عَنْ أَسْلَمَ أَبِي عِمْرَانَ قَالَ غَزَوْنَا مِنْ الْمَدِينَةِ نُرِيدُ الْقُسْطَنْطِينِيَّةَ وَعَلَى الْجَمَاعَةِ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ خَالِدِ بْنِ الْوَلِيدِ وَالرُّومُ مُلْصِقُو ظُهُورِهِمْ بِحَائِطِ الْمَدِينَةِ فَحَمَلَ رَجُلٌ عَلَى الْعَدُوِّ فَقَالَ النَّاسُ مَهْ مَهْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ يُلْقِي بِيَدَيْهِ إِلَى التَّهْلُكَةِ فَقَالَ أَبُو أَيُّوبَ إِنَّمَا نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ فِينَا مَعْشَرَ الْأَنْصَارِ لَمَّا نَصَرَ اللَّهُ نَبِيَّهُ وَأَظْهَرَ الْإِسْلَامَ قُلْنَا هَلُمَّ نُقِيمُ فِي أَمْوَالِنَا وَنُصْلِحُهَا فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى { وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ } فَالْإِلْقَاءُ بِالْأَيْدِي إِلَى التَّهْلُكَةِ أَنْ نُقِيمَ فِي أَمْوَالِنَا وَنُصْلِحَهَا وَنَدَعَ الْجِهَادَ قَالَ أَبُو عِمْرَانَ فَلَمْ يَزَلْ أَبُو أَيُّوبَ يُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ حَتَّى دُفِنَ بِالْقُسْطَنْطِينِيَّةِ
2512. Dari Aslam bin Imran, ia berkata: Kami berperang dari Madinah dan ingin menuju Konstantinopel. Pada waktu itu pasukan dipimpin oleh Abdurrahman bin Khalid bin walid. Sementara, tentara Romawi sudah berada di pinggir kota (Madinah). Kemudian ada seseorang yang membawa pasukan untuk menyerang musuh dan orang-orang berkata, "Cegahlah! Tiada Tuhan selain Allah, ia menjatuhkan dirinya dalam kebinasaan!" Abu Ayyub kemudian berkata, "Wahai kaum Anshar, sesungguhnya ayat ini diturunkan kepada kita, tatkala Allah memberikan kemenangan kepada Nabi-Nya dan menampakkan agama Islam." Kami pun berkata, "Mari kita menginfakkan harta kita dan menggunakannya dalam kebaikan!" Allah kemudian menurunkan ayat, "Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan. " (Qs. Al Baqarah [2]: 195) Yang dimaksud "menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan''' adalah mengumpulkan harta dan menggunakannya dalam kebaikan, tetapi meninggalkan jihad (tidak mau berperang).
Abu Imran berkata, "Abu Ayyub senantiasa berperang menuju jalan Allah hingga ia dimakamkan di Konstantinopel." (Shahih)