Shahih Sunan Abu Daud Kitab HUDUD 3. Orang Yang Layak Diperangi

Posted by Unknown on Jumat, 10 Mei 2013




عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ قَوْمًا مِنْ عُكْلٍ أَوْ قَالَ مِنْ عُرَيْنَةَ قَدِمُوا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاجْتَوَوْا الْمَدِينَةَ فَأَمَرَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِلِقَاحٍ وَأَمَرَهُمْ أَنْ يَشْرَبُوا مِنْ أَبْوَالِهَا وَأَلْبَانِهَا فَانْطَلَقُوا فَلَمَّا صَحُّوا قَتَلُوا رَاعِيَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاسْتَاقُوا النَّعَمَ فَبَلَغَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَبَرُهُمْ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ فَأَرْسَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي آثَارِهِمْ فَمَا ارْتَفَعَ النَّهَارُ حَتَّى جِيءَ بِهِمْ فَأَمَرَ بِهِمْ فَقُطِعَتْ أَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ وَسُمِرَ أَعْيُنُهُمْ وَأُلْقُوا فِي الْحَرَّةِ يَسْتَسْقُونَ فَلَا يُسْقَوْنَ قَالَ أَبُو قِلَابَةَ فَهَؤُلَاءِ قَوْمٌ سَرَقُوا وَقَتَلُوا وَكَفَرُوا بَعْدَ إِيمَانِهِمْ وَحَارَبُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ

4364. Dari Anas bin Malik RA menyebutkan bahwa sebuah kaum dari 'Ukl —atau dia menyebutkan: kaum 'Urainah— pernah datang menemui Rasulullah SAW, namun kemudian mereka sakit karena tidak cocok dengan cuaca kota Madinah, lalu Rasulullah memerintahkan untuk mengobati mereka dengan memberi unta hamil yang siap melahirkan. Beliau memerintahkan mereka untuk minum air seni dan susunya, lalu mereka pun melakukannya. Setelah mereka sembuh, mereka malah membunuh pengembala Rasulullah SAW dan menjual unta curiannya. Berita itu akhirnya sampai kepada Rasulullah SAW pada pagi harinya, lalu beliau mengutus seseorang (algojo) untuk menghukum mereka. Dan ketika menjelang siang hari, utusan itu pun datang dan menghukum mereka. Tangan dan kaki mereka dipotong serta mata mereka dicukil dengan paku yang dipanaskan, kemudian mereka dijemur di tengah terik matahari. Kemudian mereka dilemparkan di harrah (hamparan padang bebatuan hitam yang sangat panas di Madinah, mereka mengeluh kehausan dan meminta air namun mereka tidak diberi minum. Abu Qilabah berkata, "Mereka (kaum itu) telah mencuri, membunuh dan kufur setelah sebelumnya beriman, mereka juga memerangi Allah dan Rasul-nya." Shahih: Muttafaq 'Alaih

بِإِسْنَادِهِ بِهَذَا الْحَدِيثِ قَالَ فِيهِ فَأَمَرَ بِمَسَامِيرَ فَأُحْمِيَتْ فَكَحَلَهُمْ وَقَطَّعَ أَيْدِيَهُمْ وَأَرْجُلَهُمْ وَمَا حَسَمَهُمْ

4365. Dari Anas bin Malik RA dengan menyebutkan hadits yang sama, disebutkan tambahan redaksi: Maka kemudian utusan (algojo) Rasulullah itu memerintahkan untuk mengambil beberapa paku lalu memanaskannya dengan api kemudian disayatkan ke tubuh mereka (kaum itu), tangan dan kaki mereka dipotong, tetapi tidak memotongnya secara keseluruhan (hingga lepas). Shahih: Muttafaq Alaih

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ بِهَذَا الْحَدِيثِ قَالَ فِيهِ فَبَعَثَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي طَلَبِهِمْ قَافَةً فَأُتِيَ بِهِمْ قَالَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِي ذَلِكَ { إِنَّمَا جَزَاءُ الَّذِينَ يُحَارِبُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَسْعَوْنَ فِي الْأَرْضِ فَسَادًا } الْآيَةَ

4366. Dari Anas bin Malik RA dengan menyebutkan hadits yang sama, disebutkan tambahan redaksi: Maka kemudian Rasulullah mengutus seorang algojo untuk menghukum mereka. Lalu Allah SWT menurunkan firman-Nya, "Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan..." (Qs. Al Maa idah [5]: 33) Shahih: Muttafaq 'Alaih

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ذَكَرَ هَذَا الْحَدِيثَ قَالَ أَنَسٌ فَلَقَدْ رَأَيْتُ أَحَدَهُمْ يَكْدِمُ الْأَرْضَ بِفِيهِ عَطَشًا حَتَّى مَاتُوا

4367. Dari Anas bin Malik RA dengan menyebutkan hadits yang sama, disebutkan tambahan redaksi: Anas berkata, "Aku melihat salah seorang dari mereka (kaum itu) yang menjilat-jilat tanah dengan mulutnya karena kehausan, hingga mati." Shahih: Muttafaq 'Alaih

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ بِهَذَا الْحَدِيثِ نَحْوَهُ زَادَ ثُمَّ نَهَى عَنْ الْمُثْلَةِ وَلَمْ يَذْكُرْ مِنْ خِلَافٍ

4368. Dari Anas bin Malik RA dengan menyebutkan hadits serupa, dan menambahkan: Kemudian Rasulullah melarang dilakukannya mutilasi (memotong-motong tubuh manusia -mayat ataupun yang masih hidup).Namun dalam hadits ini tidak disebutkan kata: dengan bertimbal balik. Shahih

عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ نَاسًا أَغَارُوا عَلَى إِبِلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاسْتَاقُوهَا وَارْتَدُّوا عَنْ الْإِسْلَامِ وَقَتَلُوا رَاعِيَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُؤْمِنًا فَبَعَثَ فِي آثَارِهِمْ فَأُخِذُوا فَقَطَّعَ أَيْدِيَهُمْ وَأَرْجُلَهُمْ وَسَمَلَ أَعْيُنَهُمْ قَالَ وَنَزَلَتْ فِيهِمْ آيَةُ الْمُحَارَبَةِ وَهُمْ الَّذِينَ أَخْبَرَ عَنْهُمْ أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ الْحَجَّاجَ حِينَ سَأَلَهُ

4369. Dari Ibnu Umar RA, bahwa ada beberapa orang yang secara kejam menyerang unta milik Rasulullah lalu menjual unta hasil curiannya tersebut, kemudian mereka pun murtad dari Islam. Mereka juga membunuh pengembala mukmin anak buah Rasulullah. Maka Rasulullah segera mengutus (orang-orang) untuk mencari mereka dan menghukum mereka, dan si algojo memotong tangan dan kaki mereka (kaum itu) dan mencukil mata mereka dengan besi yang telah dipanaskan. Maka kemudian turunlah firman Allah tentang Muharabah yang diberitakan oleh Anas bin Malik kepada Al Hajjaj ketika bertanya mengenai hal tersebut. Hasan Shahih.

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ { إِنَّمَا جَزَاءُ الَّذِينَ يُحَارِبُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَسْعَوْنَ فِي الْأَرْضِ فَسَادًا أَنْ يُقَتَّلُوا أَوْ يُصَلَّبُوا أَوْ تُقَطَّعَ أَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ مِنْ خِلَافٍ أَوْ يُنْفَوْا مِنْ الْأَرْضِ إِلَى قَوْلِهِ غَفُورٌ رَحِيمٌ } نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ فِي الْمُشْرِكِينَ فَمَنْ تَابَ مِنْهُمْ قَبْلَ أَنْ يُقْدَرَ عَلَيْهِ لَمْ يَمْنَعْهُ ذَلِكَ أَنْ يُقَامَ فِيهِ الْحَدُّ الَّذِي أَصَابَهُ

4372. Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata, "Firman Allah, 'Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). —hingga firman-Nya— Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. " (Qs. Al Maa'idah [5]: 33-34) adalah turun berkenaan dengan kondisi kaum musyrikin. Orang musyrik yang bertaubat sebelum mati, ia tidak dapat terhindar dari hukuman hudud. " Hasan.