عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَافَرَ قَالَ اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِي الْأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمُنْقَلَبِ وَسُوءِ الْمَنْظَرِ فِي الْأَهْلِ وَالْمَالِ اللَّهُمَّ اطْوِ لَنَا الْأَرْضَ وَهَوِّنْ عَلَيْنَا السَّفَرَ
2598. Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah SAW ketika bepergian mengucapkan doa yang artinya, "Ya Allah, Engkau adalah Partner dalam bepergian dan Khalifah bagi keluarga (yang ditinggalkan). Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari hambatan perjalanan, pulang yang menyedihkan, dan jeleknya pandangan pada keluarga serta harta. Ya Allah, jadikanlah bumi ini dekat untuk kami dan ringankanlah perjalanan kami. " (Hasan Shahih)
عَلِيًّا الْأَزَدِيَّ أَخْبَرَهُ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ عَلَّمَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا اسْتَوَى عَلَى بِعِيرِهِ خَارِجًا إِلَى سَفَرٍ كَبَّرَ ثَلَاثًا ثُمَّ قَالَ { سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ } اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنْ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا اللَّهُمَّ اطْوِ لَنَا الْبُعْدَ اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِي الْأَهْلِ وَالْمَالِ وَإِذَا رَجَعَ قَالَهُنَّ وَزَادَ فِيهِنَّ آيِبُونَ تَائِبُونَ عَابِدُونَ لِرَبِّنَا حَامِدُونَ وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجُيُوشُهُ إِذَا عَلَوْا الثَّنَايَا كَبَّرُوا وَإِذَا هَبَطُوا سَبَّحُوا فَوُضِعَتْ الصَّلَاةُ عَلَى ذَلِكَ
2599. Dari Ali Al Azadi, ia berkata: Ibnu Umar memberitahukannya bahwa ketika Rasulullah SAW berada di atas untanya untuk bepergian, beliau bertakbir tiga kali, kemudian mengucapkan, "Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesunguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan dan ketakwaan dalam perjalananku ini, serta amal perbuatan yang Engkau ridhai. Ya Allah, ringankanlah perjalanan kami. Ya Allah, dekatkanlah kepada kami jarak yang jauh. Ya Allah, Engkau adalah partner dalam bepergian dan Khalifah bagi keluarga dan harta (yang ditinggalkan). " Ketika hendak pulang (dari bepergian) beliau mengucapkan doa tersebut dan menambahinya dengan, "Kami adalah orang yang siap untuk pulang. Kami adalah orang-orang yang bertobat, beribadah, dan memuji Tuhan kami. "
Pada waktu Rasulullah SAW dan tentaranya berada di atas Tsaniyatul Wada' mereka bertakbir, sedangkan tatkala turun mereka bertasbih. Hal tersebut kemudian dijadikan (ucapan) dalam shalat." (Shahih)