عَنْ عُبَيْدِ بْنِ عُمَيْرٍ أَخْبَرَنِي مَنْ أُصَدِّقُ وَظَنَنْتُ أَنَّهُ يُرِيدُ عَائِشَةَ قَالَ كُسِفَتْ الشَّمْسُ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قِيَامًا شَدِيدًا يَقُومُ بِالنَّاسِ ثُمَّ يَرْكَعُ ثُمَّ يَقُومُ ثُمَّ يَرْكَعُ ثُمَّ يَقُومُ ثُمَّ يَرْكَعُ فَرَكَعَ رَكْعَتَيْنِ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ ثَلَاثُ رَكَعَاتٍ يَرْكَعُ الثَّالِثَةَ ثُمَّ يَسْجُدُ حَتَّى إِنَّ رِجَالًا يَوْمَئِذٍ لَيُغْشَى عَلَيْهِمْ مِمَّا قَامَ بِهِمْ حَتَّى إِنَّ سِجَالَ الْمَاءِ لَتُصَبُّ عَلَيْهِمْ يَقُولُ إِذَا رَكَعَ اللَّهُ أَكْبَرُ وَإِذَا رَفَعَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ حَتَّى تَجَلَّتْ الشَّمْسُ ثُمَّ قَالَ إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّهُمَا آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ يُخَوِّفُ بِهِمَا عِبَادَهُ فَإِذَا كُسِفَا فَافْزَعُوا إِلَى الصَّلَاةِ
1177. Dari Ubaid bin Umair, dia berkata, "Orang yang aku percayai telah memberitahukan kepadaku, dan aku kira maksudnya itu adalah Aisyah RA, dia berkata, 'Pernah di masa Rasulullah SAW terjadi gerhana matahari. Maka Nabi SAW berdiri lama sekali bersama orang banyak, kemudian ruku'. Sesudah itu berdiri, lalu ruku'. Kemudian berdiri lalu ruku lagi. Beliau mengerjakan shalat dua rakaat, di mana setiap rakaat tiga kali ruku'. Beliau ruku pada ketiga kalinya, lalu sujud. Beberapa orang ketika itu jatuh tak sadarkan diri, karena lamanya beliau berdiri bersama mereka, sehingga dituangkan air seember ke atas tubuh mereka. Apabila ruku', beliau mengucapkan, "Allaahu akbar", dan apabila bangkit (i'tidal) beliau mengucapkan, "Sami'allaahu liman hamidahu (Maha Mendengar Allah kepada siapa yang memuji-Nya)" sehingga matahari kembali terang, lalu beliau bersabda, "Sesunggguhnya matahari dan bulan, keduanya tidak mengalami gerhana dikarenakan mati dan hidupnya seseorang. Akan tetapi keduanya itu merupakan satu tanda di antara tanda-tanda kebesaran Allah Azza wa Jalla, untuk memberi peringatan kepada hamba-hamba-Nya. Karena itu, apabila terjadi gerhana, maka bersegeralah mengerjakan shalat." (Shahih: Muslim)
Akan tetapi kalimat, "Tiga rakaat" adalah syadz (janggal), dan yang masyhur adalah lafazh: "Rukuu'aani (Dua rakaat)", sebagaimana dalam kitab Shahih Bukhari dan Muslim, dan akan disebutkan pada Hadits no.(1180)