baginya, dan Tahmid sedekah baginya.' Rasulullah SAW menghitung semua amal shalih ini, lalu bersabda "Untuk semuanya itu, seseorang dari kamu cukuplah dengan mengerjakan shalat dhuha dua rakaat. "(Shahih: Muslim)

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صَلَاةٌ فِي إِثْرِ صَلَاةٍ لَا لَغْوَ بَيْنَهُمَا كِتَابٌ فِي عِلِّيِّينَ

1288. Dari Abu Umamah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Sebuah shalat yang dikerjakan setelah shalat, yang antara keduanya tidak ada perkataan sia-sia, akan menjadi suatu amal yang tercatat di Surga 'Illiyyin. " (Hasan)

Telah disebutkan pada Hadits (no.558) dengan redaksi yang lebih sempurna.

عَنْ نُعَيْمِ بْنِ هَمَّارٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لَا تُعْجِزْنِي مِنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ فِي أَوَّلِ نَهَارِكَ أَكْفِكَ آخِرَهُ

1289. Dari Nuaim bin Hammar, dia berkata, 'Saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, Allah Azza wa Jalla berfirman, "Hai anak Adam! Janganlah engkau meninggalkan Aku (karena tidak mengerjakan) empat rakaat pada permulaan siang (shalat dhuha), nanti aku akan mencukupi kebutuhanmu pada sore harinya.''"(Shahih)

عَنْ ابْنِ أَبِي لَيْلَى قَالَ مَا أَخْبَرَنَا أَحَدٌ أَنَّهُ رَأَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى الضُّحَى غَيْرُ أُمِّ هَانِئٍ فَإِنَّهَا ذَكَرَتْ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ فَتْحِ مَكَّةَ اغْتَسَلَ فِي بَيْتِهَا وَصَلَّى ثَمَانِيَ رَكَعَاتٍ فَلَمْ يَرَهُ أَحَدٌ صَلَّاهُنَّ بَعْدُ

1291. Dari Ibnu Abu lailah, dia berkata, "Tidak ada seseorang yang memberitahukan kepada kami, bahwa dia pernah melihat Nabi SAW mengerjakan shalat Dhuha, selain Ummu Hani. Beliau menyebutkan bahwasanya Nabi SAW pada hari Fathu Makkah mandi di rumahnya dan mengerjakan shalat delapan rakaat. Lalu tidak seorang pun yang melihat beliau mengerjakannya setelah itu. " (Shahih: Muttafaq Alaih)

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ شَقِيقٍ قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ هَلْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي الضُّحَى فَقَالَتْ لَا إِلَّا أَنْ يَجِيءَ مِنْ مَغِيبِهِ قُلْتُ هَلْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرِنُ بَيْنَ السُّورَتَيْنِ قَالَتْ مِنْ الْمُفَصَّلِ

1292. Dari Abdullah bin Syaqiq, dia berkata, "Saya pernah bertanya kepada Aisyah RA, 'Apakah Rasulullah SAW biasa mengerjakan shalat Dhuha?' Jawabnya, 'Tidak, kecuali beliau datang dari perjalanan.'" Kata Syaqiq, "Apakah Rasulullah SAW biasa menggabungkan antara dua surah? " Jawabnya, "surah Al Mufashshal (surah-surah pendek). " (Shahih: Muslim)

عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهَا قَالَتْ مَا سَبَّحَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُبْحَةَ الضُّحَى قَطُّ وَإِنِّي لَأُسَبِّحُهَا وَإِنْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيَدَعُ الْعَمَلَ وَهُوَ يُحِبُّ أَنْ يَعْمَلَ بِهِ خَشْيَةَ أَنْ يَعْمَلَ بِهِ النَّاسُ فَيُفْرَضَ عَلَيْهِمْ

1293. Dari Aisyah istri Nabi SAW, bahwasanya dia berkata, "Rasulullah SAW tidak pernah sama sekali mengerjakan shalat Dhuha, sedangkan aku sungguh mengerjakannya. Sekalipun Rasulullah SAW biasa meninggalkan suatu amal kebaikan, yang sebenarnya beliau suka mengerjakannya, hal itu karena khawatir dikerjakan orang, lalu difardhukan atas mereka. "(Shahih: Muttafaq Alaih).

سِمَاكٌ قَالَ قُلْتُ لِجَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ أَكُنْتَ تُجَالِسُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ نَعَمْ كَثِيرًا فَكَانَ لَا يَقُومُ مِنْ مُصَلَّاهُ الَّذِي صَلَّى فِيهِ الْغَدَاةَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ فَإِذَا طَلَعَتْ قَامَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

1294. Dari Simak ia berkata, "Aku berkata kepada Jabir bin Samurah, 'Apakah kamu sering duduk bersama Rasulullah SAW?' Katanya, 'Ya, sering. Beliau biasanya tidak berdiri dari tempat beliau mengerjakan shalat Shubuh, sampai matahari terbit. Apabila matahari telah terbit, beliau SAW berdiri.'" (Shahih: Muslim)

More about Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 301. Shalat Dhuha

Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 298. Shalat Setelah Shalat Ashar

Posted by Unknown




عَنْ كُرَيْبٍ مَوْلَى ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ وَعَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ أَزْهَرَ وَالْمِسْوَرَ بْنَ مَخْرَمَةَ أَرْسَلُوهُ إِلَى عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا اقْرَأْ عَلَيْهَا السَّلَامَ مِنَّا جَمِيعًا وَسَلْهَا عَنْ الرَّكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعَصْرِ وَقُلْ إِنَّا أُخْبِرْنَا أَنَّكِ تُصَلِّينَهُمَا وَقَدْ بَلَغَنَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْهُمَا فَدَخَلْتُ عَلَيْهَا فَبَلَّغْتُهَا مَا أَرْسَلُونِي بِهِ فَقَالَتْ سَلْ أُمَّ سَلَمَةَ فَخَرَجْتُ إِلَيْهِمْ فَأَخْبَرْتُهُمْ بِقَوْلِهَا فَرَدُّونِي إِلَى أُمِّ سَلَمَةَ بِمِثْلِ مَا أَرْسَلُونِي بِهِ إِلَى عَائِشَةَ فَقَالَتْ أُمُّ سَلَمَةَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْهَى عَنْهُمَا ثُمَّ رَأَيْتُهُ يُصَلِّيهِمَا أَمَّا حِينَ صَلَّاهُمَا فَإِنَّهُ صَلَّى الْعَصْرَ ثُمَّ دَخَلَ وَعِنْدِي نِسْوَةٌ مِنْ بَنِي حَرَامٍ مِنْ الْأَنْصَارِ فَصَلَّاهُمَا فَأَرْسَلْتُ إِلَيْهِ الْجَارِيَةَ فَقُلْتُ قُومِي بِجَنْبِهِ فَقُولِي لَهُ تَقُولُ أُمُّ سَلَمَةَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَسْمَعُكَ تَنْهَى عَنْ هَاتَيْنِ الرَّكْعَتَيْنِ وَأَرَاكَ تُصَلِّيهِمَا فَإِنْ أَشَارَ بِيَدِهِ فَاسْتَأْخِرِي عَنْهُ قَالَتْ فَفَعَلَتْ الْجَارِيَةُ فَأَشَارَ بِيَدِهِ فَاسْتَأْخَرَتْ عَنْهُ فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ يَا بِنْتَ أَبِي أُمَيَّةَ سَأَلْتِ عَنْ الرَّكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعَصْرِ إِنَّهُ أَتَانِي نَاسٌ مِنْ عَبْدِ الْقَيْسِ بِالْإِسْلَامِ مِنْ قَوْمِهِمْ فَشَغَلُونِي عَنْ الرَّكْعَتَيْنِ اللَّتَيْنِ بَعْدَ الظُّهْرِ فَهُمَا هَاتَانِ

1273. Dari Kuraib maula Ibnu Abbas, bahwasanya Abdullah bin Abbas, Abdurrahman bin Azhar, dan Miswar bin Makhramah pernah mengutusnya kepada Aisyah RA, istri Nabi SAW. Mereka berkata, "Sampaikanlah salam kami semua kepadanya (Aisyah RA) dan tanyakan kepadanya tentang shalat dua rakaat sesudah Ashar. Dan katakan pula kepadanya, 'Kami pernah diberitahukan bahwa engkau mengerjakan shalat dua rakaat setelah Ashar itu. Padahal Rasulullah SAW melarangnya.'" Kata Kuraib, 'Maka aku pergi ke rumah beliau, dan aku menyampaikan pesan mereka kepadanya, " lalu beliau berkata, "Tanyakanlah kepada Ummu Salamah!" Maka aku keluar, kembali kepada mereka, dan aku sampaikan apa yang dikatakan Aisyah itu, lalu mereka mengembalikanku untuk pergi kepada Ummu Salamah, dengan berpesan seperti yang dipesankan kepadaku ketika pergi ke rumah Aisyah. Ummu Salamah berkata, "Saya mendengar Rasulullah SAW melaragnya (shalat setelah Ashar). Lalu aku melihat beliau SAW mengerjakannya. Ketika beliau melaksanakannya, yaitu beliau mengerjakan shalat Ashar, lalu beliau masuk, sementara di rumahku ada beberapa wanita Anshar dari Bani Haram. Maka beliau mengerjakan shalat dua rakaat tersebut. Setelah itu aku menyuruh seorang pelayan wanita kepada beliau." Aku berkata kepadanya, "Berdirilah di samping beliau itu, lalu katakanlah, 'Ummu Salamah berkata, "Wahai Rasulullah, saya pernah mendengar engkau melarang kedua rakaat ini, tapi saya melihat engkau mengerjakannya? Jika beliau itu memberi isyarat dengan tangannya, maka mundurlah!'""Kata Ummu Salamah, "Maka pelayan wanita itu melakukannya, lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya, karena itu dia mundur. "Setelah beliau selesai shalat, beliau bersabda, "Wahai putri Abu Umayyah! Engkau tanyakan tentang dua rakaat sesudah Ashar? Sesungguhnya ada beberapa orang yang datang kepadaku dari kaum Abdul Qais, mereka baru masuk Islam. Karena itu mereka membuat aku sibuk untuk mengerjakan dua rakaat sesudah Dzuhur. Maka kedua rakaat itu adalah ini. " (Shahih: Muttafaq Alaih)

More about Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 298. Shalat Setelah Shalat Ashar

Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 299. Keringanan Apabila Matahari Masih Tinggi

Posted by Unknown




عَنْ عَلِيٍّ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْعَصْرِ إِلَّا وَالشَّمْسُ مُرْتَفِعَةٌ

1274. Dari Ali RA, bahwasanya Nabi SAW melarang shalat setelah Ashar, kecuali jika matahari masih tinggi. " (Shahih).

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ شَهِدَ عِنْدِي رِجَالٌ مَرْضِيُّونَ فِيهِمْ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ وَأَرْضَاهُمْ عِنْدِي عُمَرُ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا صَلَاةَ بَعْدَ صَلَاةِ الصُّبْحِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ وَلَا صَلَاةَ بَعْدَ صَلَاةِ الْعَصْرِ حَتَّى تَغْرُبَ الشَّمْسُ

1276. Dari Ibnu Abbas RA, dia berkata, "Beberapa orang yang mendapat ridha, memberi kesaksian kepadaku, di antara mereka adalah Umar bin Khaththab RA, dan yang paling aku sukai adalah Umar, (ia mengatakan) bahwasanya Nabi SAW bersabda, 'Tidak ada shalat setelah shalat Shubuh, sampai matahari terbit. Tidak ada shalat setelah Ashar, sampai matahari terbenam. " (Shahih: Muttafaq Alaih)

عَنْ عَمْرِو بْنِ عَبَسَةَ السُّلَمِيِّ أَنَّهُ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ اللَّيْلِ أَسْمَعُ قَالَ جَوْفُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَصَلِّ مَا شِئْتَ فَإِنَّ الصَّلَاةَ مَشْهُودَةٌ مَكْتُوبَةٌ حَتَّى تُصَلِّيَ الصُّبْحَ ثُمَّ أَقْصِرْ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ فَتَرْتَفِعَ قِيسَ رُمْحٍ أَوْ رُمْحَيْنِ فَإِنَّهَا تَطْلُعُ بَيْنَ قَرْنَيْ شَيْطَانٍ وَيُصَلِّي لَهَا الْكُفَّارُ ثُمَّ صَلِّ مَا شِئْتَ فَإِنَّ الصَّلَاةَ مَشْهُودَةٌ مَكْتُوبَةٌ حَتَّى يَعْدِلَ الرُّمْحُ ظِلَّهُ ثُمَّ أَقْصِرْ فَإِنَّ جَهَنَّمَ تُسْجَرُ وَتُفْتَحُ أَبْوَابُهَا فَإِذَا زَاغَتْ الشَّمْسُ فَصَلِّ مَا شِئْتَ فَإِنَّ الصَّلَاةَ مَشْهُودَةٌ حَتَّى تُصَلِّيَ الْعَصْرَ ثُمَّ أَقْصِرْ حَتَّى تَغْرُبَ الشَّمْسُ فَإِنَّهَا تَغْرُبُ بَيْنَ قَرْنَيْ شَيْطَانٍ وَيُصَلِّي لَهَا الْكُفَّارُ وَقَصَّ حَدِيثًا طَوِيلًا قَالَ الْعَبَّاسُ هَكَذَا حَدَّثَنِي أَبُو سَلَّامٍ عَنْ أَبِي أُمَامَةَ إِلَّا أَنْ أُخْطِئَ شَيْئًا لَا أُرِيدُهُ فَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ

1277. Dari Amr bin Abasah As-Sulami RA, dia berkata, "Aku berkata, 'Wahai Rasulullah! Malam apakah yang paling mustajab?' Beliau bersabda, 'Pertengahan malam yang akhir. Shalatlah dengan shalat apa saja yang engkau kehendaki, karena shalat tersebut disaksikan oleh malaikat lagi tercatat ganjarannya, sampai kamu shalat Shubuh. setelah itu berhentilah, sehingga matahari terbit, lalu naik sepanjang ukuran satu atau dua tombak. Karena matahari terbit antara kedua tanduk syetan, dan orang-orang kafir sembahyang kepadanya. Setelah itu shalatlah apa yang engkau kehendaki, sesungguhnya shalat itu disaksikan oleh malaikat dan tercatat ganjarannya, sampai tombak itu sama lurus dengan bayangannya. Kemudian berhentilah, karena neraka jahannam dinyalakan dan pintu-pintunya dibuka. Apabila matahari telah tergelincir, shalatlah sesuaiyang kamu kehendaki, sesungguhnya shalat itu disaksikan oleh malaikat, sampai kamu mengerjakan shalat Ashar. Setelah itu berhentilah, sampai matahari terbenam. Karena matahari terbenam antara kedua tanduk syetan dan orang-orang kafir sembahyang kepadanya.'" ...Selanjutnya dia menceritakan Hadits yang panjang. Abbas (perawi Hadits ini) berkata, "Demikianlah Abu Salam menuturkan kepada saya, dari Abu Umamah, kecuali kalau aku salah sedikit, maka aku minta ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya. "(Shahih: Muslim) Tanpa kalimat, "...tengah malam. "

عَنْ يَسَارٍ مَوْلَى ابْنِ عُمَرَ قَالَ رَآنِي ابْنُ عُمَرَ وَأَنَا أُصَلِّي بَعْدَ طُلُوعِ الْفَجْرِ فَقَالَ يَا يَسَارُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ عَلَيْنَا وَنَحْنُ نُصَلِّي هَذِهِ الصَّلَاةَ فَقَالَ لِيُبَلِّغْ شَاهِدُكُمْ غَائِبَكُمْ لَا تُصَلُّوا بَعْدَ الْفَجْرِ إِلَّا سَجْدَتَيْنِ

1278. Dari Yasar maula Ibnu Umar, dia berkata, "Ibnu Umar pernah melihat aku ketika aku sedang mengerjakan shalat sesudah terbit fajar. " Lalu dia berkata, "Wahai Yasar! Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah keluar kepada kami ketika kami sedang mengerjakan shalat ini, lalu beliau bersabda, 'Hendaklah yang hadir menyampaikan kepada yang ghaib, yaitu: Janganlah shalat setelah fajar, kecuali dua rakaat (sunah fajar).'" {Shahih)

عَنْ الْأَسْوَدِ وَمَسْرُوقٍ قَالَا نَشْهَدُ عَلَى عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ مَا مِنْ يَوْمٍ يَأْتِي عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا صَلَّى بَعْدَ الْعَصْرِ رَكْعَتَيْنِ

1279. Dari Aswad dan Masruq, keduanya berkata, "Kami pernah menyaksikan Aisyah RA, bahwasanya dia berkata, 'Tiadalah suatu hari yang datang kepada Nabi SAW, kecuali beliau mengerjakan shalat dua rakaat sesudah Ashar,'" {Shahih : Muttafaq Alaih)

More about Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 299. Keringanan Apabila Matahari Masih Tinggi

Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 296. Empat Rakaat Sebelum Dzuhur dan Sesudahnya

Posted by Unknown




قَالَتْ أُمُّ حَبِيبَةَ زَوْجُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرُمَ عَلَى النَّارِ

1269. Ummi Habibah RA istri Nabi SAW berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa yang memelihara secara rutin empat rakaat sebelum Dzuhur, dan empat rakaat sesudahnya, maka diharamkan neraka bagi dirinya.'" (Shahih)

عَنْ أَبِي أَيُّوبَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَرْبَعٌ قَبْلَ الظُّهْرِ لَيْسَ فِيهِنَّ تَسْلِيمٌ تُفْتَحُ لَهُنَّ أَبْوَابُ السَّمَاءِ

1270. Dari Abu Ayyub, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Empat rakaat sebelum Dzuhur yang tidak dipisah dengan salam, adalah dibukakan untuknya pintu-pintu langit. " (Hasan)

More about Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 296. Empat Rakaat Sebelum Dzuhur dan Sesudahnya

Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 297. Shalat Sebelum Shalat Ashar

Posted by Unknown




عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَحِمَ اللَّهُ امْرَأً صَلَّى قَبْلَ الْعَصْرِ أَرْبَعًا

1271. Dari Ibnu Umar RA, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Semoga Allah memberi rahmat seseorang yang mengerjakan shalat empat rakaat sebelum Ashar.'" {Hasan)

عَنْ عَلِيٍّ عَلَيْهِ السَّلَام أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي قَبْلَ الْعَصْرِ رَكْعَتَيْنِ

1272. Dari Ali AS, bahwasanya Nabi SAW biasa mengerjakan shalat dua rakaat sebelum Ashar. " {Hasan), akan tetapi dengan lafazh "Empat rakaat.

More about Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 297. Shalat Sebelum Shalat Ashar

Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 294. Apabila Mendapati Imam Sedang Shalat Berjamaah, Namun Belum Mengerjakan Shalat Sunah Fajar Dua Rakaat

Posted by Unknown




عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَرْجِسَ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي الصُّبْحَ فَصَلَّى الرَّكْعَتَيْنِ ثُمَّ دَخَلَ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الصَّلَاةِ فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ يَا فُلَانُ أَيَّتُهُمَا صَلَاتُكَ الَّتِي صَلَّيْتَ وَحْدَكَ أَوْ الَّتِي صَلَّيْتَ مَعَنَا

1265. Dari Abdullah bin Sarjis, dia berkata, "Pernah ada seorang laki-laki datang, sedangkan Nabi SAW tengah mengerjakan shalat Shubuh, maka orang tersebut mengerjakan shalat dua rakaat (sunah fajar), kemudian masuk ke shaf untuk mengerjakan shalat besama Nabi SAW. Setelah selesai shalat, beliau bersabda, 'Wahai fulan! Dari kedua shalatmu yang manakah yang merupakan shalat (shubuh), yang engkau kerjakan sendirian, ataukah yang kamu kerjakan bersama kami?'" {Shahih: Muslim)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أُقِيمَتْ الصَّلَاةُ فَلَا صَلَاةَ إِلَّا الْمَكْتُوبَةَ

1266. Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Apabila telah dikumandangkan iqamah,  maka tidak ada shalat lain kecuali shalat fardhu. "{Shahih'. Muslim)

More about Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 294. Apabila Mendapati Imam Sedang Shalat Berjamaah, Namun Belum Mengerjakan Shalat Sunah Fajar Dua Rakaat

Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 295. Bagi Yang Belum Mengerjakan Shalat Sunah Fajar, Kapan Dia Mengerjakannya?

Posted by Unknown




عَنْ قَيْسِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ رَأَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا يُصَلِّي بَعْدَ صَلَاةِ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةُ الصُّبْحِ رَكْعَتَانِ فَقَالَ الرَّجُلُ إِنِّي لَمْ أَكُنْ صَلَّيْتُ الرَّكْعَتَيْنِ اللَّتَيْنِ قَبْلَهُمَا فَصَلَّيْتُهُمَا الْآنَ فَسَكَتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

1267. Dari Qais bin Amr, dia berkata, "Rasulullah SAW pernah melihat seorang laki-laki mengerjakan shalat dua rakaat setelah shalat Shubuh, maka Rasulullah SAW bersabda, 'Shalat Shubuh itu dua rakaat.' Lalu laki-laki itu berkata, 'Saya tidak mengerjakan shalat dua rakaat sunnah fajar, karena itu saya kerjakan sekarang ini.' Maka Rasulullah SAW diam saja. " (Shahih)

 أَنَّ جَدَّهُمْ صَلَّى مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِهَذِهِ الْقِصَّةِ

1268. Pada lafazh yang lain, "Bahwasanya kakek mereka, yaitu Zaid, pernah mengerjakan shalat bersama Nabi SAW, seperti dalam kisah tersebut. " (Shahih) Berdasarkan Hadits sebelumnya, dan kalimat, "Kakek mereka, yaitu Zaid " adalah salah, sedangkan yang benar, "Kakek mereka, yaitu Qais. "

More about Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 295. Bagi Yang Belum Mengerjakan Shalat Sunah Fajar, Kapan Dia Mengerjakannya?

Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 292. Mempersingkat Dua Rakaat Shalat Fajar

Posted by Unknown




عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُخَفِّفُ الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلَاةِ الْفَجْرِ حَتَّى إِنِّي لَأَقُولُ هَلْ قَرَأَ فِيهِمَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ

1255. Dari Aisyah RA, dia berkata, Rasulullah SAW biasa mempersingkat dua rakaat sebelum shalat Fajar, sehingga aku benar-benar berkata, "Apakah beliau membaca Al Fatihah (saja) dalam kedua rakaatnya? " (Shahih: Muttafaq Alaih)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَرَأَ فِي رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ وَ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

1256. Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Nabi SAW dalam dua rakaat shalat Fajar, membaca "Qul yaa ayyuhal kaafiruun" dan "Qulhuwallaahu Ahad. "(Shahih: Muslim)

عَنْ بِلَالٍ أَنَّهُ حَدَّثَهُ أَنَّهُ أَتَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيُؤْذِنَهُ بِصَلَاةِ الْغَدَاةِ فَشَغَلَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا بِلَالًا بِأَمْرٍ سَأَلَتْهُ عَنْهُ حَتَّى فَضَحَهُ الصُّبْحُ فَأَصْبَحَ جِدًّا قَالَ فَقَامَ بِلَالٌ فَآذَنَهُ بِالصَّلَاةِ وَتَابَعَ أَذَانَهُ فَلَمْ يَخْرُجْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا خَرَجَ صَلَّى بِالنَّاسِ وَأَخْبَرَهُ أَنَّ عَائِشَةَ شَغَلَتْهُ بِأَمْرٍ سَأَلَتْهُ عَنْهُ حَتَّى أَصْبَحَ جِدًّا وَأَنَّهُ أَبْطَأَ عَلَيْهِ بِالْخُرُوجِ فَقَالَ إِنِّي كُنْتُ رَكَعْتُ رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ أَصْبَحْتَ جِدًّا قَالَ لَوْ أَصْبَحْتُ أَكْثَرَ مِمَّا أَصْبَحْتُ لَرَكَعْتُهُمَا وَأَحْسَنْتُهُمَا وَأَجْمَلْتُهُمَا

1257. Dari Bilal RA, bahwasanya ia pernah datang menghadap Rasulullah SAW untuk menyerukan adzan shalat Shubuh, lalu Aisyah RA mempersibuk Bilal dengan suatu perkara yang ditanyakan kepadanya, hingga waktu pagi datang dengan cerah sekali. Katanya, "Bilal berdiri menyerukan shalat, dan adzan dikumandangkan dengan sempurna, namun Rasulullah SAW belum juga keluar. Setelah beliau keluar mengerjakan shalat bersama orang banyak, disampaikanlah kepada beliau bahwa dia disibukkan oleh suatu urusan yang ditanyakan Aisyah sampai tiba waktu pagi yang cerah, dan dia membuat beliau terlambat keluar. " Beliau bersabda, "Sebenamya aku telah mengerjakan shalat fajar dua rakaat. " Dia (Bilal) berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau sangat kesiangan. " Beliau besabda, "Seandainya aku kesiangan lebih dari sekarang ini, pasti aku akan tetap kerjakan dua rakaat (shalat fajar) itu, dan aku memperbaiki dan memperbagus kedua rakaatnya. "(Shahih)

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ كَثِيرًا مِمَّا كَانَ يَقْرَأُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ بِ { آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا }هَذِهِ الْآيَةُ قَالَ هَذِهِ فِي الرَّكْعَةِ الْأُولَى وَفِي الرَّكْعَةِ الْآخِرَةِ بِ { آمَنَّا بِاللَّهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ }

1259. Dari Abdullah bin Abbas RA, sesungguhnya bacaan yang paling sering dibaca Rasulullah SAW dalam dua rakaat shalat fajar, ialah "Aamannaa billaahi wa maa unzila ilainaa... " (Qs. Al Baqarah (2): 136). Ayat ini beliau baca pada rakaat pertama. Pada rakaat akhir (kedua) membaca ayat, "...Aamannaa billaahi wasyhad bi annaa muslimuun. " (Qs. Ali'Imraan (3):52) (Shahih: Muslim) Tanpa kalimat "... yang paling sering dibaca...."

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ { قُلْ آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ عَلَيْنَا } فِي الرَّكْعَةِ الْأُولَى وَفِي الرَّكْعَةِ الْأُخْرَى بِهَذِهِ الْآيَةِ { رَبَّنَا آمَنَّا بِمَا أَنْزَلْتَ وَاتَّبَعْنَا الرَّسُولَ فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ } أَوْ { إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ بِالْحَقِّ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَا تُسْأَلُ عَنْ أَصْحَابِ الْجَحِيمِ }

1260. Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya ia pernah mendengar Nabi SAW pada dua rakaat shalat fajar membaca, "Qul Aamannaa billaahi wa maa unzila 'alainaa"(Qs. Aali Imraan (3): 84)pada rakaat pertama. Pada rakaat akhir (kedua) dengan ayat "Rabbanaa aamannaa bimaa anzalta wat taba'nar rasuula faktubnaa ma'asy syahidiin" (Qs. Ali Imran (3) : 53). Ataukah ayat "Innaa arsalnaaka bil haqqi basyiiran wa nadziiran wa laa tus^alu 'an ashaabil jahiim. " (Qs. Al Baqarah (2): 119) (Hasan)

Baihaqi meriwayatkan tanpa ayat, "Innaa arsalnaaka.... "

More about Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 292. Mempersingkat Dua Rakaat Shalat Fajar