عَنْ أَنَسٍ قَالَ أَتَى نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى امْرَأَةٍ تَبْكِي عَلَى صَبِيٍّ لَهَا فَقَالَ لَهَا اتَّقِي اللَّهَ وَاصْبِرِي فَقَالَتْ وَمَا تُبَالِي أَنْتَ بِمُصِيبَتِي فَقِيلَ لَهَا هَذَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَتْهُ فَلَمْ تَجِدْ عَلَى بَابِهِ بَوَّابِينَ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَمْ أَعْرِفْكَ فَقَالَ إِنَّمَا الصَّبْرُ عِنْدَ الصَّدْمَةِ الْأُولَى أَوْ عِنْدَ أَوَّلِ صَدْمَةٍ
3124. Dari Anas, ia berkata: Nabi SAW pernah mendatangi seorang perempuan yang sedang menangis karena ditinggal mati anaknya. Kemudian beliau bersabda, "Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah." Perempuan tersebut lalu berkata, "Apa pedulimu terhadap musibah yang menimpaku ini!" Kemudian dikatakan kepada perempuan tersebut, "(Orang yang bersabda) ini adalah Nabi SAW" kemudian perempuan itu mendatangi beliau, ia tidak menemukan ada penjaga di depan pintu beliau, perempuan itu berkata, "Ya Rasulullah, (maafkan) saya yang tidak tahu (tadi itu adalah) engkau!." Beliau bersabda, "Sesungguhnya kesabaran harus ada pada pertama kali terjadi musibah, —atau di awal bencana—." (Shahih: Muttafaq 'Alaih) Al Ahkam 22.