سَمِعَ ابْنَ عَبَّاسٍ يَقُولُ لَمْ يُؤْمَرْ بِهَا أَكْثَرُ النَّاسِ آيَةَ الْإِذْنِ وَإِنِّي لَآمُرُ جَارِيَتِي هَذِهِ تَسْتَأْذِنُ عَلَيَّ
5191. Dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Sebelum kebanyakan orang dilarang tentang ayat perijinan, sesungguhnya aku telah memerintahkan hamba sahayaku ini untuk meminta ijin kepadaku."Shahih isnad Mauquf.
عَنْ عِكْرِمَةَ أَنَّ نَفَرًا مِنْ أَهْلِ الْعِرَاقِ قَالُوا يَا ابْنَ عَبَّاسٍ كَيْفَ تَرَى فِي هَذِهِ الْآيَةِ الَّتِي أُمِرْنَا فِيهَا بِمَا أُمِرْنَا وَلَا يَعْمَلُ بِهَا أَحَدٌ قَوْلُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِيَسْتَأْذِنْكُمْ الَّذِينَ مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ وَالَّذِينَ لَمْ يَبْلُغُوا الْحُلُمَ مِنْكُمْ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ مِنْ قَبْلِ صَلَاةِ الْفَجْرِ وَحِينَ تَضَعُونَ ثِيَابَكُمْ مِنْ الظَّهِيرَةِ وَمِنْ بَعْدِ صَلَاةِ الْعِشَاءِ ثَلَاثُ عَوْرَاتٍ لَكُمْ لَيْسَ عَلَيْكُمْ وَلَا عَلَيْهِمْ جُنَاحٌ بَعْدَهُنَّ طَوَّافُونَ عَلَيْكُمْ } قَرَأَ الْقَعْنَبِيُّ إِلَى { عَلِيمٌ حَكِيمٌ } قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ إِنَّ اللَّهَ حَلِيمٌ رَحِيمٌ بِالْمُؤْمِنِينَ يُحِبُّ السَّتْرَ وَكَانَ النَّاسُ لَيْسَ لِبُيُوتِهِمْ سُتُورٌ وَلَا حِجَالٌ فَرُبَّمَا دَخَلَ الْخَادِمُ أَوْ الْوَلَدُ أَوْ يَتِيمَةُ الرَّجُلِ وَالرَّجُلُ عَلَى أَهْلِهِ فَأَمَرَهُمْ اللَّهُ بِالِاسْتِئْذَانِ فِي تِلْكَ الْعَوْرَاتِ فَجَاءَهُمْ اللَّهُ بِالسُّتُورِ وَالْخَيْرِ فَلَمْ أَرَ أَحَدًا يَعْمَلُ بِذَلِكَ بَعْدُ
5192. Dari Ikrimah, bahwa ada seseorang dari penduduk Irak berkata, "Wahai Ibnu Abbas, apa pendapatmu tentang ayat ini yang kami telah diperintahkan untuk menjalankannya, namun tidak seorang pun yang menjalankannya? (Yakni), Firman Allah SWT, "Wahai orang-orang yang beriman hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum baligh diantara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar) mu di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya'. (Itulah) tiga aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka (selain dari tiga waktu itu)..." sampai dengan firman-Nya, "...Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana." (Qs. An-Nuur [24]: 58) Ibnu Abbas berkata, 'Sesungguhnya Allah SWT Maha Lembut dan Penyayang terhadap orang-orang mukmin, menyukai sikap menutupi aib orang lain, sedangkan orang-orang tidak memiliki penghalang atau pembatas di rumah mereka, maka besar kemungkinan masuk ke dalam rumah mereka seorang pembantu, atau seorang anak, atau anak yatim dari seorang lelaki. Dan, ketika itu seorang lelaki sedang menggauli isterinya, maka Allah SWT memerintahkan mereka untuk meminta izin pada saat kondisi demikian. Maka Allah SWT telah memberi mereka penghalang dan kebaikan, akan tetapi aku tidak melihat seorang pun mengerjakan hal tersebut'." Shahih isnad Mauquf.