Shahih Sunan Abu Daud Kitab SHALAT 326. Wirid Al Quran

Posted by Unknown on Rabu, 08 Mei 2013




عَنْ ابْنِ الْهَادِ قَالَ سَأَلَنِي نَافِعُ بْنُ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ فَقَالَ لِي فِي كَمْ تَقْرَأُ الْقُرْآنَ فَقُلْتُ مَا أُحَزِّبُهُ فَقَالَ لِي نَافِعٌ لَا تَقُلْ مَا أُحَزِّبُهُ فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَرَأْتُ جُزْءًا مِنْ الْقُرْآنِ قَالَ حَسِبْتُ أَنَّهُ ذَكَرَهُ عَنْ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ

1392. Dari Ibnu Hadi, dia berkata, "Nafi' bin Jubair bin Muth'im bertanya kepadaku, katanya, "Dalam waktu berapa lama kamu membaca Al Quran? Maka aku jawab, "Saya tidak menghimpunnya sebagai suatu wirid. " Lalu Nafi berkata kepadaku, "Janganlah berkata, "Saya tidak menghimpunnya sebagai suatu wirid, karena Rasulullah SAW bersabda, "Aku membaca sebagian dari Al Qur'an."Kata Ibnu Hadi, "Saya kira dia menyebutkan hadits ini dari Mughirah bin Syubah. (Shahih).

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ يَعْنِي ابْنَ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَفْقَهُ مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ فِي أَقَلَّ مِنْ ثَلَاثٍ

1394. Dari Abdullah bin Amr RA, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Orang yang membaca Al Qur'an kurang dari tiga hari, niscaya dia tidak dapat memahami (isi kandungan)nya.'" (Shahih) Telah disebutkan pada Hadits no (1390)

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّهُ سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي كَمْ يُقْرَأُ الْقُرْآنُ قَالَ فِي أَرْبَعِينَ يَوْمًا ثُمَّ قَالَ فِي شَهْرٍ ثُمَّ قَالَ فِي عِشْرِينَ ثُمَّ قَالَ فِي خَمْسَ عَشْرَةَ ثُمَّ قَالَ فِي عَشْرٍ ثُمَّ قَالَ فِي سَبْعٍ لَمْ يَنْزِلْ مِنْ سَبْعٍ

1395. Dari Abdullah bin Amr RA, bahwasanya ia pernah bertanya kepada Nabi SAW, "Dalam waktu berapa lamakah Al Qur'an dibaca (sampai tamat)? " Beliau bersabda, "Dalam waktu empat puluh hari. " Lalu beliau bersabda, "Dalam waktu satu bulan. "Lalu beliau bersabda, "Dalam waktu dua puluh hari. " Lalu bersabda, "Dalam waktu lima belas hari," Lalu bersabda, "Dalam waktu sepuluh hari. " Lalu bersabda, "Dalam waktu tujuh hari. " Beliau tidak mengurangi dari ketentuan tujuh hari itu lagi. " (Shahih)

Kalimat, "Tidak mengurangi dari tujuh hari", adalah janggal (syadz) karena bertentangan dengan Hadits sebelumnya (1391), yaitu kalimat, "...bacalah (tamatkanlah) Al Qur'an itu selama tiga hari. "

عَنْ عَلْقَمَةَ وَالْأَسْوَدِ قَالَا أَتَى ابْنَ مَسْعُودٍ رَجُلٌ فَقَالَ إِنِّي أَقْرَأُ الْمُفَصَّلَ فِي رَكْعَةٍ فَقَالَ أَهَذًّا كَهَذِّ الشِّعْرِ وَنَثْرًا كَنَثْرِ الدَّقَلِ لَكِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقْرَأُ النَّظَائِرَ السُّورَتَيْنِ فِي رَكْعَةٍ النَّجْمَ وَالرَّحْمَنَ فِي رَكْعَةٍ وَاقْتَرَبَتْ وَالْحَاقَّةَ فِي رَكْعَةٍ وَالطُّورَ وَالذَّارِيَاتِ فِي رَكْعَةٍ وَإِذَا وَقَعَتْ وَنُونَ فِي رَكْعَةٍ وَسَأَلَ سَائِلٌ وَالنَّازِعَاتِ فِي رَكْعَةٍ وَوَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ وَعَبَسَ فِي رَكْعَةٍ وَالْمُدَّثِّرَ وَالْمُزَّمِّلَ فِي رَكْعَةٍ وَهَلْ أَتَى وَلَا أُقْسِمُ بِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فِي رَكْعَةٍ وَعَمَّ يَتَسَاءَلُونَ وَالْمُرْسَلَاتِ فِي رَكْعَةٍ وَالدُّخَانَ وَإِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ فِي رَكْعَةٍ قَالَ أَبُو دَاوُد هَذَا تَأْلِيفُ ابْنِ مَسْعُودٍ رَحِمَهُ اللَّهُ

1396. Dari Al qamah dan Aswad, keduanya berkata, "Seorang laki-laki datang kepada Ibnu Mas'ud, lalu berkata, 'Sesungguhnya aku membaca surah Al Qur'an yang Mufashshal (surah yang pendek)."Maka Ibnu Mas'ud berkata, "(Kamu cepat sekali membacanya), apakah membaca Al Qur'an ini seperti membaca syair atau prosa tentang runtuhnya kurma dari pohonnya? Padahal Nabi SAW biasa membaca surah-surah yang sepadan, dua surah dalam satu rakaat, yaitu, "An-Najm "dan "Ar-Rahman" dalam satu rakaat. "Iqtarabat" dan "AlHaaqqah"dalam satu rakaat. "Ath-Thuur" dan "Adz-Dzaariyaat" dalam satu rakaat. "Idzaa waqa'at" dan "Nuun" dalam satu rakaat. "Sa'alasaailuun" dan "An-Naazi'at'' dalam satu rakaat. "Wailun lilmuthaffifiin"dan '"Abasa" dalam satu rakaat. "Al Muddatsir" dan "Al Muzzammil" dalam satu rakaat. "Hal Ataa" dan "Walaa uqsimu biyaumil qiyaamah" dalam satu rakaat. "Amma yatasaaaluuna" dan "Wal Mursalaat" dalam satu rakaat. "Ad-dukhan" dan "Idzasysyamsu kuwwirat" dalam satu rakaat. Berkata Abu Daud, " Ini adalah susunan Ibnu Mas'ud Rahimahullaah. {Shahih: Tanpa menyebutkan surah satu persatu: Muttafaq Alaih)

عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ قَالَ سَأَلْتُ أَبَا مَسْعُودٍ وَهُوَ يَطُوفُ بِالْبَيْتِ فَقَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَرَأَ الْآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِي لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ

1397. Dari Abdurrahman bin Yazid, ia berkata, "Saya pernah bertanya kepada Abu Mas'ud RA ketika sedang berthawaf di Baitullah. "Ia (Ibnu Mas'ud) berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa yang membaca dua ayat dari akhir surah Al Baqarah di malam harinya, maka cukuplah bacaan itu baginya. " {Shahih'. Muttafaq Alaih)

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَامَ بِعَشْرِ آيَاتٍ لَمْ يُكْتَبْ مِنْ الْغَافِلِينَ وَمَنْ قَامَ بِمِائَةِ آيَةٍ كُتِبَ مِنْ الْقَانِتِينَ وَمَنْ قَامَ بِأَلْفِ آيَةٍ كُتِبَ مِنْ الْمُقَنْطِرِينَ

1398. Dari Adullah bin Amr bin Ash RA, dia berkata, 'Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa yang bangun kemudian membaca sepuluh ayat, maka dia tidak tercatat ke dalam golongan orang-orang yang lalai. Barangsiapa yang bangun, kemudian membaca seratus ayat, maka dia tercatat sebagai orang yang tunduk dan patuh. Barangsiapa yang bangun, kemudian membaca seribu ayat, maka dia tercatat sebagai orang yang dermawan. "{Shahih)