أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ عَامِرٍ أَخْبَرَنَا بِهِ حُمَيْدُ بْنُ الْأَسْوَدِ عَنْ عِيسَى قَالَ سَمِعْتُ الشَّعْبِيَّ يَقُولُ إِنَّمَا كَانَ يَطْلُبُ هَذَا الْعِلْمَ مَنْ اجْتَمَعَتْ فِيهِ خَصْلَتَانِ الْعَقْلُ وَالنُّسُكُ فَإِنْ كَانَ نَاسِكًا وَلَمْ يَكُنْ عَاقِلًا قَالَ هَذَا أَمْرٌ لَا يَنَالُهُ إِلَّا الْعُقَلَاءُ فَلَمْ يَطْلُبْهُ وَإِنْ كَانَ عَاقِلًا وَلَمْ يَكُنْ نَاسِكًا قَالَ هَذَا أَمْرٌ لَا يَنَالُهُ إِلَّا النُّسَّاكُ فَلَمْ يَطْلُبْهُ فَقَالَ الشَّعْبِيُّ وَلَقَدْ رَهِبْتُ أَنْ يَكُونَ يَطْلُبُهُ الْيَوْمَ مَنْ لَيْسَتْ فِيهِ وَاحِدَةٌ مِنْهُمَا لَا عَقْلٌ وَلَا نُسُكٌ
Telah mengabarkan kepada kami Sa'id bin 'Amir telah mengabarkan keapda kami Humaid bin Al Aswad dari Isa ia berkata: "Aku pernah mendengar As Sya'bi berkata: "Hanyasanya yang mencari ilmu (agama) ini adalah yang terkumpul dalam dirinya dua hal: akal dan pengorbanan untuk ibadah, jika dia (hanya) memiliki sifat pengorbanan untuk ibadah tetapi tidak berakal, dia akan berkata: 'Ilmu agama ini tidak didapat kecuali orang-orang yang berakal', lantas ia tidak mencarinya. Dan jika dia orang berakal namun tak memiliki jiwa pengorbanan untuk ibadah, ia akan berkata "Ini adalah urusan yang tidak di dapat kecuali orang-orang yang memiliki jiwa pengorbanan untuk ibadah' lantas ia tidak mencarinya. Assya'bi berkata: 'Sungguh aku betul-betul takut kalau hari ini ilmu agama dicari oleh seseorang yang dalam dirinya tidak terkumpul satu pun sifat diatas: tidak berakal dan tidak pula memiliki jiwa pengorbanan untuk ibadah' ".