أَخْبَرَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا أَبُو خَيْثَمَةَ حَدَّثَنَاعَلِيُّ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَىعَنْ أَبِي سَهْلٍ الْبَصْرِيِّعَنْ مُسَّةَ عَنْ أُمِّسَلَمَةَ قَالَتْ كَانَتْ النُّفَسَاءُتَجْلِسُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِاللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِوَسَلَّمَ أَرْبَعِينَ يَوْمًا أَوْ أَرْبَعِينَلَيْلَةً وَكَانَتْ إِحْدَانَا تَطْلِي الْوَرْسَ عَلَىوَجْهِهَا مِنْ الْكَلَفِ
Telah mengabarkan kepada kami Abu Al Walid telah menceritakan kepada kami Abu Khaitsamah telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdul A'la dari Abu Sahl Al Bashri dari Mussah dari Ummu Salamah radliallahu 'anha ia berkata: "Dahulu para wanita yang mengalami nifas pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam (mereka) duduk (tidak mengerjakan shalat) selama empat puluh hari atau empat puluh malam, dan salah seorang dari kami (biasanya) mengolesi wajahnya dengan al waras (tumbuhan berwarna kuning dan beraroma wangi) untuk menutupi bercak hitam di wajahnya".