Shahih Sunan Abu Daud Kitab PENGOBATAN 24. Thiyarah (Pesimis atau Mengatakan Sial Berdasarkan Burung atau Tanda-Tanda yang Lain)

Posted by Unknown on Rabu, 15 Mei 2013




عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الطِّيَرَةُ شِرْكٌ الطِّيَرَةُ شِرْكٌ ثَلَاثًا وَمَا مِنَّا إِلَّا وَلَكِنَّ اللَّهَ يُذْهِبُهُ بِالتَّوَكُّلِ

3910. Dari Abdullah bin Mas'ud, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Pesimis adalah syirik, pesimis adalah syirik —beliau ucapkan sampai tiga kali— dan tidak seorang pun dari kita kecuali (akan mengalami rasa persimis ini), akan tetapi Allah akan menghilangkannya (dari kita) dengan bertawakal." (Shahih)

عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَلَا صَفَرَ وَلَا هَامَّةَ فَقَالَ أَعْرَابِيٌّ مَا بَالُ الْإِبِلِ تَكُونُ فِي الرَّمْلِ كَأَنَّهَا الظِّبَاءُ فَيُخَالِطُهَا الْبَعِيرُ الْأَجْرَبُ فَيُجْرِبُهَا قَالَ فَمَنْ أَعْدَى الْأَوَّلَ قَالَ مَعْمَرٌ قَالَ الزُّهْرِيُّ فَحَدَّثَنِي رَجُلٌ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يُورِدَنَّ مُمْرِضٌ عَلَى مُصِحٍّ قَالَ فَرَاجَعَهُ الرَّجُلُ فَقَالَ أَلَيْسَ قَدْ حَدَّثَنَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا عَدْوَى وَلَا صَفَرَ وَلَا هَامَةَ قَالَ لَمْ أُحَدِّثْكُمُوهُ قَالَ الزُّهْرِيُّ قَالَ أَبُو سَلَمَةَ قَدْ حَدَّثَ بِهِ وَمَا سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ نَسِيَ حَدِيثًا قَطُّ غَيْرَهُ

3911. Dari Az-Zuhri, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah bersabda, "Tidak ada keyakinan bahwa penyakit itu datang sendiri (bukan kehendak Allah), tidak boleh pesimis, tidak ada keyakinan bahwa sakit perut disebabkan cacing perut, dan tidak ada keyakinan bahwa daerah yang dihinggapi burung hantu akan tertimpa musibah." Kemudian ada seorang Arab Badui berkata, "Lalu bagaimana kalau ada unta yang tersesat atau hilang di padang pasir; dia akan seperti lembu yang bercampur dengan unta yang mempunyai penyakit kudis dan tentu akan menularinya? Beliau bertanya, "Lalu siapa yang menularinya pertama kali? Az-Zuhri berkata: seseorang memberitahukanku, (katanya) dari Abu Hurairah, dia berkata: Abu Hurairah pernah mendengar Rasulullah bersabda, "Sebenarnya tidak ada penularan duri orang yang sakit kepada orang yang sehat." Dia berkata (perawi): Lelaki Badui itu lalu menarik kembali ucapannya, maka dia berkata, "Bukankah Rasulullah telah bersabda kepada kita, ' Tidak ada keyakinan bahwa penyakit itu datang sendiri (bukan kehendak Allah), tidak boleh pesimis, tidak ada keyakian bahwa sakit perut disebabkan caring perut, dan tidak ada keyakinan bahwa daerah yang dihinggapi burung hantu akan tertimpa musibah." Dia (Abu Hurairah) berkata, "Aku tidak pernah menceritakan hal semacam itu kepada kalian!" Abu Salamah berkata: Abu Hurairah sebenarnya telah menceritakannya. Aku belum pernah mendengar Abu Hurairah lupa terhadap satu hadits pun, kecuali pada hadits ini. (Shahih), Ash-Shahihah, 782 dan 971

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا عَدْوَى وَلَا هَامَةَ وَلَا نَوْءَ وَلَا صَفَرَ

3912. Dari Abu Hurairah, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada 'adawa (keyakinan bahwa penyakit datang dengan sendirinya), tidak ada haamah (keyakinan bahwa jika ada burung hantu hinggap di suatu daerah maka daerah itu akan terkena musibah), tidak ada nau' (keyakinan bahwa bintang tertentu dapat menurunkan hujan), dan tidak ada shafar (keyakinan bahwa orang yang sakit perut disebabkan oleh cacing yang ada di dalamnya. Bisa juga bermakna lain)." {Shahih)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا غُولَ

3913. Dari Abu Hurairah, dia berkata, "Rasulullah bersabda, "Tidak ada hantu" {Hasan Shahih: Muslim) dari Jabir

أَشْهَبُ قَالَ سُئِلَ مَالِكٌ عَنْ قَوْلِهِ لَا صَفَرَ قَالَ إِنَّ أَهْلَ الْجَاهِلِيَّةِ كَانُوا يُحِلُّونَ صَفَرَ يُحِلُّونَهُ عَامًا وَيُحَرِّمُونَهُ عَامًا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا صَفَرَ

3914. Dari Asyhab, dia berkata: Malik pernah ditanya tentang sabda Rasulullah SAW, "Tidak ada shafar?" dia lalu berkata, "Sesungguhnya orang-orang jahiliyah telah menghalalkan bulan Shafar tahun ini namun kemudian mereka mengharamkanya pada tahun berikutnya (begitu seterusnya). Rasulullah pun bersabda, "Tidak boleh ada bulan Shafar seperti itu." {Shahih Maqthu')

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُصَفَّى حَدَّثَنَا بَقِيَّةُ قَالَ قُلْتُ لِمُحَمَّدٍ يَعْنِي ابْنَ رَاشِدٍ قَوْلُهُ هَامَ قَالَ كَانَتْ الْجَاهِلِيَّةُ تَقُولُ لَيْسَ أَحَدٌ يَمُوتُ فَيُدْفَنُ إِلَّا خَرَجَ مِنْ قَبْرِهِ هَامَةٌ قُلْتُ فَقَوْلُهُ صَفَرَ قَالَ سَمِعْتُ أَنَّ أَهْلَ الْجَاهِلِيَّةِ يَسْتَشْئِمُونَ بِصَفَرٍ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا صَفَرَ قَالَ مُحَمَّدٌ وَقَدْ سَمِعْنَا مَنْ يَقُولُ هُوَ وَجَعٌ يَأْخُذُ فِي الْبَطْنِ فَكَانُوا يَقُولُونَ هُوَ يُعْدِي فَقَالَ لَا صَفَرَ

3915. Muhammad bin Al Mushaffa memberitahu kami: Baqiyyah memberitahu kami, ia berkata: Aku bertanya kepada Muhammad —maksudnya Ibnu Rasyid— tentang sabda Rasul, "Haama"? dia lalu berkata, "Dahulu orang-orang jahiliyah berkata, "Tidak ada seorang pun yang meninggal lalu dikuburkan kecuali akan keluar burung hantu dari kuburnya." Lalu apa maksudnya "Shafar?" Dia berkata, "Aku mendengar bahwa orang-orang jahiliyah mengungkapkan rasa pesimis, kecewa, dan berduka, dengan bersiul (di Mesir disebut zaghuht), maka Rasulullah bersabda, "Tidak boleh ada shafar (siulan)." Muhammad berkata: Aku mendengar ada orang berkata, "Itu adalah penyakit yang menimpa perut," maka mereka berkata, "Itu adalah penyakit menular!" Rasulullah pun bersabda, "Tidak boleh ada shafar.." (Shahih) dengan sanad terputus

عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَيُعْجِبُنِي الْفَأْلُ الصَّالِحُ وَالْفَأْلُ الصَّالِحُ الْكَلِمَةُ الْحَسَنَةُ

3916. Dari Anas, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada keyakinan bahwa penyakit itu datang sendiri dan tidak boleh bersikap pesimis. Sesungguhnya aku kagum dengan pikiran yang positif, yaitu perkataan dan ucapan yang baik. " (Shahih: Muttafaq 'Alaih)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَمِعَ كَلِمَةً فَأَعْجَبَتْهُ فَقَالَ أَخَذْنَا فَأْلَكَ مِنْ فِيكَ

3917. Dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah SAW telah mendengar ucapan yang baik dan beliau kagum denganya, kemudian beliau bersabda, "Aku mengambil persangkaan baikmu dari mulutmu. " (Shahih), Ash-Shahihah, 726

عَنْ عَطَاءٍ قَالَ يَقُولُ النَّاسُ الصَّفَرُ وَجَعٌ يَأْخُذُ فِي الْبَطْنِ قُلْتُ فَمَا الْهَامَةُ قَالَ يَقُولُ النَّاسُ الْهَامَةُ الَّتِي تَصْرُخُ هَامَةُ النَّاسِ وَلَيْسَتْ بِهَامَةِ الْإِنْسَانِ إِنَّمَا هِيَ دَابَّةٌ

3918. Dari Atha' dia berkata: Orang-orang berkata, "Ash-shafar adalah penyakit yang menimpa perut." Aku lalu bertanya, "Lalu apa artinya al haamah?" Dia menjawab, "Orang-orang berkata, Al haamah adalah keyakinan akan adanya burung hantu yang meneriaki nyawa yang sudah mati agar bangkit. Tetapi yang dimaksud nyawa di sini adalah nyawa binatang melata." {Shahih) dengan sanad terputus

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لَا يَتَطَيَّرُ مِنْ شَيْءٍ وَكَانَ إِذَا بَعَثَ عَامِلًا سَأَلَ عَنْ اسْمِهِ فَإِذَا أَعْجَبَهُ اسْمُهُ فَرِحَ بِهِ وَرُئِيَ بِشْرُ ذَلِكَ فِي وَجْهِهِ وَإِنْ كَرِهَ اسْمَهُ رُئِيَ كَرَاهِيَةُ ذَلِكَ فِي وَجْهِهِ وَإِذَا دَخَلَ قَرْيَةً سَأَلَ عَنْ اسْمِهَا فَإِنْ أَعْجَبَهُ اسْمُهَا فَرِحَ وَرُئِيَ بِشْرُ ذَلِكَ فِي وَجْهِهِ وَإِنْ كَرِهَ اسْمَهَا رُئِيَ كَرَاهِيَةُ ذَلِكَ فِي وَجْهِهِ

3920. Dari Buraidah, dia berkata: Rasulullah SAW tidak pernah pesimis terhadap sesuatu pun; jika beliau mengutus seorang pekerja maka beliau menanyakan namanya, dan jika beliau kagum dengan namanya maka beliau senang dengannya dan wajahnya terlihat ceria. Namun jika beliau tidak senang dengan namanya maka wajahnya terlihat muram. Apabila beliau memasuki suatu perkampungan, maka beliau menanyakan nama perkampungan tersebut; jika beliau kagum dengan namanya maka beliau terlihat senang dan terlihat keceriaan di wajahnya, namun jika beliau tidak suka dengan namanya maka akan terlihat kemuraman di wajahnya. (Shahih), Ash-Shahihah, 762

عَنْ سَعْدِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ لَا هَامَةَ وَلَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَإِنْ تَكُنْ الطِّيَرَةُ فِي شَيْءٍ فَفِي الْفَرَسِ وَالْمَرْأَةِ وَالدَّارِ

3921. Dari Sa'ad bin Malik, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada keyakinan bahwa daerah yang dihinggapi burung hantu akan tertimpa musibah, tidak ada keyakian bahwa penyakit datang dengan sendirinya, dan tidak boleh pesimis. Jika memang harus pesimis maka katakan pada kuda yang kabur, wanita yang otoriter, dan rumah yang sempit" (Shahih), Ash-Shahihah, 789

قَالَ سُئِلَ مَالِكٌ عَنْ الشُّؤْمِ فِي الْفَرَسِ وَالدَّارِ قَالَ كَمْ مِنْ دَارٍ سَكَنَهَا نَاسٌ فَهَلَكُوا ثُمَّ سَكَنَهَا آخَرُونَ فَهَلَكُوا فَهَذَا تَفْسِيرُهُ فِيمَا نَرَى وَاللَّهُ أَعْلَمُ

3922. Dari Malik, dia berkata: Aku pernah ditanya tentang sikap pesimis terhadap kuda dan rumah, dia lalu berkata, "Berapa banyak dari rumah yang dihuni oleh manusia lalu hancur, kemudian dihuni oleh yang lain dan hancur juga. Menurutku, pendapat ini merupakan penafsiran dari hadits tadi. (Shahih Maqthu')

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا كُنَّا فِي دَارٍ كَثِيرٌ فِيهَا عَدَدُنَا وَكَثِيرٌ فِيهَا أَمْوَالُنَا فَتَحَوَّلْنَا إِلَى دَارٍ أُخْرَى فَقَلَّ فِيهَا عَدَدُنَا وَقَلَّتْ فِيهَا أَمْوَالُنَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَرُوهَا ذَمِيمَةً

3924. Dari Anas bin Malik, dia berkata: Seorang lelaki bertanya, "Wahai Rasulullah SAW, kami tinggal di sebuah rumah yang dihuni oleh banyak orang. Banyak pula harta kami di sana. Kami lalu pindah ke rumah yang lain, sehingga jumlah kami di rumah itu sudah berkurang. Begitu juga harta kami." Rasulullah SAW kemudian bersabda, "Tinggalkanlah rumah itu (karena tercela)." (Hasan), Al Misykah, 4589