عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ أَفَاضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ عَرَفَةَ وَعَلَيْهِ السَّكِينَةُ وَرَدِيفُهُ أُسَامَةُ وَقَالَ أَيُّهَا النَّاسُ عَلَيْكُمْ بِالسَّكِينَةِ فَإِنَّ الْبِرَّ لَيْسَ بِإِيجَافِ الْخَيْلِ وَالْإِبِلِ قَالَ فَمَا رَأَيْتُهَا رَافِعَةً يَدَيْهَا عَادِيَةً حَتَّى أَتَى جَمْعًا زَادَ وَهْبٌ ثُمَّ أَرْدَفَ الْفَضْلَ بْنَ الْعَبَّاسِ وَقَالَ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ الْبِرَّ لَيْسَ بِإِيجَافِ الْخَيْلِ وَالْإِبِلِ فَعَلَيْكُمْ بِالسَّكِينَةِ قَالَ فَمَا رَأَيْتُهَا رَافِعَةً يَدَيْهَا حَتَّى أَتَى مِنًى
1920 - Dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Rasulullah SAW bertolak dari Arafah, dan beliau tenang (dalam memacu kendaraanya). Beliau memboncengi Usamah, lalu berkata, 'Wahai manusia, tenanglah kalian, karena kebaikan bukanlah dengan memacu kuda dan unta.'" Berkata (Ibnu Abbas), 'Aku tidak melihat untanya mengangkat kaki (lari kencang), (ia mengendarainya) dengan biasa saja, kemudian sampai secara bersama-sama. " Wahab menambahkan, "Kemudian Fadhl bin Abbas membonceng, " berkata (Nabi), "Wahai manusia, sesungguhnya kebaikan bukanlah dengan memacu kuda dan unta, maka tenanglah kamu sekalian. " (Ibnu Abbas) Berkata, "Aku tidak melihat untanya mengangkat kedua kaki depan sampai tiba di Mina. " (shahih: Bukhari)
كُرَيْبٌ أَنَّهُ سَأَلَ أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ قُلْتُ أَخْبِرْنِي كَيْفَ فَعَلْتُمْ أَوْ صَنَعْتُمْ عَشِيَّةَ رَدِفْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ جِئْنَا الشِّعْبَ الَّذِي يُنِيخُ النَّاسُ فِيهِ لِلْمُعَرَّسِ فَأَنَاخَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَاقَتَهُ ثُمَّ بَالَ وَمَا قَالَ زُهَيْرٌ أَهْرَاقَ الْمَاءَ ثُمَّ دَعَا بِالْوَضُوءِ فَتَوَضَّأَ وُضُوءًا لَيْسَ بِالْبَالِغِ جِدًّا قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ الصَّلَاةُ قَالَ الصَّلَاةُ أَمَامَكَ قَالَ فَرَكِبَ حَتَّى قَدِمْنَا الْمُزْدَلِفَةَ فَأَقَامَ الْمَغْرِبَ ثُمَّ أَنَاخَ النَّاسُ فِي مَنَازِلِهِمْ وَلَمْ يَحِلُّوا حَتَّى أَقَامَ الْعِشَاءَ وَصَلَّى ثُمَّ حَلَّ النَّاسُ زَادَ مُحَمَّدٌ فِي حَدِيثِهِ قَالَ قُلْتُ كَيْفَ فَعَلْتُمْ حِينَ أَصْبَحْتُمْ قَالَ رَدِفَهُ الْفَضْلُ وَانْطَلَقْتُ أَنَا فِي سُبَّاقِ قُرَيْشٍ عَلَى رِجْلَيَّ
1921 - Dari Kuraib, dia bertanya kepada Usamah bin Zaid, aku berkata, "Beritahulah aku apa yang engkau kerjakan atau yang engkau perbuat pada sore hari (hari Arafah) di saat engkau berboncengan dengan Rasulullah SAW? " Ia menjawab, "Kami mendatangi lorong di mana orang-orang menderumkan untanya untuk istirahat malam, lalu Rasulullah SAW menderumkan untanya, kemudian buang air kecil. " Zuhair (perawi) tidak mengatakan (dengan lafazh), "Lalu menuangkan air, " kemudian beliau (Rasulullah) meminta air wudhu dengan wudhu yang sangat sederhana sekali, aku berkata, "Wahai Rasululllah SAW, shalatlah!" Beliau berkata, "Shalat nanti di depan. " (Perawi) berkata, "Kemudian kami naik kendaran, setelah kami sampai di Muzdalifah, kami melakukan shalat Maghrib, lalu orang-orang menderumkan untanya pada tempat-tempat mereka, mereka belum membongkar (tenda). Setelah datang waktu Isya" dan dia shalat, barulah orang-orang membongkar. " Pada riwayat lain ada tambahan, "Aku berkata, Apa yang kamu lakukan setelah pagi hari?' la menjawab, 'Fadhl berboncengan dengan beliau sedangkan aku berjalan kaki bersama rombongan pendahulu Quraisy.' "(shahih: Muslim (dengan sempuma), Bukhari (meringkasnya).
عَنْ زَيْدِ بْنِ عَلِيٍّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي رَافِعٍ عَنْ عَلِيٍّ قَالَ ثُمَّ أَرْدَفَ أُسَامَةَ فَجَعَلَ يُعْنِقُ عَلَى نَاقَتِهِ وَالنَّاسُ يَضْرِبُونَ الْإِبِلَ يَمِينًا وَشِمَالًا لَا يَلْتَفِتُ إِلَيْهِمْ وَيَقُولُ السَّكِينَةَ أَيُّهَا النَّاسُ وَدَفَعَ حِينَ غَابَتْ الشَّمْسُ
1922 - Dari Ali, dia berkata, "Kemudian beliau memboncengi Usamah, dan menjalankan untanya dengan kecepatan biasa, sedangkan orang-orang memukul untanya pada sisi kiri dan sisi kanan, namun dia tidak menoleh kepada mereka, dan berkata, 'Tenanglah wahai manusia!" Dia bertolak ketika matahari tebenam." (hasan)tanpa ucapan, 'Tidak menoleh", karena yang benar adalah "Menoleh", Tirmidzi membenarkannya.
عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ قَالَ سُئِلَ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ وَأَنَا جَالِسٌ كَيْفَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسِيرُ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ حِينَ دَفَعَ قَالَ كَانَ يَسِيرُ الْعَنَقَ فَإِذَا وَجَدَ فَجْوَةً نَصَّ قَالَ هِشَامٌ النَّصُّ فَوْقَ الْعَنَقِ
1923 - Dari Urwah, dia berkata, "Usamah bin Zaid ditanya, sedangkan saya sedang duduk, 'Bagaimana Rasulullah SAW berjalan pada haji Wada', di saat bertolak (dari Arafah)?' la menjawab, 'Beliau menjalankan untanya dengan kecepatan biasa, dan jika mendapati lowongan jalan, barulah beliau memacunya'". Hisyam berkata, "Bahwa unta An-Nash lebih cepat daripada Al 'Anaq. " (shahih : Muttafaq Alaih)
عَنْ أُسَامَةَ قَالَ كُنْتُ رِدْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا وَقَعَتْ الشَّمْسُ دَفَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
1924 -Dari Usamah, dia berkata, "Aku pernah membonceng Nabi SAW, ketika matahari telah tenggelam Rasulullah SAW bertolak. "(shahih)
عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ أَنَّهُ سَمِعَهُ يَقُولُ دَفَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ عَرَفَةَ حَتَّى إِذَا كَانَ بِالشِّعْبِ نَزَلَ فَبَالَ فَتَوَضَّأَ وَلَمْ يُسْبِغْ الْوُضُوءَ قُلْتُ لَهُ الصَّلَاةُ فَقَالَ الصَّلَاةُ أَمَامَكَ فَرَكِبَ فَلَمَّا جَاءَ الْمُزْدَلِفَةَ نَزَلَ فَتَوَضَّأَ فَأَسْبَغَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أُقِيمَتْ الصَّلَاةُ فَصَلَّى الْمَغْرِبَ ثُمَّ أَنَاخَ كُلُّ إِنْسَانٍ بَعِيرَهُ فِي مَنْزِلِهِ ثُمَّ أُقِيمَتْ الْعِشَاءُ فَصَلَّاهَا وَلَمْ يُصَلِّ بَيْنَهُمَا شَيْئًا
1925 -Dari Usamah bin Zaid, dia berkata, "Rasulullah SAW bertolak dari Arafah, setelah tiba di syi'b (tempat dekat Arafah), beliau turun untuk buang air kecil dan berwudhu dengan wudhu yang tidak sempurna (tidak mengerjakan sunnah wudhu), aku berkata kepada beliau, 'Shalat!' Beliau berkata, 'Shalat di depan nanti '(dengan menjamanya)' lalu naik kendaran, dan setelah sampai di Muzdalifah beliau turun, lalu berwudhu, dan menyempurnakan wudhu. Kemudian dibacakan iqamah shalat, lalu beliau shalat Maghrib, kemudian tiap-tiap orang menderumkan untanya di tempatnya, dan dikumandangkan iqamah Isya Kemudian (shalatpun) dikerjakan, dan beliau tidak mengerjakan shalat sunnah di antara keduanya. "(shahih: Muttafaq Alaih)