أَخْبَرَنَاعُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَىعَنْ ابْنِ أَبِي ذِئْبٍعَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَهْلِ بْنِسَعْدٍ قَالَ بَيْنَمَا رَسُولُاللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِوَسَلَّمَ فِي حُجْرَةٍ وَمَعَهُمِدْرًى يَحُكُّ بِهِ رَأْسَهُاطَّلَعَ إِلَيْهِ رَجُلٌ فَقَالَ لَهُرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ أَعْلَمُ أَنَّكَتَنْظُرُ لَقُمْتُ حَتَّى أَطْعَنَ بِهِعَيْنَيْكَ إِنَّمَا جُعِلَ الْإِذْنُ مِنْأَجْلِ النَّظَرِ
Telah mengabarkan kepada kami 'Ubaidullah bin Musa dari Ibnu Abu Dzi`b dari Az Zuhri dari Sahl bin Sa'd, ia berkata; "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada dalam kamar, sementara beliau membawa sisir untuk menggaruk kepalanya, seorang laki-laki mengintip beliau, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Seandainya aku mengetahui engkau mengintip, niscaya aku berdiri hingga menusuk matamu, sesungguhnya diberlakukannya meminta izin karena pandangan."