Shahih Sunan Abu Daud Kitab JENAZAH 34. Kain Kafan

Posted by Unknown on Senin, 13 Mei 2013



جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يُحَدِّثُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ خَطَبَ يَوْمًا فَذَكَرَ رَجُلًا مِنْ أَصْحَابِهِ قُبِضَ فَكُفِّنَ فِي كَفَنٍ غَيْرِ طَائِلٍ وَقُبِرَ لَيْلًا فَزَجَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُقْبَرَ الرَّجُلُ بِاللَّيْلِ حَتَّى يُصَلَّى عَلَيْهِ إِلَّا أَنْ يَضْطَرَّ إِنْسَانٌ إِلَى ذَلِكَ وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَفَّنَ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ فَلْيُحْسِنْ كَفَنَهُ

3148. Dari Jabir bin Abdullah, ia memberitahukan Nabi SAW bahwa pada suatu hari ia telah berkhitbah. Kemudian Jabir menyebutkan kepada beliau bahwa semalam ada di antara sahabat beliau meninggal yang dibungkus dengan kain kafan yang tidak panjang dan dikuburkan di malam hari. (Mendengar berita dari Jabir ini) kemudian Rasulullah SAW mencerca sikap penguburan di malam hari tersebut sehingga mayat di shalati (terlebih dahulu), kecuali penguburan itu dalam kondisi darurat. Nabi SAW bersabda, "Jika kalian mengkafani Mayat, maka perbaguslah kain kafannya. " (Shahih:Muslim) Al Ahkam 57.

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ أُدْرِجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي ثَوْبٍ حِبَرَةٍ ثُمَّ أُخِّرَ عَنْهُ

3149. Dari Aisyah, ia berkata: (Jasad) Nabi SAW ditutupi dengan kain kafan dari selimut (Yaman), kemudian selimut itu dikenakan di (lapisan paling) akhir. (Shahih: Muttafaq 'Alaih)

عَنْ جَابِرٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا تُوُفِّيَ أَحَدُكُمْ فَوَجَدَ شَيْئًا فَلْيُكَفَّنْ فِي ثَوْبٍ حِبَرَةٍ

3150. Dari Jabir, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Jika ada di antara kalian meninggal dan ia mempunyai sesuatu (kekayaan), maka berilah ia kain kafan selimut (dari Yaman). " {Shahih) Al Ahkam 63.

عَائِشَةُ قَالَتْ كُفِّنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي ثَلَاثَةِ أَثْوَابٍ يَمَانِيَةٍ بِيضٍ لَيْسَ فِيهَا قَمِيصٌ وَلَا عِمَامَةٌ

3151. Dari Aisyah, ia berkata: Kain kafan Rasulullah SAW terdiri dari tiga kain selimut dari Yaman berwarna putih tanpa baju kurung dan tanpa serban. {Shahih: Muttafaq 'Alaih)

عَنْ عَائِشَةَ مِثْلَهُ زَادَ مِنْ كُرْسُفٍ قَالَ فَذُكِرَ لِعَائِشَةَ قَوْلُهُمْ فِي ثَوْبَيْنِ وَبُرْدٍ حِبَرَةٍ فَقَالَتْ قَدْ أُتِيَ بِالْبُرْدِ وَلَكِنَّهُمْ رَدُّوهُ وَلَمْ يُكَفِّنُوهُ فِيهِ

3152. Dari Aisyah, seperti hadits di atas... Hanya terdapat tambahan min kursuf (Dari kapas). Perawi berkata: Ketika disampaikan perkataan para sahabat, "Beliau dikafani dengan dua pakaian dan satu kain selimut" Aisyah menjawab, "Telah diberikan kain selimut, tetapi mereka (sahabat yang mengenakan kafan Nabi SAW) menolaknya, sehingga kain selimut itu tidak dijadikan kafan untuk beliau." {Shahih: Muslim)