أَخْبَرَنَاسَهْلُ بْنُ حَمَّادٍ حَدَّثَنَاشُعْبَةُ حَدَّثَنَا أَبُو جَعْفَرٍ عَنْمُسْلِمٍ أَبِي الْمُثَنَّى عَنْابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ قَالَكَانَ الْأَذَانُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِاللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِوَسَلَّمَ مَثْنَى مَثْنَى وَالْإِقَامَةُمَرَّةً مَرَّةً غَيْرَ أَنَّهُكَانَ إِذَا قَالَ قَدْقَامَتْ الصَّلَاةُ قَالَهَا مَرَّتَيْنِ فَإِذَا سَمِعْنَا الْإِقَامَةَتَوَضَّأَ أَحَدُنَا وَخَرَجَ
Telah mengabarkan kepada kami Sahl bin Hammad telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami Abu Ja'far dari Muslim Abu Al Mutsanna dari Ibnu Umar, bahwa ia pernah berkata, "Adzan pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dua kali-dua kali dan iqamah itu satu kali-satu kali, hanya ketika mu`adzin mengucapkan: 'QAD QAAMATIS SHALAT (Sungguh shalat telah didirikan) ' itu dikumandangkan dua kali. Maka apabila kami mendengar iqamah, seseorang dari kami langsung berwudlu dan keluar (untuk shalat)."