Shahih Sunan Abu Daud Kitab PERADILAN 19. Persaksian dan Wasiat Kafir Dzimmi dalam Keadaan sedang Bepergian

Posted by Unknown on Selasa, 14 Mei 2013



عَنْ الشَّعْبِيِّ أَنَّ رَجُلًا مِنْ الْمُسْلِمِينَ حَضَرَتْهُ الْوَفَاةُ بِدَقُوقَاءَ هَذِهِ وَلَمْ يَجِدْ أَحَدًا مِنْ الْمُسْلِمِينَ يُشْهِدُهُ عَلَى وَصِيَّتِهِ فَأَشْهَدَ رَجُلَيْنِ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ فَقَدِمَا الْكُوفَةَ فَأَتَيَا أَبَا مُوسَى الْأَشْعَرِيَّ فَأَخْبَرَاهُ وَقَدِمَا بِتَرِكَتِهِ وَوَصِيَّتِهِ فَقَالَ الْأَشْعَرِيُّ هَذَا أَمْرٌ لَمْ يَكُنْ بَعْدَ الَّذِي كَانَ فِي عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَحْلَفَهُمَا بَعْدَ الْعَصْرِ بِاللَّهِ مَا خَانَا وَلَا كَذَبَا وَلَا بَدَّلَا وَلَا كَتَمَا وَلَا غَيَّرَا وَإِنَّهَا لَوَصِيَّةُ الرَّجُلِ وَتَرِكَتُهُ فَأَمْضَى شَهَادَتَهُمَا

3605. Dari Asy-Sya'bi, dia berkata: Di antara kaum muslim ada yang meninggal dunia di negeri Daquqa'- di negeri tersebut tidak ada seorang pun kaum muslim yang menyaksikan (bisa bersaksi) atas wasiatnya. Oleh karena itu, didatangkan dua orang saksi dari Ahli Kitab. Mereka berdua lalu datang ke Kufah dan menemui Abu Musa Al Asy'ari untuk menceritakan hal itu sekaligus memberikan harta warisan dan wasiat tersebut. Abu Musa Al Asy'ari lalu berkata, "Masalah ini belum pernah ada pada masa Rasulullah SAW."

Kemudian setelah waktu Ashar, Abu Musa Al Asy'ari mengambil sumpah mereka berdua atas nama Allah; mereka berjanji tidak akan berkhianat, tidak berbohong, tidak mengganti, tidak menyembunyikan (sesuatupun dari wasiat dan harta warisan tersebut), dan tidak merubahnya; bahwa sesungguhnya itu benar-benar harta warisan dan wasiat orang tersebut. Abu Musa lalu menandatanganinya (mengesahkan sumpah mereka berdua). (Shahih) jika perawi yang bernama As-Sya'bi ini benar-benar mendengar hadits tersebut dari Abu Musa Al Asy'ari.

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ خَرَجَ رَجُلٌ مِنْ بَنِي سَهْمٍ مَعَ تَمِيمٍ الدَّارِيِّ وَعُدَيِّ بْنِ بَدَّاءٍ فَمَاتَ السَّهْمِيُّ بِأَرْضٍ لَيْسَ بِهَا مُسْلِمٌ فَلَمَّا قَدِمَا بِتَرِكَتِهِ فَقَدُوا جَامَ فِضَّةٍ مُخَوَّصًا بِالذَّهَبِ فَأَحْلَفَهُمَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ وُجِدَ الْجَامُ بِمَكَّةَ فَقَالُوا اشْتَرَيْنَاهُ مِنْ تَمِيمٍ وَعُدَيٍّ فَقَامَ رَجُلَانِ مِنْ أَوْلِيَاءِ السَّهْمِيِّ فَحَلَفَا لَشَهَادَتُنَا أَحَقُّ مِنْ شَهَادَتِهِمَا وَإِنَّ الْجَامَ لِصَاحِبِهِمْ قَالَ فَنَزَلَتْ فِيهِمْ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا شَهَادَةُ بَيْنِكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمْ الْمَوْتُ } الْآيَةَ

3606. Dari Ibnu Abbas, dia berkata: Seseorang dari Bani Sahm (As-Sahmi) pergi bersama Tamim Ad-Dari dan Uday bin Badda'. Tidak berapa lama As-Sahmi meninggal dunia dalam perjalanan ke suatu daerah yang penduduknya non-muslim. Ketika mereka berdua (Tamim Ad-Dari dan Uday bin Badda') datang dengan membawa barang-barang peninggalan As-Sahm, tiba-tiba mereka merasa kehilangan sebuah gelas besar dari perak yang dipoles dengan emas yang digunakan untuk minuman. Rasulullah mengambil sumpah mereka berdua.

Selang beberapa hari, gelas itu ditemukan di Makkah. Mereka (penduduk Makkah) berkata, "Kami membelinya dari Tamim dan Uday!" Kemudian dua orang saksi dari keluarga As-Sahm bersumpah, "Sesungguhnya kesaksian kami lebih berhak untuk (didengar) daripada kesaksian mereka berdua. Sesungguhnya gelas tersebut memang milik mereka (penduduk Makkah), yang sudah dibeli dari Tamim dan Uday." Kemudian turunlah sebuah ayat di antara mereka, "Hai orang-orang yang beriman, apabila salah seorang kamu menghadapi kematian... " (Qs. Al Maa'idah [5]: 106) (Shahih: At-Tirmidzi) 3266