Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 307. Qiyamullail

Posted by Unknown on Selasa, 07 Mei 2013




عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلَاثَ عُقَدٍ يَضْرِبُ مَكَانَ كُلِّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ فَإِنْ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ وَإِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلَانَ

1306. Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabada, "Syetan itu membuat tiga simpul ikatan di tengkuk kepala seseorang dari kamu apabila dia tidur. Sewaktu membuat simpul ikatan syetan berkata, 'Malam masih panjang, tidurlah dengan nyenyak.' Apabila dia bangun lalu mengingat Allah, terlepaslah satu sampul ikatan. Jika dia langsung berwudhu, terlepaslah satu ikatan lagi. Jika dia terus shalat, maka terlepas satu sampul ikatan lagi. Maka dia menjadi bersemangat dan jiwanya bersih. Kalau tidak, jiwanya menjadi kotor lagi malas. " (Shahih: Muttafaq Alaih)

عَبْدَ اللَّهِ بْنَ أَبِي قَيْسٍ يَقُولُ قَالَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا لَا تَدَعْ قِيَامَ اللَّيْلِ فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لَا يَدَعُهُ وَكَانَ إِذَا مَرِضَ أَوْ كَسِلَ صَلَّى قَاعِدًا

1307. Dari Abdullah bin Abi Qais, dia berkata, "Aisyah RA berkata, 'Janganlah kamu meninggalkan qiyamullail, karena Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkannya. Apabila beliau sakit atau lagi payah, maka beliau kerjakan secara duduk.'" (Shahih)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَحِمَ اللَّهُ رَجُلًا قَامَ مِنْ اللَّيْلِ فَصَلَّى وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَإِنْ أَبَتْ نَضَحَ فِي وَجْهِهَا الْمَاءَ رَحِمَ اللَّهُ امْرَأَةً قَامَتْ مِنْ اللَّيْلِ فَصَلَّتْ وَأَيْقَظَتْ زَوْجَهَا فَإِنْ أَبَى نَضَحَتْ فِي وَجْهِهِ الْمَاءَ

1308. Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, 'Rasulullah SAW bersabda, 'Semoga Allah memberi rahmat kepada seseorang yang bangun malam untuk shalat, lalu membangunkan istrinya. Apabila istrinya itu menolak, dia memerciki air pada wajahnya. Semoga Allah juga memberi rahmat-Nya kepada seorang wanita yang bangun di malam hari untuk shalat, lalu membangunkan suaminya. Jika suaminya tidak mau, dia memerciki air pada mukanya. "(Hasan Shahih)

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ وَأَبِي هُرَيْرَةَ قَالَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَيْقَظَ الرَّجُلُ أَهْلَهُ مِنْ اللَّيْلِ فَصَلَّيَا أَوْ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ جَمِيعًا كُتِبَا فِي الذَّاكِرِينَ وَالذَّاكِرَاتِ

1309. Dari Abu Said dan Abu Hurairah RA, keduanya berkata, "Rasulullah SAW bersabda, Apabila seseorang membangunkan istrinya di malam hari, lalu keduanya mengerjakan shalat dua rakaat, maka tercatatlah mereka dalam golongan orang-orang yang selalu berdzikir. (Shahih)