حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَجُلًا اطَّلَعَ مِنْ بَعْضِ حُجَرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَامَ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِشْقَصٍ أَوْ مَشَاقِصَ قَالَ فَكَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْتِلُهُ لِيَطْعَنَهُ
5171. Muhammad bin Ubaid meriwayatkan kepada kami: Hammad meriwayatkan kepada kami, dari Ubaidillah bin Abu Bakar, dari Anas bin Malik, sesungguhnya ada seorang lelaki yang melongok (mengintip) kamar para istri Nabi SAW, maka Nabi menghampirinya dengan membawa sebuah anak panah yang tajam (atau beberapa anak panah). Perawi berkata, "Seakan-akan aku melihat beliau SAW memperdayainya hingga kemudian mencercanya." Shahih: Muttafaq 'Alaih
حَدَّثَنَا أَبُو هُرَيْرَةَ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ اطَّلَعَ فِي دَارِ قَوْمٍ بِغَيْرِ إِذْنِهِمْ فَفَقَئُوا عَيْنَهُ فَقَدْ هَدَرَتْ عَيْنُهُ
5172. Dari Abu Hurairah RA bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa melongok di rumah suatu kaum tanpa izin mereka, maka cungkillah matanya, sesungguhnya matanya telah (halal) binasa sia-sia." Shahih: Al Irwa (2227): Muttafaq 'Alaih sepertinya.
عَنْ هُزَيْلٍ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ قَالَ عُثْمَانُ سَعْدٌ فَوَقَفَ عَلَى بَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَأْذِنُ فَقَامَ عَلَى الْبَابِ قَالَ عُثْمَانُ مُسْتَقْبِلَ الْبَابِ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَكَذَا عَنْكَ أَوْ هَكَذَا فَإِنَّمَا الِاسْتِئْذَانُ مِنْ النَّظَرِ
5174. Dari Huzail, ia berkata, "Seorang lelaki datang —Sa'd— lalu ia berhenti di pintu rumah Nabi Muhammad SAW untuk meminta izin, ia berdiri di depan pintu dengan menghadap pintu, maka Nabi Muhammad SAW bersabda kepadanya, 'Inilah yang dilarang darimu -atau beginilah-, sesungguhnya permohonan izin itu dari melihat'. " Shahih: At-Ta'liq Ar-Raghib (237/3)