Ibnu Abbas رضي الله عنه berkata: Sa'ad Ibnu Ubadah meminta petunjuk Rasulullah صلی الله عليه وسلم tentang nadzar ibunya yang telah meninggal sebelum melaksanakannya. Beliau bersabda: "Laksanakan untuknya."
Muttafaq Alaihi.
Nomor: 1402
Tsabit Ibnu ad-Dhahhak رضي الله عنه berkata: Pada masa Rasulullah صلی الله عليه وسلم ada seseorang bernadzar hendak menyembelih unta di Buwanah, lalu ia menemui Rasulullah صلی الله عليه وسلم dan menanyakan hal itu. Beliau bertanya: "Apakah di situ pernah ada berhala yang disembah?". Ia menjawab: Tidak. Beliau bertanya: "Apakah di situ pernah dirayakan hari raya mereka?". Ia menjawab: Tidak. Beliau bersabda: "Penuhilah nadzarmu, sesungguhnya nadzar itu tidak boleh dilaksanakan bila ia mendurhakai Allah, memutuskan tali persaudaraan, dan nadzar pada suatu benda yang tidak dimiliki oleh manusia."
Riwayat Abu Dawud dan Thabrani dengan lafadz menurutnya. Sanadnya shahih.
Nomor: 1403
Ada hadits saksi dari Kardam yang diriwayatkan oleh Ahmad.
Nomor: 1404
Dari Jabir رضي الله عنه bahwa ada seseorang berkata pada waktu penaklukan kota Mekkah: Wahai Rasulullah, aku telah bernadzar bila Allah menaklukan kota Mekkah kepada baginda, aku akan sholat di Baitul Maqdis. Beliau bersabda: "Sholatlah disini." Orang tersebut bertanya lagi dan beliau bersabda: "Sholatlah disini." Orang itu masih bertanya lagi, maka beliau bersabda: "Kalau begitu, terserah engkau."
Riwayat Ahmad dan Abu Dawud. Hadits shahih menurut Hakim.
Nomor: 1405
Dari Abu Said al-Khudry رضي الله عنه bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda: "Tidak boleh diadakan perjalanan kecuali ke tiga masjid, yaitu: Masjidil Haram, Masjidil Aqsho', dan masjidku ini."
Muttafaq Alaihi. Lafadznya menurut riwayat Bukhari.
Nomor: 1406
Dari Ibnu Umar bahwa aku berkata: Wahai Rasulullah, pada masa jahiliyyah aku pernah bernadzar akan beri'tikaf semalam di Masjidil Haram. Beliau bersabda: "Penuhilah nadzarmu."
Muttafaq Alaihi. Bukhari menambahkan dalam suatu riwayat: Lalu ia beri'tikaf semalam.