أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ حَمَّادٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ سُلَيْمَانَ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ حُرَيْثِ بْنِ ظُهَيْرٍ قَالَ أَحْسَبُهُ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ قَالَ قَدْ أَتَى عَلَيْنَا زَمَانٌ وَمَا نُسْأَلُ وَمَا نَحْنُ هُنَاكَ وَإِنَّ اللَّهَ قَدَّرَ أَنْ بَلَغْتُ مَا تَرَوْنَ فَإِذَا سُئِلْتُمْ عَنْ شَيْءٍ فَانْظُرُوا فِي كِتَابِ اللَّهِ فَإِنْ لَمْ تَجِدُوهُ فِي كِتَابِ اللَّهِ فَفِي سُنَّةِ رَسُولِ اللَّهِ فَإِنْ لَمْ تَجِدُوهُ فِي سُنَّةِ رَسُولِ اللَّهِ فَمَا أَجْمَعَ عَلَيْهِ الْمُسْلِمُونَ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيمَا أَجْمَعَ عَلَيْهِ الْمُسْلِمُونَ فَاجْتَهِدْ رَأْيَكَ وَلَا تَقُلْ إِنِّي أَخَافُ وَأَخْشَى فَإِنَّ الْحَلَالَ بَيِّنٌ وَالْحَرَامَ بَيِّنٌ وَبَيْنَ ذَلِكَ أُمُورٌ مُشْتَبِهَةٌ فَدَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيبُكَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَمَّادٍ عَنْ أَبِي عَوَانَةَ عَنْ سُلَيْمَانَ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ نَحْوَهُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بِنَحْوِهِ
Telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Hammad telah menceritakan kepada kami Syu'bahdari Sulaiman dari 'Umarah bin 'Umair dari Huraits bin Zhuhairia berkata: "Aku yakin, Abdullah pernah berkata: 'Sungguh telah datang kepada kita suatu zaman yang kita belum pernah ditanya tentangnya, dan kita belum pernah mengalaminya. Dan Allah telah mentakdirkan agar aku menyampaikan bagaimana seharusnya kalian memandang. Begini, jika kalian ditanya sesuatu, lihatlah dalam Kitabullah subhanallahu wa ta'ala, tetapi jika kalian tidak dapatkan dalam Kitabullah maka lihatlah dalam sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian jika kalian tidak dapatkan dalam sunnah, pakailah apa yang telah menjadi kesepakatan kaum muslimin, dan jika kamu tidak dapati dalam ijma', maka berijtihadlah dengan pendapatmu, dan jangan katakan: 'sungguh aku takut. Karena perkara yang halal itu telah jelas dan yang haram telah jelas, dan diantara hal itu kesemuanya adalah perihal mutasyabih (samar-samar), maka tinggalkanlah sesuatu yang kamu ragu kepada sesuatu yang kamu tidak ragu padanya. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hammaddari Abu 'Awanah dari Sulaiman darti 'Umarah bin 'Umairdari Abdur Rahman bin Yazid dari Abdullah begitu juga redaksinya. Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Al Qasim bin Abdur Rahman dari ayahnya dari Abdullah demikian juga redaksinya".