عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ أَنَّ ابْنَةً لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْسَلَتْ إِلَيْهِ وَأَنَا مَعَهُ وَسَعْدٌ وَأَحْسَبُ أُبَيًّا أَنَّ ابْنِي أَوْ بِنْتِي قَدْ حُضِرَ فَاشْهَدْنَا فَأَرْسَلَ يُقْرِئُ السَّلَامَ فَقَالَ قُلْ لِلَّهِ مَا أَخَذَ وَمَا أَعْطَى وَكُلُّ شَيْءٍ عِنْدَهُ إِلَى أَجَلٍ فَأَرْسَلَتْ تُقْسِمُ عَلَيْهِ فَأَتَاهَا فَوُضِعَ الصَّبِيُّ فِي حِجْرِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَفْسُهُ تَقَعْقَعُ فَفَاضَتْ عَيْنَا رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَهُ سَعْدٌ مَا هَذَا قَالَ إِنَّهَا رَحْمَةٌ وَضَعَهَا اللَّهُ فِي قُلُوبِ مَنْ يَشَاءُ وَإِنَّمَا يَرْحَمُ اللَّهُ مِنْ عِبَادِهِ الرُّحَمَاءَ
3125. Dari Usamah bin Zaid bahwa putri Rasulullah SAW mengirim utusan untuk menemui beliau disaat aku, Sa'ad dan (aku mengira) Ubay sedang bersama beliau. Katanya, anak dari putrinya —atau anak perempuan dari putrinya— sedang sekarat, maka saksikanlah, namun beliau mengutus seseorang untuk menyampaikan salamnya sambil bersabda, "Katakanlah, 'Bagi Allah hak untuk mengambil dan memberi. Segala sesuatu, berada pada-Nya sampai batas ketentuan yang Dia tetapkan."
Lalu putri Nabi SAW mengirim utusan kepada beliau dan bersumpah, beliau pun mendatanginya, lalu diletakanlah anak kecil (yang sekarat) di pelukan Rasulullah SAW, nafasnya terputus-putus sementara air mata beliau menetes. (Melihat kondisi Rasulullah ini) Sa'ad berkata, "Apa ini?" Kemudian beliau bersabda, "Sesungguhnya air mata ini adalah (bentuk dari) rahmat yang Allah letakkan pada hati siapapun yang Dia kehendaki. Allah hanya akan memberikan rahmat pada hamba-Nya yang banyak kasih-sayangnya. " (Shahih: Muttafaq 'Alaih) Al Ahkam 163-164.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وُلِدَ لِي اللَّيْلَةَ غُلَامٌ فَسَمَّيْتُهُ بِاسْمِ أَبِي إِبْرَاهِيمَ فَذَكَرَ الْحَدِيثَ قَالَ أَنَسٌ لَقَدْ رَأَيْتُهُ يَكِيدُ بِنَفْسِهِ بَيْنَ يَدَيْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَدَمَعَتْ عَيْنَا رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ تَدْمَعُ الْعَيْنُ وَيَحْزَنُ الْقَلْبُ وَلَا نَقُولُ إِلَّا مَا يُرْضِي رَبَّنَا إِنَّا بِكَ يَا إِبْرَاهِيمُ لَمَحْزُونُونَ
3126. Dari Anas bin Malik, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Anakku laki-laki lahir di malam hari, kemudian kunamai ia seperti nama bapakku (Bapak dari silsilah utusan Allah) Ibrahim..." Kemudian perawi menyebutkan hadits seterusnya.
Anas berkata: Saya melihat Ibrahim, putra Rasulullah menghembuskan nafas terakhir di hadapan beliau, sampai air mata beliau menetes, beliau bersabda, "Mata meneteskan air mata, Hati berduka dan kami tidak akan berkata kecuali yang diridhai Tuhan kami. Sesungguhnya (hati) kami berduka karenamu wahai Ibrahim. " (Shahih) Ash-Shahihah 2493, juga riwayat Muslim, sementara dalam riwayat Bukhari haditsnya Mu'allaq.