أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ عَنْشَرِيكٍ عَنْ أَبِي إِسْحَقَعَنْ الْحَارِثِ عَنْ عَلِيٍّ فِيالْمَرْأَةِ يَكُونُ حَيْضُهَا سِتَّةَأَيَّامٍ أَوْ سَبْعَةَ أَيَّامٍثُمَّ تَرَى كُدْرَةً أَوْصُفْرَةً أَوْ تَرَى الْقَطْرَةَأَوْ الْقَطْرَتَيْنِ مِنْ الدَّمِ أَنَّذَلِكَ بَاطِلٌ وَلَا يَضُرُّهَاشَيْءٌ
Telah mengabarkan kepada kami Yazid bin Harun dari Syarik dari Abu Ishaq dari Al Harits dari Ali radliallahu 'anhu tentang seorang wanita yang (biasanya) masa haidnya adalah enam atau tujuh hari, kemudian ia melihat bercak kehitam-hitaman (keruh) atau bercak kekuning-kuningan atau ia melihat satu tetes atau dua tetes darah, maka semua darah itu bathil (tidak termasuk haid) dan tidak memberi madharat padanya (untuk bisa mengerjakan shalat) ".