أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ عَامِرٍ عَنْهِشَامٍ عَنْ جَلْدٍ عَنْمُعَاوِيَةَ بْنِ قُرَّةَ أَنَّامْرَأَةً لِعَائِذِ بْنِ عَمْرٍو نُفِسَتْفَجَاءَتْ بَعْدَمَا مَضَتْ عِشْرُونَ لَيْلَةًفَدَخَلَتْ فِي لِحَافِهِ فَقَالَمَنْ هَذِهِ قَالَتْ أَنَافُلَانَةُ إِنِّي قَدْ تَطَهَّرْتُفَرَكَضَهَا بِرِجْلِهِ فَقَالَ لَا تُغَرِّنِيعَنْ دِينِي حَتَّى تَمْضِيَأَرْبَعُونَ لَيْلَةً
Telah mengabarkan kepada kami Sa'id bin 'Amir dari Hisyam dari Jald dari Mu'awiyah bin Qurrah Bahwa isteri 'A`idz bin 'Amr mengalami nifas, ia mendatangi (suaminya) ketika baru lewat dua puluh malam (masa nifasnya), ia masuk ke dalam selimutnya. 'A`idz bertanya: "Ini siapa?", ia menjawab: "Aku isterimu, aku sudah suci", lalu 'A`idz menendangnya dengan kakinya, lantas ia berkata: "Jangan kamu cemarkan agamaku hingga kamu melewati (masa nifas) empat puluh malam".