Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 299. Keringanan Apabila Matahari Masih Tinggi

Posted by Unknown on Selasa, 07 Mei 2013




عَنْ عَلِيٍّ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْعَصْرِ إِلَّا وَالشَّمْسُ مُرْتَفِعَةٌ

1274. Dari Ali RA, bahwasanya Nabi SAW melarang shalat setelah Ashar, kecuali jika matahari masih tinggi. " (Shahih).

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ شَهِدَ عِنْدِي رِجَالٌ مَرْضِيُّونَ فِيهِمْ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ وَأَرْضَاهُمْ عِنْدِي عُمَرُ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا صَلَاةَ بَعْدَ صَلَاةِ الصُّبْحِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ وَلَا صَلَاةَ بَعْدَ صَلَاةِ الْعَصْرِ حَتَّى تَغْرُبَ الشَّمْسُ

1276. Dari Ibnu Abbas RA, dia berkata, "Beberapa orang yang mendapat ridha, memberi kesaksian kepadaku, di antara mereka adalah Umar bin Khaththab RA, dan yang paling aku sukai adalah Umar, (ia mengatakan) bahwasanya Nabi SAW bersabda, 'Tidak ada shalat setelah shalat Shubuh, sampai matahari terbit. Tidak ada shalat setelah Ashar, sampai matahari terbenam. " (Shahih: Muttafaq Alaih)

عَنْ عَمْرِو بْنِ عَبَسَةَ السُّلَمِيِّ أَنَّهُ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ اللَّيْلِ أَسْمَعُ قَالَ جَوْفُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَصَلِّ مَا شِئْتَ فَإِنَّ الصَّلَاةَ مَشْهُودَةٌ مَكْتُوبَةٌ حَتَّى تُصَلِّيَ الصُّبْحَ ثُمَّ أَقْصِرْ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ فَتَرْتَفِعَ قِيسَ رُمْحٍ أَوْ رُمْحَيْنِ فَإِنَّهَا تَطْلُعُ بَيْنَ قَرْنَيْ شَيْطَانٍ وَيُصَلِّي لَهَا الْكُفَّارُ ثُمَّ صَلِّ مَا شِئْتَ فَإِنَّ الصَّلَاةَ مَشْهُودَةٌ مَكْتُوبَةٌ حَتَّى يَعْدِلَ الرُّمْحُ ظِلَّهُ ثُمَّ أَقْصِرْ فَإِنَّ جَهَنَّمَ تُسْجَرُ وَتُفْتَحُ أَبْوَابُهَا فَإِذَا زَاغَتْ الشَّمْسُ فَصَلِّ مَا شِئْتَ فَإِنَّ الصَّلَاةَ مَشْهُودَةٌ حَتَّى تُصَلِّيَ الْعَصْرَ ثُمَّ أَقْصِرْ حَتَّى تَغْرُبَ الشَّمْسُ فَإِنَّهَا تَغْرُبُ بَيْنَ قَرْنَيْ شَيْطَانٍ وَيُصَلِّي لَهَا الْكُفَّارُ وَقَصَّ حَدِيثًا طَوِيلًا قَالَ الْعَبَّاسُ هَكَذَا حَدَّثَنِي أَبُو سَلَّامٍ عَنْ أَبِي أُمَامَةَ إِلَّا أَنْ أُخْطِئَ شَيْئًا لَا أُرِيدُهُ فَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ

1277. Dari Amr bin Abasah As-Sulami RA, dia berkata, "Aku berkata, 'Wahai Rasulullah! Malam apakah yang paling mustajab?' Beliau bersabda, 'Pertengahan malam yang akhir. Shalatlah dengan shalat apa saja yang engkau kehendaki, karena shalat tersebut disaksikan oleh malaikat lagi tercatat ganjarannya, sampai kamu shalat Shubuh. setelah itu berhentilah, sehingga matahari terbit, lalu naik sepanjang ukuran satu atau dua tombak. Karena matahari terbit antara kedua tanduk syetan, dan orang-orang kafir sembahyang kepadanya. Setelah itu shalatlah apa yang engkau kehendaki, sesungguhnya shalat itu disaksikan oleh malaikat dan tercatat ganjarannya, sampai tombak itu sama lurus dengan bayangannya. Kemudian berhentilah, karena neraka jahannam dinyalakan dan pintu-pintunya dibuka. Apabila matahari telah tergelincir, shalatlah sesuaiyang kamu kehendaki, sesungguhnya shalat itu disaksikan oleh malaikat, sampai kamu mengerjakan shalat Ashar. Setelah itu berhentilah, sampai matahari terbenam. Karena matahari terbenam antara kedua tanduk syetan dan orang-orang kafir sembahyang kepadanya.'" ...Selanjutnya dia menceritakan Hadits yang panjang. Abbas (perawi Hadits ini) berkata, "Demikianlah Abu Salam menuturkan kepada saya, dari Abu Umamah, kecuali kalau aku salah sedikit, maka aku minta ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya. "(Shahih: Muslim) Tanpa kalimat, "...tengah malam. "

عَنْ يَسَارٍ مَوْلَى ابْنِ عُمَرَ قَالَ رَآنِي ابْنُ عُمَرَ وَأَنَا أُصَلِّي بَعْدَ طُلُوعِ الْفَجْرِ فَقَالَ يَا يَسَارُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ عَلَيْنَا وَنَحْنُ نُصَلِّي هَذِهِ الصَّلَاةَ فَقَالَ لِيُبَلِّغْ شَاهِدُكُمْ غَائِبَكُمْ لَا تُصَلُّوا بَعْدَ الْفَجْرِ إِلَّا سَجْدَتَيْنِ

1278. Dari Yasar maula Ibnu Umar, dia berkata, "Ibnu Umar pernah melihat aku ketika aku sedang mengerjakan shalat sesudah terbit fajar. " Lalu dia berkata, "Wahai Yasar! Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah keluar kepada kami ketika kami sedang mengerjakan shalat ini, lalu beliau bersabda, 'Hendaklah yang hadir menyampaikan kepada yang ghaib, yaitu: Janganlah shalat setelah fajar, kecuali dua rakaat (sunah fajar).'" {Shahih)

عَنْ الْأَسْوَدِ وَمَسْرُوقٍ قَالَا نَشْهَدُ عَلَى عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ مَا مِنْ يَوْمٍ يَأْتِي عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا صَلَّى بَعْدَ الْعَصْرِ رَكْعَتَيْنِ

1279. Dari Aswad dan Masruq, keduanya berkata, "Kami pernah menyaksikan Aisyah RA, bahwasanya dia berkata, 'Tiadalah suatu hari yang datang kepada Nabi SAW, kecuali beliau mengerjakan shalat dua rakaat sesudah Ashar,'" {Shahih : Muttafaq Alaih)