أَخْبَرَنَا يَعْلَى عَنْ مُحَمَّدِ بْنِإِسْحَقَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِبْنِ أَبِي بَكْرٍ عَنْصَاحِبَتِهِ فَاطِمَةَ بِنْتِ مُحَمَّدٍ وَكَانَتْفِي حِجْرِ عَمْرَةَ قَالَتْأَرْسَلَتْ امْرَأَةٌ مِنْ قُرَيْشٍ إِلَىعَمْرَةَ بِكُرْسُفَةِ قُطْنٍ فِيهَا كَالصُّفْرَةِتَسْأَلُهَا هَلْ تَرَى إِذَالَمْ تَرَ الْمَرْأَةُ مِنْالْحِيضَةِ إِلَّا هَذَا أَنْقَدْ طَهُرَتْ فَقَالَتْ لَا حَتَّى تَرَىالْبَيَاضَ خَالِصًا
Telah mengabarkan kepada kami Ya'la dari Muhammad bin Ishaq dari Abdullah bin Abu Bakar dari isterinya - Fatimah binti Muhammad -, yang waktu itu berada dalam pemeliharaan 'Amrah, ia berkata: "Seorang wanita dari suku Quraisy pernah mengirim sehelai kain katun yang ada bercak kekuning-kuningan, 'Amrah bertanya kepadanya: 'Apa menurut pendapatmu jika yang terlihat ketika haid hanya darah berwarna seperti ini, apakah sudah dianggap suci? ', ia menjawab: 'Tidak, hingga kamu melihat benar-benar putih bersih' ".