Shahih Sunan Abu Daud Kitab JUAL BELI 57. Salaf/Salam

Posted by Unknown on Selasa, 14 Mei 2013



عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ وَهُمْ يُسْلِفُونَ فِي التَّمْرِ السَّنَةَ وَالسَّنَتَيْنِ وَالثَّلَاثَةَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَسْلَفَ فِي تَمْرٍ فَلْيُسْلِفْ فِي كَيْلٍ مَعْلُومٍ وَوَزْنٍ مَعْلُومٍ إِلَى أَجَلٍ مَعْلُومٍ

3463. Dari Ibnu Abbas, ia berkata: Rasulullah SAW datang ke Madinah sedangkan penduduk Madinah melakukan pemesanan (salaf/salam) kurma dalam jangka waktu satu, dua, atau tiga tahun. Rasulullah SAW kemudian bersabda, "Siapa yang melakukan pemesanan kurma hendaknya memesan dalam takaran yang diketahui, timbangan yang diketahui, dan masa yang diketahui." {Shahih: Muttafaq 'Alaih)

عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُجَالِدٍ قَالَ اخْتَلَفَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ شَدَّادٍ وَأَبُو بُرْدَةَ فِي السَّلَفِ فَبَعَثُونِي إِلَى ابْنِ أَبِي أَوْفَى فَسَأَلْتُهُ فَقَالَ إِنْ كُنَّا نُسْلِفُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ فِي الْحِنْطَةِ وَالشَّعِيرِ وَالتَّمْرِ وَالزَّبِيبِ زَادَ ابْنُ كَثِيرٍ إِلَى قَوْمٍ مَا هُوَ عِنْدَهُمْ ثُمَّ اتَّفَقَا وَسَأَلْتُ ابْنَ أَبْزَي فَقَالَ مِثْلَ ذَلِكَ

3464. Dari Abdullah bin Mujalid, ia berkata: Abdullah bin Syaddad dan Abu Burdah berselisih dalam transaksi pesanan. Lalu mereka mengutusku kepada Ibnu Abu Aufa. Aku lalu bertanya kepadanya (tentang hal yang diperselisihkan), dia pun menjawab, "Sesungguhnya kami melakukan jual beli dengan cara salam/salaf pada zaman Rasulullah SAW, Abu Bakar, dan Umar, dalam gandum, kurma, dan anggur." Aku lalu bertanya kepada Ibnu Abza dan dia menjawab seperti itu. (Shahih: Ibnu Majah) nomor 2282, Bukhari dengan redaksi "ma kunna nas'aluhum" (kami tidak menanyakan apakah mereka mempunyai pohon kurma atau tidak) sebagai ganti dari redaksi "ma huwa 'indahum " (apa yang mereka miliki).

عَنْ ابْنِ أَبِي الْمُجَالِدِ بِهَذَا الْحَدِيثِ قَالَ عِنْدَ قَوْمٍ مَا هُوَ عِنْدَهُمْ

3465. Dari Abdullah bin Abu Mujalid (dengan redaksi hadits tadi), ia berkata, "Pada suatu kaum terhadap apa yang mereka miliki." (Shahih: Bukhari) lihat hadits sebelumnya.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي أَوْفَى الْأَسْلَمِيِّ قَالَ غَزَوْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الشَّامَ فَكَانَ يَأْتِينَا أَنْبَاطٌ مِنْ أَنْبَاطِ الشَّامِ فَنُسْلِفُهُمْ فِي الْبُرِّ وَالزَّيْتِ سِعْرًا مَعْلُومًا وَأَجَلًا مَعْلُومًا فَقِيلَ لَهُ مِمَّنْ لَهُ ذَلِكَ قَالَ مَا كُنَّا نَسْأَلُهُمْ

3466. Dari Abdullah bin Abu Aufa Al Aslami, ia berkata: Kami pernah ikut perang di Syam bersama Rasulullah SAW, kemudian datang kepada kami golongan nabath Syam (orang-orang Arab yang tinggal di daerah Batha'ih). Kami pun melakukan jual beli melalui cara pemesanan dengan mereka, berupa gandum dan minyak, dengan harga yang diketahui dan masa yang diketahui. Abdullah kemudian ditanya, "Dari mana gandum dan minyak mereka berasal?" la menjawab, "Kami tidak pernah menanyakan hal itu." (Shahih dengan hadits sebelumnya.

salaf/salam disini yaitu transaksi yang mendahulukan pembayaran harga barang, sementara barangnya menyusul. -ed.