Shahih Sunan Abu Daud Kitab HUDUD 19. Hukum Potong bagi Pencuri Kain Kafan Mayit yang Telah Dikubur

Posted by Unknown on Jumat, 10 Mei 2013




عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أَبَا ذَرٍّ قُلْتُ لَبَّيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَسَعْدَيْكَ فَقَالَ كَيْفَ أَنْتَ إِذَا أَصَابَ النَّاسَ مَوْتٌ يَكُونُ الْبَيْتُ فِيهِ بِالْوَصِيفِ يَعْنِي الْقَبْرَ قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ أَوْ مَا خَارَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ قَالَ عَلَيْكَ بِالصَّبْرِ أَوْ قَالَ تَصْبِرُ قَالَ أَبُو دَاوُد قَالَ حَمَّادُ بْنُ أَبِي سُلَيْمَانَ يُقْطَعُ النَّبَّاشُ لِأَنَّهُ دَخَلَ عَلَى الْمَيِّتِ بَيْتَهُ

4409. Dari Abu Dzar, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda kepadaku, "Wahai Abu Dzar. " Aku menjawab, "Aku mendengar panggilanmu, wahai Rasulullah, dan semoga kebahagiaan menyertaimu." Beliau bertanya, "Bagaimana menurutmu jika seorang manusia meninggal dunia kemudian kuburannya dijaga oleh penjaga? " Aku menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui tentang hal itu." (Dalam riwayat lain disebutkan dengan redaksi, "Allah dan Rasul-nya yang menentukan itu.") Maka Rasulullah SAW bersabda, "Hendaknya kau bersabar." Atau beliau bersabda, "Bersabarlah. " Abu Daud mengatakan, "Hammad bin Abu Sulaiman berpendapat bahwa pencuri kain kafan mayit yang telah dikubur harus dihukum dengan potong tangan, karena ia telah memasuki tempat tinggal mayit secara paksa." Shahih: Telah disebutkan pada hadits no. 4261.

More about Shahih Sunan Abu Daud Kitab HUDUD 19. Hukum Potong bagi Pencuri Kain Kafan Mayit yang Telah Dikubur

Shahih Sunan Abu Daud Kitab HUDUD 20. Hukuman bagi Pencuri yang Gemar Mencuri (Mencuri Berulang-ulang)

Posted by Unknown




عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ جِيءَ بِسَارِقٍ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ اقْتُلُوهُ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّمَا سَرَقَ فَقَالَ اقْطَعُوهُ قَالَ فَقُطِعَ ثُمَّ جِيءَ بِهِ الثَّانِيَةَ فَقَالَ اقْتُلُوهُ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّمَا سَرَقَ فَقَالَ اقْطَعُوهُ قَالَ فَقُطِعَ ثُمَّ جِيءَ بِهِ الثَّالِثَةَ فَقَالَ اقْتُلُوهُ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّمَا سَرَقَ فَقَالَ اقْطَعُوهُ ثُمَّ أُتِيَ بِهِ الرَّابِعَةَ فَقَالَ اقْتُلُوهُ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّمَا سَرَقَ قَالَ اقْطَعُوهُ فَأُتِيَ بِهِ الْخَامِسَةَ فَقَالَ اقْتُلُوهُ قَالَ جَابِرٌ فَانْطَلَقْنَا بِهِ فَقَتَلْنَاهُ ثُمَّ اجْتَرَرْنَاهُ فَأَلْقَيْنَاهُ فِي بِئْرٍ وَرَمَيْنَا عَلَيْهِ الْحِجَارَةَ

4410. Dari Jabir bin Abdullah RA, ia berkata, "Rasulullah pernah didatangkan seorang pencuri, beliau lantas berkata, 'Bunuhlah ia!' Orang-orang berkata, 'Wahai Rasulullah, ia hanya mencuri.' Rasulullah bersabda, 'Potonglah tangannya.' Maka dipotonglah tangan pencuri itu. Lalu beliau didatangkan dengan pencuri yang sama untuk kedua kalinya, beliau lantas berkata, 'Bunuhlah ia!' Orang-orang berkata, 'Wahai Rasulullah, dia hanya mencuri.' Rasulullah bersabda, 'Potonglah tangannya.' Maka dipotonglah tangan pencuri itu. Pencuri itu kembali didatangkan untuk ketiga kalinya, beliau lantas berkata, 'Bunuhlah ia!' Orang-orang berkata, 'Wahai Rasulullah, dia hanya mencuri.' Rasulullah bersabda, 'Potonglah ia (tangannya).' Kemudian didatangkan kembali kepada beliau —untuk keempat kalinya— pencuri yang sama, beliau lantas berkata, 'Bunuhlah ia!' Orang-orang berkata, 'Wahai Rasulullah, dia hanya mencuri.' Rasulullah bersabda, 'Potonglah ia.' Dan ketika didatangkan untuk kelima kalinya, beliau lantas berkata, 'Bunuhlah ia!' Jabir berkata, 'Maka kami segera membunuhnya, kemudian kami menyeretnya pelan-pelan dan melemparkan mayatnya ke dalam sumur (lubang), lalu kami melemparinya dengan bebatuan. Hasan.

More about Shahih Sunan Abu Daud Kitab HUDUD 20. Hukuman bagi Pencuri yang Gemar Mencuri (Mencuri Berulang-ulang)

Shahih Sunan Abu Daud Kitab HUDUD 18. Seseorang yang Mencuri Saat Berkecamuk Perang, Apakah Ia Layak Mendapatkan Hukum Potong?

Posted by Unknown




عَنْ جُنَادَةَ بْنِ أَبِي أُمَيَّةَ قَالَ كُنَّا مَعَ بُسْرِ بْنِ أَرْطَاةَ فِي الْبَحْرِ فَأُتِيَ بِسَارِقٍ يُقَالُ لَهُ مِصْدَرٌ قَدْ سَرَقَ بُخْتِيَّةً فَقَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا تُقْطَعُ الْأَيْدِي فِي السَّفَرِ وَلَوْلَا ذَلِكَ لَقَطَعْتُهُ

4408. Dari Junadah bin Abu Umayyah, ia berkata, "Ketika kami bersama Musair bin Arthah dalam sebuah perjalanan laut, lalu kami didatangi oleh pencuri yang dikenal dengan panggilan Misdar. Ia telah telah mencuri seekor unta berleher panjang. Ia (Musair) berkata, 'Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Jangan menghukum potong tangan ketika dalam perjalanan'. " Jika tidak disyariatkan demikian oleh beliau, tentu aku sudah memotong tangan pencuri tersebut." Shahih.

More about Shahih Sunan Abu Daud Kitab HUDUD 18. Seseorang yang Mencuri Saat Berkecamuk Perang, Apakah Ia Layak Mendapatkan Hukum Potong?

Shahih Sunan Abu Daud Kitab HUDUD 16. Orang Gila yang Mencuri atau Melanggar Hukum Hudud

Posted by Unknown




عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلَاثَةٍ عَنْ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ وَعَنْ الْمُبْتَلَى حَتَّى يَبْرَأَ وَعَنْ الصَّبِيِّ حَتَّى يَكْبُرَ

4398. Dari Aisyah RA, Bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Hukuman tidak berlaku atas tiga hal: orang yang tidur hingga ia terjaga, orang yang gila hingga ia waras dan anak kecil hingga ia dewasa. " Shahih.

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ أُتِيَ عُمَرُ بِمَجْنُونَةٍ قَدْ زَنَتْ فَاسْتَشَارَ فِيهَا أُنَاسًا فَأَمَرَ بِهَا عُمَرُ أَنْ تُرْجَمَ مُرَّ بِهَا عَلَى عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رِضْوَانُ اللَّهِ عَلَيْهِ فَقَالَ مَا شَأْنُ هَذِهِ قَالُوا مَجْنُونَةُ بَنِي فُلَانٍ زَنَتْ فَأَمَرَ بِهَا عُمَرُ أَنْ تُرْجَمَ قَالَ فَقَالَ ارْجِعُوا بِهَا ثُمَّ أَتَاهُ فَقَالَ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ الْقَلَمَ قَدْ رُفِعَ عَنْ ثَلَاثَةٍ عَنْ الْمَجْنُونِ حَتَّى يَبْرَأَ وَعَنْ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ وَعَنْ الصَّبِيِّ حَتَّى يَعْقِلَ قَالَ بَلَى قَالَ فَمَا بَالُ هَذِهِ تُرْجَمُ قَالَ لَا شَيْءَ قَالَ فَأَرْسِلْهَا قَالَ فَأَرْسَلَهَا قَالَ فَجَعَلَ يُكَبِّرُ

4399. Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata, "Pernah didatangkan kepada Umar bin Khaththab seorang wanita gila yang telah melakukan zina. Dia pun memusyawarahkannya dengan orang-orang, kemudian Umar memerintahkan agar wanita itu diganjar hukuman rajam. Lalu kasus wanita ini diajukan kepada Ali bin Abu Thalib -semoga Allah meridhainya-, dan ia pun berkata, 'Ada apa dengan wanita ini?' Orang-orang menjawab, 'Ia adalah wanita gila dari Bani Fulan yang telah berzina. Umar memutuskan untuk merajamnya.' Maka Ali berkata, 'Bawa kembali wanita ini!' Lalu Ali mendatangi Umar dan berkata, 'Wahai Amirul Mukminin, tidakkah engkau mengetahui bahwa ketentuan hukum tidak berlaku untuk tiga orang: dari orang gila hingga ia waras, dari orang yang tertidur hingga ia bangun dan dari anak kecil hingga ia dewasa?' Umar menjawab, 'Ya.' Ali bertanya, 'Lalu mengapa (kemudian engkau memutuskan) hukuman rajam bagi wanita ini?' Umar menjawab, 'Tidak ada apa-apa.'  Ali berkata, (Jika demikian) maka bebaskanlah ia!' Umar berkata, 'Bebaskanlah wanita itu!' dan Umar pun bertakbir. Shahih: Al Irwa (2/5).

نَحْوَهُ وَقَالَ أَيْضًا حَتَّى يَعْقِلَ وَقَالَ وَعَنْ الْمَجْنُونِ حَتَّى يَفِيقَ قَالَ فَجَعَلَ عُمَرُ يُكَبِّرُ

4400. Dari Ibnu Abbas RA... dengan hadits yang sama. Disebutkan dengan lafadz, "Hatta ya'qila." Atau dalam riwayat lain, "Wa 'anil majnuni hatta yafiiqa". Perawi berkata, "Maka kemudian Umar pun bertakbir karenanya." Shahih.

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مُرَّ عَلَى عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ بِمَعْنَى عُثْمَانَ قَالَ أَوَ مَا تَذْكُرُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلَاثَةٍ عَنْ الْمَجْنُونِ الْمَغْلُوبِ عَلَى عَقْلِهِ حَتَّى يَفِيقَ وَعَنْ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ وَعَنْ الصَّبِيِّ حَتَّى يَحْتَلِمَ قَالَ صَدَقْتَ قَالَ فَخَلَّى عَنْهَا

4401. Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata, "(Lalu kasus itu) dibawa kepada Ali bin Abu Thalib RA... (sama dengan hadits no. 4399), lantas ia berkata, 'Tidakkah engkau (wahai Amirul Mukminin) ingat bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, "Hukuman tidak berlaku atas tiga orang: orang yang gila hingga ia waras, orang yang tidur hingga ia terbangun dan bagi anak kecil hingga ia bermimpi (dewasa). "Maka kemudian Umar berkata, 'Kamu benar'." Perawi berkata, "Maka Umar pun melepaskan wanita tersebut." Shahih.

عَنْ أَبِي ظَبْيَانَ قَالَ هَنَّادٌ الْجَنْبيُّ قَالَ أُتِيَ عُمَرُ بِامْرَأَةٍ قَدْ فَجَرَتْ فَأَمَرَ بِرَجْمِهَا فَمَرَّ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَأَخَذَهَا فَخَلَّى سَبِيلَهَا فَأُخْبِرَ عُمَرُ قَالَ ادْعُوا لِي عَلِيًّا فَجَاءَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقَالَ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ لَقَدْ عَلِمْتَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلَاثَةٍ عَنْ الصَّبِيِّ حَتَّى يَبْلُغَ وَعَنْ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ وَعَنْ الْمَعْتُوهِ حَتَّى يَبْرَأَ وَإِنَّ هَذِهِ مَعْتُوهَةُ بَنِي فُلَانٍ لَعَلَّ الَّذِي أَتَاهَا وَهِيَ فِي بَلَائِهَا قَالَ فَقَالَ عُمَرُ لَا أَدْرِي فَقَالَ عَلِيٌّ عَلَيْهِ السَّلَام وَأَنَا لَا أَدْرِي

4402. Dari Abu Zhabyan Al Janbi, ia berkata, "Umar pernah didatangkan dengan kasus seorang wanita yang telah berbuat nista (berzina), kemudian ia memerintahkan agar wanita itu dirajam. Kemudian Ali datang dan membebaskannya. Ali berkata, "Berita ini kemudian dikabarkan kepada Umar, ia seraya berkata, 'Panggilah Umar untuk menemuiku.' Maka datanglah Ali dan berkata, 'Wahai Amirul Mukminin, engkau pasti sudah tahu bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, "Hukuman tidak berlaku atas tiga hal: bagi anak kecil hingga ia baligh (dewasa), orang yang tidur hingga ia terbangun dan orang yang gila hingga ia waras. "Dan wanita gila ini berasal dari kalangan Bani Fulan. Bisa jadi kasus yang ia adukan datang dari kegilaannya.' Umar menanggapi, 'Aku tidak tahu.' Ali juga berkata, 'Aku pun tidak tahu'." Shahih: Tanpa kalimat, "...bisa jadi..."

عَنْ عَلِيٍّ عَلَيْهِ السَّلَام عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلَاثَةٍ عَنْ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ وَعَنْ الصَّبِيِّ حَتَّى يَحْتَلِمَ وَعَنْ الْمَجْنُونِ حَتَّى يَعْقِلَ زَادَ فِيهِ وَالْخَرِفِ

4403 Dari Ali bin Abu Thalib RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Hukuman tidak berlaku atas tiga hal: bagi orang yang tidur hingga ia terbangun, anak kecil hingga ia bermimpi (dewasa) dan orang yang gila hingga ia waras. "Shahih: Al Irwa (2/5-6)

More about Shahih Sunan Abu Daud Kitab HUDUD 16. Orang Gila yang Mencuri atau Melanggar Hukum Hudud

Shahih Sunan Abu Daud Kitab HUDUD 17. Anak Kecil yang Terkena Hukuman Hudud

Posted by Unknown




عَطِيَّةُ الْقُرَظِيُّ قَالَ كُنْتُ مِنْ سَبْيِ بَنِي قُرَيْظَةَ فَكَانُوا يَنْظُرُونَ فَمَنْ أَنْبَتَ الشَّعْرَ قُتِلَ وَمَنْ لَمْ يُنْبِتْ لَمْ يُقْتَلْ فَكُنْتُ فِيمَنْ لَمْ يُنْبِتْ

4404. Dari Athiyyah Al Qurazhi, ia berkata, "Aku adalah salah satu tawanan perang Bani Quraidzah, mereka mengamati barangsiapa yang telah tumbuh bulu kemaluannya maka akan dibunuh, dan barangsiapa yang belum tumbuh bulu kemaluannya maka tidak akan dibunuh. Dan aku termasuk dari golongan yang (saat itu) belum tumbuh (bulu kemaluannya)." Shahih.

بِهَذَا الْحَدِيثِ قَالَ فَكَشَفُوا عَانَتِي فَوَجَدُوهَا لَمْ تَنْبُتْ فَجَعَلُونِي مِنْ السَّبْيِ

4405. Dari Athiyyah Al Qurazhi... dengan hadits yang sama, ia berkata, "Maka mereka (Bani Quraizhah) membuka kemaluanku dan mendapatinya belum tumbuh (rambut), maka mereka menjadikanku sebagai tawanan perang." Shahih: Lihat hadits sebelumnya.

عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَرَضَهُ يَوْمَ أُحُدٍ وَهُوَ ابْنُ أَرْبَعَ عَشْرَةَ سَنَةً فَلَمْ يُجِزْهُ وَعَرَضَهُ يَوْمَ الْخَنْدَقِ وَهُوَ ابْنُ خَمْسَ عَشْرَةَ سَنَةً فَأَجَازَهُ

4406. Dari Ibnu Umar RA, bahwa Nabi SAW telah memeriksanya saat terjadinya perang Uhud (saat ia berumur empat belas tahu) dan beliau tidak mengizinkannya untuk turut berperang melawan kaum Musyrikin. Beliau juga pernah memeriksanya ketika terjadinya perang Khandak (saat usianya lima belas tahun), maka beliau mengijinkannya untuk turut berperang. Shahih: Muttafaq 'Alaih. Telah disebutkan dalam hadits terdahulu (2957).

عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ نَافِعٌ حَدَّثْتُ بِهَذَا الْحَدِيثِ عُمَرَ بْنَ عَبْدِ الْعَزِيزِ فَقَالَ إِنَّ هَذَا الْحَدُّ بَيْنَ الصَّغِيرِ وَالْكَبِيرِ

4407. Dari Ubaidillah bin Umar, ia berkata, "Nafi' berkata, 'Aku telah menyampaikan hadits ini kepada Umar bin Abdul Aziz, maka kemudian ia berkata, 'Sesungguhnya usia lima belas tahun ini adalah batasan antara masa kecil dan besar (dewasa)'." Shahih: Muttafaq 'Alaih.

More about Shahih Sunan Abu Daud Kitab HUDUD 17. Anak Kecil yang Terkena Hukuman Hudud

Shahih Sunan Abu Daud Kitab HUDUD 14. Pencuri Barang dari Brangkas (Tempat Terjaga)

Posted by Unknown




عَنْ صَفْوَانَ بْنِ أُمَيَّةَ قَالَ كُنْتُ نَائِمًا فِي الْمَسْجِدِ عَلَيَّ خَمِيصَةٌ لِي ثَمَنُ ثَلَاثِينَ دِرْهَمًا فَجَاءَ رَجُلٌ فَاخْتَلَسَهَا مِنِّي فَأُخِذَ الرَّجُلُ فَأُتِيَ بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَمَرَ بِهِ لِيُقْطَعَ قَالَ فَأَتَيْتُهُ فَقُلْتُ أَتَقْطَعُهُ مِنْ أَجْلِ ثَلَاثِينَ دِرْهَمًا أَنَا أَبِيعُهُ وَأُنْسِئُهُ ثَمَنَهَا قَالَ فَهَلَّا كَانَ هَذَا قَبْلَ أَنْ تَأْتِيَنِي بِهِ

4394. Dari Shafwan bin Umayyah, ia berkata, "Aku pernah tertidur di mesjid dan berselimut baju wol seharga tiga puluh enam dirham. Lalu datang seorang lelaki yang kemudian mencurinya dariku. Lelaki itu pun tertangkap. Ia kemudian dihadapkan kepada Rasulullah SAW. Beliau lantas memerintahkan untuk memotong tangannya. Aku mendatangi beliau dan berkata kepadanya, "Apakah engkau akan memotong tangannya hanya karena tiga puluh dirham, sedangkan aku bisa saja menjualnya (kepada pencuri itu) dan menangguhkan pembayarannya?" Rasulullah SAW berkata, "Lalu mengapa kamu tidak menjualnya daripada kamu membawanya kepadaku sebagai pencuri?" Shahih.

عَنْ جُعَيْدِ بْنِ حُجَيْرٍ قَالَ نَامَ صَفْوَانُ

Dalam riwayat lain disebutkan dengan redaksi: "Shafwan telah tertidur..."

أَنَّهُ كَانَ نَائِمًا فَجَاءَ سَارِقٌ فَسَرَقَ خَمِيصَةً مِنْ تَحْتِ رَأْسِهِ

Dan dalam riwayat lain disebutkan, "Bahwa Shafwan pernah tertidur, lalu datanglah seorang pencuri mencuri baju wolnya dari bawah kepalanya.."

قَالَ فَاسْتَلَّهُ مِنْ تَحْتِ رَأْسِهِ فَاسْتَيْقَظَ فَصَاحَ بِهِ فَأُخِذَ

Dalam riwayat lain, "Shafwan berkata, 'Maka pencuri itu mengambilnya dari bawah kepalaku'." Lalu Shafwan terjaga dan berteriak hingga pencuri itu akhimya tertangkap.

قَالَ فَنَامَ فِي الْمَسْجِدِ وَتَوَسَّدَ رِدَاءَهُ فَجَاءَ سَارِقٌ فَأَخَذَ رِدَاءَهُ فَأُخِذَ السَّارِقُ فَجِيءَ بِهِ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Dalam riwayat lain juga disebutkan, "Maka Shafwan tidur di dalam mesjid dan berbantalkan pakaiannya, lalu datang seorang pencuri mengambilnya, dan pencuri itu tertangkap hingga dihadapkan kepada Nabi SAW."

More about Shahih Sunan Abu Daud Kitab HUDUD 14. Pencuri Barang dari Brangkas (Tempat Terjaga)

Shahih Sunan Abu Daud Kitab HUDUD 15. Hukum Potong Orang yang Meminjam Barang Namun Mengingkarinya

Posted by Unknown




عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ امْرَأَةً مَخْزُومِيَّةً كَانَتْ تَسْتَعِيرُ الْمَتَاعَ فَتَجْحَدُهُ فَأَمَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِهَا فَقُطِعَتْ يَدُهَا قَالَ أَبُو دَاوُد رَوَاهُ جُوَيْرِيَةُ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَوْ عَنْ صَفِيَّةَ بِنْتِ أَبِي عُبَيْدٍ زَادَ فِيهِ وَأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ خَطِيبًا فَقَالَ هَلْ مِنْ امْرَأَةٍ تَائِبَةٍ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَرَسُولِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ وَتِلْكَ شَاهِدَةٌ فَلَمْ تَقُمْ وَلَمْ تَتَكَلَّمْ وَرَوَاهُ ابْنُ غَنَجٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ صَفِيَّةَ بِنْتِ أَبِي عُبَيْدٍ قَالَ فِيهِ فَشَهِدَ عَلَيْهَا

4395. Dari Ibnu Umar RA, bahwa seorang wanita dari kaum Makhzumiah pernah meminjam suatu barang kemudian mengingkarinya. Maka Nabi SAW memerintahkan untuk memotong tangannya. Abu Daud berkata, "Hadits ini diriwayatkan oleh Juwairiyah dari Nafi' dari Ibnu Umar (atau) dari Shafiah binti Abu Ubaid. Dalam riwayat ini ditambahkan: 'Bahwa Nabi SAW berdiri dan bersabda, "Apakah ada seorang perempuan yang bertaubat kepada Allah dan Rasul-Nya?' Beliau mengatakannya sebanyak tiga kali. Pada saat itu wanita tersebut tengah hadir, namun ia tidak berdiri dan tidak berkata apa-apa." Ibnu Ghanaj meriwayatkan dari Nafi' dari Shafiah binti Abu Ubaid: "Kemudian Nabi SAW membuat kesaksian atas wanita tersebut." Shahih: Muslim. Telah dibahas pada hadits no. 4373.

عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ اسْتَعَارَتْ امْرَأَةٌ تَعْنِي حُلِيًّا عَلَى أَلْسِنَةِ أُنَاسٍ يُعْرَفُونَ وَلَا تُعْرَفُ هِيَ فَبَاعَتْهُ فَأُخِذَتْ فَأُتِيَ بِهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَمَرَ بِقَطْعِ يَدِهَا وَهِيَ الَّتِي شَفَعَ فِيهَا أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ وَقَالَ فِيهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا قَالَ

4396. Dari Aisyah RA, ia berkata, "Seorang wanita pernah meminjam perhiasan dari beberapa orang yang cukup dikenal, sementara ia tidak dikenal. Kemudian ia menjual barang yang dipinjamnya tersebut, kemudian ia tertangkap dan dibawa ke hadapan Nabi SAW. Beliau memperintahkan agar wanita itu dipotong tangannya. Wanita itu adalah wanita yang pernah diajukan pengampunannya oleh Usamah bin Zaid. Maka Rasulullah bersabda (seperti telah disebutkan pada hadits terdahulu, "Wahai Usamah, apakah kamu memaafkan sesuatu (pelanggaran) yang telah masuk dalam bagian hudud Allah?" Shahih.

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَتْ امْرَأَةً مَخْزُومِيَّةً تَسْتَعِيرُ الْمَتَاعَ وَتَجْحَدُهُ فَأَمَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَطْعِ يَدِهَا وَقَصَّ نَحْوَ حَدِيثِ قُتَيْبَةَ عَنْ اللَّيْثِ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ زَادَ فَقَطَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَهَا

4397. Dari Aisyah RA, ia berkata, "Seorang wanita dari Bani Makhzumiyah pernah meminjam suatu barang kemudian ia tidak mengakuinya, maka Nabi SAW memerintahkan untuk memotong tangannya ... (disebutkan kisah yang sama dengan tambahan: "Maka Nabi SAW memotong tangannya.") Shahih: Muslim. Telah dibahas pada hadits no. 4373.

More about Shahih Sunan Abu Daud Kitab HUDUD 15. Hukum Potong Orang yang Meminjam Barang Namun Mengingkarinya

Shahih Sunan Abu Daud Kitab HUDUD 12. Yang Tidak Patut untuk Mendapat Hukum Potong

Posted by Unknown




عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى بْنِ حَبَّانَ أَنَّ عَبْدًا سَرَقَ وَدِيًّا مِنْ حَائِطِ رَجُلٍ فَغَرَسَهُ فِي حَائِطِ سَيِّدِهِ فَخَرَجَ صَاحِبُ الْوَدِيِّ يَلْتَمِسُ وَدِيَّهُ فَوَجَدَهُ فَاسْتَعْدَى عَلَى الْعَبْدِ مَرْوَانَ بْنَ الْحَكَمِ وَهُوَ أَمِيرُ الْمَدِينَةِ يَوْمَئِذٍ فَسَجَنَ مَرْوَانُ الْعَبْدَ وَأَرَادَ قَطْعَ يَدِهِ فَانْطَلَقَ سَيِّدُ الْعَبْدِ إِلَى رَافِعِ بْنِ خَدِيجٍ فَسَأَلَهُ عَنْ ذَلِكَ فَأَخْبَرَهُ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا قَطْعَ فِي ثَمَرٍ وَلَا كَثَرٍ فَقَالَ الرَّجُلُ إِنَّ مَرْوَانَ أَخَذَ غُلَامِي وَهُوَ يُرِيدُ قَطْعَ يَدِهِ وَأَنَا أُحِبُّ أَنْ تَمْشِيَ مَعِي إِلَيْهِ فَتُخْبِرَهُ بِالَّذِي سَمِعْتَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَشَى مَعَهُ رَافِعُ بْنُ خَدِيجٍ حَتَّى أَتَى مَرْوَانَ بْنَ الْحَكَمِ فَقَالَ لَهُ رَافِعٌ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا قَطْعَ فِي ثَمَرٍ وَلَا كَثَرٍ فَأَمَرَ مَرْوَانُ بِالْعَبْدِ فَأُرْسِلَ قَالَ أَبُو دَاوُد الْكَثَرُ الْجُمَّارُ

4388. Dari Muhammad bin Yahya bin Habban, bahwa seorang hamba sahaya telah mencuri sebuah pohon kurma kecil dari kebun seorang lelaki, kemudian ia menanamnya di kebun majikannya. Lelaki pemilik pohon kurma itu mencari-cari pohon miliknya yang hilang, kemudian ia mendapatkannya (berada di tangan hamba sahaya itu). Lelaki tersebut membawa hamba sahaya itu kepada Marwan bin Hakam (gubernur Madinah saat itu), maka Marwan memenjarakan hamba sahaya tersebut dan hendak memotong tangannya. Lalu majikan si hamba sahaya itu mengadukan kasus ini kepada Rafi' bin Khadij dan menanyakan keputusan hukumnya. Rafi' lalu memberitahukan bahwa ia telah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada hukuman potong tangan (sekalipun dalam kasus pencurian) atas sebuah biji kurma ataupun mayang kurma. " Si majikan itu berkata, "Marwan bin Hakam telah memenjarakannya dan ia hendak memotong tangannya, dan aku ingin sekali mengajakmu menemui Marwan agar kamu dapat memberitahukan ucapan yang pernah kamu dengar dari Rasulullah SAW tadi." Maka si majikan itu pergi bersama Rafi', dan ketika menemui Marwan, Rafi' berkata, "Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada hukuman potong tangan (sekalipun dalam kasus pencurian) atas sebuah biji kurma ataupun mayang kurma. "(Setelah mendengar hal itu) maka Marwan melepaskan hamba sahaya tersebut. Abu Daud berkata, "Mayang kurma adalah suatu bagian dari inti pohon kurma yang dapat dimakan (biasanya bentuknya lembut)." Shahih.

عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ سُئِلَ عَنْ الثَّمَرِ الْمُعَلَّقِ فَقَالَ مَنْ أَصَابَ بِفِيهِ مِنْ ذِي حَاجَةٍ غَيْرَ مُتَّخِذٍ خُبْنَةً فَلَا شَيْءَ عَلَيْهِ وَمَنْ خَرَجَ بِشَيْءٍ مِنْهُ فَعَلَيْهِ غَرَامَةُ مِثْلَيْهِ وَالْعُقُوبَةُ وَمَنْ سَرَقَ مِنْهُ شَيْئًا بَعْدَ أَنْ يُؤْوِيَهُ الْجَرِينُ فَبَلَغَ ثَمَنَ الْمِجَنِّ فَعَلَيْهِ الْقَطْعُ وَمَنْ سَرَقَ دُونَ ذَلِكَ فَعَلَيْهِ غَرَامَةُ مِثْلَيْهِ وَالْعُقُوبَةُ قَالَ أَبُو دَاوُد الْجَرِينُ الْجُوخَانُ

4390. Dari Abdullah bin 'Amr bin 'Ash, dari Rasulullah SAW, bahwa beliau pernah ditanya tentang hukum buah kurma yang masih menggantung di pohon, beliau bersabda, "Barangsiapa yang memakan sesuatu (dari buah kurma yang masih menggantung) sesuai kebutuhannya tanpa mengantongi satu pun, maka tidak mengapa baginya (ia tidak akan dihukum apapun). Dan barangsiapa yang sempat membawa pergi sesuatu darinya, maka ia harus membayar denda seharga dua kali lipat barang yang diambilnya dan dikenai hukuman. Dan barangsiapa yang mencuri kurma yang masih menggantung setelah dikumpulkan mencapai nilai seharga tameng perang, maka ia akan mendapatkan hukuman potong tangan. Dan barangsiapa mencuri kurma yang kurang dari jumlah tersebut, maka ia harus membayar denda dua kali lipat harga barang yang dicurinya dan didera dengan hukuman. " Shahih: Ibnu Majah (2596).

More about Shahih Sunan Abu Daud Kitab HUDUD 12. Yang Tidak Patut untuk Mendapat Hukum Potong

Shahih Sunan Abu Daud Kitab HUDUD 13. Hukum potong bagi Pencopet dan Pengkhianat

Posted by Unknown




قَالَ جَابِرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ عَلَى الْمُنْتَهِبِ قَطْعٌ وَمَنْ انْتَهَبَ نُهْبَةً مَشْهُورَةً فَلَيْسَ مِنَّا

4391. Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Harta hasil pemerasan tidak terjerat dengan hukuman potong tangan. Dan barangsiapa yang memeras secara terang-terangan, maka ia bukan termasuk golongan kami. " Shahih.

وَبِهَذَا الْإِسْنَادِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ عَلَى الْخَائِنِ قَطْعٌ

4392. Dari Jabir RA, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, ''Pengkhianat tidak terkena hukuman potong tangan'. " Shahih.

عَنْ جَابِرٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِهِ زَادَ وَلَا عَلَى الْمُخْتَلِسِ قَطْعٌ

4393. Dari Jabir RA, dari Nabi SAW... dengan hadits yang serupa, akan tetapi dengan tambahan redaksi: "Dan pencopet tidak terkena hukuman potong tangan." Shahih.

More about Shahih Sunan Abu Daud Kitab HUDUD 13. Hukum potong bagi Pencopet dan Pengkhianat

Shahih Sunan Abu Daud Kitab HUDUD 9. Seseorang yang Mengakui (secara Sukarela) Telah Melanggar Hudud Tanpa Mengungkapkannya secara Transparan

Posted by Unknown




حَدَّثَنِي أَبُو أُمَامَةَ أَنَّ رَجُلًا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أَصَبْتُ حَدًّا فَأَقِمْهُ عَلَيَّ قَالَ تَوَضَّأْتَ حِينَ أَقْبَلْتَ قَالَ نَعَمْ قَالَ هَلْ صَلَّيْتَ مَعَنَا حِينَ صَلَّيْنَا قَالَ نَعَمْ قَالَ اذْهَبْ فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى قَدْ عَفَا عَنْكَ

4381. Dari Abu Umamah, bahwa seorang lelaki pernah datang kepada Nabi SAW dan berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku telah melakukan sesuatu yang terkena had, maka hukumlah aku." Rasulullah bertanya, "Apakah kamu sudah berwudhu sebelum datang ke sini?" Lelaki itu menjawab, "Ya." Rasulullah kembali bertanya, '"''Apakah kamu turut shalat bersama kami ketika kami mengerjakan shalat?" Lelaki itu menjawab, "Ya." Rasulullah pun bersabda, "Pergilah, sesungguhnya Allah telah mengampunimu." Shahih: Muslim (8/103) dipaparkan secara lengkap.

More about Shahih Sunan Abu Daud Kitab HUDUD 9. Seseorang yang Mengakui (secara Sukarela) Telah Melanggar Hudud Tanpa Mengungkapkannya secara Transparan

Shahih Sunan Abu Daud Kitab HUDUD 10. Hukuman Pukulan (Cambuk)

Posted by Unknown




حَدَّثَنَا أَزْهَرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْحَرَازِيُّ أَنَّ قَوْمًا مِنْ الْكَلَاعِيِّينَ سُرِقَ لَهُمْ مَتَاعٌ فَاتَّهَمُوا أُنَاسًا مِنْ الْحَاكَةِ فَأَتَوْا النُّعْمَانَ بْنَ بَشِيرٍ صَاحِبَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَحَبَسَهُمْ أَيَّامًا ثُمَّ خَلَّى سَبِيلَهُمْ فَأَتَوْا النُّعْمَانَ فَقَالُوا خَلَّيْتَ سَبِيلَهُمْ بِغَيْرِ ضَرْبٍ وَلَا امْتِحَانٍ فَقَالَ النُّعْمَانُ مَا شِئْتُمْ إِنْ شِئْتُمْ أَنْ أَضْرِبَهُمْ فَإِنْ خَرَجَ مَتَاعُكُمْ فَذَاكَ وَإِلَّا أَخَذْتُ مِنْ ظُهُورِكُمْ مِثْلَ مَا أَخَذْتُ مِنْ ظُهُورِهِمْ فَقَالُوا هَذَا حُكْمُكَ فَقَالَ هَذَا حُكْمُ اللَّهِ وَحُكْمُ رَسُولِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَبُو دَاوُد إِنَّمَا أَرْهَبَهُمْ بِهَذَا الْقَوْلِ أَيْ لَا يَجِبُ الضَّرْبُ إِلَّا بَعْدَ الِاعْتِرَافِ

4382. Dari Azhar bin Abdullah Al Harrazi, bahwa barang-barang milik kaum Al Kala'iyyin telah dicuri, kemudian mereka menuduh sekelompok tukang tenun, dan menyerahkan mereka kepada Nu'man bin Basyir (salah seorang sahabat Rasulullah). Lalu Nu'man mengurung mereka selama beberapa hari lalu dibebaskan. Para Kalla'iyyin kemudian mendatangi Nu'man dan berkata, "Apakah kamu begitu saja membebaskan mereka tanpa memukul atau memberi hukuman kepada mereka?" Nu'man menjawab, "Terserah kalian. Jika kalian mau aku memukul mereka (maka akan aku pukul). Tetapi, jika barang-barang kalian yang hilang itu telah ditemukan, maka aku akan melepaskannya. Kalau tidak, aku akan mengganjar kalian seperti aku mengganjar mereka." Orang-orang Al Kala'iyyin itu berkata, "Beginikah cara kamu mengadili?" Nu'man menjawab, "Inilah hukum Allah dan hukum Rasul-Nya." Abu Daud berkata, "Nu'mam berkata demikian dengan tujuan untuk menakut-nakuti mereka. Maksud ucapan Nu'man adalah: hukuman pukulan tidak dapat diberlakukan kecuali setelah adanya pengakuan dari si tertuduh." Hasan.

More about Shahih Sunan Abu Daud Kitab HUDUD 10. Hukuman Pukulan (Cambuk)

Shahih Sunan Abu Daud Kitab HUDUD 11. Yang Patut Dipotong Sebagai Hukuman bagi Pencuri

Posted by Unknown




عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقْطَعُ فِي رُبُعِ دِينَارٍ فَصَاعِدًا

4383. Dari Aisyah RA, bahwa Nabi SAW telah memotong tangan pencuri yang mencuri uang seperempat dinar hingga lebih. Shahih: Al Irwa" (2402). Muslim

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تُقْطَعُ يَدُ السَّارِقِ فِي رُبُعِ دِينَارٍ فَصَاعِدًا قَالَ أَحْمَدُ بْنُ صَالِحٍ الْقَطْعُ فِي رُبْعِ دِينَارٍ فَصَاعِدًا

4384. Dari Aisyah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Tangan pencuri harus dipotong (ketika mencuri) seperempat dinar hingga lebih. " Dalam riwayat lain disebutkan, "Hukuman potong tangan berlaku (pada pencurian) seperempat dinar atau lebih. " Shahih: Muttafaq 'Alaih.

عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَطَعَ فِي مِجَنٍّ ثَمَنُهُ ثَلَاثَةُ دَرَاهِمَ

4385. Dari Ibnu Umar RA, bahwa Rasulullah SAW telah memotong tangan seorang pencuri baju perang seharga tiga dirham. Shahih: Muttafaq 'Alaih.

عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ حَدَّثَهُمْ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَطَعَ يَدَ رَجُلٍ سَرَقَ تُرْسًا مِنْ صُفَّةِ النِّسَاءِ ثَمَنُهُ ثَلَاثَةُ دَرَاهِمَ

4386. Dari Abdullah bin Umar, bahwa Nabi SAW telah memotong tangan seorang lelaki yang mencuri sebuah tameng perang seharga tiga dirham dari tempat shalat perempuan. Shahih: Al Irwa' (2412). Muttafaq 'Alaih tanpa kata "shuffah".

More about Shahih Sunan Abu Daud Kitab HUDUD 11. Yang Patut Dipotong Sebagai Hukuman bagi Pencuri

Shahih Sunan Abu Daud Kitab HUDUD 7. Pelaku Tindak Kriminal yang Terjerat Hukuman Hudud Kemudian Mengaku

Posted by Unknown




عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ وَائِلٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ امْرَأَةً خَرَجَتْ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تُرِيدُ الصَّلَاةَ فَتَلَقَّاهَا رَجُلٌ فَتَجَلَّلَهَا فَقَضَى حَاجَتَهُ مِنْهَا فَصَاحَتْ وَانْطَلَقَ فَمَرَّ عَلَيْهَا رَجُلٌ فَقَالَتْ إِنَّ ذَاكَ فَعَلَ بِي كَذَا وَكَذَا وَمَرَّتْ عِصَابَةٌ مِنْ الْمُهَاجِرِينَ فَقَالَتْ إِنَّ ذَلِكَ الرَّجُلَ فَعَلَ بِي كَذَا وَكَذَا فَانْطَلَقُوا فَأَخَذُوا الرَّجُلَ الَّذِي ظَنَّتْ أَنَّهُ وَقَعَ عَلَيْهَا فَأَتَوْهَا بِهِ فَقَالَتْ نَعَمْ هُوَ هَذَا فَأَتَوْا بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا أَمَرَ بِهِ قَامَ صَاحِبُهَا الَّذِي وَقَعَ عَلَيْهَا فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنَا صَاحِبُهَا فَقَالَ لَهَا اذْهَبِي فَقَدْ غَفَرَ اللَّهُ لَكِ وَقَالَ لِلرَّجُلِ قَوْلًا حَسَنًا قَالَ أَبُو دَاوُد يَعْنِي الرَّجُلَ الْمَأْخُوذَ وَقَالَ لِلرَّجُلِ الَّذِي وَقَعَ عَلَيْهَا ارْجُمُوهُ فَقَالَ لَقَدْ تَابَ تَوْبَةً لَوْ تَابَهَا أَهْلُ الْمَدِينَةِ لَقُبِلَ مِنْهُمْ

4379. Dari Wa'il bin Hujr, bahwa pada zaman Nabi SAW seorang wanita pernah keluar rumah sendirian hendak melaksanakan shalat, kemudian ia bertemu dengan seorang lelaki yang memaksanya untuk berhubungan intim, dan lelaki itupun memperkosanya. Dan setelah puas, ia pun kabur pergi sedangkan wanita itu berteriak. Lalu lewatlah seorang lelaki dan menghampiri wanita itu, lalu wanita itu berkata, "Lelaki itu telah memperlakukan demikian, demikian kepadaku." Pada saat yang bersamaan sekelompok kaum Muhajirin lewat dan wanita itu berkata, "Lelaki itu telah melakukanku begini begitu." Maka mereka segera bertindak dan menangkap lelaki yang dikira wanita tersebut sebagai pelaku yang telah memperkosanya. Lalu orang-orang Muhajirin itu membawa lelaki tertuduh itu kepada si wanita, dan wanita itu mengiyakan bahwa memang lelaki itu yang telah melakukannya. Lantas lelaki itu dibawa oleh para Muhajirin kepada Nabi SAW. Dan ketika ia hendak dihukum, maka pelaku sebenamya berdiri dan mengaku, "Wahai Rasulullah, akulah pelakunya." Lalu Rasulullah berkata kepada wanita itu, "Pergilah kamu, Allah telah mengampunimu (karena kesalahanmu ini). " Lalu Nabi SAW berkata kepada lelaki itu dengan ucapan yang baik. Abu Daud berkata, "Maksudnya, Nabi SAW berkata kepada lelaki yang salah tangkap tersebut (dengan ucapan yang baik)." Rasulullah berkata untuk pelakunya, "Rajamlah ia!" Dan beliau bersabda, "'Lelaki ini telah sungguh-sungguh bertaubat, kalau saja taubat itu dilakukan oleh semua penduduk Madinah, niscaya taubat mereka diterima." Hasan: tanpa kalimat, "Hukumlah ia!" Dan yang sebenamya terjadi adalah bahwa lelaki itu tidak didera dengan hukum rajam.

More about Shahih Sunan Abu Daud Kitab HUDUD 7. Pelaku Tindak Kriminal yang Terjerat Hukuman Hudud Kemudian Mengaku

Shahih Sunan Abu Daud Kitab HUDUD 4. Hukuman Hudud yang Layak Mendapat Pengampunan

Posted by Unknown




عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ قُرَيْشًا أَهَمَّهُمْ شَأْنُ الْمَرْأَةِ الْمَخْزُومِيَّةِ الَّتِي سَرَقَتْ فَقَالُوا مَنْ يُكَلِّمُ فِيهَا يَعْنِي رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوا وَمَنْ يَجْتَرِئُ إِلَّا أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ حِبُّ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَلَّمَهُ أُسَامَةُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أُسَامَةُ أَتَشْفَعُ فِي حَدٍّ مِنْ حُدُودِ اللَّهِ ثُمَّ قَامَ فَاخْتَطَبَ فَقَالَ إِنَّمَا هَلَكَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ أَنَّهُمْ كَانُوا إِذَا سَرَقَ فِيهِمْ الشَّرِيفُ تَرَكُوهُ وَإِذَا سَرَقَ فِيهِمْ الضَّعِيفُ أَقَامُوا عَلَيْهِ الْحَدَّ وَايْمُ اللَّهِ لَوْ أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَرَقَتْ لَقَطَعْتُ يَدَهَا

4373. Dari Aisyah RA, bahwa kaum Quraisy pernah dihentakkan dengan kasus pencurian yang dilakukan oleh seorang perempuan dari kalangan Al Makhzumiah. Beberapa orang dari kaum perempuan itu bertanya, "Siapakah yang akan berbicara dan memohon amnesti kepada Rasulullah SAW?" Beberapa orang berkata, "Orang yang dapat melakukannya hanya Usamah bin Zaid, kekasih Rasulullah SAW." Kemudian Usamah pun menghadap beliau dan mengutarakan maksudnya. Maka Rasulullah SAW bersabda, "Wahai Usamah, apakah kamu hendak memaafkan sesuatu (pelanggaran) yang telah masuk dalam bagian ketentuan Allah?' Beliau kemudian berkata dengan lantang, "Sesungguhnya kebinasaan orang-orang sebelum kalian karena apabila seseorang dari kalangan ningrat mencuri dalam komunitas mereka maka mereka membiarkannya, dan apabila seorang ploret (miskin dan rendah kastanya) mencuri, maka mereka menghukumnya. Demi Allah, kalau saja Fathimah putri Muhammad mencuri, pasti aku akan memotong tangannya. " Shahih: Muttafaq 'Alaih

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَتْ امْرَأَةٌ مَخْزُومِيَّةٌ تَسْتَعِيرُ الْمَتَاعَ وَتَجْحَدُهُ فَأَمَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَطْعِ يَدِهَا وَقَصَّ نَحْوَ حَدِيثِ اللَّيْثِ قَالَ فَقَطَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَهَا

4374. Dari Aisyah RA, ia berkata, "Ada seorang perempuan dari kalangan Bani Makhzumiah pernah meminjam sesuatu kemudian ia mengingkari telah meminjamnya, maka kemudian Rasulullah SAW memerintahkan untuk memotong tangannya. Al-Laits juga telah menceritakan hadits serupa, ia berkata, "Maka Rasulullah kemudian memotong tangan perempuan tersebut." Shahih: Al Irwa (2405). Muslim.

قَالَ اللَّيْثُ إِنَّ امْرَأَةً سَرَقَتْ فِي عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزْوَةِ الْفَتْحِ

بِإِسْنَادِهِ فَقَالَ اسْتَعَارَتْ امْرَأَةٌ

Dalam sebuah riwayat disebutkan: Bahwa seorang perempuan telah melakukan pencurian di zaman Nabi SAW (tepatnya saat terjadinya perang Fathu Makkah).Dalam sebuah riwayat disebutkan: "Seorang perempuan telah meminjam sesuatu..."

قَالَ سَرَقَتْ قَطِيفَةً مِنْ بَيْتِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Dalam riwayat lain disebutkan: "Seorang perempuan telah mencuri pakaian beludru dari rumah Rasulullah SAW."

عَنْ جَابِرٍ أَنَّ امْرَأَةً سَرَقَتْ فَعَاذَتْ بِزَيْنَبَ بِنْتِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Dalam riwayat lainnya disebutkan: "Sesungguhnya seorang perempuan telah mencuri, kemudian ia meminta perlindungan kepada Zainab putri Rasulullah SAW."

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَقِيلُوا ذَوِي الْهَيْئَاتِ عَثَرَاتِهِمْ إِلَّا الْحُدُودَ

4375. Dari Aisyah RA, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, "Maafkanlah orang-orang yang baik budi pekerti dan akhlaknya dari kekhilafan mereka, kecuali yang menyangkut hukuman hudud." Shahih: Ash-Shahihah (638).

More about Shahih Sunan Abu Daud Kitab HUDUD 4. Hukuman Hudud yang Layak Mendapat Pengampunan