Shahih Sunan Abu Daud Kitab JENAZAH 45. Keutamaan Shalat Jenazah dan Mengantarkannya

Posted by Unknown on Senin, 13 Mei 2013



عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ يَرْوِيهِ قَالَ مَنْ تَبِعَ جَنَازَةً فَصَلَّى عَلَيْهَا فَلَهُ قِيرَاطٌ وَمَنْ تَبِعَهَا حَتَّى يُفْرَغَ مِنْهَا فَلَهُ قِيرَاطَانِ أَصْغَرُهُمَا مِثْلُ أُحُدٍ أَوْ أَحَدُهُمَا مِثْلُ أُحُدٍ

3168. Dari Abu Hurairah, ia berkata: Siapa yang menyalati jenazah, baginya (pahala) satu qirath. Dan siapa yang mengantar jenazah sampai selesai penguburannya, baginya dua qirath. Qirath yang terkecil dari dua qirath tersebut seperti Gunung Uhud -atau- salah satunya seperti Gunung Uhud. (Shahih: Muttafaq 'Alaih) Al Ahkam 68.

سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍِ أَنَّهُ كَانَ عِنْدَ ابْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ إِذْ طَلَعَ خَبَّابٌ صَاحِبِ الْمَقْصُورَةِ فَقَالَ يَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ أَلَا تَسْمَعُ مَا يَقُولُ أَبُو هُرَيْرَةَ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ خَرَجَ مَعَ جَنَازَةٍ مِنْ بَيْتِهَا وَصَلَّى عَلَيْهَا فَذَكَرَ مَعْنَى حَدِيثِ سُفْيَانَ فَأَرْسَلَ ابْنُ عُمَرَ إِلَى عَائِشَةَ فَقَالَتْ صَدَقَ أَبُو هُرَيْرَةَ

3169. Dari Sa'ad bin Abi Waqash bahwa ketika ia sedang bersama Abdullah bin Umar bin Khaththab, tiba-tiba muncul Khabbab Shahib Al Maqshurah (pemilik rumah yang luas) menuju ke arah mereka. Khabbab berkata, "Hai ibnu Umar, Apakah kamu tidak mendengar apa yang dikatakan Abu Hurairah? Dia berkata, "Bahwasanya saya mendengar Rasullah SAW bersabda, 'Siapa yang keluar dari rumah bersama jenazah, lalu ia menyalatinya...' seperti makna hadits Sufyan. (Mendengar ini), ibnu Umar kemudian mengutusnya untuk menanyakan (perihal hadits tersebut) kepada Aisyah. Aisyah berkata, "Perkataan Abu Hurairah itu benar." (Shahih: Muslim) sumber yang sama.

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ فَيَقُومُ عَلَى جَنَازَتِهِ أَرْبَعُونَ رَجُلًا لَا يُشْرِكُونَ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا شُفِّعُوا فِيهِ

3170. Dari Ibnu Abbas, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Apabila ada seorang muslim meninggal, lalu jenazahnya dishalati empat puluh orang laki-laki yang tidak menyekutukan Allah dengan suatu apapun, maka shalat mereka itu akan memberikan syafa'at kepada si Mayat. " (Shahih: Mutt ofaq 'Alaih)