حَدَّثَنَا زَكَرِيَّا بْنُ عَدِيٍّ عَنْعُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍوعَنْ عَبْدِ الْكَرِيمِ عَنْعَطَاءٍ وَسَعِيدٍ وَعِكْرِمَةَ قَالُوا فِي الْمُسْتَحَاضَةِتَغْتَسِلُ كُلَّ يَوْمٍ لِصَلَاةِالْأُولَى وَالْعَصْرِ فَتُصَلِّيهِمَا وَتَغْتَسِلُ لِلْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ فَتُصَلِّيهِمَا وَتَغْتَسِلُ لِصَلَاةِ الْغَدَاةِ
Telah mengabarkan kepada kami Zakaria bin Adi dari Ubaidullah bin 'Amr dari Abdul Karim dari 'Atha`, Sa'id dan 'Ikrimah mereka berkata tentang wanita yang mengalami istihadhah: "Hendaknya ia mandi untuk mengerjakan shalat pertama (dhuhur) dan ashr dan mengerjakan kedua shalat dengan bersamaan, lalu ia mandi untuk mengerjakan shalat maghrib dan isya', dan ia mengerjakan kedua shalat dengan bersamaan, lalu kembali mandi untuk mengerjakan shalat subuh".