حَدَّثَنَابِشْرُ بْنُ عُمَرَ قَالَسَأَلْتُ ابْنَ أَبِي الزِّنَادِعَنْ رَجُلٍ تَرَكَ بِنْتًاوَأُخْتًا فَقَالَ لِابْنَتِهِ النِّصْفُوَلِأُخْتِهِ مَا بَقِيَ وَقَالَأَخْبَرَنِي أَبِي عَنْ خَارِجَةَبْنِ زَيْدٍ أَنَّ زَيْدَبْنَ ثَابِتٍ كَانَ يَجْعَلُالْأَخَوَاتِ مَعَ الْبَنَاتِ عَصَبَةًلَا يَجْعَلُ لَهُنَّ إِلَّا مَابَقِيَ
Telah mengabarkan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami Al Asy'ats dari Al Hasan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah pergi ke Baqi' kemudian beliau melihat seorang budak laki-laki yang dijual. Beliau mendatangi lalu menawarnya kemudian beliau meninggalkannya. Setelah itu ada seseorang melihatnya lalu membeli dan memerdekakannya. Kemudian ia datang membawa mantan budak tersebut kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; Sesungguhnya aku telah membeli budak ini lalu memerdekakannya, apa pendapatmu tentangnya? Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Ia adalah saudaramu dan mantan budakmu." Ia bertanya lagi; Apa pendapatmu tentang berteman dengannya? Beliau menjawab: "Jika ia bisa berterima kasih kepadamu maka itu baik baginya namun buruk bagimu dan jika ia ingkar terhadapmu maka itu baik bagimu namun buruk baginya." Ia bertanya lagi; Apa pendapatmu tentang hartanya? Beliau menjawab: "Jika ia meninggal dunia dan tidak meninggalkan ashabah maka engkau adalah ahli warisnya."