Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 260. Mengangkat Kedua Tangan Dalam Istisqa'

Posted by Unknown on Selasa, 07 Mei 2013




عَنْ عُمَيْرٍ مَوْلَى بَنِي آبِي اللَّحْمِ أَنَّهُ رَأَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَسْقِي عِنْدَ أَحْجَارِ الزَّيْتِ قَرِيبًا مِنْ الزَّوْرَاءِ قَائِمًا يَدْعُو يَسْتَسْقِي رَافِعًا يَدَيْهِ قِبَلَ وَجْهِهِ لَا يُجَاوِزُ بِهِمَا رَأْسَهُ

1168. Dari Umair maula bani Abu Lahm, bahwasanya ia pernah melihat Nabi SAW memohon hujan dekat Ahjaruz Zait (tempat dekat Madinah) dekat Zaura (nama tempat di pasar dekat masjid Madinah), dengan berdiri sambil berdoa, memohon agar diturunkan hujan, seraya mengangkat kedua tangannya ke depan tidak melebihi kepala. " (Shahih)

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ أَتَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَوَاكِي فَقَالَ اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا مَرِيعًا نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ عَاجِلًا غَيْرَ آجِلٍ قَالَ فَأَطْبَقَتْ عَلَيْهِمْ السَّمَاءُ

1169. Dari Jabir bin Abdullah RA, dia berkata, "Pernah Nabi SAW (ketika berdoa) merasakan susah payah dengan mengucapkan, "Allaahumma asqinaa ghaitsan mughiitsan mariian mariian naafi'an ghaira dhaarrin 'aajilan ghaira aajilin (Wahai Allah, turunkanlah kepada kami hujan pertolongan, yang menyenangkan, menyuburkan, bermanfaat, dan tidak membawa mudharat, yang segera dan tidak terlambat. " Kata Jabir, "Maka langit di atas mereka mendung. " (Shahih)

عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لَا يَرْفَعُ يَدَيْهِ فِي شَيْءٍ مِنْ الدُّعَاءِ إِلَّا فِي الِاسْتِسْقَاءِ فَإِنَّهُ كَانَ يَرْفَعُ يَدَيْهِ حَتَّى يُرَى بَيَاضُ إِبِطَيْهِ

1170. Dari Anas RA, bahwasanya Nabi SAW biasanya tidak mengangkat tangan dalam berdoa, kecuali dalam shalat istisqa' Beliau mengangkat kedua tangannya hingga terlihat putih kedua ketiak beliau. " (Shahih: Muttafaq Alaih)

عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَسْتَسْقِي هَكَذَا يَعْنِي وَمَدَّ يَدَيْهِ وَجَعَلَ بُطُونَهُمَا مِمَّا يَلِي الْأَرْضَ حَتَّى رَأَيْتُ بَيَاضَ إِبِطَيْهِ

1171. Dari Anas RA, bahwasanya Nabi SAW biasa memohon hujan seperti ini, maksudnya, beliau merenggangkan kedua tangannya, dengan menelungkupkan ke arah bumi, sehingga saya melihat putih kedua ketiak beliau. "(Shahih: Muslim secara ringkas)

عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنِي مَنْ رَأَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدْعُو عِنْدَ أَحْجَارِ الزَّيْتِ بَاسِطًا كَفَّيْهِ

1172. Dari Muhammad bin Ibrahim, ia berkata, "Aku telah diberitahukan oleh orang yang pernah melihat Nabi SAW sedang berdoa dekat Ahjaruz Zait dalam keadaan terbuka kedua telapak tangannya. " (Shahih)

Telah disebutkan sebelumnya dengan redaksi yang lebih sempurna. No (1168)

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ شَكَا النَّاسُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُحُوطَ الْمَطَرِ فَأَمَرَ بِمِنْبَرٍ فَوُضِعَ لَهُ فِي الْمُصَلَّى وَوَعَدَ النَّاسَ يَوْمًا يَخْرُجُونَ فِيهِ قَالَتْ عَائِشَةُ فَخَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ بَدَا حَاجِبُ الشَّمْسِ فَقَعَدَ عَلَى الْمِنْبَرِ فَكَبَّرَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَحَمِدَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ ثُمَّ قَالَ إِنَّكُمْ شَكَوْتُمْ جَدْبَ دِيَارِكُمْ وَاسْتِئْخَارَ الْمَطَرِ عَنْ إِبَّانِ زَمَانِهِ عَنْكُمْ وَقَدْ أَمَرَكُمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنْ تَدْعُوهُ وَوَعَدَكُمْ أَنْ يَسْتَجِيبَ لَكُمْ ثُمَّ قَالَ { الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ مَلِكِ يَوْمِ الدِّينِ } لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ يَفْعَلُ مَا يُرِيدُ اللَّهُمَّ أَنْتَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْغَنِيُّ وَنَحْنُ الْفُقَرَاءُ أَنْزِلْ عَلَيْنَا الْغَيْثَ وَاجْعَلْ مَا أَنْزَلْتَ لَنَا قُوَّةً وَبَلَاغًا إِلَى حِينٍ ثُمَّ رَفَعَ يَدَيْهِ فَلَمْ يَزَلْ فِي الرَّفْعِ حَتَّى بَدَا بَيَاضُ إِبِطَيْهِ ثُمَّ حَوَّلَ إِلَى النَّاسِ ظَهْرَهُ وَقَلَبَ أَوْ حَوَّلَ رِدَاءَهُ وَهُوَ رَافِعٌ يَدَيْهِ ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَى النَّاسِ وَنَزَلَ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ فَأَنْشَأَ اللَّهُ سَحَابَةً فَرَعَدَتْ وَبَرَقَتْ ثُمَّ أَمْطَرَتْ بِإِذْنِ اللَّهِ فَلَمْ يَأْتِ مَسْجِدَهُ حَتَّى سَالَتْ السُّيُولُ فَلَمَّا رَأَى سُرْعَتَهُمْ إِلَى الْكِنِّ ضَحِكَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ فَقَالَ أَشْهَدُ أَنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنِّي عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ قَالَ أَبُو دَاوُد وَهَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ إِسْنَادُهُ جَيِّدٌ أَهْلُ الْمَدِينَةِ يَقْرَءُونَ { مَلِكِ يَوْمِ الدِّينِ } وَإِنَّ هَذَا الْحَدِيثَ حُجَّةٌ لَهُمْ

1173. Dari Aisyah RA, dia berkata, "Orang-orang mengadukan kepada Rasulullah SAW tentang musim kemarau yang panjang. Maka beliau memerintahkan agar mengambil mimbar untuk diletakkan di mushalla, beliau berjanji kepada orang-orang untuk bertemu pada suatu hari yang ditentukan." Aisyah berkata, "Rasulullah SAW keluar ketika matahari mulai terbit, lalu duduk di atas mimbar, membaca takbir, dan memuji Allah Azza wa Jalla, kemudian beliau bersabda, 'Sesungguhnya kalian telah mengadukan kegersangan negeri kalian, terlambatnya musim hujan, dan masa paceklik. Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah memerintahkan kepada kalian untuk berdoa kepadanya, dan berjanji akan mengabulkan doa kalian.' Selanjutnya beliau bersabda, 'Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Yang Menguasai hari pembalasan. Tidak ada Tuhan selain Allah. Dia dapat Melakukan apa saja yang dikehendaki-Nya. Wahai Allah, Engkaulah Allah, tidak ada Tuhan selain Engkau. Yang Maha Kaya, sedang kami yang membutuhkan. Turunkanlah atas kami hujan. Dan jadikanlah apa yang Engkau turunkan sebagai kekuatan untuk kami dan sebagai bekal untuk hari kiamat. Kemudian beliau mengangkat kedua tangannya beberapa lama, sehingga nampak putih kedua ketiaknya. Setelah itu beliau berbalik (membelakangi orang banyak), dan membalik kain selendangnya, sedang beliau mengangkat kedua tangannya. Setelah itu beliau menghadap kepada orang banyak dan turun, lalu mengerjakan shalat dua rakaat. Maka Allah mendatangkan awan disertai guruh dan kilat. Setelah itu turunlah hujan dengan seizin Allah. Beliau tidak dapat kembali ke masjid, sampai air bah mengalir (disekitarnya). Ketika beliau melihat mereka bergegas mencari tempat berteduh, tersenyumlah beliau sehingga nampak gigi gerahamnya, lalu bersabda, Aku bersaksi bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan aku ini adalah hamba dan rasul-Nya.' Abu Daud berkata, 'Penduduk Madinah membaca, "Malikiyaumiddiin ", Hadits ini menjadi argumentasi mereka. {Hasan)

عَنْ أَنَسٍ قَالَ أَصَابَ أَهْلَ الْمَدِينَةِ قَحْطٌ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَبَيْنَمَا هُوَ يَخْطُبُنَا يَوْمَ جُمُعَةٍ إِذْ قَامَ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكَ الْكُرَاعُ هَلَكَ الشَّاءُ فَادْعُ اللَّهَ أَنْ يَسْقِيَنَا فَمَدَّ يَدَيْهِ وَدَعَا قَالَ أَنَسٌ وَإِنَّ السَّمَاءَ لَمِثْلُ الزُّجَاجَةِ فَهَاجَتْ رِيحٌ ثُمَّ أَنْشَأَتْ سَحَابَةً ثُمَّ اجْتَمَعَتْ ثُمَّ أَرْسَلَتْ السَّمَاءُ عَزَالِيَهَا فَخَرَجْنَا نَخُوضُ الْمَاءَ حَتَّى أَتَيْنَا مَنَازِلَنَا فَلَمْ يَزَلْ الْمَطَرُ إِلَى الْجُمُعَةِ الْأُخْرَى فَقَامَ إِلَيْهِ ذَلِكَ الرَّجُلُ أَوْ غَيْرُهُ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ تَهَدَّمَتْ الْبُيُوتُ فَادْعُ اللَّهَ أَنْ يَحْبِسَهُ فَتَبَسَّمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا فَنَظَرْتُ إِلَى السَّحَابِ يَتَصَدَّعُ حَوْلَ الْمَدِينَةِ كَأَنَّهُ إِكْلِيلٌ

1174. Dari Anas RA, dia berkata, "Penduduk Madinah pernah mengalami masa paceklik pada masa Rasulullah SAW. Ketika beliau sedang berkhutbah pada hari Jum'at, tiba-tiba ada seorang laki-laki berdiri, lalu berkata, 'Wahai Rasulullah, telah binasa kuda dan kambing. Karena itu doakanlah kepada Allah supaya menurunkan hujan kepada kami. Maka beliau merenggangkan kedua tangannya dan berdoa.'"Kata Anas, "Saat itu langit (cerah) laksana kaca, lalu angin bertiup kemudian menimbulkan awan yang menggumpal. Setelah itu langit menurunkan hujan, lalu kami keluar mencebur ke air, sehingga kami tiba di rumah, dan hujan terus turun sampai Jum'at berikutnya. "' Orang yang berusul tadi berdiri, lalu berkata, "Wahai Rasulullah, rumah-rumah roboh (karena hujan lebat), karena itu berdoalah kepada Allah agar hujan dihentikan. " Rasulullah SAW tersenyum, kemudian bersabda, "Turunkanlah hujan ini di sekeliling kami, janganlah ia membawa petaka bagi kami. Aku melihat awan itu putus bercerai-berai di sekitar kota Madinah, seolah-olah bagaikan sebuah mahkota. (Shahih: Muslim, Bukhari secara ringkas)

عَنْ أَنَسٍ أَنَّهُ سَمِعَهُ يَقُولُ فَذَكَرَ نَحْوَ حَدِيثِ عَبْدِ الْعَزِيزِ قَالَ فَرَفَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَيْهِ بِحِذَاءِ وَجْهِهِ فَقَالَ اللَّهُمَّ اسْقِنَا وَسَاقَ نَحْوَهُ

1175. Dari Anas RA, bahwasanya ia menyebutkan seperti Hadits tersebut. Kata beliau, " ...lalu Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya sejajar dengan wajah beliau, lalu mengucapkan, 'Wahai Allah, turunkanlah hujan kepada kami...'"Selanjutnya dia menyebutkan Hadits yang sama. {Shahih: Muttafaq Alaih secara ringkas)

عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اسْتَسْقَى قَالَ اللَّهُمَّ اسْقِ عِبَادَكَ وَبَهَائِمَكَ وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ وَأَحْيِ بَلَدَكَ الْمَيِّتَ

1176. Dari Abdullah bin Amr bin 'Ash RA, dia berkata, "Rasulullah SAW apabila memohon hujan, beliau mengucapkan, "Wahai Allah, berilah minuman kepada hamba-hamba serta binatang-binatang-Mu, curahkanlah rahmat-Mu dan hidupkanlah negeri-Mu yang mati ini. " {Hasan)