أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَخْبَرَتْهُ أَنَّ بَرِيرَةَ جَاءَتْ عَائِشَةَ تَسْتَعِينُهَا فِي كِتَابَتِهَا وَلَمْ تَكُنْ قَضَتْ مِنْ كِتَابَتِهَا شَيْئًا فَقَالَتْ لَهَا عَائِشَةُ ارْجِعِي إِلَى أَهْلِكِ فَإِنْ أَحَبُّوا أَنْ أَقْضِيَ عَنْكِ كِتَابَتَكِ وَيَكُونَ وَلَاؤُكِ لِي فَعَلْتُ فَذَكَرَتْ ذَلِكَ بَرِيرَةُ لِأَهْلِهَا فَأَبَوْا وَقَالُوا إِنْ شَاءَتْ أَنْ تَحْتَسِبَ عَلَيْكِ فَلْتَفْعَلْ وَيَكُونُ لَنَا وَلَاؤُكِ فَذَكَرَتْ ذَلِكَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ابْتَاعِي فَأَعْتِقِي فَإِنَّمَا الْوَلَاءُ لِمَنْ أَعْتَقَ ثُمَّ قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَا بَالُ أُنَاسٍ يَشْتَرِطُونَ شُرُوطًا لَيْسَتْ فِي كِتَابِ اللَّهِ مَنْ اشْتَرَطَ شَرْطًا لَيْسَ فِي كِتَابِ اللَّهِ فَلَيْسَ لَهُ وَإِنْ شَرَطَهُ مِائَةَ مَرَّةٍ شَرْطُ اللَّهِ أَحَقُّ وَأَوْثَقُ
3929. Dari Aisyah, dia berkata: Barirah (seorang budak) menghadap Aisyah untuk meminta bantuannya dalam hal membayar tebusan dirinya, dan dia belum pernah membayar sepeser pun kewajibannya, Aisyah lalu berkata kepadanya, "Pulanglah kepada keluargamu; jika mereka (tuanya) senang (bisa menerima) aku yang membayamya dan hak kepemilikanmu ada padaku, maka aku akan membayamya!" Hal itu lalu disampaikan oleh Barirah kepada tuanya, tetapi mereka menolaknya. Mereka berkata, "Jika engkau menginginkan dia (Aisyah) membayarmu lakukan saja, tetapi hak kepemilikanmu tetap padaku." Hal itu dia pun diadukan kepada Rasulullah SAW, lalu Rasulullah bersabda, "Belilah dirimu maka kamu akan merdeka; karena hak kepemilikan hanya diberikan kepada orang yang memerdekakanya." Rasulullah kemudian berdiri dan bersabda, "Apa pedulinya orang-orang yang memberikan persyaratan yang tidak pernah tertulis dalam kitab Allah; barangsiapa mensyaratkan suatu syarat yang terdapat dalam kitab Allah maka hak kepemilikannya tidak kepadanya (yang memberikan persyaratan tanpa dasar kitab Allah), walaupun dia mengatakanya seratus kali, karena syarat Allah adalah syarat yang paling benar dan lebih kuat. " (Shahih: Muttafaq 'Alaih)
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ جَاءَتْ بَرِيرَةُ لِتَسْتَعِينَ فِي كِتَابَتِهَا فَقَالَتْ إِنِّي كَاتَبْتُ أَهْلِي عَلَى تِسْعِ أَوَاقٍ فِي كُلِّ عَامٍ أُوقِيَّةٌ فَأَعِينِينِي فَقَالَتْ إِنْ أَحَبَّ أَهْلُكِ أَنْ أَعُدَّهَا عَدَّةً وَاحِدَةً وَأَعْتِقَكِ وَيَكُونَ وَلَاؤُكِ لِي فَعَلْتُ فَذَهَبَتْ إِلَى أَهْلِهَا وَسَاقَ الْحَدِيثَ نَحْوَ الزُّهْرِيِّ زَادَ فِي كَلَامِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي آخِرِهِ مَا بَالُ رِجَالٍ يَقُولُ أَحَدُهُمْ أَعْتِقْ يَا فُلَانُ وَالْوَلَاءُ لِي إِنَّمَا الْوَلَاءُ لِمَنْ أَعْتَقَ
3930. Dari Aisyah, dia berkata: Barirah menghadap Aisyah untuk meminta bantuannya dalam hal penebusan dirinya. Dia berkata, "Aku telah berjanji untuk membayar sembilan auqiyah kepada tuanku, dan aku harus membayamya sebanyak satu auqiyah setiap tahunnya, maka bantulah aku!" Aisyah kemudian berkata, "Jika tuanmu rela aku yang membayamya secara kontan (sembilan awaq sekaligus) lalu aku memerdekakanmu dan hak kepemilikanmu ada padaku, maka aku akan membayarnya." Dia kemudian pergi kepada tuanya (kemudian perawi menyebutkan hadits seperti riwayat Az-Zuhri), tetapi dia menambahkan (pada akhir sabda Rasulullah), "Apa maunya orang-orang itu, yang berkata kepada seseorang, 'Merdekakanlah dia wahai fulan, tetapi nanti hak kepemilikannya untukku; karena hak kepemilikannya hanya diberikan kepada orang yang memerdekakannya'." (Shahih) lihat hadits sebelumnya
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ وَقَعَتْ جُوَيْرِيَةُ بِنْتُ الْحَارِثِ بْنِ الْمُصْطَلِقِ فِي سَهْمِ ثَابِتِ بْنِ قَيْسِ بْنِ شَمَّاسٍ أَوْ ابْنِ عَمٍّ لَهُ فَكَاتَبَتْ عَلَى نَفْسِهَا وَكَانَتْ امْرَأَةً مَلَّاحَةً تَأْخُذُهَا الْعَيْنُ قَالَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا فَجَاءَتْ تَسْأَلُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي كِتَابَتِهَا فَلَمَّا قَامَتْ عَلَى الْبَابِ فَرَأَيْتُهَا كَرِهْتُ مَكَانَهَا وَعَرَفْتُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيَرَى مِنْهَا مِثْلَ الَّذِي رَأَيْتُ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنَا جُوَيْرِيَةُ بِنْتُ الْحَارِثِ وَإِنَّمَا كَانَ مِنْ أَمْرِي مَا لَا يَخْفَى عَلَيْكَ وَإِنِّي وَقَعْتُ فِي سَهْمِ ثَابِتِ بْنِ قَيْسِ بْنِ شَمَّاسٍ وَإِنِّي كَاتَبْتُ عَلَى نَفْسِي فَجِئْتُكَ أَسْأَلُكَ فِي كِتَابَتِي فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَهَلْ لَكِ إِلَى مَا هُوَ خَيْرٌ مِنْهُ قَالَتْ وَمَا هُوَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أُؤَدِّي عَنْكِ كِتَابَتَكِ وَأَتَزَوَّجُكِ قَالَتْ قَدْ فَعَلْتُ قَالَتْ فَتَسَامَعَ تَعْنِي النَّاسَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ تَزَوَّجَ جُوَيْرِيَةَ فَأَرْسَلُوا مَا فِي أَيْدِيهِمْ مِنْ السَّبْيِ فَأَعْتَقُوهُمْ وَقَالُوا أَصْهَارُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَا رَأَيْنَا امْرَأَةً كَانَتْ أَعْظَمَ بَرَكَةً عَلَى قَوْمِهَا مِنْهَا أُعْتِقَ فِي سَبَبِهَا مِائَةُ أَهْلِ بَيْتٍ مِنْ بَنِي الْمُصْطَلِقِ. قَالَ أَبُو دَاوُد هَذَا حُجَّةٌ فِي أَنَّ الْوَلِيَّ هُوَ يُزَوِّجُ نَفْسَهُ
3931. Dari Aisyah, dia berkata: Juwairiyah binti Al Harits bin Al Mushthaliq berada dalam kekuasaan Tsabit bin Qais bin Syammas, atau keponakanya, tetapi Juwairiyah ingin menebus dirinya (memerdekakan diri). Dia adalah perempuan yang manis dan menarik. Dia lalu menghadap Rasulullah untuk menanyakan perihal penebusan dirinya. Ketika dia berdiri di pintu rumah, aku memperhatikannya dengan sedikit rasa cemburu lantaran dirinya (yang manis dan menarik) Rasulullah pasti melihatnya sebagaimana aku melihatnya. Dia bertanya, "Wahai Rasulullah, aku adalah Juwairiyah binti Al Harits dan persoalanku tentu sudah engkau ketahui sebelumnya, karena aku memang berada dalam kekuasaan Tsabit bin Qais bin Syammas, namun aku bermaksud menebus diriku. Oleh karena itu, aku datang kepada engkau" Rasulullah lalu bersabda, "Maukah kamu aku berikan sesuatu yang lebih baik dari itu?" Dia bertanya, "Wahai Rasulullah, apa itu?" Beliau menjawab, ''''Aku akan membayar tebusanmu dan setelah itu aku akan menikahimu." Dia pun berkata, "Ya, tentu saja aku bersedia." Orang-orang pun ramai membicarakannya, bahwa Rasulullah memperistri Juwairiyah. Orang-orang lalu melepaskan serta memerdekakakn tahanan wanita dan anak-anak, mereka berkata, "Para tahanan ini menjadi kerabat Rasulullah (dengan sebab diperistrikannya Juwairiyah oleh Rasulullah). Kami belum pernah melihat perempuan yang membawa berkah bagi kaumnya selain pada Juwairiyah ini; ratusan budak dari Bani Mushthaliq telah dimerdekakan karena dirinya. Abu Daud berkata: Hadits ini adalah dalil diperbolehkannya seorang wali (pemilik hak atas budak) untuk menikahkan dirinya —dengan wanita yang ditebusnya—.