Shahih Sunan Abu Daud Kitab JIHAD 115. Orang yang Meminta Perlindungan

Posted by Unknown on Minggu, 12 Mei 2013



عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَعَثَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشَرَةً عَيْنًا وَأَمَّرَ عَلَيْهِمْ عَاصِمَ بْنَ ثَابِتٍ فَنَفَرُوا لَهُمْ هُذَيْلٌ بِقَرِيبٍ مِنْ مِائَةِ رَجُلٍ رَامٍ فَلَمَّا أَحَسَّ بِهِمْ عَاصِمٌ لَجَئُوا إِلَى قَرْدَدٍ فَقَالُوا لَهُمْ انْزِلُوا فَأَعْطُوا بِأَيْدِيكُمْ وَلَكُمْ الْعَهْدُ وَالْمِيثَاقُ أَنْ لَا نَقْتُلَ مِنْكُمْ أَحَدًا فَقَالَ عَاصِمٌ أَمَّا أَنَا فَلَا أَنْزِلُ فِي ذِمَّةِ كَافِرٍ فَرَمَوْهُمْ بِالنَّبْلِ فَقَتَلُوا عَاصِمًا فِي سَبْعَةِ نَفَرٍ وَنَزَلَ إِلَيْهِمْ ثَلَاثَةُ نَفَرٍ عَلَى الْعَهْدِ وَالْمِيثَاقِ مِنْهُمْ خُبَيْبٌ وَزَيْدُ بْنُ الدَّثِنَةِ وَرَجُلٌ آخَرُ فَلَمَّا اسْتَمْكَنُوا مِنْهُمْ أَطْلَقُوا أَوْتَارَ قِسِيِّهِمْ فَرَبَطُوهُمْ بِهَا فَقَالَ الرَّجُلُ الثَّالِثُ هَذَا أَوَّلُ الْغَدْرِ وَاللَّهِ لَا أَصْحَبُكُمْ إِنَّ لِي بِهَؤُلَاءِ لَأُسْوَةً فَجَرُّوهُ فَأَبَى أَنْ يَصْحَبَهُمْ فَقَتَلُوهُ فَلَبِثَ خُبَيْبٌ أَسِيرًا حَتَّى أَجْمَعُوا قَتْلَهُ فَاسْتَعَارَ مُوسَى يَسْتَحِدُّ بِهَا فَلَمَّا خَرَجُوا بِهِ لِيَقْتُلُوهُ قَالَ لَهُمْ خُبَيْبٌ دَعُونِي أَرْكَعُ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ قَالَ وَاللَّهِ لَوْلَا أَنْ تَحْسَبُوا مَا بِي جَزَعًا لَزِدْتُ

2660. Dari Abu Hurairah dari Nabi SAW, dia berkata: Nabi mengutus dua belas mata-mata dan mengangkat Ashim bin Tsabit sebagai pemimpin. Kemudian rombongan ini diikuti oleh pasukan musuh (Bani Hudzail) yang jumlahnya mendekati seratus orang pemanah. Ketika Ashim mengetahui hal itu, mereka kembali ke Qardad, namun mereka berhasil menangkap Ashim dan teman-temannya. Mereka berkata, "Turunlah dari kuda kalian dan angkat tangan kalian. Kalian harus membuat kesepakatan dan perjanjian agar kami tidak membunuh kalian." Ashim lalu berkata, "Aku tidak akan mau berada dalam perlindungan kaum kafir." Mereka kemudian menghujani Ashim dengan anak panah. Mereka membunuh Ashim bersama enam orang yang lain, sedangkan tiga orang lainnya (Khubaib, Zaid bin Ad-Datsanah, dan seorang lagi) membuat perjanjian dengan mereka. Ketika mereka sudah menyandera mereka, mereka melepaskan tali panah dan mengikat mereka dengan tali itu. Berkatalah seseorang yang ketiga, "Ini adalah penghkianatan pertama. Demi Allah, aku tidak akan menjadi teman kalian, mereka (yang terbunuh) merupakan teladan bagiku." Mereka (musuh) lalu menyeret dia, tetapi dia tetap tidak mau dikumpulkan dengan mereka, maka mereka membunuh orang ketiga tersebut, sedangkan Khubaib menjadi sandera, dan mereka (musuh) bersepakat untuk membunuhnya, (sebelumnya Khubaib) meminta sebuah silet untuk mencukur rambut kemaluannya. Ketika mereka keluar untuk membunuh dia, Khubaib berkata kepada mereka, "Berikan aku kesempatan untuk shalat dua rakaat." Kemudian dia melanjutkan perkataannya, "Demi Allah, seandainya kalian tidak menganggapku ketakutan, maka aku akan menambah (bilangan rakaat)." {Shahih: Bukhari)

أَبِي هُرَيْرَةَ فَذَكَرَ الْحَدِيثَ

2661. Dari Abu Hurairah... Kemudian menyebutkan hadits tersebut. (Shahih : Bukhari)