366. Al Aswad (Saya [al-Albani] katakan: dan lain-lainnya, pembicaraan mereka saling melengkapi) berkata, "Pada suatu saat kami berada dekat Aisyah. Lalu, kami memperbincangkan aktivitas shalat jamaah dan memuliakannya. Ia (Aisyah) berkata, 'Ketika Rasulullah sakit yang dalam sakit itu beliau meninggal, (dan dari jalan Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah, dia berkata, 'Saya menemui Aisyah, lalu saya berkata, 'Apakah tidak sebaiknya engkau ceritakan kepadaku tentang sakit Rasulullah?' Ia menjawab, 'Ya. Ketika sakit Nabi telah berat, beliau meminta izin kepada istri-istri beliau untuk dirawat di rumah saya, kemudian mereka mengizinkannya-1/162) kemudian datanglah waktu shalat, lalu diazani. Beliau bertanya, 'Apakah orang-orang sudah shalat?' Kami menjawab, 'Belum, mereka menantikanmu.' Beliau bersabda, Taruhlah air untukku dalam bejana.' Lalu kami lakukan hal itu. Kemudian beliau bersuci, lantas hendak bangun dengan susah payah. Kemudian beliau pingsan, dan lantas sadar kembali. Lalu beliau bertanya, 'Apakah orang-orang sudah shalat?' Kami menjawab, 'Belum, mereka menantikanmu wahai Rasulullah.' Beliau bersabda, 'Taruhlah air untukku di dalam bejana' Lalu beliau duduk lantas bersuci. Kemudian beliau hendak bangun dengan susah payah, lalu pingsan. Kemudian beliau sadar kembali, lalu bertanya, 'Apakah orang-orang sudah shalat?' Kami menjawab, 'Belum, mereka menantikanmu wahai Rasulullah.' Orang-orang masih berdiam di masjid menantikan Rasulullah untuk menunaikan shalat Isya yang akhir. Beliau bersabda, 'Perintahkanlah Abu Bakar agar ia shalat bersama (mengimami) orang-orang.' (Dalam riwayat yang terdahulu: Lalu Nabi صلی الله عليه وسلم mengirim utusan kepada Abu Bakar agar dia mengimami orang-orang. Maka, datanglah utusan itu kepada Abu Bakar lantas berkata, 'Sesungguhnya Rasulullah menyuruhmu mengimami orang-orang.') Lalu dikatakan (Dalam riwayat ketiga: Aisyah berkata, 'Aku berkata 1/165) kepada beliau, 'Sesungguhnya Abu Bakar itu seorang penyedih. Apabila ia berdiri menggantikan engkau, maka ia tidak mampu untuk mengimami orang-orang.' (Dan, dalam satu riwayat: 'Dia tidak dapat memperdengarkan suaranya kepada orang banyak karena tangisnya. Karena itu, suruhlah Umar untuk shalat mengimami orang banyak.' 1/167. Dalam riwayat lain: Lalu Abu Bakar, karena dia seorang penyedih, berkata, 'Hai Umar, shalatlah mengimami orang banyak.' Umar menjawab, 'Engkau lebih berhak untuk itu.') Beliau mengulangi (sabdanya) dan mereka pun mengulangi (jawabannya). Kemudian Nabi mengulangi untuk ketiga kalinya. Maka, aku berkata kepada Hafshah, 'Katakanlah kepada beliau, 'Sesungguhnya Abu Bakar itu apabila menggantikan kedudukanmu, dia tidak akan dapat memperdengarkan suaranya kepada orang-orang karena tangisnya. Suruhlah Umar untuk shalat mengimami orang banyak.' Kemudian Hafshah mengerjakan hal itu. Lalu beliau bersabda (dan dalam satu riwayat: Lalu aku berkata seperti itu. Kemudian beliau bersabda pada kali yang ketiga atau keempat),' 'Sesungguhnya kalian (kaum wanita) seperti wanita-wanita yang menguasai Yusuf (yang terus menerus mendesaknya). Perintahkanlah (olehmu para sahabat) agar Abu Bakar shalat mengimami orang-orang.' Berkatalah Hafshah kepadaku, 'Aku tidak memperoleh kebaikan darimu.' Maka, keluarlah Abu Bakar dan ia shalat bersama orang-orang pada hari-hari itu. Kemudian Nabi mendapatkan dirinya rasa ringan (agak sehat). Lalu, beliau keluar dengan diapit di antara dua orang lelaki salah satunya adalah Abbas, untuk shalat zhuhur. Seolah-olah saya (sekarang) melihat kedua kaki beliau melangkah di tanah karena sakit hingga masuk masjid. Abu Bakar sedang shalat dengan orang banyak. Ketika Abu Bakar mendengar suara beliau, Abu Bakar mau mundur. Lalu, Nabi mengisyaratkan kepadanya untuk tetap di tempat, (dan dalam satu riwayat: agar shalat). Kemudian beliau dibawa sehingga beliau duduk di sebelahnya (Dalam satu riwayat: sejajar dengan Abu Bakar di sebelah kirinya). Nabi shalat (dengan duduk 1/169), dan Abu Bakar shalat mengikuti shalat beliau dengan duduk dan orang-orang shalat dengan mengikuti shalat Abu Bakar. Lalu, Abu Bakar memperdengarkan takbir kepada orang banyak. Lalu saya memeriksa Rasulullah tentang hal itu. Tidak ada yang mendorong ku untuk sering memeriksa beliau kecuali karena saya khawatir orang-orang tidak menyukai seseorang yang menggantikan kedudukan beliau sepeninggal beliau nanti. Saya khawatir tidak ada seseorang yang menggantikan beliau kecuali orang-orang merasa pesimis terhadapnya. Karena itulah, saya ingin agar Rasulullah memalingkan tugas itu dari Abu Bakar (5/140).'"
Ubaidullah berkata, "Saya menemui Abdullah bin Abbas. Lalu, saya berkata kepadanya, 'Apakah saya tidak boleh memaparkan kepadamu apa yang telah diceritakan Aisyah kepadaku mengenai sakit Rasulullah?' Dia menjawab, 'Silakan.' Lalu saya paparkan kepadanya ceritanya. Maka, dia tidak mengingkarinya sedikitpun melainkan ia hanya bertanya, "'Apakah dia menyebutkan kepadamu nama lelaki yang (mengapit Nabi صلی الله عليه وسلم) bersama Abbas?' Saya menjawab, 'Tidak.' Dia berkata, 'Dia adalah Ali bin Abi Thalib.'"
Aisyah menceritakan bahwa setelah masuk rumah dan sakitnya bertambah berat, Nabi صلی الله عليه وسلم berkata, "Tuangkanlah atasku dari tujuh girbah 'bejana' yang belum lepas talinya, barangkali aku dapat berpesan kepada orang-orang." Aisyah duduk di bejana milik Hafshah, istri Nabi صلی الله عليه وسلم, kemudian menuangkan air kepada beliau dari girbah itu hingga beliau mencapai maksudnya. (Dan dalam satu riwayat beliau berisyarat kepada Aisyah dan Hafshah, "Sungguh kalian telah melakukannya." Kemudian beliau keluar menemui orang-orang lalu shalat dengan mereka, dan berpidato kepada mereka.)