حَدَّثَنَاالْحَكَمُ بْنُ نَافِعٍ عَنْحَرِيزِ بْنِ عُثْمَانَ عَنْابْنِ أَبِي عَوْفٍ وَهُوَعَبْدُ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي هِنْدٍالْبَجَلِيِّ وَكَانَ مِنْ السَّلَفِقَالَ تَذَاكَرُوا الْهِجْرَةَ عِنْدَ مُعَاوِيَةَ وَهُوَعَلَى سَرِيرِهِ فَقَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّصَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَيَقُولُ لَا تَنْقَطِعُ الْهِجْرَةُحَتَّى تَنْقَطِعَ التَّوْبَةُ ثَلَاثًا وَلَا تَنْقَطِعُ التَّوْبَةُحَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا
Telah menceritakan kepada kami Al Hakam bin Nafi' dari Hariz bin Utsman dari Ibnu Abu 'Auf yaitu Abdurrahman dari Abu Hindun Al Bajali -dan dia termasuk dari ulama salaf- Ia berkata; "Orang-orang saling menyebutkan mengenai hijrah di hadapan Mu'awiyah, ketika itu Mu'awiyah tengah berada di atas dipannya. Kemudian ia berkata; "Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hijrah tidak terputus hingga terputusnya taubat. -Beliau mengucapkannya hingga tiga kali- dan taubat tidak akan terputus hingga matahari terbit dari baratnya."