SUNAN AD-DARIMI KITAB MUKADDIMAH No: 32 Bab: Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya

Posted by Unknown on Kamis, 16 Mei 2013




أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا تَمِيمُ بْنُ عَبْدِ الْمُؤْمِنِ حَدَّثَنَا صَالِحُ بْنُ حَيَّانَ حَدَّثَنِي ابْنُ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا خَطَبَ قَامَ فَأَطَالَ الْقِيَامَ فَكَانَ يَشُقُّ عَلَيْهِ قِيَامُهُ فَأُتِيَ بِجِذْعِ نَخْلَةٍ فَحُفِرَ لَهُ وَأُقِيمَ إِلَى جَنْبِهِ قَائِمًا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا خَطَبَ فَطَالَ الْقِيَامُ عَلَيْهِ اسْتَنَدَ إِلَيْهِ فَاتَّكَأَ عَلَيْهِ فَبَصُرَ بِهِ رَجُلٌ كَانَ وَرَدَ الْمَدِينَةَ فَرَآهُ قَائِمًا إِلَى جَنْبِ ذَلِكَ الْجِذْعِ فَقَالَ لِمَنْ يَلِيهِ مِنْ النَّاسِ لَوْ أَعْلَمُ أَنَّ مُحَمَّدًا يَحْمَدُنِي فِي شَيْءٍ يَرْفُقُ بِهِ لَصَنَعْتُ لَهُ مَجْلِسًا يَقُومُ عَلَيْهِ فَإِنْ شَاءَ جَلَسَ مَا شَاءَ وَإِنْ شَاءَ قَامَ فَبَلَغَ ذَلِكَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ ائْتُونِي بِهِ فَأَتَوْهُ بِهِ فَأُمِرَ أَنْ يَصْنَعَ لَهُ هَذِهِ الْمَرَاقِيَ الثَّلَاثَ أَوْ الْأَرْبَعَ هِيَ الْآنَ فِي مِنْبَرِ الْمَدِينَةِ فَوَجَدَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي ذَلِكَ رَاحَةً فَلَمَّا فَارَقَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْجِذْعَ وَعَمَدَ إِلَى هَذِهِ الَّتِي صُنِعَتْ لَهُ جَزِعَ الْجِذْعُ فَحَنَّ كَمَا تَحِنُّ النَّاقَةُ حِينَ فَارَقَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَزَعَمَ ابْنُ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ سَمِعَ حَنِينَ الْجِذْعِ رَجَعَ إِلَيْهِ فَوَضَعَ يَدَهُ عَلَيْهِ وَقَالَ اخْتَرْ أَنْ أَغْرِسَكَ فِي الْمَكَانِ الَّذِي كُنْتَ فِيهِ فَتَكُونَ كَمَا كُنْتَ وَإِنْ شِئْتَ أَنْ أَغْرِسَكَ فِي الْجَنَّةِ فَتَشْرَبَ مِنْ أَنْهَارِهَا وَعُيُونِهَا فَيَحْسُنُ نَبْتُكَ وَتُثْمِرُ فَيَأْكُلَ أَوْلِيَاءُ اللَّهِ مِنْ ثَمَرَتِكَ وَنَخْلِكَ فَعَلْتُ فَزَعَمَ أَنَّهُ سَمِعَ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَقُولُ لَهُ نَعَمْ قَدْ فَعَلْتُ مَرَّتَيْنِ فَسُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ اخْتَارَ أَنْ أَغْرِسَهُ فِي الْجَنَّةِ

Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Humaid telah menceritakan kepada kami Tamim bin 'Abdul Mukmin telah menceritakan kepada kami Shalih bin Hayyan telah menceritakan kepadaku Ibnu Buraidah dari ayahnyaia berkata; Pada awal mulanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apabila berkhutbah dengan berdiri, dan beliau lama sekali berdiri. Maka hal itu sangat memberatkan beliau. Kemudian didatangkan pelepah kurma, tanah dibuat kubangan, dan pohon kurma itu ditancapkannya di samping Nabi shallallahu 'alaihi wasallam agar beliau pergunakan saat berdiri. Jika nabi berkhutbah dan berdiri lama, beliau bersandar pada batang kurma tersebut. Seorang lelaki yang baru datang ke Madinah melihat kejadian ini, yaitu beliau sedang berdiri di samping batang kurma tersebut. Maka si lelaki itu menyampaikan uneg-unegnya kepada orang-orang di sekelilingnya; "Kalaulah saya tahu bahwa Muhammad akan memujiku karena kulakukan suatu hal yang meringankan bebannya niscaya aku membuatkannya suatu tempat duduk yang dapat beliau pergunakan untuk berdiri, apabila dia suka maka dia dapat duduk dan apabila dia suka dia bisa berdiri di tempat tersebut. " Lalu perihal tersebut disampaikan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau pun berkata: "Bawa orang tersebut ke hadapanku". Lalu orang tersebut didatangkan dan diperintahkannya untuk membuatkan tangga yang memiliki tiga atau empat tangga seperti yang sekarang ada pada mimbar Madinah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam merasakan kenyamanan dengan hal itu. Tatkala beliau meninggalkan batang pohon tersebut (yang dulu pernah digunakannya) dan bersandar pada mimbar yang dibuat untuknya, Maka batang pohon kurma itu merasa sedih dan merintih sebagaimana rintihan unta tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggalkannya. Ibnu Buraidhah berkeyakinan dari ayahnya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika mendengarkan rintihan batang kurma tersebut beliau kembali meletakkan tangannya padanya dan berkata: "Pilihlah apakah kamu saya tanam kembali di tempat semula atau saya tanam (nanti) di surga sehingga kamu dapat menghisap dari sungai dan mata airnya yang membuat pertumbuhan kamu menjadi baik dan berbuah, dan sehingga para wali Allah Subhanahu wa Ta'ala dapat memakan buah kamu (kurma) maka saya akan melakukannya. " Ayah Ibnu Buraidah berkeyakinan bahwa dia mendengar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau berkata kepada batang kurma tersebut: "Baik, telah kulakukan (Nabi mengulangi ucapannya dua kali. " Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di tanya dan beliau menjawab: batang tersebut memilih agar saya menanamnya di surga nanti.