أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِالرَّقَاشِيُّ عَنْ يَزِيدَ بْنِزُرَيْعٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَقَ قَالَحَدَّثَتْنِي فَاطِمَةُ عَنْ أَسْمَاءَ قَالَتْكُنَّا نَكُونُ فِي حِجْرِهَافَكَانَتْ إِحْدَانَا تَحِيضُ ثُمَّ تَطْهُرُفَتَغْتَسِلُ وَتُصَلِّي ثُمَّ تَنْكُسُهَا الصُّفْرَةُالْيَسِيرَةُ فَتَأْمُرُنَا أَنْ نَعْتَزِلَ الصَّلَاةَحَتَّى لَا نَرَى إِلَّاالْبَيَاضَ خَالِصًا
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Abdullah Ar Raqasyi dari Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ishaq ia berkata: Telah menceritakan kepadaku Fathimah dari Asma` ia berkata: 'Kami dahulu pernah tinggal bersamanya, lalu salah seorang dari kami mengalami haid kemudian suci, lalu ia mandi dan mengerjakan shalat, kemudian terlihat bercak kekuning-kuningan, maka ia (Asma`) memerintahkan kepada kami agar kami (jika mengalami haid) meninggalkan shalat hingga kami tidak melihat (dari kemaluan kami) kecuali bercak putih bersih".