عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تُخْبِرُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَمْكُثُ عِنْدَ زَيْنَبَ بِنْتِ جَحْشٍ فَيَشْرَبُ عِنْدَهَا عَسَلًا فَتَوَاصَيْتُ أَنَا وَحَفْصَةُ أَيَّتُنَا مَا دَخَلَ عَلَيْهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلْتَقُلْ إِنِّي أَجِدُ مِنْكَ رِيحَ مَغَافِيرَ فَدَخَلَ عَلَى إِحْدَاهُنَّ فَقَالَتْ لَهُ ذَلِكَ فَقَالَ بَلْ شَرِبْتُ عَسَلًا عِنْدَ زَيْنَبَ بِنْتِ جَحْشٍ وَلَنْ أَعُودَ لَهُ فَنَزَلَتْ { لِمَ تُحَرِّمُ مَا أَحَلَّ اللَّهُ لَكَ تَبْتَغِي إِلَى إِنْ تَتُوبَا إِلَى اللَّهِ } لِعَائِشَةَ وَحَفْصَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا { وَإِذْ أَسَرَّ النَّبِيُّ إِلَى بَعْضِ أَزْوَاجِهِ حَدِيثًا } لِقَوْلِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَلْ شَرِبْتُ عَسَلًا
3714. Dari Aisyah, —istri Rasulullah SAW— dia berkata: Rasulullah menginap di rumah Zainab binti Jahsy, lalu beliau minum madu. Aku dan Hafshah berunding, "Jika Rasulullah menemui salah satu dari kita berdua, maka, katakan kepada beliau, 'Aku mencium bau Maghafir (minuman manis yang aromanya tidak sedap) darimu!" Rasulullah lalu menemui salah seorang istrinya (Aisyah atau Hafshah), maka dia mengatakan hal yang telah mereka sepakati kepada beliau! Rasulullah pun berkata, "Tetapi aku minum madu di rumah Zainab binti Jahsy. Kalau begitu aku tidak akan mengulanginya lagi." Kemudian turunlah ayat, "Mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu; kamu mencari kesenangan hati istri-istrimu... jika kamu berdua bertobat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan). " (Qs. At-Tahriim [66]: 1-4) kepada Aisyah dan Hafshah, "Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang dari istri-istrinya (Hafshah) suatu peristiwa..." (Qs. At-Tahriim [66]: 3). Ayat tersebut turun lantaran sabda Rasulullah, "Tetapi aku minum madu." {Shahih: Muttafaq 'Alaih)
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحِبُّ الْحَلْوَاءَ وَالْعَسَلَ فَذَكَرَ بَعْضَ هَذَا الْخَبَرِ وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَشْتَدُّ عَلَيْهِ أَنْ تُوجَدَ مِنْهُ الرِّيحُ وَفِي هَذَا الْحَدِيثِ قَالَتْ سَوْدَةُ بَلْ أَكَلْتَ مَغَافِيرَ قَالَ بَلْ شَرِبْتُ عَسَلًا سَقَتْنِي حَفْصَةُ فَقُلْتُ جَرَسَتْ نَحْلُهُ الْعُرْفُطَ نَبْتٌ مِنْ نَبْتِ النَّحْلِ قَالَ أَبُو دَاوُد الْمَغَافِيرُ مُقْلَةٌ وَهِيَ صَمْغَةٌ وَجَرَسَتْ رَعَتْ وَالْعُرْفُطُ نَبْتٌ مِنْ نَبْتِ النَّحْلِ
3715. Dari Aisyah, dia berkata: Rasulullah sangat senang dengan manisan dan madu.... Perawi kemudian menyebutkan sebagian hadits ini. Rasulullah merasa risih ketika didapatkan bau tak sedap darinya... seperti dalam hadits ini: Saudah berkata, "Tetapi apakah engkau makan Maghafirl" Beliau menjawab, "Tidak, aku hanya minum madu yang diberikan Hafshah."
Lalu aku (Aisyah) katakan, "Ia memelihara madunya dengan 'urfuth —salah satu jenis tumbuhan kurma—." (Shahih: Muttafaq 'Alaih)
Abu Daud berkata, "Al Maghafir" adalah nama sejenis pohon yang aromanya tidak sedap, Jarasat adalah Ra'at (memelihara), dan 'Urfuth adalah salah satu jenis kurma.