عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُكَبِّرُ فِي الْفِطْرِ وَالْأَضْحَى فِي الْأُولَى سَبْعَ تَكْبِيرَاتٍ وَفِي الثَّانِيَةِ خَمْسًا
1149. Dari Aisyah RA, bahwasanya Rasulullah SAW dalam shalat Idul Fitri dan Idul Adha, biasa bertakbir tujuh kali pada rakaat pertama, dan lima kali pada rakaat kedua. " (Shahih)
بِإِسْنَادِهِ وَمَعْنَاهُ قَالَ سِوَى تَكْبِيرَتَيْ الرُّكُوعِ
1150. Dari Aisyah RA, ... dengan sanad dan maksud yang sama. Dalam Hadits itu ia berkata, "... selain dua takbir ruku. "(Shahih)
عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ قَالَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ التَّكْبِيرُ فِي الْفِطْرِ سَبْعٌ فِي الْأُولَى وَخَمْسٌ فِي الْآخِرَةِ وَالْقِرَاءَةُ بَعْدَهُمَا كِلْتَيْهِمَا
1151. Dari Abdullah bin Amr bin Ash RA, dia berkata, "Nabi SAW bersabda, 'Takbir shalat Idul Fitri sebanyak tujuh kali pada rakaat pertama, dan lima kali pada rakaat akhir (kedua), serta membaca (Al Fatihah dan surah) sesudah keduanya. "(Hasan)
عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُكَبِّرُ فِي الْفِطْرِ الْأُولَى سَبْعًا ثُمَّ يَقْرَأُ ثُمَّ يُكَبِّرُ ثُمَّ يَقُومُ فَيُكَبِّرُ أَرْبَعًا ثُمَّ يَقْرَأُ ثُمَّ يَرْكَعُ قَالَا سَبْعًا وَخَمْسًا
1152. Dari Abdullah bin Amr RA, bahwasanya Nabi SAW bertakbir pada shalat Idul Fitri, yaitu: Tujuh kali pada rakaat pertama, kemudian membaca (Al Fatihah dan surah), lalu bertakbir. Kemudian beliau berdiri, bertakbir empat kali, terus membaca (Al Fatihah dan surah, lalu ruku. Dalam suatu riwayat, "... bertakbir tujuh kali dan lima kali. {Hasan Shahih)
Selain perkataan, "Empat kali", yang benar, "Lima kali "sebagaimana yang dikatakan oleh penyusun secara Mu'allaq.
عَنْ مَكْحُولٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو عَائِشَةَ جَلِيسٌ لِأَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ سَعِيدَ بْنَ الْعَاصِ سَأَلَ أَبَا مُوسَى الْأَشْعَرِيَّ وَحُذَيْفَةَ بْنَ الْيَمَانِ كَيْفَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُكَبِّرُ فِي الْأَضْحَى وَالْفِطْرِ فَقَالَ أَبُو مُوسَى كَانَ يُكَبِّرُ أَرْبَعًا تَكْبِيرَهُ عَلَى الْجَنَائِزِ فَقَالَ حُذَيْفَةُ صَدَقَ فَقَالَ أَبُو مُوسَى كَذَلِكَ كُنْتُ أُكَبِّرُ فِي الْبَصْرَةِ حَيْثُ كُنْتُ عَلَيْهِمْ و قَالَ أَبُو عَائِشَةَ وَأَنَا حَاضِرٌ سَعِيدَ بْنَ الْعَاصِ
1153. Dari Makhul, dia berkata, "Abu Aisyah teman Abu Hurairah RA, telah memberitahukan kepada saya, bahwa Said bin Ash pernah bertanya kepada Abu Musa Al Asy'ari dan Hudzaifah bin Al Yamani RA tentang bagaimana Rasulullah SAW bertakbir dalam shalat Idul Adha dan Idul Fitri. " Abu Musa berkata, "Biasanya beliau bertakbir empat kali, sebagaimana takbir shalat jenazah. " Lalu Hudzaifah berkata, "Abu Musa Benar. " Setelah itu Abu Musa berkata, "Aku juga bertakbir seperti itu di Bashrah, sewaktu aku menjabat gubernur. " Abu Aisyah berkata, "Aku turut hadir ketika Said bin Ash mengajukan pertanyaan itu." {Hasan Shahih)