عَنْ الزُّهْرِيُّ عَنْ سَالِمٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ يَمْشُونَ أَمَامَ الْجَنَازَةِ
3179. Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: Saya melihat Rasulullah SAW, Abu Bakar dan Umar berjalan di depan jenazah. {Shahih)
عَنْ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ وَأَحْسَبُ أَنَّ أَهْلَ زِيَادٍ أَخْبَرُونِي أَنَّهُ رَفَعَهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الرَّاكِبُ يَسِيرُ خَلْفَ الْجَنَازَةِ وَالْمَاشِي يَمْشِي خَلْفَهَا وَأَمَامَهَا وَعَنْ يَمِينِهَا وَعَنْ يَسَارِهَا قَرِيبًا مِنْهَا وَالسِّقْطُ يُصَلَّى عَلَيْهِ وَيُدْعَى لِوَالِدَيْهِ بِالْمَغْفِرَةِ وَالرَّحْمَةِ
3180. Dari Mughirah bin Syu'bah, dia menyatakan haditsnya marfu' kepada Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Orang yang mengantar jenazah dengan menaiki tunggangan hendaknya berjalan di belakang jenazah. Sedangkan orang yang berjalan kaki berjalan di belakangnya, di depannya, dari samping kanan dan kiri jenazah. Bayi yang mengalami keguguran harus dishalati, bayi itu (kelak di akherat) akan mendoakan kedua orang tuanya supaya mendapat ampunan dan rahmat Allah." (Shahih)