حَدَّثَنَاأَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ عَدِيُّ بْنُثَابِتٍ أَخْبَرَنِي قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَاللَّهِ بْنَ يَزِيدَ يُحَدِّثُعَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الْبَدْرِيِّعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِوَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ الْمُسْلِمُإِذَا أَنَفْقَ نَفَقَةً عَلَى أَهْلِهِ وَهُوَيَحْتَسِبُهَا فَهِيَ لَهُ صَدَقَةٌ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Fadlal telah menceritakan kepada kami Ash Sh'q bin Hazn dri Ali bin Al Hakam dari Utsman bin Umair dari Abu Wa`il dari Ibnu Mas'ud dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ia mengatakan; Dikatakan kepada beliau; Apa maksud tempat yang terpuji itu? Beliau menjawab: "Pada hari itu Allah turun ke kursiNya yang mengeluarkan suara seperti suara kendaraan yang baru karena sempitnya, padahal kursi itu seluas antara langit dan bumi. Kalian akan didatangkan dalam keadaan telanjang kaki, telanjang badan dan tidak berkhitan, orang pertama yang diberi pakaian adalah Ibrahim. Allah Ta'ala berfirman: Berikan pakaian untuk kekasihKu. Lalu ia diberi dua buah pakaian dari pakaian-pakaian surga yang sangat halus dan berwarna putih. Kemudian aku yang diberi pakaian setelahnya, lalu aku pun berdiri di sisi kanan Allah, sebuah tempat yang menyebabkan orang-orang terdahulu dan terakhir merasa iri terhadapku."