HADIST QUDSI NO 4. Mendapatkan Satu Raka’at Shalat ‘Ashar

Posted by Unknown on Jumat, 26 April 2013




TERDAPAT DALAM Kitab Nomor 557

SANAD: Abdullah bin 'Umar bin Al Khaththab bin Nufail - Salim bin 'Abdullah bin 'Umar bin Al Khaththab - Muhammad bin Muslim bin 'Ubaidillah bin 'Abdullah bin Syihab - Ibrahim bin Sa'ad bin Ibrahim bin 'Abdur Rahman bin 'Auf - Abdul 'Aziz bin 'Abdullah bin Yahya bin 'Amru bin Uwais

حَدَّثَنَاعَبْدُ العَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِالأُوَيْسِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُبْنُ سَعْدٍ، عَنِ ابْنِشِهَابٍ، عَنْ سَالِمِ بْنِعَبْدِ اللَّهِ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّهُأَخْبَرَهُ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَاللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِوَسَلَّمَ، يَقُولُ: ” إِنَّمَا بَقَاؤُكُمْ فِيمَا سَلَفَ قَبْلَكُمْمِنَ الأُمَمِ كَمَا بَيْنَ صَلاَةِالعَصْرِ إِلَى غُرُوبِ الشَّمْسِ،أُوتِيَ أَهْلُ التَّوْرَاةِ التَّوْرَاةَ،فَعَمِلُوا حَتَّى إِذَا انْتَصَفَالنَّهَارُ عَجَزُوا، فَأُعْطُوا قِيرَاطًا قِيرَاطًا، ثُمَّ أُوتِيَ أَهْلُالإِنْجِيلِ الإِنْجِيلَ، فَعَمِلُوا إِلَى صَلاَةِ العَصْرِ،ثُمَّ عَجَزُوا، فَأُعْطُوا قِيرَاطًا قِيرَاطًا، ثُمَّ أُوتِينَا القُرْآنَ،فَعَمِلْنَا إِلَى غُرُوبِ الشَّمْسِ،فَأُعْطِينَا قِيرَاطَيْنِ قِيرَاطَيْنِ، فَقَالَ: أَهْلُ الكِتَابَيْنِ: أَيْرَبَّنَا، أَعْطَيْتَ هَؤُلاَءِ قِيرَاطَيْنِ قِيرَاطَيْنِ، وَأَعْطَيْتَنَا قِيرَاطًا قِيرَاطًا، وَنَحْنُ كُنَّا أَكْثَرَ عَمَلًا؟قَالَ: قَالَ اللَّهُ عَزَّوَجَلَّ: هَلْ ظَلَمْتُكُمْ مِنْأَجْرِكُمْ مِنْ شَيْءٍ؟ قَالُوا: لاَ، قَالَ: فَهُوَ فَضْلِيأُوتِيهِ مَنْ أَشَاءُ

Telah menceritakan kepada kami ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah Al Uwaisi berkata, telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Sa’ad dari Ibnu Syihab dari Salim bin ‘Abdullah dari Bapaknya ia mengabarkan kepadanya, bahwa dia pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya keberadaan kalian dibandingakan ummat-ummat sebelum kalian seperti masa antara shalat ‘Ashar dan terbenamnya matahari. Ahlu Taurat diberikan Kitab Taurat, kemudian mereka mengamalkannya hingga apabila sampai pertengahan siang hari mereka menjadi lemah (tidak kuat sehingga melalaikannya). Maka mereka diberi pahala satu qirath satu qirath. Kemudian Ahlu Injil diberikan Kitab Injil, lalu mereka mengamalkannya hingga waktu shalat ‘Ashar, dan mereka pun melemah. Maka merekapun diberi pahala satu qirath satu qirath. Sedangkan kita diberikan Al Qur’an, lalu kita mengamalkannya hingga matahari terbenam, maka kita diberi pahala dua qirath dua qirath. kedua Ahlul Kitab tersebut berkata, ‘Wahai Rabb kami, bagaimana Engkau memberikan mereka dua qirath dua qirath dan Engkau beri kami satu qirath satu qirath. Padahal kami lebih banyak beramal! ‘ Beliau melanjutkan kisahnya: “Maka Allah ‘azza wajalla bertanya: ‘Apakah Aku menzhalimi sesuatu dari bagian pahala kalian? ‘ Mereka menjawab, ‘Tidak’. Maka Allah ‘azza wajalla berfirman: ‘Itulah karunia-Ku yang Aku berikan kepada siapa yang Aku kehendaki’.”