Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 130: Menghadapkan Ujung Jari Kedua Kaki Ke Kiblat

Posted by Unknown on Selasa, 16 April 2013


Abu Humaid meriwayatkan hal itu dari Nabi صلی الله عليه وسلم[66]

[66] Di-maushul-kan oleh Ibnu Khuzaimah dan ath-Thahawi, al-Hakim, dan lain-lainnya dengan sanad sahih dari Ibnu Umar dari perbuatannya, dan mereka menambahkan, "Dan dia (Ibnu Umar) berkata, 'Dan Nabi melakukan hal itu.'" Terdapat riwayat sahih yang memerintahkan meletakkan kedua tangan sebelum lutut dari hadits Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan lainnya. Hadits yang bertentangan dengan kedua riwayat ini tidak sah isnadnya. Oleh karena itu perlu diperhatikan, dan silakan baca masalah ini dalam Shifatush-Shalah halaman 147, cetakan keenam, terbitan al-Maktab al-Islami.
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 130: Menghadapkan Ujung Jari Kedua Kaki Ke Kiblat

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 129: Menampakkan Kedua Lengan Dan Merenggangkau Dalam Sujud

Posted by Unknown


440. Abdullah bin Malik bin Buhainah mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم apabila sujud, beliau merenggangkan kedua lengannya (dari rusuknya), sehingga kelihatan putih ketiaknya.
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 129: Menampakkan Kedua Lengan Dan Merenggangkau Dalam Sujud

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 128: Keutamaan Sujud

Posted by Unknown


(Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Abu Hurairah yang panjang dalam pembicaraan tentang masalah melihat Allah pada hari kiamat, yang akan disebutkan pada '97-AT-TAUHID/24-BAB'.")
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 128: Keutamaan Sujud

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 127: Menurunkan Badan dengan Bertakbir Ketika Akan Bersujud

Posted by Unknown


Nafi' berkata, "Ibnu Umar (apabila turun sujud) meletakkan kedua tangannya sebelum kedua lututnya."[63]
438. Abu Bakar bin Abdurrahman bin Harits bin Hisyam dan Abu Salamah bin Abdurrahman mengatakan bahwa Abu Hurairah mengucapkan takbir dalam semua shalatnya, yang wajib maupun yang sunnah, pada bulan Ramadhan ataupun bulan-bulan lainnya. Dia mengucapkan takbir pada waktu berdiri untuk shalat Kemudian bertakbir ketika hendak ruku. Lalu, dia mengucapkan, "Sami'allaahu liman hamidah" 'Semoga Allah mendengarkan orang yang memuji-Nya'. [ketika dia mengangkat punggungnya dari ruku 1/191], kemudian dia mengucapkan [sambil berdiri], "Rabbana lakal hamdu" 'Ya Allah, hanya bagiMulah segala puji', sebelum sujud. Kemudian dia mengucapkan takbir pada waktu sujud dan pada waktu mengangkat kepalanya dari sujud. Lalu, takbir lagi pada waktu bangun dari duduk pada rakaat kedua (tasyahud awal). Dia melakukan hal itu dalam setiap rakaat sampai dia menyelesaikan shalat. Sehabis shalat, dia mengatakan, "Demi Tuhan yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya! Sungguh shalatku lebih dekat kepada shalat Rasulullah daripada shalat kalian, dan inilah cara shalat beliau sampai beliau meninggal dunia."

439. Abu Hurairah رضي الله عنه berkata, "Ketika Rasulullah mengangkat kepala beliau dari rakaat terakhir (2/15) shalat isya (7/165), beliau mengucapkan (dan dalam satu riwayat: apabila beliau hendak mendoakan keburukan atas seseorang, atau mendoakan kebaikan bagi seseorang, beliau berqunut sesudah ruku. Kadang-kadang sesudah mengucapkan 5/171), "Sami'allaahu liman hamidah rabbaana lakal hamdu" 'Semoga Allah mendengarkan orang-orang yang memuji-Nya, dan bagi-Mulah segala puji'," beliau mendoakan beberapa orang. Beliau sebut nama-nama mereka. Lalu, beliau (dan dalam satu riwayat: ketika Nabi sedang melakukan shalat Isya, ketika beliau usai mengucapkan, 'Sami'allahu liman hamidah', sebelum sujud 5/184) membaca, 'Ya Allah, selamatkanlah al-Walid ibnul-Walid, Salamah bin Hisyam, Ayyasyi bin Abu Rabi'ah, dan orang-orang yang lemah dari kaum mukminin. Ya Allah, keraskanlah tindakan-Mu atas suku Mudhar, dan timpakan atas mereka tahun-tahun seperti tahun-tahun Yusuf (paceklik).' Beliau ucapkan semua itu dengan suara nyaring. Semua itu dilakukan dalam shalat subuh. Penduduk Masyriq dewasa itu menentang kepada Mudhar. Beliau mengucapkan dalam sebagian shalatnya dalam shalat subuh, 'Ya Allah, kutuklah si Fulan dan si Fulan', yang beliau tujukan kepada beberapa suku bangsa Arab,[64] hingga Allah menurunkan ayat 'Kamu tidak punya wewenang sedikit pun tentang urusan itu'."[65]

[63] Ini adalah bagian dari hadits yang tertera pada nomor 448.

[64] Nama-nama suku-suku itu disebutkan di dalam riwayat Muslim dengan lafal, "Allahumma Il'an Ri'lan wa Dzakwan wa 'Ushaiyyah 'Ya Allah, kutuklah suku Ri'l, Dzakwan, dan suku Ushayyah'."
[65] Ada kemusykilan (kesulitan/ketidakjelasan) tentang sebab turunnya ayat ini mengenai mereka. Sebab, kisah mereka ini terjadi sesudah Perang Uhud, sedang ayat ini turun dalam kisah Perang Uhud. Maka, bagaimana mungkin asbabun-nuzul datang belakangan daripada turunnya ayat itu sendiri? Al-Hafizh berkata, "Kemudian tampak olehku 'illat (cacat) riwayat itu, bahwa di dalamnya terdapat sisipan, dan bahwa perkataan 'hingga Allah menurunkan' itu adalah munqathi 'terputus' dari riwayat az-Zuhri dari orang yang menyampaikannya. Hal itu dijelaskan oleh Imam Muslim di dalam riwayatnya. Penyampaian kepada az-Zuhri ini tidak sah berdasarkan keterangan di muka.
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 127: Menurunkan Badan dengan Bertakbir Ketika Akan Bersujud

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 126: Thuma'ninah Ketika Mengangkat Kepala dari Ruku

Posted by Unknown


Abu Humaid berkata, "Nabi bangun (dari ruku) dan berdiri lurus sampai tulang belakangnya kembali ke posisinya semula."[62]
435. Dari Tsabit, ia berkata, "Anas menerangkan kepada kami cara shalat Rasulullah. Yaitu, beliau melakukan shalat. Apabila beliau telah mengangkat kepala dari ruku, maka beliau berdiri sehingga kami mengatakan bahwa beliau lupa (karena lamanya berdiri -penj.)."

436. Al-Barra' رضي الله عنه berkata, "Ruku Nabi, sujudnya, masa berdirinya setelah ruku, dan [duduknya 1/199] di antara dua sujud adalah sama lamanya."

437. Abu Qilabah berkata, "Malik ibnul-Huwairits memberi contoh kepada kita bagaimana cara Nabi mengerjakan shalat. Hal itu dilakukan di luar waktu shalat. (Dan dalam satu riwayat: Abu Qilabah berkata, "Malik ibnul-Huwairits datang, lalu shalat dengan kami di masjid kami ini. Dia berkata, 'Aku hendak shalat dengan kalian, tetapi bukan shalat sungguhan. Aku hanya hendak memberitahukan kepada kalian bagaimana aku melihat Rasulullah mengerjakan shalat, 1/200). Ia lalu berdiri, memantapkan berdirinya, kemudian ruku (seraya bertakbir, 1/199). Lalu, memantapkan rukunya. Kemudian mengangkat kepalanya dan berdiri tegak beberapa lama. Kemudian sujud, lalu mengangkat kepalanya beberapa lama.'" Abu Qilabah meneruskan, "Malik ibnul-Huwairits shalat sebagai imam dengan cara shalat yang diajarkan oleh guru kita Abu Buraid ini (dalam satu riwayat: Amr bin Salimah). Abu Buraid apabila selesai mengangkat kepalanya dari sujud terakhir, dia duduk, [dan menekan di atas tanah], kemudian bangkit. (Dalam satu riwayat darinya: Dia melihat Nabi shalat. Apabila berada dalam rakaat yang ganjil dari shalatnya, beliau tidak bangun sehingga duduk dulu). (Dan dalam riwayat lain: "Beliau melakukan sesuatu yang belum pernah aku melihat mereka melakukannya. Beliau menyempurnakan takbir, dan duduk pada rakaat ketiga dan keempat 1/199).

[62] Lafal doa Nabi bagi orang-orang mukmin dan kutukannya terhadap orang-orang kafir akan disebutkan sebentar lagi pada nomor 439.
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 126: Thuma'ninah Ketika Mengangkat Kepala dari Ruku

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 124: Keutamaan Mengucapkan, "Allahumma Rabbanaa Lakal Hamdu."

Posted by Unknown


431. Abu Hurairah رضي الله عنه mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, "Apabila imam membaca, 'Samiallahu liman hamidah' (semoga Allah mendengar orang yang memuji-Nya), maka ucapkanlah, 'Allahumma rabbanaa lakal hamdu' 'Wahai Tuhan kami, hanya bagiMulah segala puji'. Karena, barangsiapa yang ucapannya bersesuaian dengan ucapan malaikat, maka diampunilah dosanya yang telah lampau."
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 124: Keutamaan Mengucapkan, "Allahumma Rabbanaa Lakal Hamdu."

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 125: Membaca Qunut di Dalam Shalat

Posted by Unknown


432. Abu Hurairah berkata, "Sungguh saya akan mendekati shalat Nabi." Lalu Abu Hurairah membaca qunut dalam rakaat terakhir dari shalat zhuhur, isya, dan subuh setelah ia membaca "Sami'allahu liman hamidah". Lalu, ia mendoakan orang-orang mukmin dan mengutuk orang-orang kafir.[61]
433. Anas berkata, "Qunut itu pada shalat magrib dan subuh."

434. Rifa'ah bin Rafi' ar-Ruzaqi berkata, "Pada suatu hari kami shalat dibelakang Nabi. Ketika beliau mengangkat kepala dari ruku sambil mengucapkan, "Sami'allahu liman hamidah" 'semoga Allah mendengarkan orang yang memuji-Nya', maka seseorang laki-laki mengucapkan, "Rabbana walakal hamdu hamdan katsiiran thayyiban mubaraakan fiihi" 'Wahai Tuhan kami, hanya bagiMulah segala puji dengan pujian yang banyak, baik, dan diberkahi'. Setelah beliau berpaling (salam), beliau bertanya, 'Siapakah orang yang mengucapkannya?' Ia menjawab, 'Saya.' Beliau bersabda, 'Saya telah melihat tiga puluh lebih malaikat bersegera, entah yang mana yang pertama menulisnya.'"

[61] Al-Hafizh berkata, "Yang populer dari Abu Hurairah bahwa ia bertakbir ketika berdiri dan tidak mengakhirkan ucapan takbirnya hingga telah tegak berdiri sebagaimana yang disebutkan dalam al-Muwaththa'. Maka, boleh jadi yang dimaksud dengan perkataannya, 'Apabila berdiri dari kedua sujud beliau mengucapkan Allahu Akbar' itu adalah ketika mulai berdiri. Hal ini didukung oleh hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ya'la di dalam Musnad-nya dari jalan lain dari Abu Hurairah secara marfu' dengan lafal, "Adalah Rasulullah apabila bangun dari duduk, beliau bertakbir, kemudian berdiri." Karena perkataan "kemudian berdiri" itu merupakan indikasi jelas yang menunjukkan bahwa perkataan Idzaa qaama 'Apabila telah berdiri' itu maksudnya adalah mulai berdiri. Hadits ini telah saya takhrij dalam Silsilatul Ahaditsish Shahihah (604) sebagai hadits jayyid dan hasan.
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 125: Membaca Qunut di Dalam Shalat

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 123: Apa yang Dibaca Oleh Imam dan Makmum yang Ada di Belakangnya Apabila Mengangkat Kepalanya dan Ruku

Posted by Unknown


430. Abu Hurairah berkata, "Apabila Nabi selesai membaca 'Sami'allahu liman hamidah', beliau mengucapkan, 'Allaahumma rabbana walakal hamdu.' Pada waktu ruku dan mengangkat kepalanya dari (ruku), Nabi mengucapkan takbir. Apabila beliau berdiri dari kedua sujud[60], beliau mengucapkan, 'Allahu Akbar'."

[60] Ini adalah salah satu poin dari hadits Abu Humaid as-Sa'idi yang di-maushul-kan oleh penyusun di sini pada hadits nomor 448.
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 123: Apa yang Dibaca Oleh Imam dan Makmum yang Ada di Belakangnya Apabila Mengangkat Kepalanya dan Ruku

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 122: Doa di Dalam Ruku

Posted by Unknown


429. Aisyah رضي الله عنها berkata, "Nabi [sering 1/199] mengucapkan (dan di dalam satu riwayat: Tidaklah Nabi mengerjakan suatu shalat setelah turunnya ayat "Idzaa jaa-a nashrullaahi wal fath" melainkan beliau mengucapkan 6/93) di dalam ruku dan sujudnya "Subhaanakallahumma Rabbanaa Wabihamdika Allahummaghfirlii 'Mahasuci Engkau, ya Allah, Tuhan kami! Segala puji untuk-Mu. Ya Allah, ampunilah aku'."
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 122: Doa di Dalam Ruku

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 121: Perintah Nabi Kepada Seseorang yang tidak Melakukan Ruku dengan Sempuma Supaya Mengulangi Shalatnya

Posted by Unknown


(Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Abu Hurairah mengenai orang yang jelek shalatnya, yang kalau Allah mengizinkan akan disebutkan pada '79 - AL-ISTI ?/font>DZAN / 18 - BAB'.")
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 121: Perintah Nabi Kepada Seseorang yang tidak Melakukan Ruku dengan Sempuma Supaya Mengulangi Shalatnya

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 120: Batas Menyempurnakan Ruku, I'tidal, dan Thuma'ninah

Posted by Unknown


428. Al-Barra' berkata, "Ruku Rasulullah, sujudnya, (duduk) di antara dua sujud, dan ketika beliau bangun dari ruku (i'tidal), selain berdiri dan duduk (tasyahud), adalah hampir sama."
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 120: Batas Menyempurnakan Ruku, I'tidal, dan Thuma'ninah

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 119: Meluruskan Punggung pada Waktu Ruku

Posted by Unknown


Abu Humaid berkata di hadapan sahabat sahabatnya, "Nabi ruku dan meluruskan punggungnya."[59]

[59] Ini adalah satu poin dari hadits Abu Humaid as-Sa'idi yang di-maushul-kan oleh penyusun pada nomor 448 nanti.
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 119: Meluruskan Punggung pada Waktu Ruku

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 118: Apabila Seseorang Tidak Menyempurnakan Ruku

Posted by Unknown


427. Zaid bin Wahab berkata, "Hudzaifah pernah melihat seorang yang tidak melakukan ruku dan sujud dengan sempurna. [Maka setelah selesai shalatnya, l/197], Hudzaifah berkata kepadanya, 'Engkau tidak shalat. Jika engkau mati, maka engkau mati di atas agama yang bukan agama Muhammad.'" (Dan dalam satu riwayat: "Engkau mati tidak di atas sunnah Nabi Muhammad.")
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 118: Apabila Seseorang Tidak Menyempurnakan Ruku

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 116: Bertakbir Apabila Berdiri dari Sujud

Posted by Unknown


xxx
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 116: Bertakbir Apabila Berdiri dari Sujud

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 117: Meletakkan Telapak Tangan di Atas Lutut pada Waktu Ruku

Posted by Unknown


Abu Humaid berkata di hadapan sahabat-sahabatnya, "Nabi meletakkan kedua tangannya pada kedua lututnya."[58]
426. Mush'ab bin Sa'ad berkata, "Saya mendirikan shalat di samping ayahku, lalu saya letakkan kedua tanganku. Kemudian saya letakkan di antara dua pahaku. Lalu, ayahku melarangnya seraya berkata, 'Kami dulu melakukannya, lalu kami dilarang. Kami diperintahkan meletakkan tangan-tangan kami di atas lutut.'"

[58] Perkataannya, "Takbir dua puluh dua kali", karena pada setiap rakaat terdapat lima kali takbir. Maka, pada empat rakaat terdapat dua puluh kali takbir selain takbiratul-ihram dan takbir waktu berdiri dari tasyahud awal.
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 117: Meletakkan Telapak Tangan di Atas Lutut pada Waktu Ruku

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 115: Menyempurnakan Takbir dalam Sujud

Posted by Unknown


424. Mutharrif bin Abdullah berkata, "Saya pernah shalat di belakang Ali bin Abi Thalib sebagai makmum, juga Imran bin Husain. Apabila hendak sujud, Ali mengucapkan takbir; apabila mengangkat kepalanya, dia bertakbir; dan apabila bangun dari rakaat kedua (setelah tasyahud awal), dia juga bertakbir. Setelah selesai shalat, Imran mengambil tanganku dan berkata, '[Sungguh 1/200] dia (Ali) ini membuatku ingat shalat Nabi Muhammad.' Atau dia mengatakan, 'Dia shalat mengimami kita seperti shalat Nabi Muhammad.'"

425. Ikrimah berkata, "Saya melihat seseorang[55] shalat di makam Ibrahim dan dia mengucapkan takbir pada setiap ruku, mengangkat (kepala), berdiri, dan duduk." (Dalam satu riwayat: Dia berkata, "Aku melakukan shalat[56] di belakang seorang syekh di Mekah, lalu ia bertakbir sebanyak dua puluh dua kali.)[57] Lalu, aku bertanya kepada Ibnu Abbas (mengenai shalat itu). Kemudian dia berkata kepadaku, 'Bukankah yang demikian itu sama dengan shalat yang dikerjakan oleh Nabi? Tiada ibu bagimu.'" Dalam riwayat lain, lalu saya berkata kepada Ibnu Abbas, "Sesungguhnya dia itu orang bodoh." Ibnu Abbas menjawab, "Ibumu kehilangan kamu (Sial kamu)! Itu adalah sunnah Abul Qasim (Nabi Muhammad)."

[55] Imam Bukhari menunjuk kepada hadits Malik ibnul-Huwairits yang diriwayatkannya secara maushul pada nomor 437.

[56] Yaitu, Abu Hurairah رضي الله عنه sebagaimana disebutkan pada sebagian riwayat Imam Ahmad dan lainnya.
[57] Yaitu, shalat zhuhur sebagaimana riwayat al-Ismaili.
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 115: Menyempurnakan Takbir dalam Sujud

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 113: Jika Seseorang Melakukan Ruku Sebelum Sampai ke Shaf

Posted by Unknown


422. Abu Bakrah mengatakan bahwa ia datang kepada Nabi صلی الله عليه وسلم dan beliau sedang ruku. Maka, ia ruku sebelum sampai ke shaf. Kemudian ia menuturkan hal itu kepada Nabi. Lalu, beliau menjawab, "Semoga Allah menambah semangatmu, namun jangan kamu ulangi lagi."
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 113: Jika Seseorang Melakukan Ruku Sebelum Sampai ke Shaf

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 114: Menyempurnakan Takbir dalam Ruku

Posted by Unknown


Ibnu Abbas meriwayatkan dari Nabi saw,[53] demikian juga Malik ibnul Huwairits.[54]
423. Abu Hurairah mengatakan bahwa ia shalat menjadi imam bagi orang banyak. Dia membaca takbir setiap kali ia menunduk (turun) dan bangkit. Setelah shalat ia berkata, "Sesungguhnya shalatku sama dengan shalat Rasulullah."

[53] Di-maushul-kan oleh Abdur Razzaq juga dengan sanad sahih.

[54] Imam Bukhari mengisyaratkan kepada hadits Ibnu Abbas yang akan disebutkan pada bab selanjutnya nanti.
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 114: Menyempurnakan Takbir dalam Ruku

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 112: Makmum Mengeraskan Bacaan Amin

Posted by Unknown


Dari jalan kedua dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, "Apabila imam selesai mengucapkan, 'Ghairil maghdhuubi 'alaihim waladhdhaalliin ; maka ucapkanlah, 'Amin.' Karena sesungguhnya orang yang bacaannya bersamaan dengan malaikat, maka diampunilah dosanya yang telah lalu."
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 112: Makmum Mengeraskan Bacaan Amin

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 111: Keutamaan Bacaan Amin

Posted by Unknown


Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, "Apabila salah seorang di antaramu membaca amin dan malaikat di langit membaca amin, lalu bersesuaian yang satunya dengan yang lain, maka diampunilah dosanya yang telah lalu."
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 111: Keutamaan Bacaan Amin

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 110: Imam Menyaringkan Bacaan Amin

Posted by Unknown


Atha' berkata, "Amin adalah sebuah doa. Ibnu Zubair dan orang-orang yang di belakangnya mengucapkan 'amin' sehingga gemuruh suaranya di dalam masjid. Abu Hurairah berseru kepada imam, 'Janganlah lupakan aku mengucapkan, 'Amin'."[51]
Nafi' berkata, "Ibnu Umar tidak pernah meninggalkan bacaan amin, dan menyuruh orang lain supaya mengucapkannya. Aku mendengar suatu hal yang baik tentang hal itu darinya."[52]

421. Abu Hurairah mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, "Apabila imam (dan dalam satu riwayat: pembaca 7/167) membaca amin, maka bacalah amin olehmu. Karena, malaikat juga mengucapkan amin. Sesungguhnya barangsiapa yang bacaan aminnya bersamaan dengan bacaan amin malaikat, maka diampunilah dosanya yang telah lampau."

Ibnu Syihab berkata, "Rasulullah mengucapkan amin."

[51] Di-maushul-kan oleh Tirmidzi dan al-Bazzar. Tirmidzi berkata (2/148), "Ini adalah hadits hasan gharib sahih dari jalan ini." Saya (al-Albani) berkata, "Perawi-perawinya adalah perawi-perawi Ash-Shahih."
[52] Di-maushul-kan oleh Abdur Razzaq (2643) dengan isnad sahih darinya dengan lafal yang hampir sama dengannya.
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 110: Imam Menyaringkan Bacaan Amin

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 109: Memanjangkan Bacaan Pada Rakaat yang Pertama

Posted by Unknown


(Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Abu Qatadah yang diisyaratkan di atas.")
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 109: Memanjangkan Bacaan Pada Rakaat yang Pertama

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 108: Jika Imam Memperdengarkan Bacaan Ayat

Posted by Unknown


(Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Abu Qatadah yang baru disebutkan di muka.")
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 108: Jika Imam Memperdengarkan Bacaan Ayat

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 107: Orang yang Memperlahankan Bacaan Shalat Zhuhur dan Ashar

Posted by Unknown


(Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Khabbab yang tercantum pada nomor 406 di muka.")
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 107: Orang yang Memperlahankan Bacaan Shalat Zhuhur dan Ashar

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 105: Mengumpulkan Bacaan Antara Dua Buah Surah dalam Satu Rakaat dan Membaca Ayat-ayat Terakhir dari Beberapa Surah atau Membaca Suatu Surah Sebelum Surah yang Lain atau Membaca Permulaan Surah

Posted by Unknown


Abdullah bin Saib meriwayatkan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم membaca surah al-Mu'minuun dalam shalat subuh. Ketika sampai pada cerita tentang Musa dan Harun atau tentang Isa, beliau batuk, lalu ruku.

Umar membaca sebanyak 120 ayat dari surah al-Baqarah dalam rakaat pertama. Dalam rakaat kedua membaca sebuah surah dari al-Matsani 'surah-surah yang kurang dari 100 ayat'.[46]

Ahnaf membaca surah al-Kahfi dalam rakaat pertama, dan dalam rakaat kedua membaca surah Yusuf atau surah Yunus. Ahnaf mengatakan bahwa ia pernah shalat subuh bersama (bermakmum) kepada Umar رضي الله عنه dan Umar juga membaca dua surah tadi.[47]

Ibnu Mas'ud membaca 40 ayat dari surah al-Anfal (pada rakaat yang pertama) dan pada rakaat yang kedua membaca satu surah dari surah al Mufashshal 'surah-surah pendek, yang di mulai dari surah 50 (surah Qaaf) sampai akhir Al-Qur'an'.[48]

Qatadah berkata mengenai orang yang membaca satu surah di dalam dua rakaat atau mengulangi surah yang sama dalam dua rakaat, "Semua itu adalah kitab Allah."[49]

Ubaidullah berkata dari Zaid bin Tsabit: dari Anas, "Salah seorang Anshar shalat mengimami orang-orang Anshar yang lain di Masjid Quba'. Sudah menjadi kebiasaannya membaca 'Qul Huwallahu Ahad' (setelah membaca surah al-Faatihah) apabila dia hendak membaca suatu bacaan di dalam shalat. Setelah selesai membaca surah itu (Qul Huwallaahu Ahad), dia membaca surah yang lain bersamanya. Hal itu ia lakukan pada setiap rakaat. Beberapa orang kawannya mengemukakan pembicaraan atau saran kepadanya dengan berkata, 'Sesungguhnya Anda membaca surah itu dan tidak menganggapnya cukup, dan Anda membaca surah yang lain. Bagaimana kalau Anda membaca surah itu saja atau meninggalkannya dan membaca yang lain?' Orang Anshar itu menjawab, 'Aku sama sekali tidak akan meninggalkan bacaan surah 'Qul Huwallahu Ahad' itu. Oleh sebab itu, kalau kamu semua masih senang jika aku menjadi imam untukmu dengan cara sebagaimana yang kulakukan itu, maka aku akan mengerjakan (bertindak sebagai imam). Dan, jika kamu sudah tidak senang terhadap yang demikian itu, biarlah aku tinggalkan kamu.' Mereka mengetahui bahwa dia adalah orang yang terbaik di antara mereka. Mereka pun tidak ingin orang lain menggantikannya untuk mengimami mereka. Pada waktu Nabi صلی الله عليه وسلم datang kepada mereka seperti biasanya, mereka memberitahukan hal itu kepada beliau. Lalu Nabi bersabda kepada orang itu, 'Hai Fulan, apa yang melarangmu dari melakukan sesuatu yang dimintai oleh sahabat-sahabatmu? Dan, apa yang mendorongmu untuk senantiasa membaca surah itu di dalam setiap rakaat?' Dia menjawab, 'Aku menyukai surah itu.' Nabi bersabda, 'Kecintaanmu kepada surah itu akan membuatmu masuk surga.'"[50]

420. Abu Wail berkata, "Seorang laki-laki datang kepada Ibnu Mas'ud. Ia berkata, 'Tadi malam saya membaca surah al Mufashshal 'surah-surah pendek' dalam satu rakaat. Petikan ini seperti petikan syair. Saya telah mengetahui pasangan-pasangan yang Nabi gandengkan antara surah-surah yang berpasangan itu. Ia menyebutkan dua puluh surah al-Mufashshal, dua surah pada tiap-tiap satu rakaat (menurut susunan Ibnu Mas'ud, yang terakhir adalah surah-surah Ha Mim, 6/101). (dalam satu riwayat: Kami telah mendengar bacaan itu. Sesungguhnya saya lebih hafal terhadap pasangan-pasangan surah yang biasa dibaca Nabi, delapan belas surah dari al Mufashshal, dan dua surah dari keluarga (kelompok) surah Ha Mim.'"

[46] Di-maushul-kan oleh Muslim, Abu Awanah, dan lain-lainnya, dan sudah saya takhrij dalam Shahih Sunan Abi Dawud (656).

[47] Di-maushul-kan oleh Ibnu Abi Syaibah.

[48] Di-maushul-kan oleh Abdur Razzaq dan Sa'id bin Manshur.

[49] Di-maushul-kan oleh Ja'far al-Faryabi di dalam kitab Ash-Shalat, dan Abu Nu'aim di dalam al-Mustakhraj.
[50] Di-maushul-kan oleh Abdur Razzaq.
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 105: Mengumpulkan Bacaan Antara Dua Buah Surah dalam Satu Rakaat dan Membaca Ayat-ayat Terakhir dari Beberapa Surah atau Membaca Suatu Surah Sebelum Surah yang Lain atau Membaca Permulaan Surah

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 106: Membaca Fatihatul Kitab (Surah al-Faatihah) Saja dalam Dua Rakaat Terakhir

Posted by Unknown


(Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Abu Qatadah yang tersebut pada nomor 412 di muka.")
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 106: Membaca Fatihatul Kitab (Surah al-Faatihah) Saja dalam Dua Rakaat Terakhir

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 103: Membaca Surah dalam Shalat Subuh

Posted by Unknown


Ummu Salamah berkata, "Nabi membaca surah ath-Thuur."[44]
418. Abu Hurairah رضي الله عنه berkata mengenai apa yang dibaca pada setiap shalat, "Apa yang diperdengarkan oleh Rasulullah kepada kami, kami perdengarkan kepadamu. Dan, apa yang beliau sembunyikan terhadap kami, kami sembunyikan kepadamu. Jika kamu tidak menambah terhadap Ummul Qur'an (al-Faatihah), maka cukuplah, dan jika kamu menambahnya, maka hal itu lebih baik."

[44] Ini adalah potongan dari hadits Ummu Salamah yang telah disebutkan di muka secara maushul pada nomor 257 di sisi penyusun.
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 103: Membaca Surah dalam Shalat Subuh

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 104: Menyaringkan Suara Bacaan Pada Waktu Shalat Subuh

Posted by Unknown


Ummu Salamah berkata, "Saya thawaf di belakang orang-orang dan Nabi shalat dengan membaca surah ath-Thuur'."[45]
419. Ibnu Abbas رضي الله عنه berkata, "Nabi membaca apa yang diperintahkan dan diam pada apa yang diperintahkan, 'Dan Tuhanmu tidaklah pelupa', dan 'Telah ada bagimu sekalian teladan yang baik pada Rasulullah'."

[45] Ini adalah potongan dari hadits Ummu Salamah yang disebutkan di muka secara maushul di sisi penyusun pada nomor 257.
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 104: Menyaringkan Suara Bacaan Pada Waktu Shalat Subuh

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 102: Memperpanjang Kedua Rakaat yang Pertama dan Memendekkan Kedua Rakaat Yang Terakhir

Posted by Unknown


(Saya berkata; "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Jabir bin Samurah yang tersebut pada nomor 414 di muka.")
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 102: Memperpanjang Kedua Rakaat yang Pertama dan Memendekkan Kedua Rakaat Yang Terakhir

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 101: Surah yang Dibaca di Dalam Shalat Isya

Posted by Unknown


(Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits al-Barra' tadi.")
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 101: Surah yang Dibaca di Dalam Shalat Isya

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 100: Membaca Ayat Sajdah (Bersujud Tilawah) di Dalam Shalat Isya

Posted by Unknown


(Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Abu Hurairah di muka.")
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 100: Membaca Ayat Sajdah (Bersujud Tilawah) di Dalam Shalat Isya

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 99: Membaca Keras pada Waktu Shalat Isya

Posted by Unknown


416. Abu Rafi' رضي الله عنه berkata, "Saya shalat bersama Abu Hurairah pada shalat isya. Kemudian dia membaca 'Idzassamaa-un syaqqat; lalu dia bersujud (yakni sujud tilawah). Saya bertanya kepadanya, 'Bagaimana ini?' Lalu dia berkata, 'Aku bersujud pada waktu membaca surah ini di belakang Abul Qasim (Nabi صلی الله عليه وسلم) dan aku senantiasa sujud sampai beliau melepaskannya.'"
417. Al-Barra' رضي الله عنه mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم sedang dalam bepergian. Lalu, beliau membaca "Wattiini wazzaitun" pada waktu shalat isya dalam salah satu dari dua rakaat (pertamanya). (Maka 8/ 214) saya tidak pernah mendengar seseorang yang suaranya atau bacaannya lebih bagus daripada beliau."
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 99: Membaca Keras pada Waktu Shalat Isya

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 98: Membaca Keras Pada Waktu Shalat Magrib

Posted by Unknown


415. Jubair bin Muth'im (yang datang dalam rombongan tawanan Perang Badar, 4/31) berkata, "Saya mendengar Rasulullah membaca surah ath-Thuur pada waktu shalat magrib. Ketika sampai pada ayat ini, "Am khuliquu min ghairi syai-in am humul-khaaliquun. Am khalaqus-samaawaati wal-ardha, bal laa yuuqinuun. Am 'indahum khazaainu Rabbika am humul-musaithiruun 'Apakah mereka diciptakan bukan dari sesuatu pun ataukah mereka yang menciptakan diri mereka sendiri? Ataukah, mereka telah menciptakan langit dan bumi ini? Sebenarnya mereka tidak meyakini apa yang mereka katakan. Ataukah, di sisi mereka ada perbendaharaan Tuhanmu atau merekakah yang berkuasa?', maka hati saya seakan-akan hendak terbang (6/49). Itulah saat pertama kali iman mantap di dalam hatiku." (5/20)
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 98: Membaca Keras Pada Waktu Shalat Magrib

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 97: Membaca Al-Qur'an pada Waktu Shalat Maghrib

Posted by Unknown


413. Ibnu Abbas رضي الله عنه mengatakan bahwa Ummu Fadhl mendengar saat ia membaca, "Walmursalaati 'Urfaa." Lalu, Ummu Fadhl berkata kepadanya, "Wahai anakku, demi Allah, dengan bacaanmu akan surah ini engkau telah mengingatkan aku. Karena, surah ini adalah surah yang terakhir saya dengar dari Rasulullah yang beliau baca pada waktu shalat magrib." (Dan dalam satu riwayat: "Kemudian sesudah itu beliau tidak shalat dengan kami lagi sehingga Allah mewafatkan beliau." 5/137)

414. Dari Urwah bin Zubair dari Marwan bin al-Hakam[43] bahwa ia berkata, "Zaid bin Tsabit berkata kepadaku, 'Mengapa engkau membaca surah-surah pendek dalam shalat magrib, padahal saya mendengar Rasulullah membaca dua surah yang panjang?'"

[43] Marwan ibnul-Hakam ini sudah populer menjadi pembicaraan para ahli hadits. Tetapi, ath-Thahawi telah meriwayatkan hadits ini dalam Syarhul Ma'ani (1/124) dari Urwah dengan perkataan yang jelas menggunakan perkataan ikhbar 'pemberitahuan' antara dia dengan Zaid. Dengan demikian, Marwan tidak sendirian di dalam meriwayatkannya. Al-Hafizh berkata, "Maka, Urwah mendengarnya dari Marwan dari Zaid, lalu dia menemui Zaid, dan diberi tahu olehnya."
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 97: Membaca Al-Qur'an pada Waktu Shalat Maghrib

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 96: Membaca Al-Qur'an Pada Waktu Shalat Ashar

Posted by Unknown


xxx
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 96: Membaca Al-Qur'an Pada Waktu Shalat Ashar

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 95: Bacaan di Dalam Shalat Zhuhur

Posted by Unknown


412. Abu Qatadah رضي الله عنه berkata, "Nabi membaca dalam dua rakaat yang pertama dalam shalat zhuhur dengan al-Faatihah dan dua surah (dalam satu riwayat: satu surah satu surah) [dan dalam dua rakaat yang akhir dengan (Ummul Kitab/al-Faatihah), 1/189]. Beliau panjangkan bacaan pada rakaat pertama dan beliau pendekkan pada rakaat kedua. Kadang-kadang beliau memperdengarkan bacaannya. Beliau biasa membaca al-Faatihah dan dua surah, beliau panjangkan pada yang pertama. Beliau biasa memanjangkan rakaat pertama dan beliau pendekkan rakaat yang kedua pada shalat subuh."
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 95: Bacaan di Dalam Shalat Zhuhur

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 94: Wajibnya Membaca al-Faatihah untuk Imam dan Makmum dalam Semua Shalat di Mana Saja

Posted by Unknown


410. Jabir bin Samurah رضي الله عنه berkata, "Penduduk Kufah mengadukan Sa'ad kepada Umar, maka Umar menarik Sa'ad dan mengangkat Amar (sebagai imam shalat). Mereka pun mengadu, sampai mereka menuturkan bahwa ia tidak baik dalam shalatnya. Lalu diutuslah (seseorang) kepadanya lalu berkata, 'Hai Abu Ishaq, mereka menganggap bahwa shalatmu tidak baik.' Ia menjawab, 'Adapun saya, demi Allah, saya shalat bersama (mengimami) mereka seperti shalatnya Rasulullah. Saya tidak menguranginya. Saya shalat isya (dalam satu riwayat: dua shalat petang hari 1/185), lalu saya panjangkan berdiri pada dua rakaat pertama dan saya ringankan pada dua rakaat terakhir. Saya tidak peduli mengenai apa yang saya contoh dari shalat Rasulullah.' Umar berkata, 'Benar engkau, begitulah sangkaan orang terhadapmu, wahai Ishaq.' Kemudian diutuslah seorang atau beberapa orang laki-laki bersamanya ke Kufah. Lalu, ia bertanya kepada penduduk Kufah dan dia tidak meninggalkan masjid sehingga menanyakannya. Mereka memujinya secara baik sampai ia masuk ke masjid bani Abas. Seorang laki-laki dari mereka yang bernama Usamah bin Qatadah yang dijuluki Abu Sa'adah berkata, 'Bila kamu menanyakan kepada kami, sesungguhnya Sa'ad itu tidak mau berjalan bersama tawanan, ia tidak membagi sama rata, dan tidak adil dalam memutuskan perkara.' Sa'ad berkata, 'Demi Allah, saya benar-benar berdoa dengan tiga macam yaitu, 'Wahai Allah, jika hamba-Mu ini (yakni Usamah bin Qatadah) berdusta, melakukan hal itu karena riya dan sum'ah 'memperdengarkan amal', maka panjangkanlah umurnya, panjangkanlah kemiskinannya, dan hadapkanlah dia kepada fitnah-fitnah.' Setelah itu, apabila ia (Usamah bin Qatadah) ditanya, maka ia berkata, 'Seorang tua bangka, terkena fitnah karena doa Sa'ad menimpa diriku.'" Abdul Malik berkata, "Sesudah itu saya melihat kedua kelopak matanya (Usamah bin Qatadah) turun pada kedua matanya karena tua. Ia digandeng oleh anak-anak wanita di jalan di mana ia meraba-raba mereka."
411. Ubadah ibnush-Shamit mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, "Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca 'Pembukaan Al-Qur'an' (al-Faatihah)"
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 94: Wajibnya Membaca al-Faatihah untuk Imam dan Makmum dalam Semua Shalat di Mana Saja

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 93: Apakah Boleh Menoleh karena Ada Suatu Perkara yang Datang, Melihat Sesuatu, atau Tampak Ada Bekas Ludah di Arah Kiblat?

Posted by Unknown


Sahl berkata, "Abu Bakar menoleh, lalu melihat Nabi."[42]

[42] Ini adalah bagian dari hadits yang di-maushul-kan oleh penyusun pada nomor 377 di muka.
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 93: Apakah Boleh Menoleh karena Ada Suatu Perkara yang Datang, Melihat Sesuatu, atau Tampak Ada Bekas Ludah di Arah Kiblat?

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 92: Menoleh di Dalam Shalat

Posted by Unknown


409. Aisyah رضي الله عنها berkata, "Saya bertanya kepada Rasulullah tentang menoleh dalam shalat. Beliau bersabda, 'Hal itu adalah barang rampasan, yakni setan merampasnya dari shalat seorang hamba.'"
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 92: Menoleh di Dalam Shalat

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 91: Melihat ke Langit pada Waktu Shalat

Posted by Unknown


408. Anas bin Malik رضي الله عنه berkata, "Nabi bersabda, 'Bagaimanakah keadaan suatu kaum yang mengangkat pandangannya ke langit di dalam shalat? (Sabda beliau tentang hal itu semakin keras sehingga beliau bersabda), 'Sungguh mereka menghentikan hal itu, atau pandangan-pandangan mereka akan disambar.'"
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 91: Melihat ke Langit pada Waktu Shalat

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 90: Menatapkan Mata Kepada Imam di Dalam Shalat

Posted by Unknown


Aisyah رضي الله عنها mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda di waktu selesai mengerjakan shalat gerhana matahari, "Aku melihat neraka dan salah satu sisinya menghancurkan sisi lainnya. (Hal itu terjadi) ketika kalian melihatku mundur (ketika shalat)."[41]
406. Abu Ma'mar رضي الله عنه berkata, "Kami berkata kepada Khabbab, 'Apakah Rasulullah membaca pada shalat zhuhur dan ashar?' Ia menjawab, 'Ya.' Kami bertanya, 'Dengan apakah kamu dapat mengetahui hal itu?' Ia menjawab, 'Dengan gerak jenggot beliau.'"

407. Anas bin Malik رضي الله عنه berkata, "Nabi pada suatu hari shalat bersama-sama dengan kami. Kemudian beliau naik ke mimbar dan menunjuk dengan tangannya ke arah kiblat masjid. Kemudian beliau bersabda, 'Sekarang saya sungguh-sungguh telah melihat (dalam satu riwayat: diperlihatkan kepadaku) surga dan neraka. Yaitu, sejak saya shalat tadi bersama-sama dengan kamu sekalian. Kedua-duanya bagaikan tergambar dalam penglihatanku di dinding arah kiblat itu. Belum pernah saya menyaksikan kebahagiaan dan kesengsaraan seperti yang kusaksikan hari ini.'" (Ucapan beliau itu diulanginya sampai tiga kali)

[41] Ini adalah bagian dari hadits Aisyah yang akan disebutkan secara maushul dalam "16 -AL-KUSUF/4 - BAB".
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 90: Menatapkan Mata Kepada Imam di Dalam Shalat

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 89: Apa yang Diucapkan Oleh Seseorang Sesudah Bertakbir

Posted by Unknown


404. Anas رضي الله عنه mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم, Abu Bakar رضي الله عنه, dan Umar رضي الله عنه memulai (bacaan) shalat dengan, 'Alhamdulillahi rabbil'alamiin'."
405. Abu Hurairah رضي الله عنه berkata, "Rasulullah diam di antara takbir dan bacaan (al-Faatihah) sejenak. Saya berkata, 'Demi ayah dan ibuku, wahai Rasulullah, apakah yang engkau baca di kala engkau diam antara takbir dan bacaan (al-Faatihah)?' Beliau bersabda, 'Saya membaca:
'Allahumma baa'id bainii wabaina khathaayaaya kamaa baa'adta bainal masyriqi wal maghribi, allahumma naqqinii minal khathaayaa kamaa yunaqqatstsaubul abyadhu minad-danasi, allaahummaghsil khathaayaaya bil maai watstsalji walbaradi.'
'Ya Allah, jauhkanlah antara saya dan kesalahan saya sebagaimana Engkau menjauhkan antara barat dan timur. Ya Allah, bersihkanlah saya dari kesalahan-kesalahan sebagaimana kain putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, basuhlah kesalahan kesalahan saya dengan air, es, dan embun'."
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 89: Apa yang Diucapkan Oleh Seseorang Sesudah Bertakbir

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 88: Khusyu dalam Melakukan Shalat

Posted by Unknown


403. Anas bin Malik رضي الله عنه mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم shalat bersama mereka. Lalu, beliau naik ke mimbar, lantas bersabda, "Lakukanlah (dan dalam satu riwayat: sempurnakanlah 7/221) ruku dan sujud. Demi Allah, sesungguhnya aku dapat mengetahui hal-ihwalmu semua dari belakangku atau dari balik punggungku (dalam satu riwayat: sebagaimana aku lihat kamu)[40] sewaktu kamu mengerjakan ruku dan sujud."

[40] Imam Ahmad menambahkan, "Dari depanku."
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 88: Khusyu dalam Melakukan Shalat

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 87: Meletakkan Tangan Kanan di Atas Tangan Kiri

Posted by Unknown


402. Sahl bin Sa'ad رضي الله عنه berkata, "Orang-orang diperintahkan supaya meletakkan tangan kanan di atas tangannya yang kiri dalam shalat."
Abu Hazim berkata, "Aku tidak mengetahui melainkan ia (Sahl bin Sa'ad) menisbatkan perintah itu kepada Nabi." Isma'il berkata, "Perintah itu dinisbatkan, dan ia tidak mengatakan, 'menisbatkan'."
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 87: Meletakkan Tangan Kanan di Atas Tangan Kiri

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 86: Mengangkat Kedua Tangan Ketika Berdiri dari Dua Rakaat

Posted by Unknown


401. Nafi' mengatakan bahwa Ibnu Umar apabila memulai shalat, dia bertakbir sambil mengangkat kedua tangannya. Ketika ruku, dia mengangkat kedua tangannya. Ketika membaca, "'Sami'allahu liman hamidah'; dia mengangkat kedua tangannya. Apabila dia berdiri dari dua rakaat, maka dia mengangkat kedua tangannya." Ibnu Umar me-rafa'-kan hadits ini sampai kepada Nabi صلی الله عليه وسلم.
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 86: Mengangkat Kedua Tangan Ketika Berdiri dari Dua Rakaat

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 85: Sampai di Manakah Seseorang Itu Mengangkat Kedua Tangannya

Posted by Unknown


Abu Humaid berkata menyampaikan informasi dari para sahabat, "Nabi mengangkat tangan sejajar dengan kedua pundaknya."[39]
(Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Ibnu Umar yang baru disebutkan pada nomor 399 di atas.")

[39] Ini adalah bagian dari hadits yang diriwayatkan secara maushul oleh penyusun sebagaimana yang akan disebutkan di sini pada "144 - BAB".
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 85: Sampai di Manakah Seseorang Itu Mengangkat Kedua Tangannya

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 84: Mengangkat Kedua Tangan Ketika Bertakbir, Ketika Ruku, dan Ketika Bangun dan Ruku (I'tidal)

Posted by Unknown


400. Abu Qilabah mengatakan bahwa ia melihat Malik ibnul-Huwairits apabila shalat dia mengucapkan takbir sambil mengangkat kedua tangannya, dan mengangkat kedua tangannya pada waktu ruku. Apabila dia mengangkat kepalanya dari ruku, maka dia mengangkat kedua tangannya. Malik ibnul-Huwairits memberitahukan bahwa Rasulullah melakukan demikian.
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 84: Mengangkat Kedua Tangan Ketika Bertakbir, Ketika Ruku, dan Ketika Bangun dan Ruku (I'tidal)

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 83: Mengangkat Kedua Tangan Dalam Takbir Pertama Sekaligus Sebagai Pembukaan Shalat

Posted by Unknown


399. Dari Salim bin Abdullah dari ayahnya bahwa Rasulullah mengangkat kedua tangan (sehingga keduanya 1/180) sejajar dengan kedua pundak beliau ketika bertakbir, yakni apabila beliau memulai shalat. Apabila beliau takbir untuk ruku, beliau kerjakan seperti itu. Dan, ketika mengangkat kepala dari ruku, maka beliau mengangkat kedua tangan pula sambil mengucapkan, "Sami 'allahu liman hamidah, Rabbanaa wa lakal-hamdu." Beliau tidak melakukannya pada waktu sujud. Juga tidak mengangkat tangan ketika bangun dari sujud."[38]

[38] Terdapat beberapa hadits dari selain Ibnu Umar yang menetapkan adanya mengangkat tangan yang ditiadakan oleh Ibnu Umar karena dia tidak mengetahuinya. Kemudian hal itu diketahui dari sahabat lain. Maka, diriwayatkan oleh penyusun (Imam Bukhari) darinya dalam juz "Raf'ul Yadain" bahwa beliau mengangkat tangan ketika hendak sujud. Ini lebih kuat mengingat kaidah, "Yang menetapkan adanya itu harus didahulukan daripada yang meniadakan", dan "Hafal hujjah itu didahulukan daripada yang tidak hafal hujjah". Dengan demikian, terjawablah mengenai tambahan yang terdapat pada hadits yang diriwayatkan dari jalan Nafi' dari Ibnu Umar. "Dan apabila berdiri dari rakaat kedua, beliau mengangkat kedua tangan beliau." Maka, ini adalah tambahan dari orang yang dapat dipercaya dan itu wajib diterima.
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 83: Mengangkat Kedua Tangan Dalam Takbir Pertama Sekaligus Sebagai Pembukaan Shalat

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 82: Wajibnya Bertakbir Dan Memulai Shalat

Posted by Unknown



More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 82: Wajibnya Bertakbir Dan Memulai Shalat

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 81: Shalat Malam

Posted by Unknown


(Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Zaid bin Tsabit yang tersebut pada '78 - AL-ADAB/75 - BAB'.")
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 81: Shalat Malam

Bulughul Maram -Kitab Shalat No 163- 165: Waktu Shalat

Posted by Unknown


Nomor: 163
Dari Abdullah Ibnu Amr رضي الله عنه bahwa Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda: "Waktu Dhuhur ialah jika matahari telah condong (ke barat) dan bayangan seseorang sama dengan tingginya selama waktu Ashar belum tiba, waktu Ashar masuk selama matahari belum menguning, waktu shalat Maghrib selama awan merah belum menghilang, waktu shalat Isya hingga tengah malam, dan waktu shalat Shubuh semenjak terbitnya fajar hingga matahari belum terbit."

Riwayat Muslim.

Nomor: 164
Menurut riwayat Muslim dari hadits Buraidah tentang waktu shalat Ashar. "Dan matahari masih putih bersih."         
More aboutBulughul Maram -Kitab Shalat No 163- 165: Waktu Shalat

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 80: Apabila Antara Imam dan Makmum Terdapat Dinding atau Tabir

Posted by Unknown


Al-Hasan berkata, 'Tidak mengapa engkau melakukan shalat sedang antara engkau dengan imam terdapat sungai."[36]
Abu Mijlaz berkata, "Boleh seseorang bermakmum kepada imam, meskipun di antara keduanya terdapat jalan atau dinding apabila dia dapat mendengar takbir imam."[37]

398. Aisyah رضي الله عنها berkata, "Nabi صلی الله عليه وسلم biasa melakukan shalat malam [dalam masjid 2/44] di kamar beliau, sedang dinding kamar beliau rendah. Sehingga, orang-orang dapat melihat sosok Nabi صلی الله عليه وسلم (Dan dari jalan lain: beliau mempunyai tikar yang biasa dihamparkan pada siang hari [untuk diduduki 7/50] dan dijadikan dinding kamar pada malam hari). Lalu orang-orang melakukan shalat dengan bermakmum mengikuti shalat beliau. Pagi harinya, mereka memperbincangkan hal itu. Kemudian beliau mengerjakan shalat pada malam yang kedua. Lalu, orang-orang [semakin banyak jumlahnya] mengerjakan shalat mengikuti shalat beliau. Mereka lakukan hal itu dua atau tiga malam. Pada malam ketiga orang-orang yang ke masjid semakin bertambah banyak. Lalu Rasulullah keluar menunaikan shalat, dan mereka pun shalat mengikuti beliau. Maka, pada malam keempat, masjid tidak mampu menampung orang-orang. Setelah itu, Rasulullah duduk dan tidak keluar kepada mereka. Pagi harinya, orang-orang memperbincangkan hal itu. Lalu, beliau mengucapkan kalimat syahadat (dan dalam satu riwayat: hingga keluar untuk shalat subuh). Setelah selesai shalat subuh, beliau menghadap orang banyak seraya mengucapkan kalimat syahadat dan bersabda, 'Amma ba'du, sesungguhnya posisimu ini tidak mengkhawatirkan atas saya.' Dalam dalam riwayat lain, 'Sesungguhnya aku telah mengetahui apa yang kamu perbuat. Tidaklah ada yang menghalangiku untuk keluar kepadamu melainkan karena aku takut akan diwajibkan shalat malam atas kamu (lantas kamu tidak mampu melaksanakannya).' Kemudian beliau menghadap kepada manusia seraya bersabda, 'Wahai manusia, ambillah (dalam satu riwayat: kerjakanlah 7/282) dari amalan-amalan apa yang sekiranya mampu kalian lakukan. Karena, sesungguhnya Allah tidak akan merasa bosan sehingga kamu yang merasa bosan. Sesungguhnya amalan yang dicintai Allah ialah yang dikerjakan secara rutin meskipun hanya sedikit.' Hal itu terjadi pada bulan Ramadhan. Kemudian Rasulullah wafat sedang urusannya tetap seperti itu."

[36] Al-Hafizh berkata, "Saya tidak melihatnya sebagai riwayat yang maushul (bersambung sanadnya)."
[37] Di-maushul-kan oleh Ibnu Abi Syaibah dan Abdur Razzaq dengan dua isnad darinya.
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 80: Apabila Antara Imam dan Makmum Terdapat Dinding atau Tabir

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 79: Bagian Sebelah Kanan Masjid dan Imam

Posted by Unknown


(Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya bagian dari hadits Ibnu Abbas yang diisyaratkan di atas.")
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 79: Bagian Sebelah Kanan Masjid dan Imam

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 78: Seorang Wanita yang Sendirian Dapat Dianggap Sebagai Satu Shaf

Posted by Unknown


397. Anas bin Malik berkata, "Aku dan seorang anak yatim shalat bersama-sama di rumah kami di belakang Nabi, sedangkan ibuku, Ummu Sulaim, di belakang kami."
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 78: Seorang Wanita yang Sendirian Dapat Dianggap Sebagai Satu Shaf

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 77: Jika Seorang Makmum Laki-Laki Berdiri di Sebelah Kiri Imam, Lalu Dia Dipindahkan Oleh Imam dari Belakangnya Ke Arah Sebelah Kanannya, Maka Sempurnalah Shalatnya

Posted by Unknown


(Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya bagian dari hadits Ibnu Abbas yang tercantum pada nomor 93 di muka.")
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 77: Jika Seorang Makmum Laki-Laki Berdiri di Sebelah Kiri Imam, Lalu Dia Dipindahkan Oleh Imam dari Belakangnya Ke Arah Sebelah Kanannya, Maka Sempurnalah Shalatnya

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 76: Merapatkan Bahu dengan Bahu dan Kaki dengan Kaki di Dalam Shaf

Posted by Unknown


Nu'man bin Basyir berkata, "Aku melihat bahwa setiap orang di antara kami merapatkan mata kakinya dengan mata kaki sahabatnya."[35]
(Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Anas yang disebutkan pada nomor 341 di muka.")

[35] Di-maushul-kan oleh Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah, dan lain-lainnya dengan sanad sahih, dan telah saya takhrij di dalam Shahih Abi Dawud (668).
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 76: Merapatkan Bahu dengan Bahu dan Kaki dengan Kaki di Dalam Shaf

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 75: Dosa Orang Yang Tidak Menyempurnakan Shaf

Posted by Unknown


392. Dari Busyair bin Yasar al Anshari dari Anas bin Malik bahwasanya ia datang di Madinah lalu ditanyakan kepadanya, "Apakah ada sesuatu yang kamu ingkari (anggap tidak baik) dari apa yang kami semua lakukan sejak hari kamu bergaul bersama Rasulullah?" Ia berkata, "Saya tidak mendapat sesuatu yang patut saya ingkari kecuali kalian tidak meluruskan shaf pada waktu shalat."
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 75: Dosa Orang Yang Tidak Menyempurnakan Shaf

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 74: Meluruskan Shaf Termasuk Kesempurnaan Shalat

Posted by Unknown


394. Abu Hurairah mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, "Imam itu dijadikan untuk diikuti. Karena itu, janganlah kamu menyalahinya. Apabila dia sudah bertakbir, maka bertakbirlah kamu (1/179). Apabila dia ruku, maka rukulah kamu. Apabila dia membaca, 'Sami'allaahu liman hamidah' ; maka bacalah, 'Rabbana wa lakal hamdu.' Apabila dia sujud, maka sujudlah kamu. Apabila dia shalat dengan duduk, maka shalatlah kamu semua dengan duduk. Luruskan shaf (barisan) dalam shalat, sesungguhnya meluruskan shaf itu sebaik-baik shalat."

395. Anas mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, "Luruskanlah shaf kalian, karena meluruskan shaf itu adalah termasuk kesempurnaan mendirikan shalat."
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 74: Meluruskan Shaf Termasuk Kesempurnaan Shalat

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 73: Shaf Pertama

Posted by Unknown


(Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Abu Hurairah yang tersebut pada nomor 241 di muka.")
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 73: Shaf Pertama

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 72: Imam Menghadap kepada Manusia (Makmum) Pada Waktu Meluruskan Shaf

Posted by Unknown


393. Anas رضي الله عنه berkata, "Iqamah telah dikumandangkan, lalu Rasulullah menghadap kami dan bersabda, 'Luruskanlah shaf-shaf kamu dan rapatkanlah, karena sesungguhnya aku melihatmu dari belakang punggungku.' Salah seorang dari kami menempelkan pundaknya ke pundak kawannya, dan kakinya ke kaki kawannya."
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 72: Imam Menghadap kepada Manusia (Makmum) Pada Waktu Meluruskan Shaf

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 71: Meluruskan Semua Shaf Ketika Iqamah dan Sesudahnya

Posted by Unknown


392. Nu'man bin Basyir berkata, "Rasulullah bersabda, 'Sungguh kamu sekalian meluruskan shaf-shafmu atau Allah memalingkan antara muka muka kamu."
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 71: Meluruskan Semua Shaf Ketika Iqamah dan Sesudahnya

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 70: Apabila Imam Menangis di dalam Shalat

Posted by Unknown


Abdullah bin Syaddad berkata, "Saya mendengar isak tangis Umar padahal saya berada pada shaf terakhir, ketika dia membaca ayat, 'Innamaa asykuu batstsii wa huznii ilallah 'Sesungguhnya aku hanya mengadukan duka dan kesedihanku kepada Allah'.'"[34]
(Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Abu Hurairah yang tersebut pada nomor 268 di muka.")

[34] Di-maushul-kan oleh Said bin Manshur dengan sanad yang sahih darinya dengan tambahan, "Dalam shalat subuh." Diriwayatkan pula atsar serupa oleh Ibnul Mundzir dari jalan lain dari Umar. Juga diriwayatkan oleh Baihaqi (2/251) darinya dengan sanad sahih, dan dalam riwayat ini disebutkan bahwa peristiwa itu terjadi ketika Umar sedang membaca pada shalat isya. Maka, kemungkinan ada dua peristiwa yang terjadi.
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 70: Apabila Imam Menangis di dalam Shalat

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 69: Apakah Imam Itu Perlu Memperhatikan Ucapan Orang Banyak Jika Imam Itu Ragu (dalam Shalatnya)

Posted by Unknown


(Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Abu Hurairah yang tersebut pada nomor 268 di muka.")
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 69: Apakah Imam Itu Perlu Memperhatikan Ucapan Orang Banyak Jika Imam Itu Ragu (dalam Shalatnya)

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 68: Orang yang Mengikuti Imam dan Orang-Orang Lain Mengikuti Gerakan Makmum yang Ada di Mukanya

Posted by Unknown


(Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan sebagian banyak hadits Aisyah yang diisyaratkan di atas.")
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 68: Orang yang Mengikuti Imam dan Orang-Orang Lain Mengikuti Gerakan Makmum yang Ada di Mukanya

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 67: Orang yang Memperdengarkan Takbir Imam kepada Orang Banyak

Posted by Unknown


(Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya sebagian dari hadits Aisyah yang tercantum pada nomor 266 di muka.")
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 67: Orang yang Memperdengarkan Takbir Imam kepada Orang Banyak

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 66: Apabila Seseorang Telah Selesai Shalat Lalu (Shalat Lagi) Mengimami Orang Banyak

Posted by Unknown


(Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya sebagian hadits Jabir yang tersebut pada nomor 387 di muka.")
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 66: Apabila Seseorang Telah Selesai Shalat Lalu (Shalat Lagi) Mengimami Orang Banyak

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 65: Orang yang Meringankan Shalat Ketika Terdengar Suara Tangis Bayi

Posted by Unknown


389. Abi Qatadah رضي الله عنه mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, "Aku sedang mengerjakan shalat dan mau memperpanjangnya, namun aku mendengar tangis anak kecil. Lalu, aku ringkas (ringankan) shalatku, karena aku tidak senang untuk menyusahkan ibunya."
390. Anas bin Malik berkata, "Aku tidak pernah shalat di belakang seorang imam yang shalatnya lebih ringan dan lebih sempurna daripada Nabi. Beliau memperpendek shalat apabila beliau mendengar tangis seorang bayi, karena takut ibu anak itu merasa menderita."

391. Anas bin Malik mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, "Pada waktu mulai shalat, aku bermaksud untuk memanjangkannya. Tetapi, setelah mendengar tangis seorang bayi, aku memendekkannya. Karena, aku mengetahui betapa perasaan hati ibunya mendengar tangis bayi itu."
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 65: Orang yang Meringankan Shalat Ketika Terdengar Suara Tangis Bayi

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 64: Mengerjakan Shalat dengan Singkat Tetapi Sempurna

Posted by Unknown


388. Anas berkata, "Nabi pernah memendekkan shalat beliau, dan beliau melakukannya dengan sempurna."
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 64: Mengerjakan Shalat dengan Singkat Tetapi Sempurna

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 63: Orang yang Mengadukan Imamnya Jika Imam Itu Memperpanjang Shalatnya

Posted by Unknown


Abu Usaid[33] berkata, "Engkau terlalu memanjangkan shalatmu terhadapku, wahai anakku."
387. Jabir bin Abdullah al-Anshari berkata, "(Mu'adz bin Jabal pernah shalat isya bersama Nabi. Setelah itu dia pulang dan mengimami kaumnya shalat itu. Kemudian 1/172) datanglah seorang laki-laki dengan membawa dua ekor unta penyiram tanaman, sedangkan waktu malam telah tiba. Ia kebetulan melihat Mu'adz sedang mengerjakan shalat. Orang itu lalu meninggalkan untanya, kemudian mendatangi tempat Mu'adz mengerjakan shalat. Tiba-tiba Mu'adz membaca surah al-Baqarah. Maka, laki-laki itu meninggalkan shalat dan shalat sendiri dengan ringkas. Kemudian apa yang dilakukannya itu diinformasikan oleh seseorang kepada Mu'adz, (lalu Mu'adz mengatakan, 'Sesungguhnya dia itu orang munafik.' 7/97). Kemudian sampailah informasi kepada orang itu bahwa Mu'adz mengecamnya. Lalu, dia datang kepada Nabi صلی الله عليه وسلم dan melaporkan tentang Mu'adz kepada beliau seraya berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami adalah orang yang bekerja dengan tangan kami, dan kami menyiram tanaman kami dengan unta-unta penyiram tanaman. Tadi malam Mu'adz shalat mengimami kami, lantas ia membaca surah al-Baqarah. Maka, aku memisahkan diri dan shalat sendiri dengan ringkas. Tetapi, dia kemudian menganggap aku sebagai orang munafik.' Lalu Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda (tiga kali), 'Wahai Mu'adz, apakah engkau tukang membawa bencana? Alangkah baiknya kalau kamu membaca "Sabbihisma Rabbikal A'la (surah 87. Al A'laa), Wasy-Syamsyi wa Dhuhaaha (surah 91. Asy-Syams), Wallaili idzaa Yaghsyaa (surah 91. Al-Lail), sebab di belakangmu ada orangtua, ada yang lemah, dan ada orang yang mempunyai keperluan."

[33] Namanya Salim, menurut riwayat yang lebih kuat. Lihat Shifatush Shalat.
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 63: Orang yang Mengadukan Imamnya Jika Imam Itu Memperpanjang Shalatnya

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 62: Apabila Seseorang Shalat Sendirian, Silakan Memperpanjang Shalat Sekehendak Hatinya

Posted by Unknown


386. Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, "Apabila seseorang dari kamu shalat mengimami orang-orang, hendaklah meringkasnya. Karena, di antara makmum itu ada orang yang lemah, orang sakit, dan orangtua. Apabila dia shalat sendirian, maka panjangkanlah sekehendak hatinya"
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 62: Apabila Seseorang Shalat Sendirian, Silakan Memperpanjang Shalat Sekehendak Hatinya

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 61: Imam Mempersingkat Berdiri serta Menyempurnakan Ruku dan Sujud

Posted by Unknown


385. Abu Mas'ud mengatakan bahwa seorang laki-laki berkata, "Demi Allah, wahai Rasulullah, sesungguhnya saya terlambat dari shalat Shubuh karena Fulan memperlama (dalam shalat 8/109) mengimami kami." Maka, saya tidak pernah (sama sekali 7/98) melihat Rasulullah memberi nasihat dalam keadaan yang lebih marah dari pada hari itu. Kemudian beliau bersabda, "Hai manusia! Sesungguhnya sebagian dari kamu ada orang yang membuat orang-orang lari. Barangsiapa di antara kamu shalat mengimami orang-orang, maka hendaklah ia meringkasnya. Karena di antara mereka ada orang yang lemah (dalam satu riwayat: sakit), ada orang yang tua, dan ada pula yang mempunyai keperluan."
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 61: Imam Mempersingkat Berdiri serta Menyempurnakan Ruku dan Sujud

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 60: Apabila Imam Memperpanjang Shalat dan Seseorang Mempunyai Kebutuhan Penting Lalu Dia Keluar dari Jamaah dan Shalat Sendirian

Posted by Unknown


xxx
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 60: Apabila Imam Memperpanjang Shalat dan Seseorang Mempunyai Kebutuhan Penting Lalu Dia Keluar dari Jamaah dan Shalat Sendirian

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 59: Apabila Imam Belum Berniat Menjadi Imam Shalat Lalu Beberapa Orang Datang dan Dia Mengimami Mereka

Posted by Unknown


(Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya sebagian hadits Ibnu Abbas yang disebutkan di muka.")
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 59: Apabila Imam Belum Berniat Menjadi Imam Shalat Lalu Beberapa Orang Datang dan Dia Mengimami Mereka

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 58: Apabila Seorang Laki-Laki Berdiri di Sebelah Kiri Imam Kemudian Imam Memutarnya Ke Sebelah Kanannya, Maka Tidaklah Batal Shalat Mereka

Posted by Unknown


(Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya sebagian hadits Ibnu Abbas di atas tadi [yakni nomor 93].")
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 58: Apabila Seorang Laki-Laki Berdiri di Sebelah Kiri Imam Kemudian Imam Memutarnya Ke Sebelah Kanannya, Maka Tidaklah Batal Shalat Mereka

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 57: Berdiri di Sebelah Kanan Imam dengan Sejajar Apabila Hanya Dua Orang (termasuk Imam) yang Shalat Berjamaah

Posted by Unknown


(Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya bagian hadits Ibnu Abbas yang tertera pada nomor 93 di muka.")
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 57: Berdiri di Sebelah Kanan Imam dengan Sejajar Apabila Hanya Dua Orang (termasuk Imam) yang Shalat Berjamaah

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 56: Imamah Orang yang Terfitnah (Tidak Baik) dan Orang yang Senang Melakukan Bid'ah

Posted by Unknown


Hasan berkata, "Shalatlah di belakang imam, dan dosa bid'ahnya menjadi tanggungannya sendiri."[31]
384. Ubaidillah bin Adi bin Khiyar mengatakan bahwa dia datang kepada Utsman bin Affan sewaktu ia dikepung, dan berkata kepadanya, "Engkau adalah pemimpin seluruh kaum muslimin, dan kami telah melihat apa yang menimpamu. Kami shalat diimami oleh imam penyebar fitnah, dan kami merasa prihatin." Utsman berkata, "Shalat adalah amal terbaik dari segala amal yang dilakukan manusia. Karena itu, pada waktu orang-orang melakukan perbuatan-perbuatan yang baik, maka lakukanlah kebaikan bersama mereka. Pada waktu mereka melakukan perbuatan-perbuatan buruk, maka hindarilah perbuatan-perbuatan buruk itu."

Az-Zuhri berkata, "Kanu berpendapat sebaiknya tidak shalat di belakang orang laki-laki yang berlagak seperti wanita, kecuali dalam keadaan darurat."[32]

[31] Di-maushul-kan oleh Sa'id bin Manshur dengan sanad yang sahih.
[32] Di-maushul-kan oleh Abdur Razzaq (2/397) dari az-Zuhri yang sama dengan ini tanpa menggunakan pengecualian, dan sanadnya sahih.
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 56: Imamah Orang yang Terfitnah (Tidak Baik) dan Orang yang Senang Melakukan Bid'ah

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 55: Apabila Imam Tidak Melakukan Shalat dengan Sempurna Sedangkan Makmum Melakukannya dengan Sempurna

Posted by Unknown


383. Abu Hurairah رضي الله عنه mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, "Mereka (para imam) shalat untuk mengimami kamu. Jika mereka benar, maka (pahalanya) bagimu dan bagi mereka. Dan jika mereka salah, maka (pahalanya) bagimu dan (kesalahannya) atas mereka."
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 55: Apabila Imam Tidak Melakukan Shalat dengan Sempurna Sedangkan Makmum Melakukannya dengan Sempurna

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 54: Seorang Budak Atau Bekas Budak Menjadi Imam

Posted by Unknown


Aisyah diimami shalatnya oleh budak nya Dzakwan yang membaca dari Al-Qur'an (bukan dari hafalan)[29]-dan anak lelaki wanita pelacur, orang dusun, dan anak yang belum dewasa. Karena Nabi صلی الله عليه وسلم telah bersabda, "Imam hendaknya seseorang yang terpandai dalam membaca kitabullah."[30]
Tidak terlarang budak mengimami jamaah, asal tidak cacat.
381. Ibnu Umar berkata, "Ketika kaum Muhajirin yang pertama sampai di Ushbah, suatu tempat di Quba', sebelum kedatangan Rasulullah, maka yang mengimami shalat bagi mereka (padahal sahabat-sahabat Nabi صلی الله عليه وسلم ada di Masjid Quba' 8/115) adalah Salim, mantan hamba sahaya Abu Hudzaifah, (diantara mereka terdapat Abu Bakar, Umar, Abu Salamah, Zaid, dan Amir bin Rabi'ah). Dia adalah orang yang paling banyak hafal Al-Qur'an."

382. Anas رضي الله عنه mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, "Dengarkanlah dan taatilah meskipun yang memegang pemerintahan atasmu seseorang (budak 8/105) Habasyi yang kepalanya seperti anggur kering (kecil kepalanya)."

[29] Di-maushul-kan oleh Imam Syafi'i dan Abdur Razzaq, dan Abu Dawud dalam al-Mashahif dan Baihaqi (3/88).
[30] Di-maushul-kan oleh Imam Muslim, Ashhabus-Sunan dan lain-lainnya dari Abu Mas'ud al-Badri, dan telah saya takhrij di dalam Shahih Abi Dawud (594).
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 54: Seorang Budak Atau Bekas Budak Menjadi Imam

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 53: Dosa Orang Yang Mengangkat Kepalanya Sebelum Imam (Mengangkat Kepala)

Posted by Unknown


380. Abu Hurairah mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, "Apakah salah seorang di antara kamu tidak takut apabila ia mengangkat kepalanya sebelum imam, Allah akan menjadikan kepalanya itu seperti kepala keledai. Atau, Allah akan mengubah bentuknya menjadi seperti bentuk keledai?"
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 53: Dosa Orang Yang Mengangkat Kepalanya Sebelum Imam (Mengangkat Kepala)

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 52: Kapankah Seharusnya Orang Yang Berada di Belakang Imam Bersujud?

Posted by Unknown


Anas berkata, "Apabila imam telah sujud, bersujudlah kamu."[28]
379. Abdullah bin Yazid berkata, "Al-Barra' memberitahukan kepadaku, sedangkan dia bukan seorang pendusta, bahwa Rasulullah mengucapkan, 'Sami'allahu liman hamidah', maka tidak ada seorang pun di antara kami yang membengkokkan punggungnya sehingga Nabi sujud. Kemudian sesudah itu kami turun untuk sujud.'"

[28] Demikianlah Imam Bukhari meriwayatkannya secara mu'allaq dan mauquf pada Anas. Ia juga meriwayatkannya secara maushul dan marfu' pada bab sebelumnya.
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 52: Kapankah Seharusnya Orang Yang Berada di Belakang Imam Bersujud?

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 51: Seseorang Itu Dijadikan Imam Hanyalah Agar Ia Diikuti

Posted by Unknown


Pada waktu sakit yang membawa kematiannya, Nabi صلی الله عليه وسلم shalat mengimami manusia sambil duduk.[22]
Ibnu Mas'ud berkata, "Apabila seseorang bangkit (mengangkat kepala) sebelum imam, maka hendaklah ia kembali lagi dan menantikan sekadar hingga imam bangkit, kemudian mengikutinya"[23]

Al-Hasan berkata mengenai orang yang ruku (shalat) dua rakaat bersama dengan imam dan tidak dapat sujud,[24] agar ia sujud untuk rakaat yang akhir itu dua kali sujud. Kemudian melengkapi rakaat yang pertama dengan sujudnya. Mengenai orang yang lupa satu sujud hingga dia berdiri, agar ia sujud.[25]

377. Aisyah berkata, "Rasulullah shalat di rumahnya ketika sakit (dan dalam satu riwayat: orang-orang datang menjenguk beliau ketika sakit 7/6) lalu beliau shalat dengan duduk sedangkan orang-orang shalat di belakang beliau dengan berdiri. Maka, Nabi memberi isyarat kepada mereka supaya duduk. Setelah selesai shalat beliau bersabda, 'Imam itu dijadikan hanyalah untuk diikuti. Jika imam mengerjakan ruku, rukulah kamu semua. Jika ia bangun (mengangkat kepala atau tubuhnya), maka bangunlah kamu semua. Dan, apabila dia shalat dengan duduk, maka shalatlah dengan duduk pula.'"

Al-Humaidi berkata, "Hadits ini mansukh 'dihapuskan', karena shalat yang terakhir dilakukan Nabi ialah beliau shalat dengan duduk. Sedangkan, orang-orang yang di belakang beliau dengan berdiri."[26]

378. Anas bin Malik mengatakan bahwa Rasulullah mengendarai kuda. Lalu, beliau jatuh dari kuda itu sehingga luka di tulang rusuk (dan dalam satu riwayat: betis) beliau yang sebelah kanan. Kemudian kami menjenguk beliau. Lalu, tiba waktu shalat (1/195), maka beliau shalat mengimami kami pada hari itu (1/179) dengan duduk dan kami pun shalat di belakang beliau sambil duduk. Ketika selesai shalat beliau bersabda, "Sesungguhnya imam dijadikan untuk diikuti. Karena itu, apabila imam bertakbir, maka bertakbirlah. Apabila dia shalat dengan berdiri, maka shalatlah dengan berdiri. Apabila dia ruku, maka rukulah. Apabila ia bangkit, maka bangkitlah. Apabila dia mengucapkan, 'Samiallahu liman hamidah' ; maka ucapkanlah, 'Rabbana lakal hamdu'. Apabila dia sujud, maka sujudlah. Apabila dia shalat dengan berdiri, maka shalatlah dengan berdiri. Dan, apabila dia shalat sambil duduk, maka shalatlah kalian sambil duduk."

Al-Humaidi berkata, "Sabda Nabi, 'Apabila dia (imam) shalat dengan duduk, maka shalatlah kamu dengan duduk.' Itu adalah pada saat sakitnya yang dahulu. Sesudah itu beliau shalat sambil duduk, sedang orang banyak (shalat) di belakang beliau sambil berdiri dan beliau tidak menyuruh mereka duduk. Maka, yang dipakai ialah yang terakhir dari perbuatan Nabi itu."[27]

[22] Di-maushul-kan oleh penyusun dari hadits dalam bab ini, dan yang baru disebutkan (nomor 366).
[23] Di-maushul-kan oleh Ibnu Abi Syaibah dengan sanad yang sahih.
[24] Karena sangat berdesak-desakan pada shalat Jumat.
[25] Diriwayatkan oleh Sa'id bin Manshur dengan sanad sahih dari al-Hasan dengan tanpa menyebutkan "lupa sujud". Ini hanya di-maushul-kan oleh Ibnu Abi Syaibah dengan lafal, "Mengenai seseorang yang lupa sujud pada permulaan shalatnya, lantas tidak ingat lagi hingga rakaat terakhir dari shalatnya", maka al-Hasan mengatakan agar orang itu melakukan sujud tiga kali. Jika ia ingat sebelum salam, hendaklah ia sujud satu kali; dan jika ingat setelah selesai shalat, maka ia harus memulai shalat lagi.
[26] Saya (al-Albani) katakan bahwa tidak diperintahkannya mereka duduk itu tidaklah menghapuskan asal disyariatkannya duduk. Hal itu hanya menunjukkan bahwa perintah duduk itu bukan perintah wajib, melainkan hanya mustahab. Ini jika sah riwayat yang mengatakan bahwa shalat beliau yang terakhir itu dengan duduk sedang orang-orang di belakang beliau dengan berdiri sebagaimana disebutkan itu. Kiranya tidak ada jalan bagi keterangan yang demikian ini. Karena, bagaimana bisa terjadi, padahal apa yang diisyaratkan (imam shalat dengan duduk dan makmum pun duduk) itu terus dilakukan oleh sejumlah sahabat yang meriwayatkannya, di antaranya Abu Hurairah, Jabir, dan lain-lainnya. Tidak terdapat riwayat yang berlawanan dengan ini dari seorang sahabat pun. Silakan periksa Fathul Bari dan Iqtidha-ush Shirathil Mustaqim karya Ibnu Taimiyyah.
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 51: Seseorang Itu Dijadikan Imam Hanyalah Agar Ia Diikuti

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 50: Jika Imam Berziarah di Tempat Suatu Kaum Lalu Ia Menjadi Imam Mereka

Posted by Unknown


(Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan bagian hadits Itban bin Malik yang disebutkan pada nomor 227 di muka.")
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 50: Jika Imam Berziarah di Tempat Suatu Kaum Lalu Ia Menjadi Imam Mereka

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 49: Apabila Orang-Orang Itu Sama dalam Kepandaiannya Membaca Al-Qur'an, Maka yang Tertua Usianya Hendaklah Menjadi Imam Mereka

Posted by Unknown


(Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan bagian hadits Malik ibnul-Huwairits yang disebutkan pada '95 -KHABARUL WAHID / 1-BAB'.")
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 49: Apabila Orang-Orang Itu Sama dalam Kepandaiannya Membaca Al-Qur'an, Maka yang Tertua Usianya Hendaklah Menjadi Imam Mereka

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 48: Orang yang Masuk Hendak Menjadi Imam Orang Banyak Lalu Imam yang Pertama (Yakni Imam Rawatibnya) Datang, Kemudian Imam Yang Pertama Itu Mundur atau Tidak Mundur, Maka Shalatnya Boleh Saja (Sah)

Posted by Unknown


Mengenai masalah ini terdapat hadits dari Aisyah رضي الله عنها[21]
376. Sahl bin Sa'd as-Sa'idi mengatakan bahwa Rasulullah pergi ke bani Amr bin Auf (dalam satu riwayat: Telah sampai kepada Rasulullah informasi bahwa bani Amr bin Auf di Quba' terjadi sesuatu di antara mereka (dan dalam riwayat lain: bertikai hingga saling melempar batu. Lalu Rasulullah bersabda, "Marilah kita pergi mendamaikan mereka." 3/166) Lalu beliau shalat zhuhur (8/118), kemudian keluar (2/63) untuk mendamaikan mereka di hadapan sahabat-sahabat beliau. Maka, tibalah waktu shalat sedang Nabi صلی الله عليه وسلم belum datang, dan muadzin (dalam satu riwayat: Bilal, 2/59) datang kepada Abu Bakar seraya berkata, "Nabi terhalang sedang waktu shalat ashar sudah tiba, apakah Anda mau shalat mengimami orang-orang dan saya akan iqamah?" Ia menjawab, "Ya, jika kamu berkenan." Lalu Bilal membacakan iqamah untuk shalat, lantas Abu Bakar shalat (dalam satu riwayat: lalu ia bertakbir untuk mengimami orang-orang). Kemudian Rasulullah datang sambil berjalan kaki di dalam barisan. Dengan membelah barisan di kala manusia sedang shalat, beliau menembus (barisan) sampai berdiri di shaf pertama (di belakang Abu Bakar). Lalu, orang-orang bertepuk tangan, (dan dalam riwayat lain: lalu orang-orang melakukan tashfih-Sahl berkata,'Tahukah kalian, apakah tashfih itu? Yaitu tepuk tangan."), sedang Abu Bakar tidak menoleh di dalam shalatnya hingga selesai. Ketika orang-orang memperbanyak tepukan, ia menoleh dan melihat Rasulullah di dalam shaf di belakangnya. Namun, Rasulullah mengisyaratkan kepadanya agar tetap di tempat dan berisyarat dengan tangannya seperti ini. (Dan dalam suatu riwayat: menyuruhnya meneruskan shalatnya). Abu Bakar lalu mengangkat kedua tangannya dan memuji kepada Allah (dan dalam suatu riwayat: maka Abu Bakar berhenti sebentar memuji Allah) atas apa yang diperintahkan oleh Rasulullah kepadanya itu. Kemudian Abu Bakar mundur (dan dalam riwayat lain: kembali mundur ke belakang) sehingga menempati shaf pertama, dan Rasulullah maju (dan dalam satu riwayat: Maka ketika Nabi صلی الله عليه وسلم mengetahui hal itu, beliau lantas maju) terus shalat mengimami orang-orang. Ketika telah selesai, beliau bersabda, "Wahai Abu Bakar, apakah yang menghalangimu untuk tetap di tempatmu ketika aku memerintahkanmu?" Abu Bakar menjawab, "Tidak pantas bagi anak Abu Qahafah untuk shalat di muka Rasulullah." Rasulullah bersabda, "Wahai manusia! Mengapa saya lihat kalian banyak bertepuk tangan? Barangsiapa yang merasa ada sesuatu yang meragukan dalam shalatnya, maka hendaklah ia membaca tasbih (Subhanallah). Sesungguhnya apabila ia membaca tasbih, maka ia ditengok/diperhatikan (dalam satu riwayat: karena tidak ada seorang pun yang mendengarkannya melainkan ia akan menoleh 2/ 69) kepadanya. Sesungguhnya bertasbih itu untuk laki-laki, dan tepuk tangan itu untuk wanita."

[21] Di-maushul-kan oleh penyusun tadi pada hadits nomor 366.
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 48: Orang yang Masuk Hendak Menjadi Imam Orang Banyak Lalu Imam yang Pertama (Yakni Imam Rawatibnya) Datang, Kemudian Imam Yang Pertama Itu Mundur atau Tidak Mundur, Maka Shalatnya Boleh Saja (Sah)

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 47: Orang yang Berdiri di Samping Imam karena Sakit

Posted by Unknown


(Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Aisyah yang disebutkan pada nomor 366 di muka.")
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 47: Orang yang Berdiri di Samping Imam karena Sakit

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 46: Orang yang Ahli Agama Lebih Berhak Menjadi Imam

Posted by Unknown


373. Abu Musa berkata, "Nabi sakit dan pada saat penyakitnya bertambah keras, beliau bersabda, 'Perintahkanlah kepada Abu Bakar agar ia shalat bersama (mengimami) orang-orang.' Aisyah berkata, 'Dia adalah laki-laki yang berhati lembut; apabila dia berdiri di tempatmu (menggantikanmu menjadi imam), dia tidak berkuasa shalat mengimami orang-orang.' Beliau bersabda lagi, 'Perintahkanlah kepada Abu bakar agar ia shalat bersama (mengimami) orang-orang.' Aisyah mengulangi jawabannya tadi. Lalu beliau bersabda, 'Perintahkanlah kepada Abu Bakar agar ia shalat bersama (mengimami) orang-orang. Kalian (para wanita) adalah (seperti) wanita-wanita yang terus mendesak Yusuf.' Maka, seorang utusan datang kepada Abu Bakar (dengan menyampaikan perintah tersebut) dan dia pun mengimami shalat orang banyak pada masa hidup Nabi."

374. Az-Zuhri berkata, "Aku diberi tahu oleh Anas bin Malik al-Anshari-dan dia itu senantiasa mengikuti Nabi melayani serta mengawani beliau-bahwa Abu Bakar shalat mengimami orang-orang di kala Nabi sakit yang membawa kematian beliau. Sehingga pada hari Senin, ketika mereka sedang bershaf-shaf dalam shalat (dan dalam satu riwayat: shalat subuh 1/183), Nabi membuka tirai kamar (dan dalam satu riwayat: membuka tirai kamar Aisyah 2/ 60) seraya melihat kami (ketika itu mereka sedang berbaris melakukan shalat 5/141) dan beliau berdiri. Wajah beliau seolah-olah kertas mushaf. Kemudian beliau tersenyum puas, maka kami bermaksud untuk keluar (dari shalat) karena gembira melihat Nabi. Lalu, Abu Bakar mundur ke belakang untuk bergabung dengan shaf karena ia menduga bahwa Nabi keluar untuk shalat. Lalu, Nabi memberi isyarat dengan tangan beliau kepada kami untuk menyempurnakan shalat. Kemudian beliau masuk kamar dan menutupkan tirai. Lalu, beliau meninggal pada akhir hari itu."

(Dan dari jalan lain dari Anas, ia berkata, "Nabi tidak keluar selama tiga hari. Maka, suatu hari shalat diiqamahi dan Abu Bakar tampil ke depan untuk mengimami. Lalu, Nabi menarik korden dan menyingkapnya. Ketika wajah Nabi kelihatan, maka kami tidak pernah melihat sebuah pemandangan yang lebih menyenangkan daripada wajah beliau ketika ditampakkan kepada kami. Kemudian Nabi memberi isyarat dengan tangannya kepada Abu Bakar supaya terus maju menjadi imam dan beliau menurunkan kembali tirai kamarnya itu. Maka, kami tidak dapat melihat dan memandang cahaya beliau lagi sehingga beliau meninggal dunia.")

375. Abdullah (bin Umar) berkata, "Pada waktu Rasulullah sakit serius, beliau diberi tahu tentang shalat. Lalu beliau bersabda, 'Perintahkanlah kepada Abu Bakar agar ia shalat mengimami orang-orang.' Aisyah berkata, 'Abu Bakar adalah laki-laki yang berhati lembut. Apabila membaca Al-Qur'an maka dia akan dikalahkan oleh tangisnya.' Beliau bersabda kepada mereka, 'Suruhlah (Abu Bakar) untuk mengimami shalat' Aisyah mengulangi lagi ucapannya. Beliau bersabda, 'Suruhlah dia mengimami shalat. Sesungguhnya kalian (kaum wanita) adalah seperti orang-orang yang mendesak Yusuf.'"
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 46: Orang yang Ahli Agama Lebih Berhak Menjadi Imam

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 45: Shalat dengan Orang Banyak dengan Maksud Mengajari Mereka Cara Shalat Nabi dan Sunnahnya

Posted by Unknown


(Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Malik ibnul-Huwairits pada nomor '126 - BAB'.")
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 45: Shalat dengan Orang Banyak dengan Maksud Mengajari Mereka Cara Shalat Nabi dan Sunnahnya

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 44: Apabila Seseorang Sibuk dengan Pekerjaan Rumahnya Padahal Shalat Sudah Diiqamahi Lalu Dia Keluar (untuk Mendirikan Shalat)

Posted by Unknown


372. Al-Aswad berkata, "Saya bertanya kepada Aisyah, 'Apakah yang dikerjakan Nabi di rumah?' Ia menjawab, 'Beliau biasa dalam kesibukan pekerjaan istrinya (maksudnya melayani istri beliau). Apabila waktu shalat telah tiba (dan dalam satu riwayat: mendengar azan 6/193), maka beliau keluar untuk shalat.'"
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 44: Apabila Seseorang Sibuk dengan Pekerjaan Rumahnya Padahal Shalat Sudah Diiqamahi Lalu Dia Keluar (untuk Mendirikan Shalat)

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 43: Jika Imam Dipanggil untuk Shalat, Sedangkan di Tangannya Ada Sesuatu yang Ia Makan

Posted by Unknown


(Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Amr bin Umayyah yang akan disebutkan pada '70-AL-ATH'IMAH / 20 - BAB'.")
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 43: Jika Imam Dipanggil untuk Shalat, Sedangkan di Tangannya Ada Sesuatu yang Ia Makan

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 42: Jika Makanan Sudah Datang (Yakni Disiapkan) dan Shalat Telah Diiqamahi

Posted by Unknown


Ibnu Umar (bila dalam keadaan seperti itu), ia mulai dengan makan malam terlebih dahulu.[19]
Abud Darda' berkata, "Di antara tanda pemahaman (kepandaian) seseorang adalah memenuhi kebutuhannya terlebih dahulu sehingga dia bisa shalat dengan penuh konsentrasi."[20]


369. Aisyah mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, "Apabila makan malam telah dipersiapkan, dan shalat telah diiqamahi (Dan dalam satu riwayat: apabila shalat telah diiqamahi dan makan malam sudah disediakan), dahulukanlah makan malam."


370. Anas bin Malik mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, "Apabila telah dihidangkan makan malam, maka mulailah sebelum kamu shalat magrib. Janganlah kamu tergesa-gesa terhadap makan malammu."


371. Ibnu Umar berkata, "Rasulullah bersabda, 'Apabila makan malam telah dihidangkan dan iqamah untuk shalat telah diucapkan, maka dahulukanlah makan malam dan jangan terburu-buru hingga kamu selesai makan." (Dan dalam satu riwayat: hingga ia menyelesaikan keperluannya).

Ibnu Umar pernah dihidangkan makanan untuknya dan shalat sudah diiqamahi. Maka, ia tidak mendatangi shalat sehingga selesai makan, dan dia mendengar bacaan imam.

[19] Riwayat ini diriwayatkan secara maushul pada bab ini yang semakna dengannya.
[20] Di-maushul-kan oleh Ibnul Mubarak di dalam az Zuhd.
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 42: Jika Makanan Sudah Datang (Yakni Disiapkan) dan Shalat Telah Diiqamahi

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 41: Apakah Imam Boleh Shalat Dengan Orang-Orang yang Hadir (untuk Shalat)? Apakah Perlu Diadakan Khutbah Pada Hari Jumat Pada Waktu Hujan?

Posted by Unknown


368. Anas bin Sirin mengatakan bahwa ia mendengar Anas bin Malik berkata, "Seorang laki-laki dari Anshar berkata, 'Sesungguhnya saya tidak dapat bersama engkau,' dan ia adalah seorang yang gemuk. Lalu ia membuat makanan untuk Nabi dan ia mengundang beliau ke rumahnya. (Ketika hendak keluar, beliau menyuruh disediakan suatu tempat di dalam rumah 7/92). Lalu saya membentangkan tikar dan memerciki ujung tikar (dengan air 2/54). Lalu beliau shalat dua rakaat di atas tikar itu dan mendoakan kebaikan buat mereka. (Seorang laki-laki dari keluarga dalam satu riwayat: Fulan bin Fulan[18] bin al-Jarud bertanya kepada Anas, "Apakah Nabi selalu shalat dhuha?" Ia, menjawab, "Saya baru melihat beliau melakukan shalat dhuha pada hari ini.")

[18] Al-Hafizh berkata, "Tampaknya dia adalah Abdul Hamid ibnul-Mundzir ibnul-Jarud al-Bashri." Kemudian beliau menjelaskan alasannya. Silakan baca kalau Anda mau.
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 41: Apakah Imam Boleh Shalat Dengan Orang-Orang yang Hadir (untuk Shalat)? Apakah Perlu Diadakan Khutbah Pada Hari Jumat Pada Waktu Hujan?

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 40: Diperbolehkan Shalat di Tempat Seseorang pada Waktu Hujan dan Ada Alasan yang Baik

Posted by Unknown


367. Nafi' mengatakan bahwa Ibnu Umar mengumandangkan azan untuk shalat pada suatu malam yang sangat dingin dan berangin di Dhajnan (1/155), lalu ia berkata, "Shalatlah di rumah kalian." Kemudian Ibnu Umar berkata, "Sesungguhnya Rasulullah memerintahkan muadzin melakukan azan apabila malam sangat dingin dan hujan. Kemudian setelah selesai azan, mengucapkan, 'Alaa shalluu fir-rihaal 'Shalatlah di rumah kalian'"
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 40: Diperbolehkan Shalat di Tempat Seseorang pada Waktu Hujan dan Ada Alasan yang Baik

Shahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 39: Batas Orang Sakit untuk Mendatangi Shalat Jamaah

Posted by Unknown


366. Al Aswad (Saya [al-Albani] katakan: dan lain-lainnya, pembicaraan mereka saling melengkapi) berkata, "Pada suatu saat kami berada dekat Aisyah. Lalu, kami memperbincangkan aktivitas shalat jamaah dan memuliakannya. Ia (Aisyah) berkata, 'Ketika Rasulullah sakit yang dalam sakit itu beliau meninggal, (dan dari jalan Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah, dia berkata, 'Saya menemui Aisyah, lalu saya berkata, 'Apakah tidak sebaiknya engkau ceritakan kepadaku tentang sakit Rasulullah?' Ia menjawab, 'Ya. Ketika sakit Nabi telah berat, beliau meminta izin kepada istri-istri beliau untuk dirawat di rumah saya, kemudian mereka mengizinkannya-1/162) kemudian datanglah waktu shalat, lalu diazani. Beliau bertanya, 'Apakah orang-orang sudah shalat?' Kami menjawab, 'Belum, mereka menantikanmu.' Beliau bersabda, Taruhlah air untukku dalam bejana.' Lalu kami lakukan hal itu. Kemudian beliau bersuci, lantas hendak bangun dengan susah payah. Kemudian beliau pingsan, dan lantas sadar kembali. Lalu beliau bertanya, 'Apakah orang-orang sudah shalat?' Kami menjawab, 'Belum, mereka menantikanmu wahai Rasulullah.' Beliau bersabda, 'Taruhlah air untukku di dalam bejana' Lalu beliau duduk lantas bersuci. Kemudian beliau hendak bangun dengan susah payah, lalu pingsan. Kemudian beliau sadar kembali, lalu bertanya, 'Apakah orang-orang sudah shalat?' Kami menjawab, 'Belum, mereka menantikanmu wahai Rasulullah.' Orang-orang masih berdiam di masjid menantikan Rasulullah untuk menunaikan shalat Isya yang akhir. Beliau bersabda, 'Perintahkanlah Abu Bakar agar ia shalat bersama (mengimami) orang-orang.' (Dalam riwayat yang terdahulu: Lalu Nabi صلی الله عليه وسلم mengirim utusan kepada Abu Bakar agar dia mengimami orang-orang. Maka, datanglah utusan itu kepada Abu Bakar lantas berkata, 'Sesungguhnya Rasulullah menyuruhmu mengimami orang-orang.') Lalu dikatakan (Dalam riwayat ketiga: Aisyah berkata, 'Aku berkata 1/165) kepada beliau, 'Sesungguhnya Abu Bakar itu seorang penyedih. Apabila ia berdiri menggantikan engkau, maka ia tidak mampu untuk mengimami orang-orang.' (Dan, dalam satu riwayat: 'Dia tidak dapat memperdengarkan suaranya kepada orang banyak karena tangisnya. Karena itu, suruhlah Umar untuk shalat mengimami orang banyak.' 1/167. Dalam riwayat lain: Lalu Abu Bakar, karena dia seorang penyedih, berkata, 'Hai Umar, shalatlah mengimami orang banyak.' Umar menjawab, 'Engkau lebih berhak untuk itu.') Beliau mengulangi (sabdanya) dan mereka pun mengulangi (jawabannya). Kemudian Nabi mengulangi untuk ketiga kalinya. Maka, aku berkata kepada Hafshah, 'Katakanlah kepada beliau, 'Sesungguhnya Abu Bakar itu apabila menggantikan kedudukanmu, dia tidak akan dapat memperdengarkan suaranya kepada orang-orang karena tangisnya. Suruhlah Umar untuk shalat mengimami orang banyak.' Kemudian Hafshah mengerjakan hal itu. Lalu beliau bersabda (dan dalam satu riwayat: Lalu aku berkata seperti itu. Kemudian beliau bersabda pada kali yang ketiga atau keempat),' 'Sesungguhnya kalian (kaum wanita) seperti wanita-wanita yang menguasai Yusuf (yang terus menerus mendesaknya). Perintahkanlah (olehmu para sahabat) agar Abu Bakar shalat mengimami orang-orang.' Berkatalah Hafshah kepadaku, 'Aku tidak memperoleh kebaikan darimu.' Maka, keluarlah Abu Bakar dan ia shalat bersama orang-orang pada hari-hari itu. Kemudian Nabi mendapatkan dirinya rasa ringan (agak sehat). Lalu, beliau keluar dengan diapit di antara dua orang lelaki salah satunya adalah Abbas, untuk shalat zhuhur. Seolah-olah saya (sekarang) melihat kedua kaki beliau melangkah di tanah karena sakit hingga masuk masjid. Abu Bakar sedang shalat dengan orang banyak. Ketika Abu Bakar mendengar suara beliau, Abu Bakar mau mundur. Lalu, Nabi mengisyaratkan kepadanya untuk tetap di tempat, (dan dalam satu riwayat: agar shalat). Kemudian beliau dibawa sehingga beliau duduk di sebelahnya (Dalam satu riwayat: sejajar dengan Abu Bakar di sebelah kirinya). Nabi shalat (dengan duduk 1/169), dan Abu Bakar shalat mengikuti shalat beliau dengan duduk dan orang-orang shalat dengan mengikuti shalat Abu Bakar. Lalu, Abu Bakar memperdengarkan takbir kepada orang banyak. Lalu saya memeriksa Rasulullah tentang hal itu. Tidak ada yang mendorong ku untuk sering memeriksa beliau kecuali karena saya khawatir orang-orang tidak menyukai seseorang yang menggantikan kedudukan beliau sepeninggal beliau nanti. Saya khawatir tidak ada seseorang yang menggantikan beliau kecuali orang-orang merasa pesimis terhadapnya. Karena itulah, saya ingin agar Rasulullah memalingkan tugas itu dari Abu Bakar (5/140).'"

Ubaidullah berkata, "Saya menemui Abdullah bin Abbas. Lalu, saya berkata kepadanya, 'Apakah saya tidak boleh memaparkan kepadamu apa yang telah diceritakan Aisyah kepadaku mengenai sakit Rasulullah?' Dia menjawab, 'Silakan.' Lalu saya paparkan kepadanya ceritanya. Maka, dia tidak mengingkarinya sedikitpun melainkan ia hanya bertanya, "'Apakah dia menyebutkan kepadamu nama lelaki yang (mengapit Nabi صلی الله عليه وسلم) bersama Abbas?' Saya menjawab, 'Tidak.' Dia berkata, 'Dia adalah Ali bin Abi Thalib.'"

Aisyah menceritakan bahwa setelah masuk rumah dan sakitnya bertambah berat, Nabi صلی الله عليه وسلم berkata, "Tuangkanlah atasku dari tujuh girbah 'bejana' yang belum lepas talinya, barangkali aku dapat berpesan kepada orang-orang." Aisyah duduk di bejana milik Hafshah, istri Nabi صلی الله عليه وسلم, kemudian menuangkan air kepada beliau dari girbah itu hingga beliau mencapai maksudnya. (Dan dalam satu riwayat beliau berisyarat kepada Aisyah dan Hafshah, "Sungguh kalian telah melakukannya." Kemudian beliau keluar menemui orang-orang lalu shalat dengan mereka, dan berpidato kepada mereka.)           
More aboutShahih Bukhari -Imam Bukhari- Kitab Azan Bab 39: Batas Orang Sakit untuk Mendatangi Shalat Jamaah