Shahih Sunan Abu Daud Kitab HAJI 81. Seorang Wanita yang Telah Berniat Umrah, Kemudian Sebelum la Dapat Menyempurnakan Umrahnya, Datang Haid Sampai Masuk Waktu Haji, Lalu la Membatalkan umrahnya, Apakah la wajib Mengqadha' Umrahnya?

Posted by Unknown on Rabu, 08 Mei 2013



عَنْ حَفْصَةَ بِنْتِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ عَنْ أَبِيهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِعَبْدِ الرَّحْمَنِ يَا عَبْدَ الرَّحْمَنِ أَرْدِفْ أُخْتَكَ عَائِشَةَ فَأَعْمِرْهَا مِنْ التَّنْعِيمِ فَإِذَا هَبَطْتَ بِهَا مِنْ الْأَكَمَةِ فَلْتُحْرِمْ فَإِنَّهَا عُمْرَةٌ مُتَقَبَّلَةٌ

1995. Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Abu Bakar, sesungguhnya Rasulullah SAW berkata kepada Abdurahman, "Wahai Abdurrahman, temanilah saudaramu, Aisyah, dan umrahkanlah dia dari Tan'im, Jika ia telah sampai dari Al Akmah, maka hendaknya dia berumrah, karena yang demikian adalah umrah yang diterima. " (shahih. Muttafaq Alaih)

عَنْ مُحَرِّشٍ الْكَعْبِيِّ قَالَ دَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْجِعْرَانَةِ فَجَاءَ إِلَى الْمَسْجِدِ فَرَكَعَ مَا شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ أَحْرَمَ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى رَاحِلَتِهِ فَاسْتَقْبَلَ بَطْنَ سَرِفَ حَتَّى لَقِيَ طَرِيقَ الْمَدِينَةِ فَأَصْبَحَ بِمَكَّةَ كَبَائِتٍ

1996. Diriwayatkan dari Muharrisy Al Ka'bi, dia berkata, "Rasulullah SAW memasuki Ji'ranah, kemudian beliau mendatangi masjid, setelah itu Nabi malakukan ruku' atas kehendak Allah, melaksanakan ihram, dan beliau malanjutkan perjalanannya menuju suatu daerah yang bernama Batna Sarifa sampai pada jalan yang menuju Madinah hingga beliau sampai di Makkah dan bermalam di situ. " (shahih), tanpa adanya kalimat "Ruku'nya Nabi Di  masjid, " karena kalimat tersebut munkar.