Shahih Sunan Abu Daud Kitab HAJI 78. Tentang Melempar Jumrah

Posted by Unknown on Rabu, 08 Mei 2013




سُلَيْمَانُ بْنُ عَمْرِو بْنِ الْأَحْوَصِ عَنْ أُمِّهِ قَالَتْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْمِي الْجَمْرَةَ مِنْ بَطْنِ الْوَادِي وَهُوَ رَاكِبٌ يُكَبِّرُ مَعَ كُلِّ حَصَاةٍ وَرَجُلٌ مِنْ خَلْفِهِ يَسْتُرُهُ فَسَأَلْتُ عَنْ الرَّجُلِ فَقَالُوا الْفَضْلُ بْنُ الْعَبَّاسِ وَازْدَحَمَ النَّاسُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ لَا يَقْتُلْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا وَإِذَا رَمَيْتُمْ الْجَمْرَةَ فَارْمُوا بِمِثْلِ حَصَى الْخَذْفِ

1966. Diriwayatkan dari Sulaiman bin Amru bin Al Ahwash, dari ibunya, dia berkata, 'Aku telah melihat Nabi SAW melempar Jumrah dari tengah lembah dengan berkendaraan, setiap kali beliau melempar batu, beliau mengucapkan takbir, dan seseorang yang ada di belakangnya menutupinya. Aku bertanya tentang orang itu, mereka menjawab, 'Dia adalah Al fadhl bin Abbas RA, dan manusia saat itu sangat penuh.' Rasulullah SAW bersabda, "Wahai Manusia, janganlah kalian saling membunuh satu sama lain. Apabila kalian melempar jumrah, maka lemparkanlah dengan batu kerikil. " (hasan)

عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْأَحْوَصِ عَنْ أُمِّهِ قَالَتْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَ جَمْرَةِ الْعَقَبَةِ رَاكِبًا وَرَأَيْتُ بَيْنَ أَصَابِعِهِ حَجَرًا فَرَمَى وَرَمَى النَّاسُ

1967. Diriwayatkan dari Sulaiman bin Amru bin Al Ahwash, dari ibunya, dia berkata, "Saya telah melihat Nabi SAW ketika di jumrah Aqabah ia sedang berkendaraan. Saya telah melihat di antara jemarinya ada batu, dan beliau melemparnya maka manusia ikut melemparnya. " (shahih)

بِإِسْنَادِهِ فِي مِثْلِ هَذَا الْحَدِيثِ زَادَ وَلَمْ يَقُمْ عِنْدَهَا

1968. Diriwayatkan dari Sulaiman bin Amru bin Ahwash, dari ibunya, dengan sanad dan redaksi yang sama dengan Hadits di atas. Namun ada tambahan kalimat "Tapi Nabi tidak berdiri di sisi perempuannya." (shahih)

عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ كَانَ يَأْتِي الْجِمَارَ فِي الْأَيَّامِ الثَّلَاثَةِ بَعْدَ يَوْمِ النَّحْرِ مَاشِيًا ذَاهِبًا وَرَاجِعًا وَيُخْبِرُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَفْعَلُ ذَلِكَ

1969. Diriwayatkan dari Ibnu Umar, bahwasanya dahulu dia mendatangi tempat jumrah pada hari yang tiga setelah hari kurban dengan berjalan kaki pulang pergi, dan ia mengabarkan bahwa Nabi mengerjakannya seperti itu. (shahih)

جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْمِي عَلَى رَاحِلَتِهِ يَوْمَ النَّحْرِ يَقُولُ لِتَأْخُذُوا مَنَاسِكَكُمْ فَإِنِّي لَا أَدْرِي لَعَلِّي لَا أَحُجُّ بَعْدَ حَجَّتِي هَذِهِ

1970. Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah, dia berkata, "Aku telah melihat Nabi SAW melontar jumrah dari atas kendaraannya di hari kurban seraya berkata, 'Hendaknya kalian mengambil manasik kalian, karena sesungguhnya aku tidak tahu apakah setelah ini aku dapat berhaji lagi atau tidak.'" (shahih: Muslim)

جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْمِي عَلَى رَاحِلَتِهِ يَوْمَ النَّحْرِ ضُحًى فَأَمَّا بَعْدَ ذَلِكَ فَبَعْدَ زَوَالِ الشَّمْسِ

1971. Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah, dia berkata, "Aku telah melihat Nabi melontar jumrah dari atas kendaraannya pada hari raya kurban di waktu dhuha. Adapun setelah itu, ia melaksanakannya setelah tergelincirnya matahari. " (shahih: Muslim)

عَنْ وَبَرَةَ قَالَ سَأَلْتُ ابْنَ عُمَرَ مَتَى أَرْمِي الْجِمَارَ قَالَ إِذَا رَمَى إِمَامُكَ فَارْمِ فَأَعَدْتُ عَلَيْهِ الْمَسْأَلَةَ فَقَالَ كُنَّا نَتَحَيَّنُ زَوَالَ الشَّمْسِ فَإِذَا زَالَتْ الشَّمْسُ رَمَيْنَا

1972. Diriwayatkan dari Wabarah, dia berkata, "Aku bertanya kepada Ibnu Umar, 'Kapan aku melontar jumrah?' Ia menjawab, Apabila imam kamu melontar, maka melontarlah kamu.' Aku kembali bertanya kepada Ibnu Umar RA, kemudian ia menjawab, 'Dahulu kami telah melontar pada saat tergelincirnya matahari, maka apabila matahari telah tergelincir, mulailah kami melontar.'" {shahih: Bukhari)

عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ أَفَاضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ آخِرِ يَوْمِهِ حِينَ صَلَّى الظُّهْرَ ثُمَّ رَجَعَ إِلَى مِنًى فَمَكَثَ بِهَا لَيَالِيَ أَيَّامِ التَّشْرِيقِ يَرْمِي الْجَمْرَةَ إِذَا زَالَتْ الشَّمْسُ كُلُّ جَمْرَةٍ بِسَبْعِ حَصَيَاتٍ يُكَبِّرُ مَعَ كُلِّ حَصَاةٍ وَيَقِفُ عِنْدَ الْأُولَى وَالثَّانِيَةِ فَيُطِيلُ الْقِيَامَ وَيَتَضَرَّعُ وَيَرْمِي الثَّالِثَةَ وَلَا يَقِفُ عِنْدَهَا

1973. Diriwayatkan Dari Aisyah RA, dia berkata, "Rasulullah SAW melaksanakan thawaf ifadhah di hari akhir kurban, ketika telah melaksanakan shalat dzuhur. Kemudian beliau kembali ke Mina, dan bermalam di Mina pada malam hari-hari tasyriq. Beliau melempar Jumrah ketika matahari tergelincir. Setiap lemparan jumrah dengan tujuh buah batu, pada setiap batu beliau mengucapkan takbir. Kemudian beliau berdiam ketika jumrah yang pertama dan jumrah yang kedua dengan melamakan waktu berdiri. Kemudian beliau melakukan jumrah yang ketiga dengan tidak berhenti. (shahih), kecuali kalimat "Ketika beliau telah melaksanakan shalat dzuhur " ini adalah munkar.

عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ لَمَّا انْتَهَى إِلَى الْجَمْرَةِ الْكُبْرَى جَعَلَ الْبَيْتَ عَنْ يَسَارِهِ وَمِنًى عَنْ يَمِينِهِ وَرَمَى الْجَمْرَةَ بِسَبْعِ حَصَيَاتٍ وَقَالَ هَكَذَا رَمَى الَّذِي أُنْزِلَتْ عَلَيْهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ

1974. Diriwayatkan oleh Ibnu Mas'ud, dia berkata, "Ketika sampai pada pelaksanaan jumrah kubra, ia menjadikan Ka'bah di sebelah kirinya dan Mina berada pada sebelah kanannya, kemudian melontar jumrah dengan tujuh buah batu. Lalu berkata "Beginilah pelaksanaaan jumrah yang dilakukan oleh orang yang diturunkan kepadanya surah Al Baqarah (Muhammad SAW). " {shahih, Muttafaq Alaih)

عَنْ أَبِي الْبَدَّاحِ بْنِ عَاصِمٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَخَّصَ لِرِعَاءِ الْإِبِلِ فِي الْبَيْتُوتَةِ يَرْمُونَ يَوْمَ النَّحْرِ ثُمَّ يَرْمُونَ الْغَدَ وَمِنْ بَعْدِ الْغَدِ بِيَوْمَيْنِ وَيَرْمُونَ يَوْمَ النَّفْرِ

1975. Diriwayatkan oleh Ashim bin Adi, "Sesungguhnya Rasulullah SAW telah memberikan keringanan bagi penggembala ternak untuk melontar jumrah pada hari kurban. Kemudian mereka melontar jumrah pada hari esoknya, dua hari setelah itu pun masih diperbolehkan, dan mereka melempar jumrah pada hari nafar. (shahih)

عَنْ أَبِي الْبَدَّاحِ بْنِ عَدِيٍّ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَخَّصَ لِلرِّعَاءِ أَنْ يَرْمُوا يَوْمًا وَيَدَعُوا يَوْمًا

1976. Diriwayatkan oleh Ashim bin Adi, "Sesungguhnya Rasulullah SAW memberikan rukhshah kepada penggembala unta untuk melempar satu hari dan meninggalkannya satu hari. " {shahih)

أَبَا مِجْلَزٍ يَقُولُ سَأَلْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ عَنْ شَيْءٍ مِنْ أَمْرِ الْجِمَارِ قَالَ مَا أَدْرِي أَرَمَاهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِسِتٍّ أَوْ بِسَبْعٍ

1977. Diriwayatkan oleh Abu Mijlaz, dia berkata, " Saya bertanya kepada Ibnu Abbas tentang sesuatu yang berkenaan dengan melempar Jumrah, dia kemudian berkata, 'Saya tidak tahu, apakah Rasuluallah melempar jumrah dengan tujuh batu atau dengan enam batu.'" {shahih)

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَمَى أَحَدُكُمْ جَمْرَةَ الْعَقَبَةِ فَقَدْ حَلَّ لَهُ كُلُّ شَيْءٍ إِلَّا النِّسَاءَ

1978. Diriwayatkan dari Aisyah RA, dia berkata, "Rasulullah SAW telah bersabda, Apabila salah seorang dari kalian telah melaksankan jumrah aqabah, maka telah halal baginya segala sesuatu (yang sewaktu melaksanakan haji diharamkan), kecuali perempuan. '"{shahih)