عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ قَالَ نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْكَيِّ فَاكْتَوَيْنَا فَمَا أَفْلَحْنَ وَلَا أَنْجَحْنَ
قَالَ أَبُو دَاوُد وَكَانَ يَسْمَعُ تَسْلِيمَ الْمَلَائِكَةِ فَلَمَّا اكْتَوَى انْقَطَعَ عَنْهُ فَلَمَّا تَرَكَ رَجَعَ إِلَيْهِ
3865. Dari Imran bin Hushain, dia berkata: Rasulullah SAW melarang (pengobatan yang) menggunakan metode pembakaran (salah satu metode pengobatan), namun kami tetap melakukannya. Ternyata kami tidak pernah beruntung dan tidak pernah berhasil. (Shahih)
Abu Daud berkata: Beliau mendengar ucapan salam dari malaikat, namun ketika beliau melakukan (pengobatan dengan metode) pembakaran, salam itu terhenti (tidak terdengar). Lalu ketika beliau tidak melakukannya salam itu kembali terdengar olehnya.
عَنْ جَابِرٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَوَى سَعْدَ بْنَ مُعَاذٍ مِنْ رَمِيَّتِهِ
3866. Dari Jabir, dia berkata: Rasulullah SAW melakukan pengobatan dengan cara pembakaran pada Sa'ad bin Mu'adz dari panah. (Shahih)