Home » Archives for 04/16/13
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 130: Menghadapkan Ujung Jari Kedua Kaki Ke Kiblat
Posted by Unknown on Selasa, 16 April 2013
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 129: Menampakkan Kedua Lengan Dan Merenggangkau Dalam Sujud
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 128: Keutamaan Sujud
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 127: Menurunkan Badan dengan Bertakbir Ketika Akan Bersujud
Posted by Unknown
439. Abu Hurairah رضي الله عنه berkata, "Ketika Rasulullah mengangkat kepala beliau dari rakaat terakhir (2/15) shalat isya (7/165), beliau mengucapkan (dan dalam satu riwayat: apabila beliau hendak mendoakan keburukan atas seseorang, atau mendoakan kebaikan bagi seseorang, beliau berqunut sesudah ruku. Kadang-kadang sesudah mengucapkan 5/171), "Sami'allaahu liman hamidah rabbaana lakal hamdu" 'Semoga Allah mendengarkan orang-orang yang memuji-Nya, dan bagi-Mulah segala puji'," beliau mendoakan beberapa orang. Beliau sebut nama-nama mereka. Lalu, beliau (dan dalam satu riwayat: ketika Nabi sedang melakukan shalat Isya, ketika beliau usai mengucapkan, 'Sami'allahu liman hamidah', sebelum sujud 5/184) membaca, 'Ya Allah, selamatkanlah al-Walid ibnul-Walid, Salamah bin Hisyam, Ayyasyi bin Abu Rabi'ah, dan orang-orang yang lemah dari kaum mukminin. Ya Allah, keraskanlah tindakan-Mu atas suku Mudhar, dan timpakan atas mereka tahun-tahun seperti tahun-tahun Yusuf (paceklik).' Beliau ucapkan semua itu dengan suara nyaring. Semua itu dilakukan dalam shalat subuh. Penduduk Masyriq dewasa itu menentang kepada Mudhar. Beliau mengucapkan dalam sebagian shalatnya dalam shalat subuh, 'Ya Allah, kutuklah si Fulan dan si Fulan', yang beliau tujukan kepada beberapa suku bangsa Arab,[64] hingga Allah menurunkan ayat 'Kamu tidak punya wewenang sedikit pun tentang urusan itu'."[65]
[64] Nama-nama suku-suku itu disebutkan di dalam riwayat Muslim dengan lafal, "Allahumma Il'an Ri'lan wa Dzakwan wa 'Ushaiyyah 'Ya Allah, kutuklah suku Ri'l, Dzakwan, dan suku Ushayyah'."
[65] Ada kemusykilan (kesulitan/ketidakjelasan) tentang sebab turunnya ayat ini mengenai mereka. Sebab, kisah mereka ini terjadi sesudah Perang Uhud, sedang ayat ini turun dalam kisah Perang Uhud. Maka, bagaimana mungkin asbabun-nuzul datang belakangan daripada turunnya ayat itu sendiri? Al-Hafizh berkata, "Kemudian tampak olehku 'illat (cacat) riwayat itu, bahwa di dalamnya terdapat sisipan, dan bahwa perkataan 'hingga Allah menurunkan' itu adalah munqathi 'terputus' dari riwayat az-Zuhri dari orang yang menyampaikannya. Hal itu dijelaskan oleh Imam Muslim di dalam riwayatnya. Penyampaian kepada az-Zuhri ini tidak sah berdasarkan keterangan di muka.
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 126: Thuma'ninah Ketika Mengangkat Kepala dari Ruku
Posted by Unknown
436. Al-Barra' رضي الله عنه berkata, "Ruku Nabi, sujudnya, masa berdirinya setelah ruku, dan [duduknya 1/199] di antara dua sujud adalah sama lamanya."
437. Abu Qilabah berkata, "Malik ibnul-Huwairits memberi contoh kepada kita bagaimana cara Nabi mengerjakan shalat. Hal itu dilakukan di luar waktu shalat. (Dan dalam satu riwayat: Abu Qilabah berkata, "Malik ibnul-Huwairits datang, lalu shalat dengan kami di masjid kami ini. Dia berkata, 'Aku hendak shalat dengan kalian, tetapi bukan shalat sungguhan. Aku hanya hendak memberitahukan kepada kalian bagaimana aku melihat Rasulullah mengerjakan shalat, 1/200). Ia lalu berdiri, memantapkan berdirinya, kemudian ruku (seraya bertakbir, 1/199). Lalu, memantapkan rukunya. Kemudian mengangkat kepalanya dan berdiri tegak beberapa lama. Kemudian sujud, lalu mengangkat kepalanya beberapa lama.'" Abu Qilabah meneruskan, "Malik ibnul-Huwairits shalat sebagai imam dengan cara shalat yang diajarkan oleh guru kita Abu Buraid ini (dalam satu riwayat: Amr bin Salimah). Abu Buraid apabila selesai mengangkat kepalanya dari sujud terakhir, dia duduk, [dan menekan di atas tanah], kemudian bangkit. (Dalam satu riwayat darinya: Dia melihat Nabi shalat. Apabila berada dalam rakaat yang ganjil dari shalatnya, beliau tidak bangun sehingga duduk dulu). (Dan dalam riwayat lain: "Beliau melakukan sesuatu yang belum pernah aku melihat mereka melakukannya. Beliau menyempurnakan takbir, dan duduk pada rakaat ketiga dan keempat 1/199).
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 124: Keutamaan Mengucapkan, "Allahumma Rabbanaa Lakal Hamdu."
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 125: Membaca Qunut di Dalam Shalat
Posted by Unknown
434. Rifa'ah bin Rafi' ar-Ruzaqi berkata, "Pada suatu hari kami shalat dibelakang Nabi. Ketika beliau mengangkat kepala dari ruku sambil mengucapkan, "Sami'allahu liman hamidah" 'semoga Allah mendengarkan orang yang memuji-Nya', maka seseorang laki-laki mengucapkan, "Rabbana walakal hamdu hamdan katsiiran thayyiban mubaraakan fiihi" 'Wahai Tuhan kami, hanya bagiMulah segala puji dengan pujian yang banyak, baik, dan diberkahi'. Setelah beliau berpaling (salam), beliau bertanya, 'Siapakah orang yang mengucapkannya?' Ia menjawab, 'Saya.' Beliau bersabda, 'Saya telah melihat tiga puluh lebih malaikat bersegera, entah yang mana yang pertama menulisnya.'"
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 123: Apa yang Dibaca Oleh Imam dan Makmum yang Ada di Belakangnya Apabila Mengangkat Kepalanya dan Ruku
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 122: Doa di Dalam Ruku
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 121: Perintah Nabi Kepada Seseorang yang tidak Melakukan Ruku dengan Sempuma Supaya Mengulangi Shalatnya
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 120: Batas Menyempurnakan Ruku, I'tidal, dan Thuma'ninah
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 119: Meluruskan Punggung pada Waktu Ruku
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 118: Apabila Seseorang Tidak Menyempurnakan Ruku
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 116: Bertakbir Apabila Berdiri dari Sujud
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 117: Meletakkan Telapak Tangan di Atas Lutut pada Waktu Ruku
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 115: Menyempurnakan Takbir dalam Sujud
Posted by Unknown
425. Ikrimah berkata, "Saya melihat seseorang[55] shalat di makam Ibrahim dan dia mengucapkan takbir pada setiap ruku, mengangkat (kepala), berdiri, dan duduk." (Dalam satu riwayat: Dia berkata, "Aku melakukan shalat[56] di belakang seorang syekh di Mekah, lalu ia bertakbir sebanyak dua puluh dua kali.)[57] Lalu, aku bertanya kepada Ibnu Abbas (mengenai shalat itu). Kemudian dia berkata kepadaku, 'Bukankah yang demikian itu sama dengan shalat yang dikerjakan oleh Nabi? Tiada ibu bagimu.'" Dalam riwayat lain, lalu saya berkata kepada Ibnu Abbas, "Sesungguhnya dia itu orang bodoh." Ibnu Abbas menjawab, "Ibumu kehilangan kamu (Sial kamu)! Itu adalah sunnah Abul Qasim (Nabi Muhammad)."
[56] Yaitu, Abu Hurairah رضي الله عنه sebagaimana disebutkan pada sebagian riwayat Imam Ahmad dan lainnya.
[57] Yaitu, shalat zhuhur sebagaimana riwayat al-Ismaili.
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 113: Jika Seseorang Melakukan Ruku Sebelum Sampai ke Shaf
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 114: Menyempurnakan Takbir dalam Ruku
Posted by Unknown
[54] Imam Bukhari mengisyaratkan kepada hadits Ibnu Abbas yang akan disebutkan pada bab selanjutnya nanti.
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 112: Makmum Mengeraskan Bacaan Amin
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 111: Keutamaan Bacaan Amin
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 110: Imam Menyaringkan Bacaan Amin
Posted by Unknown
421. Abu Hurairah mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, "Apabila imam (dan dalam satu riwayat: pembaca 7/167) membaca amin, maka bacalah amin olehmu. Karena, malaikat juga mengucapkan amin. Sesungguhnya barangsiapa yang bacaan aminnya bersamaan dengan bacaan amin malaikat, maka diampunilah dosanya yang telah lampau."
Ibnu Syihab berkata, "Rasulullah mengucapkan amin."
[52] Di-maushul-kan oleh Abdur Razzaq (2643) dengan isnad sahih darinya dengan lafal yang hampir sama dengannya.
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 109: Memanjangkan Bacaan Pada Rakaat yang Pertama
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 108: Jika Imam Memperdengarkan Bacaan Ayat
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 107: Orang yang Memperlahankan Bacaan Shalat Zhuhur dan Ashar
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 105: Mengumpulkan Bacaan Antara Dua Buah Surah dalam Satu Rakaat dan Membaca Ayat-ayat Terakhir dari Beberapa Surah atau Membaca Suatu Surah Sebelum Surah yang Lain atau Membaca Permulaan Surah
Posted by Unknown
Umar membaca sebanyak 120 ayat dari surah al-Baqarah dalam rakaat pertama. Dalam rakaat kedua membaca sebuah surah dari al-Matsani 'surah-surah yang kurang dari 100 ayat'.[46]
Ahnaf membaca surah al-Kahfi dalam rakaat pertama, dan dalam rakaat kedua membaca surah Yusuf atau surah Yunus. Ahnaf mengatakan bahwa ia pernah shalat subuh bersama (bermakmum) kepada Umar رضي الله عنه dan Umar juga membaca dua surah tadi.[47]
Ibnu Mas'ud membaca 40 ayat dari surah al-Anfal (pada rakaat yang pertama) dan pada rakaat yang kedua membaca satu surah dari surah al Mufashshal 'surah-surah pendek, yang di mulai dari surah 50 (surah Qaaf) sampai akhir Al-Qur'an'.[48]
Qatadah berkata mengenai orang yang membaca satu surah di dalam dua rakaat atau mengulangi surah yang sama dalam dua rakaat, "Semua itu adalah kitab Allah."[49]
Ubaidullah berkata dari Zaid bin Tsabit: dari Anas, "Salah seorang Anshar shalat mengimami orang-orang Anshar yang lain di Masjid Quba'. Sudah menjadi kebiasaannya membaca 'Qul Huwallahu Ahad' (setelah membaca surah al-Faatihah) apabila dia hendak membaca suatu bacaan di dalam shalat. Setelah selesai membaca surah itu (Qul Huwallaahu Ahad), dia membaca surah yang lain bersamanya. Hal itu ia lakukan pada setiap rakaat. Beberapa orang kawannya mengemukakan pembicaraan atau saran kepadanya dengan berkata, 'Sesungguhnya Anda membaca surah itu dan tidak menganggapnya cukup, dan Anda membaca surah yang lain. Bagaimana kalau Anda membaca surah itu saja atau meninggalkannya dan membaca yang lain?' Orang Anshar itu menjawab, 'Aku sama sekali tidak akan meninggalkan bacaan surah 'Qul Huwallahu Ahad' itu. Oleh sebab itu, kalau kamu semua masih senang jika aku menjadi imam untukmu dengan cara sebagaimana yang kulakukan itu, maka aku akan mengerjakan (bertindak sebagai imam). Dan, jika kamu sudah tidak senang terhadap yang demikian itu, biarlah aku tinggalkan kamu.' Mereka mengetahui bahwa dia adalah orang yang terbaik di antara mereka. Mereka pun tidak ingin orang lain menggantikannya untuk mengimami mereka. Pada waktu Nabi صلی الله عليه وسلم datang kepada mereka seperti biasanya, mereka memberitahukan hal itu kepada beliau. Lalu Nabi bersabda kepada orang itu, 'Hai Fulan, apa yang melarangmu dari melakukan sesuatu yang dimintai oleh sahabat-sahabatmu? Dan, apa yang mendorongmu untuk senantiasa membaca surah itu di dalam setiap rakaat?' Dia menjawab, 'Aku menyukai surah itu.' Nabi bersabda, 'Kecintaanmu kepada surah itu akan membuatmu masuk surga.'"[50]
420. Abu Wail berkata, "Seorang laki-laki datang kepada Ibnu Mas'ud. Ia berkata, 'Tadi malam saya membaca surah al Mufashshal 'surah-surah pendek' dalam satu rakaat. Petikan ini seperti petikan syair. Saya telah mengetahui pasangan-pasangan yang Nabi gandengkan antara surah-surah yang berpasangan itu. Ia menyebutkan dua puluh surah al-Mufashshal, dua surah pada tiap-tiap satu rakaat (menurut susunan Ibnu Mas'ud, yang terakhir adalah surah-surah Ha Mim, 6/101). (dalam satu riwayat: Kami telah mendengar bacaan itu. Sesungguhnya saya lebih hafal terhadap pasangan-pasangan surah yang biasa dibaca Nabi, delapan belas surah dari al Mufashshal, dan dua surah dari keluarga (kelompok) surah Ha Mim.'"
[47] Di-maushul-kan oleh Ibnu Abi Syaibah.
[48] Di-maushul-kan oleh Abdur Razzaq dan Sa'id bin Manshur.
[49] Di-maushul-kan oleh Ja'far al-Faryabi di dalam kitab Ash-Shalat, dan Abu Nu'aim di dalam al-Mustakhraj.
[50] Di-maushul-kan oleh Abdur Razzaq.
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 106: Membaca Fatihatul Kitab (Surah al-Faatihah) Saja dalam Dua Rakaat Terakhir
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 103: Membaca Surah dalam Shalat Subuh
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 104: Menyaringkan Suara Bacaan Pada Waktu Shalat Subuh
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 102: Memperpanjang Kedua Rakaat yang Pertama dan Memendekkan Kedua Rakaat Yang Terakhir
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 101: Surah yang Dibaca di Dalam Shalat Isya
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 100: Membaca Ayat Sajdah (Bersujud Tilawah) di Dalam Shalat Isya
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 99: Membaca Keras pada Waktu Shalat Isya
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 98: Membaca Keras Pada Waktu Shalat Magrib
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 97: Membaca Al-Qur'an pada Waktu Shalat Maghrib
Posted by Unknown
414. Dari Urwah bin Zubair dari Marwan bin al-Hakam[43] bahwa ia berkata, "Zaid bin Tsabit berkata kepadaku, 'Mengapa engkau membaca surah-surah pendek dalam shalat magrib, padahal saya mendengar Rasulullah membaca dua surah yang panjang?'"
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 96: Membaca Al-Qur'an Pada Waktu Shalat Ashar
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 95: Bacaan di Dalam Shalat Zhuhur
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 94: Wajibnya Membaca al-Faatihah untuk Imam dan Makmum dalam Semua Shalat di Mana Saja
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 93: Apakah Boleh Menoleh karena Ada Suatu Perkara yang Datang, Melihat Sesuatu, atau Tampak Ada Bekas Ludah di Arah Kiblat?
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 92: Menoleh di Dalam Shalat
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 91: Melihat ke Langit pada Waktu Shalat
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 90: Menatapkan Mata Kepada Imam di Dalam Shalat
Posted by Unknown
407. Anas bin Malik رضي الله عنه berkata, "Nabi pada suatu hari shalat bersama-sama dengan kami. Kemudian beliau naik ke mimbar dan menunjuk dengan tangannya ke arah kiblat masjid. Kemudian beliau bersabda, 'Sekarang saya sungguh-sungguh telah melihat (dalam satu riwayat: diperlihatkan kepadaku) surga dan neraka. Yaitu, sejak saya shalat tadi bersama-sama dengan kamu sekalian. Kedua-duanya bagaikan tergambar dalam penglihatanku di dinding arah kiblat itu. Belum pernah saya menyaksikan kebahagiaan dan kesengsaraan seperti yang kusaksikan hari ini.'" (Ucapan beliau itu diulanginya sampai tiga kali)
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 89: Apa yang Diucapkan Oleh Seseorang Sesudah Bertakbir
Posted by Unknown
'Allahumma baa'id bainii wabaina khathaayaaya kamaa baa'adta bainal masyriqi wal maghribi, allahumma naqqinii minal khathaayaa kamaa yunaqqatstsaubul abyadhu minad-danasi, allaahummaghsil khathaayaaya bil maai watstsalji walbaradi.'
'Ya Allah, jauhkanlah antara saya dan kesalahan saya sebagaimana Engkau menjauhkan antara barat dan timur. Ya Allah, bersihkanlah saya dari kesalahan-kesalahan sebagaimana kain putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, basuhlah kesalahan kesalahan saya dengan air, es, dan embun'."
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 88: Khusyu dalam Melakukan Shalat
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 87: Meletakkan Tangan Kanan di Atas Tangan Kiri
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 86: Mengangkat Kedua Tangan Ketika Berdiri dari Dua Rakaat
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 85: Sampai di Manakah Seseorang Itu Mengangkat Kedua Tangannya
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 84: Mengangkat Kedua Tangan Ketika Bertakbir, Ketika Ruku, dan Ketika Bangun dan Ruku (I'tidal)
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 83: Mengangkat Kedua Tangan Dalam Takbir Pertama Sekaligus Sebagai Pembukaan Shalat
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 82: Wajibnya Bertakbir Dan Memulai Shalat
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 81: Shalat Malam
Posted by Unknown
Bulughul Maram -Kitab Shalat No 163- 165: Waktu Shalat
Posted by Unknown
Nomor: 163
Dari Abdullah Ibnu Amr رضي الله عنه bahwa Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda: "Waktu Dhuhur ialah jika matahari telah condong (ke barat) dan bayangan seseorang sama dengan tingginya selama waktu Ashar belum tiba, waktu Ashar masuk selama matahari belum menguning, waktu shalat Maghrib selama awan merah belum menghilang, waktu shalat Isya hingga tengah malam, dan waktu shalat Shubuh semenjak terbitnya fajar hingga matahari belum terbit."
Riwayat Muslim.
Nomor: 164
Menurut riwayat Muslim dari hadits Buraidah tentang waktu shalat Ashar. "Dan matahari masih putih bersih."
Nomor: 165
Dari hadits Abu Musa: "Dan matahari masih tinggi."
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 80: Apabila Antara Imam dan Makmum Terdapat Dinding atau Tabir
Posted by Unknown
398. Aisyah رضي الله عنها berkata, "Nabi صلی الله عليه وسلم biasa melakukan shalat malam [dalam masjid 2/44] di kamar beliau, sedang dinding kamar beliau rendah. Sehingga, orang-orang dapat melihat sosok Nabi صلی الله عليه وسلم (Dan dari jalan lain: beliau mempunyai tikar yang biasa dihamparkan pada siang hari [untuk diduduki 7/50] dan dijadikan dinding kamar pada malam hari). Lalu orang-orang melakukan shalat dengan bermakmum mengikuti shalat beliau. Pagi harinya, mereka memperbincangkan hal itu. Kemudian beliau mengerjakan shalat pada malam yang kedua. Lalu, orang-orang [semakin banyak jumlahnya] mengerjakan shalat mengikuti shalat beliau. Mereka lakukan hal itu dua atau tiga malam. Pada malam ketiga orang-orang yang ke masjid semakin bertambah banyak. Lalu Rasulullah keluar menunaikan shalat, dan mereka pun shalat mengikuti beliau. Maka, pada malam keempat, masjid tidak mampu menampung orang-orang. Setelah itu, Rasulullah duduk dan tidak keluar kepada mereka. Pagi harinya, orang-orang memperbincangkan hal itu. Lalu, beliau mengucapkan kalimat syahadat (dan dalam satu riwayat: hingga keluar untuk shalat subuh). Setelah selesai shalat subuh, beliau menghadap orang banyak seraya mengucapkan kalimat syahadat dan bersabda, 'Amma ba'du, sesungguhnya posisimu ini tidak mengkhawatirkan atas saya.' Dalam dalam riwayat lain, 'Sesungguhnya aku telah mengetahui apa yang kamu perbuat. Tidaklah ada yang menghalangiku untuk keluar kepadamu melainkan karena aku takut akan diwajibkan shalat malam atas kamu (lantas kamu tidak mampu melaksanakannya).' Kemudian beliau menghadap kepada manusia seraya bersabda, 'Wahai manusia, ambillah (dalam satu riwayat: kerjakanlah 7/282) dari amalan-amalan apa yang sekiranya mampu kalian lakukan. Karena, sesungguhnya Allah tidak akan merasa bosan sehingga kamu yang merasa bosan. Sesungguhnya amalan yang dicintai Allah ialah yang dikerjakan secara rutin meskipun hanya sedikit.' Hal itu terjadi pada bulan Ramadhan. Kemudian Rasulullah wafat sedang urusannya tetap seperti itu."
[37] Di-maushul-kan oleh Ibnu Abi Syaibah dan Abdur Razzaq dengan dua isnad darinya.
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 79: Bagian Sebelah Kanan Masjid dan Imam
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 78: Seorang Wanita yang Sendirian Dapat Dianggap Sebagai Satu Shaf
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 77: Jika Seorang Makmum Laki-Laki Berdiri di Sebelah Kiri Imam, Lalu Dia Dipindahkan Oleh Imam dari Belakangnya Ke Arah Sebelah Kanannya, Maka Sempurnalah Shalatnya
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 76: Merapatkan Bahu dengan Bahu dan Kaki dengan Kaki di Dalam Shaf
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 75: Dosa Orang Yang Tidak Menyempurnakan Shaf
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 74: Meluruskan Shaf Termasuk Kesempurnaan Shalat
Posted by Unknown
395. Anas mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, "Luruskanlah shaf kalian, karena meluruskan shaf itu adalah termasuk kesempurnaan mendirikan shalat."
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 73: Shaf Pertama
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 72: Imam Menghadap kepada Manusia (Makmum) Pada Waktu Meluruskan Shaf
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 71: Meluruskan Semua Shaf Ketika Iqamah dan Sesudahnya
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 70: Apabila Imam Menangis di dalam Shalat
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 69: Apakah Imam Itu Perlu Memperhatikan Ucapan Orang Banyak Jika Imam Itu Ragu (dalam Shalatnya)
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 68: Orang yang Mengikuti Imam dan Orang-Orang Lain Mengikuti Gerakan Makmum yang Ada di Mukanya
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 67: Orang yang Memperdengarkan Takbir Imam kepada Orang Banyak
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 66: Apabila Seseorang Telah Selesai Shalat Lalu (Shalat Lagi) Mengimami Orang Banyak
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 65: Orang yang Meringankan Shalat Ketika Terdengar Suara Tangis Bayi
Posted by Unknown
391. Anas bin Malik mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, "Pada waktu mulai shalat, aku bermaksud untuk memanjangkannya. Tetapi, setelah mendengar tangis seorang bayi, aku memendekkannya. Karena, aku mengetahui betapa perasaan hati ibunya mendengar tangis bayi itu."
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 64: Mengerjakan Shalat dengan Singkat Tetapi Sempurna
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 63: Orang yang Mengadukan Imamnya Jika Imam Itu Memperpanjang Shalatnya
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 62: Apabila Seseorang Shalat Sendirian, Silakan Memperpanjang Shalat Sekehendak Hatinya
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 61: Imam Mempersingkat Berdiri serta Menyempurnakan Ruku dan Sujud
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 60: Apabila Imam Memperpanjang Shalat dan Seseorang Mempunyai Kebutuhan Penting Lalu Dia Keluar dari Jamaah dan Shalat Sendirian
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 59: Apabila Imam Belum Berniat Menjadi Imam Shalat Lalu Beberapa Orang Datang dan Dia Mengimami Mereka
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 58: Apabila Seorang Laki-Laki Berdiri di Sebelah Kiri Imam Kemudian Imam Memutarnya Ke Sebelah Kanannya, Maka Tidaklah Batal Shalat Mereka
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 57: Berdiri di Sebelah Kanan Imam dengan Sejajar Apabila Hanya Dua Orang (termasuk Imam) yang Shalat Berjamaah
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 56: Imamah Orang yang Terfitnah (Tidak Baik) dan Orang yang Senang Melakukan Bid'ah
Posted by Unknown
Az-Zuhri berkata, "Kanu berpendapat sebaiknya tidak shalat di belakang orang laki-laki yang berlagak seperti wanita, kecuali dalam keadaan darurat."[32]
[32] Di-maushul-kan oleh Abdur Razzaq (2/397) dari az-Zuhri yang sama dengan ini tanpa menggunakan pengecualian, dan sanadnya sahih.
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 55: Apabila Imam Tidak Melakukan Shalat dengan Sempurna Sedangkan Makmum Melakukannya dengan Sempurna
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 54: Seorang Budak Atau Bekas Budak Menjadi Imam
Posted by Unknown
381. Ibnu Umar berkata, "Ketika kaum Muhajirin yang pertama sampai di Ushbah, suatu tempat di Quba', sebelum kedatangan Rasulullah, maka yang mengimami shalat bagi mereka (padahal sahabat-sahabat Nabi صلی الله عليه وسلم ada di Masjid Quba' 8/115) adalah Salim, mantan hamba sahaya Abu Hudzaifah, (diantara mereka terdapat Abu Bakar, Umar, Abu Salamah, Zaid, dan Amir bin Rabi'ah). Dia adalah orang yang paling banyak hafal Al-Qur'an."
382. Anas رضي الله عنه mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, "Dengarkanlah dan taatilah meskipun yang memegang pemerintahan atasmu seseorang (budak 8/105) Habasyi yang kepalanya seperti anggur kering (kecil kepalanya)."
[30] Di-maushul-kan oleh Imam Muslim, Ashhabus-Sunan dan lain-lainnya dari Abu Mas'ud al-Badri, dan telah saya takhrij di dalam Shahih Abi Dawud (594).
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 53: Dosa Orang Yang Mengangkat Kepalanya Sebelum Imam (Mengangkat Kepala)
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 52: Kapankah Seharusnya Orang Yang Berada di Belakang Imam Bersujud?
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 51: Seseorang Itu Dijadikan Imam Hanyalah Agar Ia Diikuti
Posted by Unknown
Al-Hasan berkata mengenai orang yang ruku (shalat) dua rakaat bersama dengan imam dan tidak dapat sujud,[24] agar ia sujud untuk rakaat yang akhir itu dua kali sujud. Kemudian melengkapi rakaat yang pertama dengan sujudnya. Mengenai orang yang lupa satu sujud hingga dia berdiri, agar ia sujud.[25]
377. Aisyah berkata, "Rasulullah shalat di rumahnya ketika sakit (dan dalam satu riwayat: orang-orang datang menjenguk beliau ketika sakit 7/6) lalu beliau shalat dengan duduk sedangkan orang-orang shalat di belakang beliau dengan berdiri. Maka, Nabi memberi isyarat kepada mereka supaya duduk. Setelah selesai shalat beliau bersabda, 'Imam itu dijadikan hanyalah untuk diikuti. Jika imam mengerjakan ruku, rukulah kamu semua. Jika ia bangun (mengangkat kepala atau tubuhnya), maka bangunlah kamu semua. Dan, apabila dia shalat dengan duduk, maka shalatlah dengan duduk pula.'"
Al-Humaidi berkata, "Hadits ini mansukh 'dihapuskan', karena shalat yang terakhir dilakukan Nabi ialah beliau shalat dengan duduk. Sedangkan, orang-orang yang di belakang beliau dengan berdiri."[26]
378. Anas bin Malik mengatakan bahwa Rasulullah mengendarai kuda. Lalu, beliau jatuh dari kuda itu sehingga luka di tulang rusuk (dan dalam satu riwayat: betis) beliau yang sebelah kanan. Kemudian kami menjenguk beliau. Lalu, tiba waktu shalat (1/195), maka beliau shalat mengimami kami pada hari itu (1/179) dengan duduk dan kami pun shalat di belakang beliau sambil duduk. Ketika selesai shalat beliau bersabda, "Sesungguhnya imam dijadikan untuk diikuti. Karena itu, apabila imam bertakbir, maka bertakbirlah. Apabila dia shalat dengan berdiri, maka shalatlah dengan berdiri. Apabila dia ruku, maka rukulah. Apabila ia bangkit, maka bangkitlah. Apabila dia mengucapkan, 'Samiallahu liman hamidah' ; maka ucapkanlah, 'Rabbana lakal hamdu'. Apabila dia sujud, maka sujudlah. Apabila dia shalat dengan berdiri, maka shalatlah dengan berdiri. Dan, apabila dia shalat sambil duduk, maka shalatlah kalian sambil duduk."
Al-Humaidi berkata, "Sabda Nabi, 'Apabila dia (imam) shalat dengan duduk, maka shalatlah kamu dengan duduk.' Itu adalah pada saat sakitnya yang dahulu. Sesudah itu beliau shalat sambil duduk, sedang orang banyak (shalat) di belakang beliau sambil berdiri dan beliau tidak menyuruh mereka duduk. Maka, yang dipakai ialah yang terakhir dari perbuatan Nabi itu."[27]
[23] Di-maushul-kan oleh Ibnu Abi Syaibah dengan sanad yang sahih.
[24] Karena sangat berdesak-desakan pada shalat Jumat.
[25] Diriwayatkan oleh Sa'id bin Manshur dengan sanad sahih dari al-Hasan dengan tanpa menyebutkan "lupa sujud". Ini hanya di-maushul-kan oleh Ibnu Abi Syaibah dengan lafal, "Mengenai seseorang yang lupa sujud pada permulaan shalatnya, lantas tidak ingat lagi hingga rakaat terakhir dari shalatnya", maka al-Hasan mengatakan agar orang itu melakukan sujud tiga kali. Jika ia ingat sebelum salam, hendaklah ia sujud satu kali; dan jika ingat setelah selesai shalat, maka ia harus memulai shalat lagi.
[26] Saya (al-Albani) katakan bahwa tidak diperintahkannya mereka duduk itu tidaklah menghapuskan asal disyariatkannya duduk. Hal itu hanya menunjukkan bahwa perintah duduk itu bukan perintah wajib, melainkan hanya mustahab. Ini jika sah riwayat yang mengatakan bahwa shalat beliau yang terakhir itu dengan duduk sedang orang-orang di belakang beliau dengan berdiri sebagaimana disebutkan itu. Kiranya tidak ada jalan bagi keterangan yang demikian ini. Karena, bagaimana bisa terjadi, padahal apa yang diisyaratkan (imam shalat dengan duduk dan makmum pun duduk) itu terus dilakukan oleh sejumlah sahabat yang meriwayatkannya, di antaranya Abu Hurairah, Jabir, dan lain-lainnya. Tidak terdapat riwayat yang berlawanan dengan ini dari seorang sahabat pun. Silakan periksa Fathul Bari dan Iqtidha-ush Shirathil Mustaqim karya Ibnu Taimiyyah.
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 50: Jika Imam Berziarah di Tempat Suatu Kaum Lalu Ia Menjadi Imam Mereka
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 49: Apabila Orang-Orang Itu Sama dalam Kepandaiannya Membaca Al-Qur'an, Maka yang Tertua Usianya Hendaklah Menjadi Imam Mereka
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 48: Orang yang Masuk Hendak Menjadi Imam Orang Banyak Lalu Imam yang Pertama (Yakni Imam Rawatibnya) Datang, Kemudian Imam Yang Pertama Itu Mundur atau Tidak Mundur, Maka Shalatnya Boleh Saja (Sah)
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 47: Orang yang Berdiri di Samping Imam karena Sakit
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 46: Orang yang Ahli Agama Lebih Berhak Menjadi Imam
Posted by Unknown
374. Az-Zuhri berkata, "Aku diberi tahu oleh Anas bin Malik al-Anshari-dan dia itu senantiasa mengikuti Nabi melayani serta mengawani beliau-bahwa Abu Bakar shalat mengimami orang-orang di kala Nabi sakit yang membawa kematian beliau. Sehingga pada hari Senin, ketika mereka sedang bershaf-shaf dalam shalat (dan dalam satu riwayat: shalat subuh 1/183), Nabi membuka tirai kamar (dan dalam satu riwayat: membuka tirai kamar Aisyah 2/ 60) seraya melihat kami (ketika itu mereka sedang berbaris melakukan shalat 5/141) dan beliau berdiri. Wajah beliau seolah-olah kertas mushaf. Kemudian beliau tersenyum puas, maka kami bermaksud untuk keluar (dari shalat) karena gembira melihat Nabi. Lalu, Abu Bakar mundur ke belakang untuk bergabung dengan shaf karena ia menduga bahwa Nabi keluar untuk shalat. Lalu, Nabi memberi isyarat dengan tangan beliau kepada kami untuk menyempurnakan shalat. Kemudian beliau masuk kamar dan menutupkan tirai. Lalu, beliau meninggal pada akhir hari itu."
(Dan dari jalan lain dari Anas, ia berkata, "Nabi tidak keluar selama tiga hari. Maka, suatu hari shalat diiqamahi dan Abu Bakar tampil ke depan untuk mengimami. Lalu, Nabi menarik korden dan menyingkapnya. Ketika wajah Nabi kelihatan, maka kami tidak pernah melihat sebuah pemandangan yang lebih menyenangkan daripada wajah beliau ketika ditampakkan kepada kami. Kemudian Nabi memberi isyarat dengan tangannya kepada Abu Bakar supaya terus maju menjadi imam dan beliau menurunkan kembali tirai kamarnya itu. Maka, kami tidak dapat melihat dan memandang cahaya beliau lagi sehingga beliau meninggal dunia.")
375. Abdullah (bin Umar) berkata, "Pada waktu Rasulullah sakit serius, beliau diberi tahu tentang shalat. Lalu beliau bersabda, 'Perintahkanlah kepada Abu Bakar agar ia shalat mengimami orang-orang.' Aisyah berkata, 'Abu Bakar adalah laki-laki yang berhati lembut. Apabila membaca Al-Qur'an maka dia akan dikalahkan oleh tangisnya.' Beliau bersabda kepada mereka, 'Suruhlah (Abu Bakar) untuk mengimami shalat' Aisyah mengulangi lagi ucapannya. Beliau bersabda, 'Suruhlah dia mengimami shalat. Sesungguhnya kalian (kaum wanita) adalah seperti orang-orang yang mendesak Yusuf.'"
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 45: Shalat dengan Orang Banyak dengan Maksud Mengajari Mereka Cara Shalat Nabi dan Sunnahnya
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 44: Apabila Seseorang Sibuk dengan Pekerjaan Rumahnya Padahal Shalat Sudah Diiqamahi Lalu Dia Keluar (untuk Mendirikan Shalat)
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 43: Jika Imam Dipanggil untuk Shalat, Sedangkan di Tangannya Ada Sesuatu yang Ia Makan
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 42: Jika Makanan Sudah Datang (Yakni Disiapkan) dan Shalat Telah Diiqamahi
Posted by Unknown
369. Aisyah mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, "Apabila makan malam telah dipersiapkan, dan shalat telah diiqamahi (Dan dalam satu riwayat: apabila shalat telah diiqamahi dan makan malam sudah disediakan), dahulukanlah makan malam."
370. Anas bin Malik mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, "Apabila telah dihidangkan makan malam, maka mulailah sebelum kamu shalat magrib. Janganlah kamu tergesa-gesa terhadap makan malammu."
371. Ibnu Umar berkata, "Rasulullah bersabda, 'Apabila makan malam telah dihidangkan dan iqamah untuk shalat telah diucapkan, maka dahulukanlah makan malam dan jangan terburu-buru hingga kamu selesai makan." (Dan dalam satu riwayat: hingga ia menyelesaikan keperluannya).
Ibnu Umar pernah dihidangkan makanan untuknya dan shalat sudah diiqamahi. Maka, ia tidak mendatangi shalat sehingga selesai makan, dan dia mendengar bacaan imam.
[20] Di-maushul-kan oleh Ibnul Mubarak di dalam az Zuhd.
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 41: Apakah Imam Boleh Shalat Dengan Orang-Orang yang Hadir (untuk Shalat)? Apakah Perlu Diadakan Khutbah Pada Hari Jumat Pada Waktu Hujan?
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 40: Diperbolehkan Shalat di Tempat Seseorang pada Waktu Hujan dan Ada Alasan yang Baik
Posted by Unknown
Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 39: Batas Orang Sakit untuk Mendatangi Shalat Jamaah
Posted by Unknown
Ubaidullah berkata, "Saya menemui Abdullah bin Abbas. Lalu, saya berkata kepadanya, 'Apakah saya tidak boleh memaparkan kepadamu apa yang telah diceritakan Aisyah kepadaku mengenai sakit Rasulullah?' Dia menjawab, 'Silakan.' Lalu saya paparkan kepadanya ceritanya. Maka, dia tidak mengingkarinya sedikitpun melainkan ia hanya bertanya, "'Apakah dia menyebutkan kepadamu nama lelaki yang (mengapit Nabi صلی الله عليه وسلم) bersama Abbas?' Saya menjawab, 'Tidak.' Dia berkata, 'Dia adalah Ali bin Abi Thalib.'"
Aisyah menceritakan bahwa setelah masuk rumah dan sakitnya bertambah berat, Nabi صلی الله عليه وسلم berkata, "Tuangkanlah atasku dari tujuh girbah 'bejana' yang belum lepas talinya, barangkali aku dapat berpesan kepada orang-orang." Aisyah duduk di bejana milik Hafshah, istri Nabi صلی الله عليه وسلم, kemudian menuangkan air kepada beliau dari girbah itu hingga beliau mencapai maksudnya. (Dan dalam satu riwayat beliau berisyarat kepada Aisyah dan Hafshah, "Sungguh kalian telah melakukannya." Kemudian beliau keluar menemui orang-orang lalu shalat dengan mereka, dan berpidato kepada mereka.)