حَدَّثَنَامُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ حَدَّثَنَاإِسْحَقُ بْنُ مَنْصُورٍ السَّلُولِيُّعَنْ جَعْفَرٍ الْأَحْمَرِ عَنْ السَّرِيِّ بْنِإِسْمَعِيلَ عَنْ قَيْسِ بْنِأَبِي حَازِمٍ قَالَ أَتَيْتُالنَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِوَسَلَّمَ لِأُبَايِعَهُ فَجِئْتُ وَقَدْ قُبِضَ وَأَبُوبَكْرٍ قَائِمٌ فِي مَقَامِهِفَأَطَابَ الثَّنَاءَ وَأَكْثَرَ الْبُكَاءَ فَقَالَ سَمِعْتُ رَسُولَاللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِوَسَلَّمَ يَقُولُ كُفْرٌ بِاللَّهِانْتِفَاءٌ مِنْ نَسَبٍ وَإِنْدَقَّ وَادِّعَاءُ نَسَبٍ لَا يُعْرَفُ
Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun dari Dawud bin Abu Hind dari Amir bahwa Al Mu'zilah binti Al Harits meninggal dunia di Yaman dalam keadaan yahudi. Al Asy'ats bin Qais segera menunggang kuda dan berangkat menemui Umar untuk menanyakan tentang warisannya, ia adalah bibinya dari pihak ayah. Umar pun menjawab; Tidak ada hak warisannya bagimu. Orang yang terdekat dan seagama dengannya yang berhak mewarisinya. Dua pemeluk agama yang berbeda tidak dapat saling mewarisi.